Pergulatan Cinta
Aku adalah Anatasya liandra putri tidak ada yang spesial di hidup ku selain aku bisa masuk kejurusan Ipa meski tanpa persiapan. Mungkin saja aku telah menggunakan hoki seumur hidup ku untuk mendapatkan ini semua.
“Acha !” Panggil seseorang perempuan sambil berlari menghampiriku. Aku pun yang merasa terpanggil membalikkan badan ku kearah sumber suara tersebut.
“ gua baru saja di maki-maki sama yuda gara-gara lu nih! “ ujar perempuan tersebut marah-marah kepadaku yang membuat ku mengerutkan kening tampak tak mengerti mengapa lidya marah kepadaku.
Ya, perempuan itu adalah lidya teman sekelas ku di 11 MIPA 8. Sambil mengatur napas lidya sama sekali tidak mengubah mimik wajah nya menunjukkan amarahnya terhadap ku.
“ mengapa si lid ? Marah-marah ga jelas” ucap ku dengan sebal. Siapa yang tidak marah dengan kondisi seperti ini ? Aku tidak tahu apa yang terjadi terhadap lidya tiba-tiba dia menghampiriku dengan amarahnya.
“ mau sampai kapan si lu mau mainin laki-laki cha ? Mau sampai kapan lu beri harapan palsu ke mereka ? Gua sebagai teman lu capai sangat di teror sama mereka yang ngejar lu ya ! kalau lu ga suka jangan lu beri sikap yang seakan-akan lu suka sama mereka cha. Gua tahu lu trauma gara-gara tama si berengsek itu tetapi lu jauh berengsek karena mainin hati orang-orang yang ga bersalah atas luka lu itu cha” ucap lidya dengan napas yang menggebu-gebu.
“ gua ga pernah beri harapan ke siapa pun lid. Mereka saja yang anggap sikap baik gua sebagai tanda gua suka sama mereka, kalau kaya begini siapa yang salah ? Gua atau mereka ?” Ucap ku membela diri karena aku tidak merasa bahwa yang ku lakukan kepada mereka adalah hal yang salah.
Sebab aku tidak pernah memperlakukan mereka berlebihan, semua aku samaratakan dalam bersikap.
“ dasar cewek gila ! “ ucap lidya sambil menggelengkan kepalanya seakan tak habis pikir dengan jawaban yang ku berikan kepadanya.
“ udah lah gua laper” ucap ku sambil berjalan mendahului lidya.
Lidya yang melihat ku berjalan mendahuluinya langsung berjalan menyusul ku dengan langkah yang cepat. “ ambil semua kado-kado yang mereka kasih ke lu di rumah gua cha ! Asli kamar gua bukan gudang lu” ucap lidya kembali sambil berjalan di samping ku.
“ gua ga butuh kado dari mereka lid. kalau lu mau buat lu saja kado dari mereka” jawab ku dengan santainya yang membuat lidya memukul pelan pundak ku karena sebal.
“ biarin saja lu nanti dapet karma suka sama orang yang sikap nya dingin biar lu ngerasain bagaimana capai ngejar-ngejar orang yang disuka” ucap lidya saking sebalnya dengan jawaban yang ku beri
“ kalau dingin ya dikasih selimut biar anget”
“ ANASTASYA LIANDRA PUTRI ! BENER-BENER LU YA JADI TEMEN BIKIN GUA NAIK DARAH sangat” ujar lidya dengan menaikan suaranya yang membuat ku mempercepat langkah ku.
Bukan aku tidak bisa menghargai sebuah rasa yang telah mereka berikan kepadaku. Aku hanya tidak ingin mengulang sakit yang sama bila memberikan kepada seseorang yang belum tentu dapat menghargai perasaan yang ku berikan.
Siapa di dunia ini yang ingin kembali merasakan rasa sakit karena cinta ? Ku rasa tidak ada yang menginginkan itu. Kalau boleh minta kepada Tuhan aku ingin langsung dipertemukan saja dengan dia jodoh ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments