"Ini maksudnya apa?! kenapa Anda memukuli anak saya?!" Bu Nining menghambur mengambil Gaga yang di pukuli oleh Tuan Riddick.
"Masih tanya maksudnya apa? anak Anda sudah menghamili anak saya!" jawab Tuan Riddick murka.
Bu Nining menatap Gaga yang wajahnya memar dan berdarah.
"Apa itu benar,Ga?" tanya Bu Nining.
Gaga tak menjawab,dia hanya menunduk dan terdiam.
Gaga pun tak tahu harus menjawab iya atau tidak,karena dirinya pun tak tahu.
"Jawab Mama, Gaga!" bentak Bu Nining marah.
Gaga menatap Ibunya, sorot mata Bu Nining menunjukkan kemarahan.
"Gaga juga gak tau Mah, Gaga gak ingat apapun" jawab Gaga pelan.
"Gak tahu? dasar anak sialan! sudah menodai anak orang masih berusaha menyangkal!" Tuan Riddick kembali hendak menyerang Gaga, tetapi istirnya mencegah.
"Ada apa ini?" suara itu menghentikan keributan, mereka menoleh ke arah tangga.
Disana berdiri Devan, Kakak Gaga yang kebetulans sedang ada dirumah.
Devan turun menghampiri mereka.
"Ada apa ini? kenapa kalian membuat keributan di rumah kami?" tanya Devan dengan nada suara yang dingin, pada keluarga Diana,tatapan mata Devan tajam terhadap mereka, dia tak suka keluarganya di ganggu seperti itu.
"Dia sudah menghamili anak saya,tapi dia masih saja mengelak,bagaimana saya tidak marah!" jawab Tuan Riddick menunjuk Diana.
Devan menatap Diana,gadis itu juga menatapnya,tetapi tak berbicara.
"Apa benar,kamu dihamili oleh Gaga?" Devan menanyai Diana.
Diana menganggukkan kepala.
"Buktinya?" Devan meminta bukti kepada Diana.
Diana memberikan alat tes kehamilannya kepada Devan, Devan menerimanya dan melihat sendiri garis dua di alat kecil itu.
Devan beralih menatap Gaga,yang di dekap Ibunya.
Devan berjongkok di depan Gaga dan mengacungkan alat itu tepat di depan wajah Gaga.
"Ini hasil perbuatan lu?" tanya Devan datar.
"Gue gak bisa ngaku Bang,soalnya gue gak inget apa-apa,gue mabuk malam itu,gue gak tau apa gue sama Diana beneran ngelakuin itu atau nggak" Gaga masih tak bisa mengakuinya.
"Tapi hari itu kami bangun di tempat tidur yang sama kak,aku dan dia gak pake apa-apa,kami bahkan satu selimut berdua!" Diana menimpali,tak mau dianggap hanya mengaku-ngaku saja.
"Kapan dan dimana kejadiannya?" tanya Devan lagi pada Gaga.
"Sekitar dua minggu lalu di kamar Gaga!" Diana dengan cepat menjawab,karena Gaga sudah dipastikan akan bungkam.
"Kenapa lu gak jawab pertanyaan gue? tapi malah dia yang terus jawab? apa lu mau bohongi gue?" Devan menatap tajam pada Gaga,giginya gemeretak.
"Bang,tapi itu gak bisa membuktikan kalo memang gue yang ngelakuin itu sama dia,bisa jadi anak yang dia kandung bukan anak gue bang,dia cewek liar suka keluar masuk bar!" Gaga memojokkan Diana.
Dengan cepat Diana maju dan menampar Gaga,hatinya sakit dianggap sebagai gadis muraha oleh Gaga.
"Lu gila ya,lu jahat nuduh gue kayak gitu! jelas-jelas lu yang udah ambil keperawanan gue,masih aja lu nyangkal,brengsek lu Gaga!" Diana dengan lelehan air mata di pipi memarahi Gaga,dia merasa dilecehkan.
"Karena gue gak ingat apa-apa Diana! bisa aja lu cuma ngaku-ngaku supaya gue mau nikahin lu!" Gaga masih menyangkal dan menyudutkan Diana.
Perkataan Gaga membuat Devan murka,pria itu menarik kerah baju Gaga,hingga tubuhnya terangkat dan wajah Gaga berhadapan langsung dengan wajah sang Kakak.
"Ingat ataupun nggak lu ngelakuin itu sama dia,bukti tetap mengarah sama lu, jangan jadi perindang,lu udah rusak anak orang,lu harus tanggung jawab!" bentak Devan benar-benar murka pada adiknya yang pengecut.
"Sudah cukup Van! kenapa kamu malah membela mereka? Gaga kan sudah mengatakan kalau dia gak ingat apa-apa,kenapa kamu harus memaksanya mengakui?!" Bu Nining memarahi Devan karena dirasa telah memaksa adiknya mengaku.
