"Mbak Tiara aku pulang dulu ya? Dah....."
Ucap Tia, dia adalah salah seorang karyawan Tiara. Tia pulang paling akhir, karena harus menyelesaikan menyetrika dahulu.
Karyawan Tiara ada tiga orang. Semua nya perempuan.
Tia berumur 20 tahun.
Lisa berumur 25 tahun.
Dan mbok Darmi berumur 50 tahun.
Mereka masuk jam 8 pagi. Dan pulang jam 3 sore.
Setelah membereskan toko dan menutup nya.
Tiara segera memasak untuk makan malam ayah nya. Sebentar lagi ayah nya akan pulang kerja.
Greng greng greng......
'Itu dia, ayah udah pulang'
Tiara baru saja menyelesaikan masak. Dia memasak Gurami asam manis. Salah satu Makanan kesukaan ayah nya.
"Assalamu alaikum"
Ucap ayah Tiara yang bernama pak Arif ketika memasuki rumah.
"Wa alaikum salam"
Tiara menyalami dan mencium tangan ayah nya yang sudah mulai mengeriput.
Selesai mandi, pak Arif dan Tiara makan bersama.
Setelah itu, seperti biasa nya. Mereka pergi ke masjid untuk melakukan jamaah sholat Maghrib.
Selesai sholat maghrib, Tiara pulang ke rumah dan mengaji di rumah. Sedangkan pak Arif belajar mengaji di masjid.
Maklum, dulu semasa muda nya dia belum pernah belajar membaca Al Qur'an.
Setelah sholat Isya di masjid. Tiara mulai tidur tiduran dan memainkan ponsel di sofa ruang keluarga. TV nya pun ia nyalakan, bukan Tiara yang menonton TV. Tapi TV nya lah yang menonton Tiara. Karena Tiara sedang asik memainkan ponsel nya.
"Asstaghfirullah....."
Tiara menjerit pelan, ia sampai terduduk Karena terlalu terkejut dan syok. Pak Arif yang sedang menelpon rekan nya ikut ikutan terkejut karena teriakan Tiara.
Pak Arif yang sudah selesai menelpon. Menghampiri Tiara yang sedang melihat ponsel dengan ekspresi marah campur malu.
"Ada apa Tiara?"
Pak Arif ikut ikutan melihat ponsel Tiara. Dia melihat di ponsel Tiara ada video Tiara sedang memanyun manyun kan bibir nya agar terlihat semakin seksi. Tiara juga tersenyum sanyum cantik, dengan berbagai gaya. Setelah itu, Tiara tersenyum manis sekali, karena memperlihatkan deretan gigi putih dan rata nya.
"Seperti nya, video Ini di ambil dari dalam mobil"
Gumam pak Arif yang tiba tiba sudah duduk di samping Tiara.
"Iya ayah, gimana ini?
Video ini viral di beberapa med sos nih"
Tiara menutupi wajah nya dengan kedua telapak tangan nya.
Tiara sangat malu. Tidak sanggup membayangkan hari esok. Apabila ia keluar rumah. Tiara juga sangat malu apabila besok ia bertemu dengan para karyawan nya.
"Kamu tahu siapa pelaku nya?"
Ucap pak Arif pada Tiara.
"Tahu yah, tapi aku nggak kenal siapa dia, aku juga nggak tahu di mana rumah nya"
Tiara lalu menceritakan kejadian tadi pagi ketika ia bercermin di mobil mewah.
"Sabar ya sayang, semua kejadian ini terjadi atas izin dari Allah. Dan Pasti ada hikmah di balik semua kejadian ini. Lain kali, lebih berhati hati lah sebelum bertindak"
Ucap pak Arif sambil mengelus elus rambut halus Tiara.
'Ah, ayah berbelit belit.
Bilang aja langsung kalau aku ceroboh'
Gumam Tiara dalam hati. Tapi karena mendapat nasehat dari ayah nya, hati Tara menjadi lebih tenang.
Malam semakin larut. Tiara pun segera masuk ke kamar nya untuk tidur.
Sebelum tidur, Tiara kembali melihat ponsel nya. Ia melihat video nya telah masuk di beberapa grup chat Tiara.
Tiara pun membuang ponsel nya ke atas bantal yang berada di samping nya.
Tiara menyembunyikan wajah nya di atas bantal kesayangan nya. Kemudian menangis tanpa suara. Kaki nya sampai mancal mancal kayak orang yang sedang berenang.
'Awas aja kalau aku ketemu sama pria itu.
Aku akan mencakar wajah tampan nya.
Dan menarik rambut nya sampai kepala nya botak'
Tiara menyumpahi Pria tampan yang menyebar luas kan video nya.
