Aku menelusuri kantin di sekolah ku dengan cermat sambil berpikir apa yang harus aku makan hari ini.
“ acha mau makan ? Gua siapain mejanya ya” ucap seseorang pria yang tiba-tiba menghampiriku dengan senyuman yang terlukis di wajahnya.
” Ga perlu, gua bisa cari sendiri” ucap ku seadanya sambil berjalan mencoba melewatinya.
” Hari ini acha mau makan apa ?” Tanya pria itu kembali kepadaku sambil mencoba mengiringi langkah ku.
“ yud, bisa cukup buat ngikutin gua ? kalau lu kaya begini terus orang-orang makin ngira gua cewek jahat yang suka mainin perasaan cowok ! Padahal kita deket kemarin karena gua cuma bantu proker lu di osis itu juga karena lu kekurangan anggota di proker lu” ucap ku sedikit jengah dengan semuanya yang dilakukan yuda kepadaku.
Entahlah mungkin saja ucapan ku akan terdengar sangat kasar menurut beberapa orang yang saat ini sedang menatap ke arah ku dan yuda tetapi yang jelas aku hanya tidak ingin mengembalikan semuanya ke tempat semula.
“ cha, ikut gua “ ucap lidya sambil menarik ku untuk menjauh dari yuda yang saat ini hanya menatap kepergian ku dan lidya.
tanganku terus di tarik oleh lidya sambil menyelusuri koridor sekolah yang membuat beberapa pasang mata masih saja menatap ku dengan berbisik sedikit.
“ lu beneran gila ya” ucap lidya sambil melepas tanganku dan menghentikan langkah kakinya. Saat ini aku berada di depan toilet perempuan yang entah mengapa lidya mengajak ku ke sini.
“ lu senang sangat ngatain gua gila si lid” ucap ku dengan sedikit geram karena sedari tadi lidya selalu mengucapkan kata gila kepadaku.
“ kelakuan lu memang pantes dikatain gila ! Lu pikir lah cha. 2 bulan lalu lu nolak ketua osis di depan anak-anak osis dan itu ngebuat lu dikatain so kecantikan, sekarang lu nolak yuda di kantin. Nama lu makin jelek saja cha” ucap lidya dengan menunjukkan kekesalannya kepadaku.
” Nama gua jelek juga ga bikin muka gua jadi jelek lid” ucap ku dengan santai dan berjalan meninggalkan lidya.
” So kecantikan sangat lu ya jadi orang sampe ngomong begitu di tempat umum dan buat ka yuda sakit hati” ucap seorang wanita yang berdiri di depan ku.
” kalau gua ga cantik yuda ga akan ngejar gua sampai segininya” ucap ku dengan angkuh dan berjalan pergi.
Terlihat jelas raut kesal dari wajah wanita tersebut yang sedikit ku lirik sebelum aku pergi meninggalkannya.
Aku kembali kedalam kelas dan mengikuti pelajaran hari ini sampai di mana bel pulang sekolah pun berbunyi yang membuat ku beranjak dari kursi dan mengambil tas ku untuk pergi meninggalkan kelas.
” Mau langsung pulang ?” Tanya lidya kepadaku sambil merapihkan alat tulis miliknya.
“ iya, gua duluan ya” ucap ku sambil berjalan berlalu meninggalkan lidya dan juga kelas.
Aku berjalan menuju parkiran motor untuk mengambil motor dan mulai meninggalkan parkiran tersebut. Tak butuh waktu lama aku sampai di rumah, sebab jarak rumah dan sekolah ku tidak terlalu jauh oleh karena itu aku tidak membutuhkan waktu lama untuk pulang.
sesampainya di rumah aku langsung berjalan kearah kamar ku, dan melemparkan diri ke kasur. Hari ini suasana hati ku tidak baik-baik saja setelah kejadian yang terjadi pada hari ini. Semua tampak terlalu melelahkan untuk di lalui.
” Acha, udah pulang ?” Ucap seseorang wanita sambil membuka pintu kamar milik ku.
“ udah ma, mama dari mana ? Tadi acha pulang mama ga ada di rumah” ucap ku sambil duduk di atas kasur ku dan melihat kearah mama yang masih berdiri di depan pintu kamar.
” Biasa, mama habis beli lauk di depan sana. Pas mama pulang dan lihat motor kamu udah ada di depan, mama langsung ke sini buat mastiin” ucap mama sambil menunjukkan tentangan yang berada di tangan kirinya.
“ yaudah kamu mandi habis itu kita makan ya” ucap mama kembali yang ku jawab dengan senyuman singkat dan mama menutup pintu kamar ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
EnanaRoja.
Sumpah, gue ketagihan sama cerita ini, ngeri banget!
2024-01-05
0