Jlebb Brakk
Lampu lift mati dan lift diam ditempat. Mereka berdua terjebak di dalam lift.
Seketika lift menjadi panas karena AC nya ikutan mati.
"Waduh sial banget ya hidup saya, baru diputusin sekarang kejebak lift macet" keluh Handi sambil melonggarkan dasinya.
Nora langsung memencet tombol bergambar lonceng.
"Mulai gerah nih pak, maaf ya saya buka blazernya dulu" izin Nora sopan.
Handi tidak mendengarkan Nora, lebih tepatnya ia sedang sibuk mencari sinyal untuk menelepon bagian resepsionis.
"Pak, bapak di putusin sama bu Rosa?" tanya Nora kepo.
Handi menoleh ke arah Nora dan tertegun melihat Nora hanya menggunakan crop top renda warna hitam menonjolkan warna kulitnya yang putih dan memperlihatkan lekukan gunung kembar yang... Mengagumkan.
"Ehem.. Ada air mineral gak? Tenggorokan saya kering" tanya Handi sambil terus melihat gunung kembar Nora yang saling berdesakkan.
Nora tersadar arah mata bossnya agak berbeda, ia menutup dadanya dengan menyilangkan kedua tangannya "Saya ada pak tapi di botol pribadi saya".
"Gak masalah, saya haus banget" kata Handi akhirnya membuka jas dan segera melepaskan dua kancing kemejanya.
Handi langsung meminum air mineral dari botol Nora "buset ya, keringet banjir banget".
Nora menyalakan lampu senter dari ponselnya,otomatis mata Handi melihat gunung kembar Nora yang dihiasi keringat.
"wadidaw,bikin pusing kepala gw" gumamnya dalam hati.
Ia mendekati Nora dan membuka kemejanya "nih lap keringatmu, mengganggu pemandangan saya. Pikiran saya jadi kacau".
"Ya kan yang kacau pikiran bapak, saya mah pengen cepet-cepet keluar dari lift pengap pak" sanggah Nora sambil mengelap keringatnya.
"Saya abis diputusin sama si Rosa.Duh pusing deh" keluh Handi.
"Loh bukannya tadi siang anu-anuan,sekarang putus? Sungguh di luar nurul,eh nalar" kata Nora terkekeh.
"Dih kamu nyinyir banget, mau saya potong gajinya?" ancam Handi
"Jangan dong pak, udah mah saya jomblo gaji dipotong, menderita amat hidup saya"keluh Nora sambil memelintir kemeja Handi "nih pak kemejanya di pakai lagi, saya udah gak keringetan lagi"
Handi mengambil kembali kemejanya, aroma parfume Nora tercium jelas di hidungnya dan menggunakan kemejanya lagi
"gak bakal gw cuci dah,wanginya bikin travelling" gumamnya dalam hati
Kreekkk blakk
Lampu lift nyala kembali dan lift berjalan dengan normal.
Nora merasa lega dan membayangkan sebentar lagi sampai rumah.
Handi menatap sekali lagi ke arah Nora dan menelan salivanya untuk ke sekian kalinya saat melihat tubuh Nora berkeringat sensual.
TING!
Akhirnya pintu lift terbuka dan ada seorang teknisi dan beberapa cleaning service menatap khawatir Handi.
"Syukurlah bapak selamat. Kami khawatir sama bapak" ucap Agus sang teknisi.
"Tolong lain kali diperhatian ya Gus, saya ada urusan lain jadinya berantakkan nih" keluh Handi berlalu.
Agus menatap Nora dengan mulut ternganga karena melihat penampilannya yang sexy.
**
Sinar matahari memasuki kaca jendela kamar Nora. Gadis montok dengan rambut bob dan bibir kayak Angeline Jolie ini membuka matanya perlahan.
Ia melihat jam digital yang tergantung di tembok, sudah menunjukkan jam 6 pagi.
Tubuhnya terasa letih mengingat semalam baru pulang larut malam karena kejebak macet.
Begitulah hidup seorang budak korporat, kalau ga ada urgensi seperti sakit mendingan kerja dari pada berkas makin menumpuk.
Ia mengambil handuknya dan langsung mandi, setelah mandi ia menemui mama papanya di lantai bawah dan sarapan bersama.
"Selamat pagi Nora" sapa pak Budi ayahnya Nora.
"Pagi pah. Wah ada omelet keju, aku suka" Nora langsung mengambil piringnya dan menyendokkan omeletnya.
"Gimana kerjaan kamu? Akhir-akhir ini kamu lembur ya? Jangan lupa cari pasangan hidup, usiamu udah 30 tahun loh, mama kan pengen punya cucu" ucap bu Lina sambil mencuci piring.
"Sabar mah, jodohnya masih on the way. Sabar~"
"Mama kurang sabar apa coba, sejak kamu putusin Johan, kamu gak pacaran sama siapa-siapa. Belum move on dari Johan?"
"Mah, aku senang menjadi single, aku mau nikmati dulu. Kalau nanti aku punya pacar pasti aku kenalin" Nora menaruh piringnya di tempat cuci piring dan memesan taxy online untuk pergi ke kantor.
"Mah, pah, aku kerja dulu ya. Bye!" pamit Nora.
Bu Lina dan Pak Budi menghela napas melihat kepergian anak sulungnya itu.
"Selalu aja menghindar kalau bahas soal pasangan hidup" keluh bu Lina.
**
"Nora! Pak Handi putus sama Bu Rosa?" tanya Cindy kepo
Nora tersenyum jahil "tanya aja langsung sama orangnya!".
"Bukan begitu, lu kan kemarin lembur, desas desusnya lu denger mereka cekcok kan?"
"Iya denger kok. Heran aja, siang mesra malam cekcok" jawab Nora singkat.
"Eh semalem lu kejebak di lift ya sama Pak Handi? Lu jadi bahan pergosipan anak teknisi tuh, katanya badan lu bahenol" kata Fanny terkekeh
"Bahenol nenek lu, gw kemarin hampir satu jam kejebak di lift. Mana lampu dan AC nya mati, ya udah gw buka blazer gw. Masa gw mau sauna di dalem lift"
"Kata si Agus dada lu bahenol, apalagi ada tatonya makin bahenol" lanjut Fanny.
Nora tertawa ngakak dan lanjut memeriksa berkas pembelian.
"Bu Nora, ibu di panggil pak Handi di ruangannya" kata asisten pribadi Handi bernama Dilan.
Nora yang siang itu menggunakan rok span berwarna hitam memperlihatkan lekuk pinggang dan bokongnya bak gitar spanyol. Kalau dipikir-pikir badannya Nora seperti penyanyi R&B, mbak Benyoncè.
Ia mengikuti Dilan dan memberi salam pada Handi.
"Siang pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya Nora.
Tanpa sadar mulut Handi menganga melihat Nora yang hari ini berpenampilan sexy. Padahal setiap hari Nora seperti itu.
"Nora, kamu mau gak jadi sekertaris saya?" tanya Handi to the point.
"Eh.. Saya kan bagian keuangan pak. Emang udah ada penggantinya?"
"Itu sih gampang, yang penting kamu mau apa gak jadi sekertaris saya? Masalah gaji gampang, gajimu sebulan bisa beli motor Yamamah 3 biji belum sama bonus" ucap Handi.
"Kalau itu sih siapa yang bisa nolak pak. Saya aja mau" kekeh Nora.
"Ok mulai besok kamu jadi sekertaris saya".
Nora membulatkan matanya dan mengangguk dengan cepat. Selama 4 tahun bekerja disini, ia tahu Handi gak punya sekertaris, hanya punya asisten pribadi aja.
Lagian siapa juga yang mau menolak gaji sebesar itu?
"Lu kenapa dipanggil Ra?" tanya Fanny kepo.
"Besok gw gak disini lagi. Besok gw kerja satu ruangan sama pak Handi jadi sekertarisnya" ucap Nora.
"Hah seriusan lu? 10 tahun gw disini, baru kali ini Pa Handi cari sekertaris. Hoki banget lu jadi budak korporat" ucap Cindy iri.
Nora terkekeh mendengar penuturan Cindy.
"Tapi hati-hati loh, pak Handi kan baru putus, terus lu kan jomblo. Nanti lu kena skandal lagi sama dia. Siapa tau bu Rosa belum ikhlas mutusin pak Handi" ujar Fanny berkonspirasi.
"Ah mana mungkin,profesional aja deh orang gw digaji"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Greenindya
ada ya motor yayapah🤣🤣
2023-12-29
1
IG : @mohican.mohi
motor yayamah/Facepalm/
2023-12-25
2