Bad luck day

...••••••••••••••••••••...

...Tuhan tau jika tidak semua orang suka dengan matahari, maka dari itu Dia juga menciptakan malam. Tapi pada hakikatnya matahari tetaplah sumber kehidupan....

...•••••••••••••••••••••...

...***...

"Reagan!", panggil Laily.

"Mati, tadi aku nabrak dia. Dia bakal kenalin aku enggak sih?," batin Arinta ketakutan. Cewek itu langsung mengambil buku novel yang tadi untung dibawanya. Lalu menutupi wajahnya dengan buku tersebut.

"Hai", sapa Reagan sedikit kaku. Arinta yakin sapaan itu pasti bukan ditujukan kepada dirinya dan juga Gina.

"Kamu kemana aja sih kok lama banget", keluh Laily sambil bergelayut manja di lengan Reagan.

"Sorry tadi aku kumpul dulu sama teman", jelas Reagan sambil mengelus puncak kepala Laily. Tentu saja, itu semua tidak terlepas dari pandangan orang seluruh kantin.

Bukannya dia seram ya?, tapi itu.....

Lagi-lagi Arinta bergumam dalam hatinya.

Kyaaa, itu seriusan kak Reagan yang galak itu?

Gue mau jugaaaa

Elus kepala aku dong kak, kepala aku panas nih

Ih, centil banget sih tu cewek

Arinta yang mendengar bisik-bisik tersebut. menggelengkan kepalanya pelan. Minta dielus?, kepalamu yang ditabok nanti.

"Reagan, kenalin ini-"

"Duh, aku ke kelas dulu ya. Aku baru ingat belum ngerjain tugas dari buk Santi, aku pergi dulu ya", Arinta buru-buru pergi dari sana sambil terus menutupi wajahnya dengan buku.

"Eh, Rin!, tungguin dulu. Gue belum kenalin kalian", teriak Laily mencoba menghentikan Arinta. Tetapi itu tak membuat Arinta berbalik. Ia terus berjalan pergi, tanpa menoleh sedikit pun.

"Gin, dia ini...", Laily beralih kepada Gina yang sedang sibuk bermain ponselnya. Kenapa punya teman satu pun enggak ada yang beres, keluh Laily dalam hati.

"Udah kenal. Sepupu gue", jawab Gina lalu memasukkan ponselnya kedalam saku rok nya, "Lo mau jadi patung berdiri disitu terus?", tanya Gina sinis melihat Reagan yang tak kunjung duduk.

Reagan mendengus lalu duduk di kursi yang Arinta duduki tadi.

"Oh, jadi lo sepupunya Reagan. Kok gue nggak tau ya", celoteh Laily.

"Sepupu jauh", jawab Reagan datar.

"Jauh kepala lo. Jadi yang semalam nginap dirumah gue siapa?, Anjing nyasar?", tanya Gina sengit yang hanya dibalas Reagan dengan mengangkat bahunya acuh tak acuh.

"Oh, jadi lo cewek yang diceritain sama si kuyuk satu ini sampai buat gue rela harus begadang. Dasar bucin", Gina menabok kepala Reagan tanpa sungkan sedikit pun.

Laily yang mendengarnya pun langsung blushing seketika.

"Engak usah sok pakai blush-blush segala. enggak cocok tau enggak lo", sarkas Gina yang membuat Laily mencebikkan bibirnya.

"Kenapa sih lo, pms?", tanya Reagan datar sambil menyeruput jeruk panas milik Arinta tadi.

"Eh, itu punya Arinta", seru Laily.

"Tau. Main seruput aja, kebiasaan", tambah Gina.

"Arinta?", tanya Reagan mengernyitkan dahinya. Sepertinya tidak asing.

"Itu, yang barusan tadi pergi. Namanya Arinta, dia anaknya emang gitu, pemalu dan introvert banget. Dia suka takut kalau jumpa orang baru", jelas Laily

"Segitunya?", tanya Reagan.

