SETELAH AKU BERCERAI 3

Aku Saras, istri baru Mas Al Segaf. Di hari pernikahan ku, seharusnya aku bahagia. Karena lelaki yang ku cintai, yang sudah berhasil ku rebut dari istri nya, kini benar-benar menikahi ku.

Tapi ternyata, mantan istri Mas Al justru memberikan kejutan menggunakan foto copy USG. Entah itu memang benar usia kandungan nya, atau justru punya orang lain supaya bisa mengganggu pikiran Mas Al.

Aku jadi takut dan cemas, bagaimana kalau Mas Al rujuk lagi dengan istrinya ? Oh tidak ! Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Sebisa mungkin akan ku buat Mas Al hanya mencintai ku, memikirkan ku.

Di saat Mas Al pamit pergi kerja, aku terpikir bagaimana jika sebenarnya Mas Al tidak ke kantor. Melainkan ke rumah jandanya.

Oh nooo... Gegas ku susul Mas Al dengan menaiki taxi online. Tujuan ku langsung ke rumah Olivia.

Namun ternyata tidak ada tanda-tanda Mas Al menyambangi rumah itu. Aku sedikit lega, sudah terlanjur keluar. Aku berinisiatif untuk pergi ke kantor nya saja, sekalian beramah tamah kepada bawahan Mas Al. Biar mereka lebih mengenal ku lebih baik dari Olivia.

Setibanya disana, ku sapa setiap karyawan yang bertemu dengan ku. Mereka rupanya sudah hafal dengan wajah ku, ya iyalah pasti mereka langsung kenal. Secara wajah ku cantik dan bukan wajah pasaran. Kalau tidak cantik, kan nggak mungkin Mas Al tergila-gila pada ku sampai berani mentalak si Olivia.

" Hay Nana.. " sapaku kepada sekertaris suamiku.

" Oh Bu Saras, emmm mau ketemu Bapak ya?"

Aku iyakan pertanyaan Nana, tapi lirikan mata Nana terlihat bimbang. Senyumku pun serta Merta hilang.

" Bapak ada tamu?"

" Emm bukan tamu si Bu, karyawan sini juga. Tapi bukan satu frem dengan kami. Saya juga tidak tahu kenapa dia bisa datang ke ruangan Bapak?"

Rasa curiga ku kembali membuak, Apakah Mas Al sudah selingkuhan lagi?

Tak tahan lagi, aku langsung menerobos masuk untuk memergoki mereka sedang apa?

Tapi Naas justru aku yang terkena tam-paran dari Mas Al. Mas Al juga mengancam akan berhenti kerja jika aku tidak mengijinkan ia bertemu relasi kerja wanita.

Aku bimbang, jika Mas Al berhenti kerja ? Masa aku yang harus kerja ? Tidak ! Aku ogah banget jika harus kerja banting tulang.

Terpaksa aku mengalah, aku minta maaf dan membujuk Mas Al supaya tidak marah lagi dengan ku.

" Maafkan aku Mas"

Ku peluk dia dari belakang dengan erat, sungguh aku takut jika Mas Al berhenti kerja. Secara orang tua ku taunya aku menikah dengan seorang wakil direktur yang mempunyai gaji besar.

" Pulang lah sekarang, aku masih punya banyak kerjaan " Mas Al berucap dengan tetap membelakangi ku. Sebenarnya aku masih enggan untuk pulang dalam keadaan begini. Hatiku sangat tidak tenang.

Tapi jika aku bantah, Mas Al pasti akan semakin marah. Jadi ku putuskan untuk menunggu jam istirahat siang di lobby saja.

Nanti aku akan makan siang sama Mas Al, sambil lalu membujuk hatinya.

" Loh, kamu kok masih disini ?" Tanya Mas Al nampak terkejut melihat ku di Lobby. Di sampingnya berdiri Nana.

Rasa cemburuku kembali menggoda, tapi aku tidak ingin Mas Al marah lagi padaku.

" Tadi aku pusing Mas, dan hampir jatuh. Terus Mbak resepsionis nya menawarkan diri untuk membawa ku ke rumah sakit. Tapi aku menolak, aku ingin istirahat disini saja sambil menunggu mu " Ku pasang wajah lemas untuk menyempurnakan kebohongan ku.

" Hah? Apanya yang sakit ?" Mas Al melihat keadaan perut ku yang sudah berisi janin berumur lima bulan.

