Zayyan yang mendapat kabar dari temannya semasa kuliah dulu tersenyum bahagia, sangat jelas tercetak ekspresi bahagia di wajahnya.
"Baiklah, ana mau menyampaikan berita dulu sama umi dan Abi. Terima kasih fan Assalamualaikum" kemudian mematikan sambungan teleponnya. Ia pun melanjutkan langkahnya untuk menemui orang tuanya, tapi di tengah langkahnya ia melihat sekelebat seseorang sedang melompat dari pohon mangga, penasaran ia pun mengintip siapa orang tersebut. "apakah maling?" pikirnya.
Ia menggeleng melihat siapa yang melompat ternyata santriwatinya.
"Ehm..." Zayyan berdehem.
"Gu... Gus!" ucap Fira kaget.
"Sedang apa anti disana? ingin kabur?" Ucap Zayyan dengan santai.
"Ti..tidak kok Gus, gue hanya cari angin aja kok disini, panas soalnya." Jawabnya dengan memberi senyum manisnya, hal itu membuat hati Zayyan sedikit bergetar melihat senyum Fira. Tapi dengan cepat ia menepis nya.
"Cepat turun." perintahnya.
"Ta..tapi Gus, gimana cara turunnya ini." Fira pun bingung bagaimana mau turun. mau melalui pohon lagi? itu akan sulit jika melompat dari tembok ke pohon.
"Kamu bisa naik, seharusnya juga bisa turun. Cepat turun."
"I..iya Gus." Nyali Fira menciut mendengar bentakan Zayyan.
"Ya Allah, patah gak kalo gue lompat?" Fira mencari ancang-ancang untuk melompat, tapi kakinya terpeleset hingga ia jatuh dan menimpa Zayyan.
Bugh...
"Aw"
Pekik mereka berdua. Kini posisi mereka Safira tepat berada diatas tubuh Zayyan, mata mereka saling beradu diam mencerna apa yang terjadi, belum sempat bangkit terdengar teriakan orang.
"Astaghfirullah Gus."
"Apa yang kalian lakukan disini?"
"Kalian sudah berzina."
Begitulah ucapan mereka yang memergoki Fira dan Zayyan.
Dengan cepat Zayyan dan Fira bangkit, mereka tidak membenarkan apa yang dikatakan oleh orang-orang tersebut.
"Bapak-bapak sekalian sudah salah paham, kami tidak melakukan apapun, ini tidak seperti yang kalian fikir." Zayyan mencoba menjelaskan namun mereka tidak ada yang percaya.
"Sebaiknya nikahkan saja mereka, kita panggil kyai Anwar." Sahut yang lainnya.
"Apa?" Ucap Fira dan Zayyan kompak.
Yang memergoki mereka adalah ustadz pengasuh ponpes yang sedang berkeliling tapi mereka malah mendapatkan Gus zayyan sedang berbuat mesum pada santriwati nya.
Para ustadz itu memanggil kyai Anwar juga umi Maryam.
"Astaghfirullah, apa yang sebenarnya terjadi nak?" kyai Anwar syok mendapati kabar jika putra bungsunya melakukan hal tidak pantas.
"Aku bisa jelasin bi, ini semua tidak seperti yang ustadz-ustadz lihat. Santriwati ini berniat kabur, dia memanjat tembok kemudian jatuh menimpaku bi, dan kebetulan ustadz-ustadz ini lewat." Zayyan menjelaskan yang sebenarnya.
"Betul kyai, ini hanya insident kecelakaan." timpal Safira.
"Maaf kyai sebelumnya, Kami percaya dengan apa yang dikatakan Gus zayyan, tapi alangkah sebaiknya mereka tetap dinikahkan, karena banyak mata yang melihat, takutnya berita ini akan menyebar dengan cerita yang tidak sesuai. Bagaimana jika tercetus fitnah bahwa pesantren adalah ladang maksiat yang membiarkan orang-orang berbuat zina di dalamnya." Ucap salah satu ustadz memberi solusi.
