Empat

Ayah Tiara yang bernama pak arif terlihat gelisah karena khawatir dengan Tiara. Sejak pak Arif pulang dari kerja, Tiara selalu diam dan tidak banyak bicara.

Tidak biasa nya putri nya terlihat diam. Karena selama ini suara Tiara lah yang selalu mengisi keheningan rumah mereka.

Jika pak Arif bertanya satu kalimat. Maka Tiara akan menjawab hingga seribu kata. Dan tanpa di suruh, Tiara selalu bercerita mengenai toko laundry nya. Tiara juga suka mengepoin kehidupan ayahnya.

Tapi, begitu lah pak Arif. Dia hanya menjawab pertanyaan panjang lebar Tiara, dengan satu kalimat saja. Pak Arif memang tidak banyak bicara.

Jika di kantor. PAk Arif dan teman teman nya selalu menyalakan radio selama jam kerja.

Agar kantor mereka tidak sepi dan membosankan.

Maka di rumah nya, pak Arif tidak memerlukan radio. Bagi pak Arif, Tiara bagaikan sebuah radio. Karena, Tiara sering kali berbicara hingga seribu kata, untuk satu judul.

Tiara bagaikan sebuah radio hidup bagi pak Arif. Tapi radio nya kini terlihat sedang rusak.

Karena sejak tadi sore ia hanya diam.

"Ada masalah nak?"

Pak Arif duduk di sebelah Tiara yang sedang tiduran di ranjang. Pak Arif masuk ke kamar Tiara, karena Tiara tidak menonton televisi bersama pak Arif seperti biasanya di malam hari.

"Nggak ada ayah"

Tiara duduk di atas ranjang nya.

Ia terpaksa berbohong mengenai ke gundahan hati nya. Karena tidak ingin membuat ayah nya khawatir.

"Jangan bohong sama ayah Tiara, bohong itu do....... sa!"

Pak Arif ingin Tiara menyambung kata kata nya yang terpotong, tapi Tiara tidak menanggapi nya.

"Maaf ayah, Tiara cuma nggak pengen membuat ayah khawatir sama masalah Tiara"

"Diam mu lah yang membuat ayah khawatir.

Ayo cerita Tiara, ada apa?"

Ayah Tiara mengusap lembut kepala Tiara. Tiara pun menceritakan tentang kejadian lima juta tadi siang.

Setelah mendengar cerita Tiara. Pak Arif keluar dari kamar Tiara. Lima menit kemudian pak Arif kembali ke kamar Tiara.

"Ini ada uang tiga juta, sisa gaji ayah bulan ini.

Nanti siang, ayah akan ambil dua juta di bank.

Jadi sekarang, kamu nggak usah bingung lagi ya?i"

"Maafin aku ayah.

Tiara masih suka ngerepotin ayah terus, ayah nanti nggak usah ambil uang di bank. Dua juta nya, aku ambilin dari uang toko saja"

Tiara memeluk ayah nya.

Dan ayah nya menepuk nepuk pelan punggung Tiara.

"Terima kasih ayah"

Tiara menangis dan memeluk ayah nya. Hati Tiara menjadi lega Karena masalah nya mulai terselesaikan.

**************

Jam sepuluh pagi.

Toko laundry Tiara sudah sibuk seperti biasa nya. Tiara bersyukur. Sejak Video bercermin nya menyebar, toko nya pun semakin banyak pelanggan. Tiara ingin mengucapkan rasa terima kasih, pada kakak nya Andra yang tampan itu.

Diam diam, Tiara mulai sering memikirkan David. David di mata Tiara terlihat kalem dan baik. Berbalik 180 derajat dari Andra yang tengil, jahat, dan kasar. Wajah tampan David mulai mencuri perhatian Tiara. Tiara sampai tersenyum senyum sambil menyetrika baju pelanggan nya.

Tiara juga merasa aneh dengan tingkah David kemarin. David seperti sedang ketakutan melihat sesuatu.

'Pasti dia teringat atau melihat sesuatu, sampai membuat nya sangat ketakutan. Tapi apa ya?'

Batin Tiara.

Tiara tidak bisa menemukan Alasan mengapa David ketakutan.

