Safira menggusar wajahnya kasar, hatinya benar benar kacau saat ini, tidak tau harus apa, ia membolak balikkan badan nya ke kanan dan ke kiri namun matanya tetap tidak bisa tertidur, ucapan papa yang akan mengantarkannya ke pesantren besok terus saja terngiang di telinganya.
"Gue gak mau masuk pesantren", lirih nya, sedari dulu papa nya memang ingin memasukkannya pesantren, namun dengan bujukan dan rayuan nya ia bisa terbebas dari perintah itu. Tapi sekarang, ia tidak bisa mengelak lagi.
Ting..Ting..Ting..
Notif pesan di ponselnya berbunyi. Ia melihat pesan dari grup temannya yaitu sila dan Tomi.
"Lo uda tidur fir, tom?" pesan sila.
"Gue belom tidur" (Tomi)
"Gimana nasib Fira yah?" (sila)
"Gue deg degan sil, takutnya sila di eksekusi sama bokap nya." ( Tomi)
"Semua gara gara lo tom, kalo Fira kenapa napa lo harus tanggung jawab, lo nikahin tu Fira." (sila)
"What? Emot syok (Tomi)
Fira yang dari tadi hanya membaca pesan teman temannya mengernyitkan kening nya dengan pesan sila.
"Apa hubungannya dengan tanggung jawab dan nikahin gue?" (Fira)
"Syukur lah fir, lo masih hidup." (Tomi)
"Lo kira gue dihukum pancung" ( Fira).
"Gimana keadaan lo fir?" ( sila)
"Iya fir, kakak lho gak sampai hukum lo kan?" ( Tomi)
"Kak Al gak ngehukum gue, tapi papa yang hukum gue." ( Fira)
"What?"(sila), "Papa lo Uda pulang?"
Emot kaget (Tomi)
"Udah, mereka langsung pulang me.dengar berita gue ditahan polisi, dan lebih parahnya lagi gue akan dikirim ke pesantren besok." ( Fira)
"What?"
"What?"
**
Matahari sudah mengambil posisi di singgasana nya, namun Safira belum juga nampak keluar dari kamarnya.
"Bangunkan fira ma" perintah papa, yang sudah duduk diruang makan bersama mama, Alvian dan Nafisah, namun Safira belum keluar. Mama rosa pergi kekamar Safira, mama membuka pintu kamar yang tak dikunci dan melihat Safira yang masih anteng dalam tidurnya.
"Safira Safira.." mama menggelengkan kepala melihat tingkah putrinya yang tidur tenang tanpa merasa terganggu dengan peringatan papa nya kemarin.
"Safira, sayang, bangun nak!" Mama menggoyangkan tubuh Safira.
"Ehmmm..." Safira menggeliat meregangkan otot otot tubuhnya. "Mama" ucapnya sambil menguap.
"Cepat bangun, papa dan yang lain sudah menunggu diruang makan, ingat jangan buat papa mu marah lagi."
Safira pun bangun membersihkan diri kemudian menyusul keruang makan. Tanpa suara ia duduk di kursi nya dan mengambil sarapannya. Semua tidak ada yang berbicara saat itu, suasana nya sungguh sepi tidak seperti biasa yang rame oleh celotehan Fira dan Alvian. Hari ini semua masih terbawa suasana semalam.
Papa menatap Fira "Siapkan pakaian mu Fira, sore ini papa akan mengantarmu ke ponpes kyai Anwar." ucap papa sembari menyapu mulutnya dengan tisu.
Safira tidak berani menjawab, dia hanya mengangguk diam.
"Fira, kamu sudah siap nak?" Tanya mama Rosa menghampiri Fira dikamar nya.
"Ini lagi siap siap mah!" Safira memasukkan pakaian pakaiannya ke dalam koper.
"Eits, tunggu. Kamu mau berpenampilan seperti ini?" tanya mama melihat Fira dari kaki sampai kepala nya. Walaupun Fira memakai jilbab,tapi pakaiannya masih belum sempurna menutup aurat, ia menggunakan celana kulot dan kemeja serta jilbab segitiga yang ujung depannya diikat melingkari leher.