"Ya, dia kan enggak kayak lo. Yang nggak ada malu-malu nya", celetuk Gina sarkas.

"Sembarangan", balas Reagan sambil menempeleng kepala Gina.

"Woi, ini kepala difitrah ya", Gina berdiri lalu dengan tak kalah kuatnya ia membalas meninju kepala Reagan, "Mampus mati lo!", umpat Gina puas melihat wajah kesakitan Reagan. Kemudian cewek itu segera bergegas pergi dari sana.

"Woi, mau kemana lo?", teriak Laily.

"Cari Arinta!", balas Gina berteriak sambil berjalan pergi meninggalkan kantin.

"Bar-bar", Reagan menyentuh kepalanya yang terasa berdenyut. Salahkan otaknya yang lupa jika Gina itu jago seni bela diri. Diwaktu mereka masih duduk di bangku sekolah dasar, sepupunya itu bahkan sudah jago silat. Bukannya memilih bermain boneka atau sejenisnya seperti kebanyakan anak perempuan lainnya, Gina justru memilih menghabiskan waktunya untuk belajar seni bela diri. Jika ditanya alasannya, maka ia akan menjawab untuk membasmi buaya-buaya berlidah ular.

"Duh, sakit ya. Gina emang gila!", Laily mengelus kepala Reagan yang sedikit membengkak, "Kamu tunggu sini ya, aku ambil es batu dulu buat ngompresin kepala kamu itu", Reagan melirik Laily yang masih setia melihat lukanya yang sebenarnya tidak sakit. Lalu ia mengangguk sekilas ketika Laily menaikkan alisnya.

"Yaudah kamu tunggu disini ya", lantas Laily pergi menghampiri stand mang Jajang penjual minuman.

Reagan memandangi punggung mungil Laily yang mulai menjauh. Kemudian gerakannya yang ingin mengambil ponsel dari saku celananya terhenti ketika Reagan melihat secarik kertas dibawah meja dekat kakinya. Reagan mengambilnya dan pada saat ia ingin membacanya, Laily lebih dulu datang dengan sebungkus es batu. Lalu Reagan memasukkan secarik kertas tersebut kedalam sakunya.

...***...

"Aish, sial banget sih. Kenapa harus jumpa dia lagi coba?"

"Tapi itu beneran monster yang aku tabrak tadi?, tapi kok tadi dia lembut banget?, apa mungkin dia punya kepribadian ganda?", Arinta bergidik ngeri ketika membayangkan hal tersebut. Dari novel-novel dan artikel yang pernah dibacanya. Alter ego itu suatu penyakit yang sangat merugikan bagi diri orang yang mengidapnya dan orang-orang di sekitarnya. Karena kepribadian ganda itu cenderung melakukan hal-hal yang bertolak belakang dengan kepribadian aslinya. Bahkan itu bisa menelan banyak korban jiwa.

"Siapa yang punya kepribadian ganda?", Arinta terlonjak kaget ketika merasakan sebuah tepukan dipundaknya. Lantas ia menoleh kebelakang dengan takut. Kemudian menghela nafas lega ketika tau itu sahabatnya, Gina.

"Kok kamu disini?, Laily mana?", Arinta melihat kebelakang Gina yang tidak ada siapa-siapa.

"Pacaran", jawab Gina singkat dan menarik Arinta untuk kembali melanjutkan jalan mereka menuju taman belakang sekolah.

"Pacaran?, siapa yang pacaran?", tanya Arinta polos. Karena setahunya diantara mereka bertiga belum ada yang berpacaran.

Gina menoleh kearah Arinta, "Dedemit", jawabnya asal.

Mendengar itu sontak membuat Arinta menghentikan langkahnya, "De-dedemit?, kamu bisa lihat hal yang kayak begituan?", tanya Arinta dengan polosnya.

Gina menghela nafasnya lelah lalu mengangguk mengiyakan.