Tapi, Tiara merasa tidak asing dengan tingkah David. Dia merasa sudah pernah melihat kejadian seperti itu sewaktu dulu. Tapi Tiara tidak bisa mengingat nya.

Brum brum.....

Sebuah motor sport berhenti di depan toko laundry. Pengendara nya laki laki dan masih memakai helm.

Semua mata di toko Tiara sampai menoleh pada pengendara motor tersebut yang terlihat keren. Kecuali Tiara. Tiara tidak melihat nya karena sedang duduk berjongkok dan sedang memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci.

Ketika pengendara motor membuka helm nya. Para pelanggan Tiara terpesona dengan penampilan dan ketampanan Andra. Andra menyadari para pelanggan laundry Tiara memandangi diri nya dengan rasa kagum, Andra pun memasang wajah sok keren.

"Mbak Tiara, ada Andra tuh"

Ucap Lisa pada Tiara.

"Uh Andra ganteng banget sih.

Coba kalau dia nggak jahat, aku pasti udah mengejar nya mati matian"

Lisa berbisik pada Tia. Dan Tia cekikikan mendengar nada putus asa dari Lisa.

Tanpa permisi, Andra langsung masuk ke dalam toko dan menghampiri Tiara. Tiara yang mengerti maksud kedatangan Andra, langsung menyuruh Andra masuk ke rumah nya. Tiara tidak ingin para pelanggan dan karyawan nya melihat ada masalah di toko nya.

"Mana uang lima juta ku?"

Andra langsung berkata terus terang dan tanpa basa basi, pada Tiara.

"Tapi uang lima juta itu terlalu banyak Andra. Aku cuma punya......."

Plakkk........

Andra tiba tiba menampar pipi halus Tiara. Saking keras nya tamparan Andra, Tiara sampai tersungkur ke lantai.

"Masih berani menentang ku?

Kalau aku bilang lima juta ya lima juta!

Sekarang cepat, ambil uang nya! kalau nggak, kamu mau ini?"

Andra duduk berjongkok di depan Tiara.

Tangan Andra memegang dagu Tiara agar menghadap Andra. Dan Andra pun menunjukkan tangan nya yang sedang mengepal kepada Tiara.

Tiara mengkeret melihat tangan Andra yang mengepal. Hanya melihat nya saja, Tiara seolah bisa merasakan sakit nya tangan itu, bila sampai mengenai anggota tubuh nya.

Tiara buru buru berdiri. Dan segera pergi ke kamar nya untuk mengambil uang empat juta yang telah ia siapkan. Kemudian segera menyerahkan uang itu ke Andra.

"Aku....... Cuma punya uang empat juta"

Ucap Tiara sambil menyerahkan beberapa lembar uang ratusan ribu kepada Andra.

Andra pun langsung menyambar uang Tiara dan menghitung nya di depan Tiara.

"Kalau kamu tadi langsung menyerahkan uang ini pada ku, aku pasti nggak akan menampar mu Tiara. Baik lah, aku besok ke sini lagi"

Andra lalu meninggalkan Tiara begitu saja.

Setelah Andra pergi. Tiara terjatuh ke lantai.

Kaki Tiara gemetar dan tidak bisa menopang tubuh Tiara. Tiara menangis sambil memeluk kedua lutut nya yang menekuk ke depan.

Setelah Andra keluar dari toko. Mbok Darmi yang khawatir dengan keadaan Tiara, langsung masuk ke dalam rumah.

"Ya Allah mbak Tiara..... Apa yang terjadi tadi mbak?"

Mbok Darmi ikut ikutan duduk di lantai, ketika tahu Tiara sedang menangis sambil memeluk lutut nya.

Tiara hanya menggelengkan kepalanya. Tiara tidak ingin karyawan nya ikutan panik dengan apa yang di lakukan Andra.

"Mbak Tiara istirahat aja di kamar. Urusan toko serahkan saja pada kami.

Nanti yang antar baju biar Lisa aja"

Mbok Darmi menunutun Tiara masuk ke kamar nya.

