Aku Olivia , Baru saja merebahkan tubuh karena cukup melelahkan membenahi baju-baju ke dalam lemari. Tiba-tiba terdengar suara deringan telfon.
Nama bertuliskan Ibu terpampang di layar gawai, langsung ku tekan tombol hijau.
" Assalamualaikum Bu " Sapaku mendahului .
" Wa'alaikumsalam... Liv, barusan Al datang mencari mu. Apa yang kamu lakukan padanya Nak? Dia terlihat sangat menyedihkan "
Aku tersenyum tipis tanpa Ibu bisa melihatnya. Sudah ku duga, tadi pun Septy menelpon ku. Cerita yang dia sampaikan pun jauh lebih menegangkan.
Ternyata Saras yang terlihat kalem, penurut, lemah lembut, bar-bar juga dan pencemburu. Masa cuma lihat suaminya berduaan sama rekan kerja udah emosi. Bagaimana aku yang sudah nyata dibohongi ? Hemmm.. Ini belum seberapa sayang.
" Liv ".Seruan Ibu menyadarkan aku dari semua angan.
" Iya Bu"
" Ditanya Yo jawab Ndok "
" Oliv nggak ngapa-ngapain Bu, kenapa Ibu nggak tanya, Dia mau apa sama Oliv ?"
Maaf kan Oliv Bu yang sudah bohongi Ibu. Bisik hatiku lirih.
" Males, Ibu masih dongkol sama dia. Untung Yogi udah pulang, kalau nggak ? Pasti sudah dibuat babak belur "
Ahhh semoga saja jangan, kasian juga Mas Al jika harus kena pukul sama Kakakku itu.
" Yo wes, kamu baik-baik disana ya. Sering telfon Ibu, minta temenin sama Ayu. Kalau ada apa-apa biar dia bantuin kamu "
" Iya Bu.. "
Ibuku menutup telfon setelah mengucapkan salam. Hatiku tergelitik kembali mengingat obrolan ku dengan Septy tadi.
Kami sangat bersemangat menggosipkan si calon Ibu alias istri Mas Al yang kebakaran jenggot.
" Sep, boleh lakukan sesuatu untuk ku" Entah tiba-tiba aku terpikirkan sebuah rencana untuk menyempurnakan rencana ku. Aku butuh orang yang bisa menjangkau Mas Al disana.
" Aku akan lakukan apapun untukmu say" Jawab Septy membuat ku tersenyum.
" Katakan dengan caramu untuk mengabarkan jika aku hamil, tapi kamu tidak boleh mengatakan keberadaan ku "
" Oh gitu... Siap!"
" Terimakasih ya Sep"
" Sama-sama sayang.."
Obrolan kami pun berakhir dengan saling mengirimkan kiss jarak jauh.
Aku jadi tidak sabar menunggu kabar dari Septy, bagaimana dia melakukan apa yang aku minta ya? Hehehehee
***
Pagi kedua ku di kampung halaman Bapak, suasananya menyegarkan sekali. Jauh dari polusi, berbeda dengan di Jakarta yang pastinya banyak sekali asap menyapa dikala mentari terjaga dari malamnya.
Ayu, anak Pak Arhan yang dibayar menjaga rumah ini datang menyapaku. Biasanya dia akan membawa sarapan untuk ku.
" Pagi Mbak Oliv.. " Sapa Ayu, aku tersenyum membalas sapaannya.
Ia berjalan masuk dan aku mengekori nya.
" Pagi ini kata Bapak jadwal panen padi di seberang kanan sungai. Kalau Mbak Oliv mau liat, saya akan antar "
" Katanya pamali wanita hamil muda pergi ke sawah. Takut nanti bayinya disapa setan " Jawabku menurut apa kata orang dulu .
" Iya sih, cuma ada penangkal nya biar setan nggak nyapa. Baca ayat kursi terus menerus dalam hati, sekalian nyikep bawang merah sama cabe"
Aku tersenyum lucu, orang dulu emang ada-ada saja. Apa iya setan takut sama bawang merah dan cabe?
" Ini sarapan nya dimakan gih, nggak usah mikirin yang sedih-sedih. Semua badai pasti akan berlalu " Ayu menasehati ku, aku tersenyum tipis.
Sekitar jam sepuluh ada telfon dari Septy, tapi aku nggak denger karena lagi di sawah mengawasi para pekerja.
Mereka Kompak sekali, proses panen padi yang luasnya hampir satu hektar selesai dalam hitungan jam saja.