************
Pagi pun datang. Para karyawan Tiara sudah mulai berdatangan. Telinga dan wajah Tiara sampai memerah karena malu. Karena Para karyawan nya selalu menggoda Tiara, Mereka selalu saja membahas video Tiara yang sudah beredar dan viral.
"Tahu kenapa video mbak Tiara cepat Viral?"
Kata Tia.
"Gampang banget pertanyaan mu Tia, Jawaban nya ya karena mbak Tiara sangat cantik, ya tho?"
Jawab mbok Darmi sambil mengeluarkan pakaian dari mesin cuci.
Pakaian pakaian itu sudah setengah kering, jadi tinggal menyetrika saja.
"Udah ah, jangan bahas tentang video itu terus, aku malu tahu"
Ucap Tiara sambil menyapu lantai toko. Walau pun Tiara sebagai bos, tapi ia bersikap rendah hati dan tidak menjaga jarak dengan para karyawan nya. Tiara pun tidak pernah bersikap sok jadi bos. Karena itu lah, para karyawan nya menyukai dan menghormati Tiara.
"Tapi mbak Tiara juga harus berterima kasih sama penyebar video itu. Karena video itu, hari ini, toko kita semakin banyak pelanggan nya. Apalagi kebanyakan pelanggan baru kita adalah cowok"
Ucap Lisa.
"Iya ya, kayak nya ucapan mu benar sa, cowok cowok itu suka bisik bisik sambil ngelihatin mbak Tiara"
Tia membenarkan pendapat Lisa.
Para karyawan Tiara sudah biasa bekerja sambil ngobrol, dan bercanda.
Obrolan mereka terhenti. Karena tiba tiba ada sebuah mobil mewah sport berwarna putih berhenti di depan toko Tiara. Tiara masih ingat dengan mobil itu. Tapi Tiara harus menahan emosi nya yang mulai bergejolak.
Dua orang pria tampan memasuki toko laundry Tiara. Dan Tiara masih ingat dengan ke dua pria tersebut.
Pertama, pria berjas hitam yang memiliki wajah super tampan. Tubuh nya tinggi, gagah, dan berotot.
Jas hitam nya tidak bisa menyembunyikan otot otot di dada dan lengan nya.
Rambut nya pun di sisir rapi ke belakang.
Pria itu terlihat sangat cool.
Tapi Tiara tidak tahu nama pria tersebut.
Sedang kan pria ke dua, Tiara masih ingat dengan nama nya, nama nya Andra. Andra juga tampan. Tapi tampang nya cuek banget dan terkesan galak. Tangan nya sedang memegang tali plastik.
Jadi mereka saling mengenal?
"Kamu yang kemarin ngantarin baju ke rumah ku kan?"
Andra menghampiri Tiara yang sedang memasukkan sampah ke dalam tong sampah.
Sedangkan pria tampan yang satu nya sedang mengangkat telpon.
"Ya, memangnya kenapa? Ada yang salah?"
Tanya Tiara.
"Nih, apa maksudnya memasukkan tali kayak gini ke dalam baju baju ku?"
Andra melempar tali yang ia pegang ke wajah Tiara.
Tiara menggigit bibir nya. Menahan amarah nya, karena perlakuan kasar dari Andra.
Tiara memungut tali plastik yang terjatuh ke bawah.
Tiara mengira, pasti salah satu pegawainya tanpa sengaja memasukkan tali itu ke dalam tumpukkan baju Andra.
Tapi bukankah tali ini masalah sepele, dan tidak perlu membesar besarkan nya?
"Maaf, saya nggak sengaja memasukkan ini ke dalam paket baju anda"
Tiara tetap harus tersenyum kepada pelanggan nya. Walau pun hati nya sedang sakit.
"Aku nggak terima dengan perlakuan tidak nyaman ini. Kamu harus ganti rugi karena rasa nggak nyaman ini"
"Apa?"
Mata Tiara terbelalak karena tidak percaya dengan ucapan Andra.
"Tapi, ini kan hanya masalah kecil, saya minta maaf kalau sudah membuat hati anda tidak nyaman"
Ucap Tiara.
"Nggak bisa! Aku benar benar nggak suka sama tali ini! Kamu harus ganti rugi lima juta rupiah. Ini sudah murah, karena aku sedang bermurah hati. Karena seharus nya kamu mengganti sepuluh juta"
"Tapi lima juta juga terlalu mahal. Saya nggak bisa membayar sebanyak itu. Lagian tali ini juga harganya cuman seribu"
Ucap Tiara. Hati nya menjerit ketakutan. Karena wajah marah Andra sangat mengerikan.
"Apa? Terlalu mahal? Apa kamu tahu apa yang ku alami gara gara tali ini? Aku sampai mimpi buruk gara gara tali sialan ini. Dasar, kau ini cewek sialan, nggak tahu apa apa dengan masa lalu ku"
Andra mengangkat tangan , dan tangan nya mengepal ke arah Tiara.