"Kenapa ma? biasa nya juga begitu."
"Astaghfirullah nak, kamu ini mau masuk pesantren, jadi pakaian mu gunakan yang tertutup."
Safira mengernyitkan dahinya, sembari melihat dirinya sendiri dari celana nya juga baju nya. "Tertutup kok!" sambungnya.
"Kenakan gamis Fira, cepat ganti."
"Gamis? gerah mah, masa aku pake baju kebesaran gitu." Gerutunya.
"Gak ada tapi tapian, cepat ganti pakaian mu." ucap mama sembari mengeluarkan isi koper Fira,dan menggantikannya dengan beberapa gamis.
"Fira, ayo cepat." Papa datang kekamar Fira.
"Iya pa." jawab Fira, "Niat amat sih papa mau buang anaknya." Gerutu Fira pelan namun masih bisa di dengar mama rosa.
"Papa bukan mau membuang kamu Fira, papa mau kamu berubah jadi anak baik." senggak mama.
"Apa selama ini Fira bukan anak baik ma?" tanya nya sedih.
"Kamu anak baik Fira, cuma papa dan mama mau kamu menjadi lebih baik, Soleha, seperti kakak ipar mu Nafisah. Bukan kerjaannya balapan."
Safira sebenarnya memang anak baik, dia tidak pernah bergaul bebas, menggunakan barang terlarang atau apalah yang dilakukan oleh anak-anak nakal lainnya. Dia hanya nakal jika ada yang mengusiknya.
"Ma, Fira gak nyaman make pakaian begini, gerah." ucapnya memelas.
"Nanti kamu juga terbiasa, udah ayo turun." mama menarik koper Safira. Safira hanya bisa pasrah dengan nasibnya, tinggal jauh dari orang tua dan jauh dari temannya.
**
Kini mereka sudah sampai di tempat tujuan, Safira mendongak kan kepala nya melihat palang yang bertuliskan PONPES RAUDHATUL JANNAH.
"Ayo ikut masuk" Ajak papa.
Tidak cuma papa dan mama roda yang mengantar Fira, Nafisah dan Alvian juga ikut serta.
"Ini pesantren tempat kakak ngajar kan kak?" Tanya Fira sambil melangkahkan kakinya.
"Iya fir, insyaallah kamu pasti senang tinggal disini." Nafisah tersenyum dibalik cadarnya.
Kedatangan mereka disambut baik oleh kyai Anwar dan nyai maryam. Setelah berbicara panjang lebar akhirnya mereka pulang meninggalkan Safira disana.
"Ayo Fira kakak antar_kan kamu ke asrama putri." Ucap Laila selaku ustazah disana juga menantu dari kyai Anwar dan umi Fatimah.
"Iya ustazah." Safira mengikuti langkah Laila, dan kini mereka berhenti disebuah kamar. "Nah sekarang ini kamar kamu," Laila mengenalkannya dengan dua orang gadis yang akan menjadi teman sekamarnya.
"Aku tinggal di kamar ini ustazah?" Fira meneliti kamar yang kecil dan ditinggali untuk tiga orang, sangat jauh dari kamarnya dirumahnya. "Apa aku bisa tinggal sendiri ustazah?"
"Tidak bisa Fira, ini sudah peraturan Pondok." jelas Laila pada Fira. Setelah menjelaskan semua aturan pada Fira, Laila pun meninggalkannya dikamar.
😹😹
Fira menghempaskan badannya di ranjang, ia meringis tubuhnya terhempas di ranjang yang keras. "Aw.." Ringisnya pelan sambil menggosok tubuhnya.
"Ma, tolong jemput fira😭 Batinnya menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Emi Emi
nama kmu Fira juga dan kisah nya juga persis kyak ak
2024-05-27
2
Ani Ani
nakal sangat tu
2024-05-19
1
Lisa Halik
fira sendiri cari penyakit
2024-05-18
1