" Nggak Mas, mungkin cuma kelelahan " Jawab ku, diam-diam aku bersorak gembira karena Mas Al perhatian lagi.

" Ya udah kalo gitu, kita makan dulu " Ajak Mas Al, aku langsung setuju.

" Maaf Pak kalau begitu saya duluan aja " Nana pamit pergi, yang diiyakan oleh Mas Al.

Aku jadi curiga Nana sebenarnya diam-diam menyukai Mas Al. Secara Mas Al tuh kan ganteng, dan yang ku tahu Mas Al adalah staf terkece di kantor ini.

Akhirnya ku dapatkan kembali perhatian suami ku, ia begitu memanjakan ku dan melayani keinginan ku.

Aku berjanji, mulai saat ini Mas Al harus tunduk dan patuh padaku. Cinta nya takkan ku buat berpaling kepada wanita lain. Cukup aku dan hanya aku.

Pulang ke rumah, Mas Al mengantar ku. Dia ingin memastikan bahwa keadaan ku baik-baik saja.

" Ya udah, aku balik ke kantor ya sayang " Mas Al mesrah sekali, ia mengecup keningku.

Ku ijinkan disertai senyuman kemenangan.

" Maafkan aku ya Mas, soal kejadian tadi. Aku takut Mas kamu akan selingkuh dibelakang ku "

Mas Al tersenyum, ia menarik ku ke dalam dekapannya.

" Aku selingkuh dari Olivia, sebab dia tidak bisa memberikan aku keturunan. Tapi kamu kan nggak "

Lega rasanya mendengar jawaban Mas Al, dan Semoga itu keluar dari dalam lubuk hatinya.

" Tapi, gimana masalah foto USG itu?"

" Ah itu mustahil, dia mungkin hanya ingin kebahagiaan kita terganggu "

Aku semakin senang jika Mas Al berpikir demikian. Setidaknya apa yang direncanakan oleh perempuan itu tidak terlaksana.

" Ya udah aku berangkat dulu ya"

Aku mengangguk cepat, ku lambaikan tangan melepas kepergian Mas Al. Helaan nafas panjang mengantar ku masuk ke dalam rumah.

Hari menjelang malam, cepat-cepat ku persiapkan makan malam untuk suamiku tercinta. Tadi aku sudah pesan go food makanan kesukaan Mas Al.

Dan saat dia pulang, ku ajak dia untuk makan bareng. Kebetulan sekali Ibunya Mas Al datang, dia membawa makanan untuk kami berdua.

" Ini kamu masak sendiri Saras?" Tanya Ibu mertua, ku iyakan saja biar dia semakin bangga padaku.

" Waaaah Ibu nggak nyangka loh kamu bisa masak , dan kelihatan nya enak"

Mas Al menatap ku datar, ia menarik kursi kemudian duduk untuk makan.

" Bapak kok nggak ikut Bu ?" Tanya Mas Al sambil lalu menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

" Bapak lagi ada acara "

Ku lihat wajah Ibu mertua seperti tertekan, senyuman nya getir.

Mas Al manggut-manggut saja, dan aku memilih untuk tidak ikut bicara.

" Hemmm kan enak banget loh masakan mu Saras "

Aku tersenyum menanggapi pujian Ibu mertua.

" Tapi lebih enak masakan Oliv Bu "

Tiba-tiba Mas Al menyahut, aku cukup terkejut mendengar nya.

" Apa maksud mu Mas ?" tanyaku dengan suara bergetar.

Mas Al menoleh, tatapan mata nya sangat dingin sekali. Ada apa ini ? Kenapa Mas Al seperti nya marah padaku?

Ia meneguk air dalam gelas hingga tandas, kemudian ia bangkit dan meninggalkan meja makan.

" Mas... Mas " panggilan ku sama sekali tidak ia hiraukan.

Ibu menatap ku bingung, mungkin ia sama seperti diriku yang tidak tahu kenapa Mas Al ngambek.

Terpopuler

Comments

Nnek Titin

Nnek Titin

kang ngibul saras

2024-01-10

0

Ma Em

Ma Em

kamu sudah bohong Saras masakan dari restoran kamu bilang masakan kamu sudah pasti si Al marah

2023-12-29

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ

dih bukannya masak sendiri 🤣🤣🤣

2023-12-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!