"Aaaa....."
Tiara menjerit ketakutan, ia berjongkok untuk menghindari Andra yang hendak meninju nya. Jantung Tiara berdebar kencang karena ketakutan.
Baru kali ini ada seorang pria yang hendak memukul diri nya. Ayah nya saja tidak pernah memukul nya.
Jangan kan memukul, menjewer telinga Tiara saja tidak pernah di lakukan ayah nya. Bahkan ayah nya selalu mencium Tiara bila Tiara nakal.
Tapi Andra gagal meninju Tiara, karena tangan Pria berjas, menahan tangan Andra. Mbok Darmi, Lisa, dan Tia pun segera menghampiri Tiara. Mereka segera melindungi Tiara di balik tubuh nya.
"Mas, kamu kasar banget sih? Jangan mentang mentang kamu laki laki, bisa se enak nya sendiri sama mbak Tiara, ayo lawan kami kalau berani!"
Ucap Tia.
"Oo.... Kalian berani nantang aku? Sini maju, lawan aku. Akan ku buat kalian semua babak belur, karena udah nantangin aku.
Apaan sih David, lepasin!"
Pria berjas yang bernama David menahan tangan Andra dan memaksa Andra untuk masuk ke mobil.
David lalu mendatangi para perempuan yang melindungi Tiara.
"Saya David. Saya.... Kakak nya Andra.
Saya minta maaf atas nama Andra. Harap maklum kalau adik saya bersikap berlebihan dengan tali itu. Andra dulu pernah mengalami hal traumatis dengan tali itu"
"Yang benar aja mas, minta maaf! Liat nih mbak Tiara sampai ketakutan, karena tingkah adik mu yang bar bar"
Ucap Tia.
"Bawa adik mu ke sini, ayo duel sama aku.
Berani nya sama perempuan.
Cemen kamu Andra"
Mbok Darmi mengacung acungkan setrika nya yang masih panas di depan David.
Mendapati setrika panas di depan wajah nya.
Wajah David tiba tiba pucat. Dan mbok Darmi tidak peduli dengan wajah David yang terlihat pucat.
"Ayo mas, sini panggil Adik mu yang kurang ajar itu. Akan ku setrika mulut nya yang lower dan bicara se enak nya sendiri"
Mbok Darmi lagi lagi mengacungkan setrika panas nya di depan wajah David.
Tidak ada yang tahu sebab nya. Tiba tiba, tubuh David ambruk di depan perempuan perempuan yang melindungi Tiara.
Tubuh nya meringkuk di lantai, sambil memeluk lutut nya sendiri.
Wajah tampan nya juga pucat pasi.
David menyembunyikan wajah nya di antara kedua kaki nya.
Ia terlihat sangat ketakutan.
Andra langsung keluar dari mobil mewah nya.
Dan menghampiri David.
"Apaan sih lo David!
Jangan kayak gini di depan orang banyak.
Bikin malu aja"
Andra menendang nendang pelan punggung David.
Tapi David tetap pada posisi nya. Ia terlihat sangat ketakutan. Air mata nya pun keluar.
Tapi tidak ada suara tangisan yang terdengar.
Hanya suara desahan nafas yang berat keluar dari mulut dan hidung nya. Lambat laun, suara David menjadi suara sesak nafas.
Tiara yang merasa familiar dengan yang di alami David. Segera menghampiri David.
Tiara lalu memeluk tubuh David. Tangan nya mengelus elus punggung David dengan lembut.
"Tenang lah mas...."
Tiara tidak ingat nama David.
"Tenang..... Ya? Nggak ada apa apa kok, di sini, semua nya baik baik aja"
Tiara tidak tahu apa yang di pikirkan David.
Tapi, yang Tiara tahu, saat ini David sedang ketakutan. Dan Tiara mencoba menenangkan David. Ia berusaha menenangkan David sama seperti ketika dia menenangkan anak kecil.
Tidak sulit kan?
"Sudah nggak pa pa mas, tenang ya? Nggak ada lagi yang perlu kamu takutkan"
Tiara menepuk nepuk lembut punggung David sambil terus memeluk nya. Sesekali, Tiara mengelap keringat dingin David yang berada di dahi nya.
Kelembutan Tiara membuat David perlahan lahan mulai tenang.
Sedangkan Andra menatap Tiara dengan tatapan penuh kebencian.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Eden Cristop
Kevin dan Zizi dimana Thor?
2021-03-17
0
Wiwin Nur Hidayati
lanjut
2020-11-07
0
Khori Bukhori
semangat ya thor,enak bacanya mudah di mengerti
2020-10-09
0