"Mah, Devan anak tertua di rumah ini, Devan adalah pengganti almarhum Ayah,maka Devan yang bertanggung jawab untuk semua yang dia lalukan.Devan gak mau dia terus Mama manjakan,dia harus belajar untuk bertanggung jawab untuk kesalahan yang dia lakukan,jangan terus dibela Mah!" Devan menentang Ibunya.
"Tapi Gaga kan bilang dia gak ingat apapun,jangan paksa dia mengaku! bisa saja memang gadis ini hanya mengada-ada,karena dia gak mau kehamilannya membesar tanpa suami!" Bu Nining menatap tajam pada Diana,yang dianggap sebagai pembohong.
Diana semakin sedih di sudutkan seperti itu,dia merasa dirinya bahkan tak di inginkan siapapun lagi.
"Papa... Mama... ayo pulang" Diana memegang kedua tangan orangtuanya, mengajak mereka untuk pulang.
Kedua orangtuanya menatap Diana yang terus menangis tanpa suara.
"Tapi Nak,kita belum dapat keadilan buat kamu" Tuan Riddick menolak untuk pulang,dia belum mendapatkan keadilan untuk Diana.
"Sudahlah,kita gak perlu memaksa Pah,meski Diana menikah pun,itu gak akan membuat keadaan membaik,lebih baik kita pulang, Diana siap menjadi Orangtua tunggal buat janin ini.Ayo pergi Pah, Mah" jelas Diana.
Tuan Riddick menatap nyalang ke arah keluarga Soebono.
"Ingat baik-baik kata-kata saya,saya gak akan pernah memaafkan kalian atas apa yang kalian lakukan pada anak saya hari ini,saya akan menyimpan penghinaan kalian pada anak saya seumur hidup saya!" Tuan Riddick seolah bersumpah takkan memaafkan keluarga Soebono yang telah menghina putrinya.
Diana membawa kedua orangtuanya keluar dari rumah itu,tak ada guna mereka tetap disana,hanya membuat nama keluarga Riddick malu.
Seolah mereka sedang mengemis-ngemis kepada keluarga Soebono yang bahkan tak peduli sama sekali.
"Tunggu!" Devan menghentikan langkah mereka, yang baru saja melangkah keluar dari rumah,langkah mereka terhenti.
Devan menghampiri mereka.
"Saya minta maat untuk hal yang terjadi di rumah kami,saya menyesal dengan sikap adik dan orangtua saya,saya minta maaf dengan sepenuh hati" Devan meminta maaf dengan sepenuh hati kepada keluarga Riddick.
Devan pun tak pernah menyangka,jika adik dan Ibunya akan seperti itu kepada keluarga Diana,yang sudah jauh-jauh datang untuk menuntut tanggung jawab.
"Sudahlah,saya juga muak berada disini,lebih baik kami pergi,jangan halangi kami!" Tuan Riddick yang terlanjur sakit hati oleh keluarga Soebono itu,menyingkir Devan dari hadapan mereka,dan melanjutkan langkah mereka untuk keluar dari rumah Soebono.
"Saya mohon,kita bicarakan baik-baik,saya yakin Gaga dan Mama hanya belum bisa menerima ini,saya yakin Gaga mau bertanggung jawab" Devan menghentikan Mereka lagi dan memohon.
"Saya gak sudi berhubungan dengan keluarga kalian! keluarga yang merendahkan orang lain dan gak mau bertanggung jawab!" Tuan Riddick enggan berhubungan lagi.
Tuan Riddick dan keluarganya masuk ke dalam mobil dan pergi dari rumah itu.
Devan hanya bisa menatap mobil hitam yang kian menjauh itu, dia tak bisa menahan mereka,keluarganya memang telah salah,karena secara langsung menghina anak mereka.
Devan adalah putra tertua,sejak Ayahnya meninggal, Devan menjadi sosok Ayah bagi Gaga,dia yanh selalu menjadi orang terdepan untuk membelanya,bahkan selalu bertanggung jawab untuk setiap ulah yang dilakukan Gaga.
Dan kali ini, Gaga telah menghamili anak orang,tetapi tak mau bertanggung jawab,malah dia memojokkan gadis itu,membuat keluarganya sangat marah dan tak mau memberikan maaf.
Devan sangat bingung,dia ingin sekali menghukum adiknya itu,tetapi Ibunya selalu melarang Devan untuk melakukan kekerasan pada Gaga dengan alasan Gaga masih labil.
Tapi,menurut Devan, Gaga sudah cukup dewasa dan seharusnya bisa mempertanggung jawabkan sesuatu yang telah dilakukannya,bukannya mengelak.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments