Bab 5

Aku mulai memainkan jari ku untuk mengetik sesuatu di dalam chat room milik seseorang yang membuat ku sedikit penasaran.

Namun tidak ada jawaban sama sekali dengan gaga pesan yang ku kirimkan. Aku kembali menaruh handphone ku di kasur dengan mata yang melihat ke langit-langit kamar.

Ting

Terdapat banyak notifikasi yang masuk ke dalam handphone ku. Aku melihat notifikasi tersebut sedikit jengah.

tanpa minat untuk membalas pesan tersebut aku langsung menaruh handphone kembali ke tempatnya. Baru saja aku menaruh handphone milik ku, handphone ku kembali berbunyi kali ini adalah bunyi telepon.

Aku melihat siapa yang menghubungi ku dengan rasa malas aku melihat handphone ku kembali dan ternyata orang tersebut adalah lidya.

Aku mengangkat telepon tersebut dengan rasa malas.

Acha : mengapa lid ?

lidya : gua bener-bener udah muak sangat ya acha. mengapa si lu bikin posisi gua sesulit ini cha ?

Acha : sulit mengapa ? Ada apa si lid ? Gua bener - bener ga paham apa yang lu maksud deh.

Lidya : yuda hubungin gua buat bujuk lu, jody telepon gua buat nanyain lu, rizky, ferdi, zaidan dan azril juga. Sebenernya. Cowok lu yang mana si cha ? Kalau kata gua lu banyak-banyakin istigfar deh

Acha : lah gua pribadi mah ga punya cowok. Lu ga usah ngeledek begitu dong lid

Lidya : ngeledek kepala lu pitak ! Gua nanya kaya begitu karena gua capai di teror sama cowok-cowok yang nyariin lu lewat gua.

Acha : udah lah lid gua kira lu telepon gua mengapa eh cuma buat marah-marah doang. Udah gua mau tidur, bye.

Ucap ku terakhir kali setelah itu aku langsung mematikan sambungan telepon tersebut tanpa menunggu jawaban dari lidya.

‘ gua tahu yang gua lakuin salah, gua juga tahu kalau hal ini ga seharusnya dilakukan. Cuma bagaimana ? Gua cukup mati rasa setelah terakhir kali gua menjalin kali, cinta yang gua berikan secara tulus terbalas dengan rasa kecewa. Kesempatan ? Ha ha. Kesempatan hanya untuk orang-orang bodoh yang ingin merasakan sakit yang sama berkali-kali. Bisakah gua bertemu dengan seseorang yang bisa mencintai ku dengan sepenuh hatinya’

“ udah mau tidur cha ?” Tanya seseorang yang menghancurkan lamunan ku. Aku mengalihkan pandangan ku ke arah pintu.

“ ini udah mau tidur ma” ucap ku menjawab mama yang kini berjalan melangkah menghampiriku.

“ mama ga ada niat mau ikut campur dalam urusan perasaan acha. Acha udah besar palingan mama cuma bisa ikut campur dalam urusan pendidikan acha dan juga pergaulan acha. Soal acha suka sama siapa pun itu adalah hak acha, tetapi inget ya cha. Kalau memang acha pernah gagal dengan yang lalu jangan acha libatkan orang baru untuk menjadi pelampiasan rasa sakit yang orang lama berikan” ucap mama sambil mengelus kepalaku.

“ acha ga akan bisa nyari sosok orang lama di orang baru, begitu pun orang baru ga bisa menjadi seperti orang lama. Acha tahu rasanya sakit, kecewa, dijadiin opsi. Jangan sampai acha ngelakuin itu ke orang lain” ucap mama lagi yang membuat ku sama sekali tidak bisa berkata-kata.

Apa mama mendengar ucapan lidya barusan ? Sampai-sampai mama bicara seperti ini sekarang.

“ yaudah acha tidur, besok acha harus sekolah” ucap mama sambil mengecup kening ku dan berjalan pergi meninggalkan kamar ku.

Setelah kepergian mama dari kamar, aku sedikit berpikir apa aku melakukan kesalahan ? Aku hanya bersikap sewajarnya tanpa bersikap berlebihan. Lalu aku pun tak tahu bagaimana mereka bisa memiliki rasa terhadap ku.

Meski seperti ini, apa aku masih tetap yang salah ?

Terpopuler

Comments

Mưa bong bóng

Mưa bong bóng

Masih belum update nih thor? Padahal aku sudah nggak sabar ingin tahu kelanjutan ceritanya.

2024-01-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!