Ketika berada di kamar nya, Tiara langsung tiduran di ranjang kesayangan nya. Menarik guling dalam dekapan nya. Kemudian Menangis dan menumpahkan rasa kecewa pada guling kesayangan nya.

Jam satu siang, Tiara keluar dari kamar nya hanya untuk melakukan sholat. Setelah itu dia ke kamar nya lagi. Tiara belum bisa melupakan sakit hati nya atas perlakuan buruk Andra.

Selama hidup nya. Baru kali ini ada seorang pria yang memukul diri nya. Wajar saja bila Tiara terlalu takut dan masih enggan bertemu dengan para karyawan nya. Karena bekas tamparan Andra masih terlihat jelas di pipi nya yang putih dan lembut.

Jam Tiga sore, pintu kamar Tiara di ketuk dari luar. Rupa nya itu mbok Darmi.

"Mbak Tiara, ada kakak nya Andra sedang mencari mu. Saya dan anak anak pamit pulang dulu ya mbak. Semua urusan laundry sudah selesai. Udah dulu ya mbak. Assalamualaikum...."

"Wa alaikum salam...."

Tiara menjawab pelan salam dari mbok Darmi.

Lima menit kemudian Tiara keluar dari kamar nya. Wajah Tiara sembab karena terlalu lama menangis. Pipi Tiara yang putih dan lembut, juga terlihat masih memerah karena bekas tamparan dari Andra.

Tiara memeriksa keadaan toko nya. Tiara melihat toko nya sudah tertutup semua. Kecuali satu pintu belum tertutup.

Tiara memang biasa membiarkan pintu itu terbuka ketika toko nya sudah tutup. Motor matic nya terparkir di depan pintu masuk. Tiara lalu keluar dari toko nya untuk melihat suasana.

Tiara terkejut. Sebuah mobil mewah yang sudah familir di mata Tiara, terparkir di depan toko nya. Tiara tahu, mobil siapa itu.

Itu mobil David. Tiara mengira David sudah pulang. Tapi ternyata ia masih di depan rumah Tiara.

David terlihat langsung keluar dari mobil nya ketika melihat Tiara keluar dari rumah. Sedangkan Tiara yang melihat David keluar dari mobil nya, langsung masuk kembali ke rumah.

"Tunggu Tiara!"

David menangkap jemari lentik milik Tiara. Jemari Tiara terasa lembut dan nyaman dalam genggaman David.

Tiara yang terlalu terburu buru ketika berjalan meninggalkan David. Kaki nya tidak sengaja tersandung sebuah keset yang ada di depan pintu. Alhasil, Tiara pun tidak bisa menguasai keseimbanagan tubuh nya.

David yang mengetahui Tiara akan jatuh.

Dia dengan sigap langsung menarik tangan Tiara ke arah tubuh nya. Tubuh Tiara pun tidak jadi terjatuh. Tapi tubuh nya malah menyandar di tubuh Kekar David. Dan tangan david melingkar mesra di perut langsing Tiara.

Bersambung......

Tip, Rate, jempol, dan komen kalian adalah penyemangat Author.......💪💪💪

Terpopuler

Comments

anisabella 93

anisabella 93

like aja dulu

2020-11-20

0

Wiwin Nur Hidayati

Wiwin Nur Hidayati

kayaknya seru😊

2020-11-07

0

Mar Comel

Mar Comel

mantap thor 👍

2020-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua puluh sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tuju Puluh
71 Tujuh Puluh satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Seratus Satu
102 Seratus Dua
103 Seratus Tiga
104 Seratus Empat
105 Seratus Lima
106 Seratus Enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus Sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua Belas
113 Seratus Tiga Belas
114 Seratus Empat Belas
115 Seratus Lima Belas
116 Seratus Enam Belas
117 Seratus Tujuh Belas
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua puluh sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tuju Puluh
71
Tujuh Puluh satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Seratus Satu
102
Seratus Dua
103
Seratus Tiga
104
Seratus Empat
105
Seratus Lima
106
Seratus Enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus Sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua Belas
113
Seratus Tiga Belas
114
Seratus Empat Belas
115
Seratus Lima Belas
116
Seratus Enam Belas
117
Seratus Tujuh Belas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!