Saat ngasih makan para pekerja, aku juga ikut makan. Enak sekali makan di tengah sawah begini. Angin bertiup tenang, pakek piring dari seng jaman dulu. Kegunaan nya biar nggak pecah kalau jatuh.
Selesai makan aku pulang dulu bareng Ayu, anak gadis Pak Arhan ada kuliah siang katanya. Jadi kami pun bergegas kembali ke rumah.
Begitu tahu ada panggilan tidak terjawab dari Septy, aku langsung menghubungi nya.
" Say gawat "
Dahiku mengerut saat mendengar suara Septy yang kesusu.
" Mantanmu pingsan "
"Pingsan ?? Kenapa ? Kok bisa ?"
Mas Al pingsan, apa dia lagi sakit ? Hatiku bertanya-tanya sendiri.
" Emmm aku kan disuruh ngomong kalau kamu hamil say"
Apa?? Sampai segitunya reaksi Mas Al. Hemmm Apa dia menyesal telah menceraikan aku??
" Say... "
Suara Septi membuyarkan lamunanku.
" Hem ?"
" Emang mantanmu nggak ada tuh hubungan kamu say?"
Dadaku kembali sesak jika mengingat hal itu. Mungkin saja nomorku sudah dihapus atau di blokir. Tega memang, jadi tidak ada alasan bagi ku untuk kembali kepada pria yang sudah membuang ku.
" Say... "
Septy kembali memanggil, tapi kali ini suara nya terdengar mengkhawatirkan diriku.
" Makasih ya say, udah mau bantu aku"
" Kamu yang sabar ya... Kamu harus kuat, hubungi aku kapanpun kamu butuh bantuan ku"
" Insyaallah"
Talian terputus, ku perhatikan gawai yang masih terpasang wallpaper pernikahan kami. Sakit rasanya hati ini , dibuang oleh orang yang kita cintai.
Tapi aku tidak boleh terus menerus terpuruk, aku harus bangkit untuk anakku dan masa depannya. Meskipun aku masih belum tahu bagaimana caraku menjelaskan jika kelak dia bertanya kemana Ayahnya ?
" Bapaaakkk Olivia rindu " Gumam ku disertai linangan air mata. Kalau saja ada Bapak, mungkin saat ini aku tidak sendiri an menghadapi ujian ini.
" Ya Allah..."
Angan seperti dipaksa mengingat kenangan masa lalu ketika Bapakku masih hidup.
Beliau sangat memanjakan ku sehingga Mas Yogi sering cemburu padaku. Tapi aku bangga dan hal itu selalu ku jadikan senjata untuk mengecilkan hati Kakakku.
Lucu sekali melihat wajah Mas Yogi mengeras seperti kanebo kering. Kalau tidak begitu, kapan lagi aku bisa membulinya?
Tapi sekarang, justru Mas Yogi yang menjadi pelindung ku setelah Bapak tidak ada.
Tak terasa karena terlalu hanyut dalam kenangan, aku terlelap. Saat bangun, tahu-tahu hari sudah senja.
Dan di ruang tengah nampak Ayu sibuk beberes meja.
" Kapan kamu datang Yu?" Tanyaku.
" Sudah dari tadi, Mbak Oliv nampak sangat enak banget tidurnya. Jadi nggak tega banguninnya " Jawab Ayu.
" Gimana kuliah mu tadi?"
" Alhamdulillah berjalan lancar, kalau Mbak Oliv lapar? Semua sudah siap kok Mbak"
" Iya Makasih ya... Aku mau sholat dulu "
Ayu mengiyakan, mengekori langkah ku dengan ekor matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
neng ade
Oliv kalau cara mu begitu besar kemungkinan si Al akan mencari tau keberadaan mu .. percuma juga sampai ke Surabaya jika nanti nya Al berhasil menemukan mu ..
2024-10-17
0
Kustri
hahaa... bw cabe ama tomat, nyambel deh
2024-07-07
0
Nabila
ceritanya sangat bagus tapi sayang bacanya ribet kaya ke ulang puyeng kepala bacanya pantasan peminatnya sedikit tpi aku penisirin
saran aja thor umpama film cinta di SCTV enak kita nontonnya sedangkan ceritanya kk kya rumpi no sekret kak ros mereka yang cerita jadi kesimpulannya mereka yang cerita kisahnya coba kaya film enak kita nonton alurnya.
ma'af ya thor kalau kurang paham
2024-02-13
0