"Benar yang ustadz katakan" kyai Anwar menimpali. "Zayyan, sebagai putra Abi dan kamu juga berpendidikan tinggi, pasti kamu bisa bijak mengambil keputusan." sambung kyai Anwar. Ia percaya jika putranya adalah pria yang bisa mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya.
Zayyan memijit pelipis nya tahu pasti akan terjadi juga pernikahan itu.
"Ta... tapi kyai, aku gak mau nikah sama om-om nyebelin kayak dia." Sambung Fira tidak terima. Para ustadz lain tertawa dalam diam mendengar Fira yang menolak Gus Zayyan, siapa sih yang menolak Gus zayyan yang super Tampan, tapi Fira menolaknya.
Zayyan membolakan matanya mendengar ucapan Fira yang mengatainya. Bisa bisanya dia dikatakan om-om.
"Fira, sekarang kamu ikut umi yah" Umi Maryam membawa Fira kerumahnya, saat ini kedua orang tua Fira sedang berada dalam perjalanan menuju pesantren.
Kini kedua belah pihak keluarga sudah berkumpul, dan mereka semua setuju untuk menikahkan anak-anak mereka.
"Pa, ma, Fira gak mau nikah." rengek Fira pada mama dan papa nya.
"Sayang, kamu gak bisa menolak lagi, keputusan kita semua sudah bulat, ini demi melindungi martabat dan harga diri kamu sebagai wanita juga nama baik pesantren." Mama memberikan pengertian.
Akhirnya malam itu juga pernikahan akan dilaksanakan. Zayyan duduk bersila dihadapan papa Safira dan meyambut uluran tangan papa Fira. Ia menghela nafas berat merasa kacau, padahal sebelumnya ia akan menyampaikan kepada kedua orang tuanya jika ia ingin mengkhitbah wanita yang selama ini namanya sudah bertengger dihatinya, namun semua sirna hanya karena scandal konyol ini. Ia mencoba melapangkan dadanya mungkin inilah yang Allah takdirkan untuknya.
"Nak zayyan" Papa Fira memanggil zayyan membuat lamunan nya buyar.
"Iya om."
Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka Safira putri Farhan Atmaja alal mahri 50 gr emas hallan."
Qabiltu nikahaha wa tazwijaha Safira binti Fahri Atmaja alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq." Dengan lantang zayyan mengucapkan Qabul. Kini ia sudah sah mengikat Safira menjadi istrinya.
"Bagaimana saksi sah?"
"Sah".
Air mata menetes dari pelupuk matanya, dadanya sesak mendengar dengan lantang zayyan mengucapkan ijab Qabul.
"Sayang, ayo keluar temui suami mu." Mama nya juga umi Maryam yang kini sudah jadi ibu mertuanya berada didalam kamar menemaninya menunggu selesainya ijab Qabul. Meski hanya nikah mendadak tapi ia juga di rias tipis oleh mama nya dan itu membuat Safira sangat terlihat cantik, mengenakan gamis putih dan jilbab senada dan menjulur panjang.
Kini ia di tuntun oleh mama juga umi Maryam menemui zayyan. Ia duduk di sebelah zayyan.
Zayyan mengulurkan tangannya dan disambut oleh Fira, Fira mencium tangan zayyan yang kini sudah sah menjadi suaminya.
Kemudian Zayyan mencium kening Safira sesuai instruksi dari umi nya. Ada rasa aneh di hatinya saat mengecup kening Safira.
Deg
Jantung mereka kompak berdetak cepat, mereka bisa saling mendengar detak jantung meeka saat ini karena posisi mereka sangat dekat.
"OMG jantung gue, kenapa rasa mau copot gini." Batin Fira dengan mata terpejam saat bibir zayyan bertengger di keningnya.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Ani Ani
budak2 nakal nikah
2024-05-19
0
Lisa Halik
gus zayyan
2024-05-18
0
Susillah
takutnya zayyan masih menunggu wanitanya dan Safira diduakan
2024-05-12
4