"Beneran Gin?, kok aku baru tau. Tapi kamu lihatnya dimana?"

"Kantin, ditempat duduk kita tadi."

"Hah?, berarti pas kita duduk dia ada dong?"

"Ada", Gina memejamkan matanya. Teman nya ini polos atau bodoh sih?.

"Tapi pas–"

"Stop!", Gina menyela Arinta yang ingin melanjutkan keabsurd-an ini lebih jauh lagi, "Laily ada di kantin dan dia lagi sama Reagan", jelas Gina pelan-pelan supaya otak kecil sahabatnya itu bisa mencerna dengan sempurna setiap kalimat yang ia ucapkan.

"Oo, jadi yang pacaran itu Laily", Arinta mengangguk-anggukan kepalanya, "Apa?!, pacaran? Laily pacaran sama monster itu?", pekiknya setelah benar-benar mencerna ucapan Gina barusan.

Gina mengernyitkan dahinya bingung. Monster?, setahunya Laily itu pacaran dengan sepupunya, Reagan. Tapi....Ah, sudahlah. kini Gina juga merasa semenjak menjalin persahabatan dengan kedua sahabat tidak beresnya itu membuat satu persatu kabel diotaknya putus. Bisa gila dia lama-lama.

"Udah enggak usah dipikirin mereka. Mending kita makan asam jawa", Gina merangkul pundak Arinta sambil menunjukkan sekantung plastik yang berisi buah berwarna coklat tersebut.

Arinta memandang kantung itu dengan mata yang berbinar. Kemudian ia langsung mengambilnya dan mendekapnya erat-erat di dada. sementara itu, Gina yang melihatnya lantas menggeleng-gelengkan kepala takjub melihat keantusiasan Arinta. Jika sudah menyangkut asam jawa, Arinta bisa lupa dengan segalanya.

Membuat mood seorang Arinta itu berubah sangat sederhana, cukup beri ia asam jawa, pancake dan novel, maka cewek itu akan langsung senang tujuh keliling. Bahkan ia akan tersenyum sepanjang hari. Arinta itu memang unik dan menarik.

"Lo nanti kerja?", tanya Gina.

Dua tahun belakangan ini Arinta memang sudah bekerja paruh waktu disalah satu toko roti milik Mamanya Gina. Arinta sangat bersyukur dengan ia yang bekerja ditempat tante Hanna. Selain ramah, tante Hanna juga orang yang humoris. Bahkan ia tidak membeda-bedakan antara dirinya dan Gina. Arinta merasa memiliki dua ibu sekarang, dan itu suatu hal yang sangat ia syukuri.

Tanpa menoleh sedikitpun kearah Gina, Arinta menganggukkan kepalanya.

"Bareng gue?", Gina mengambil duduk di bangku taman yang terletak dibawah pohon yang rindang. Meskipun terletak dibelakang sekolah, tapi taman ini sangat bersih dan rapi. Tidak ada daun yang berserakan, tidak ada sampah yang dibuang sembarangan. Semuanya bersih. Selain jarang dikunjungi, taman belakang sekolah juga setiap hari dibersihkan oleh Pak Yono, petugas kebersihan di Allandra.

"Boleh", jawab Arinta sambil mengemut asam jawa. Tak tanggung-tanggung, cewek itu langsung memasukkan empat biji sekaligus. Gina yang melihat itu lantas meringis. Ia yang tak makan saja bisa merasakan asamnya buah tersebut. Gina selalu bertanya apakah lambung gadis tersebut tidak sakit. Tapi lagi dan lagi dengan lugas Arinta menjawab tidak. Lambungnya tahan banting, katanya. Sudah diberi imunisasi.

Arinta tersenyum sambil menatap buah asam yang berada ditangannya. Setidaknya ini bisa membuatnya lupa betapa sialnya ia hari ini. Dari menabrak idola sekolah, menjadi pusat perhatian di kantin, dan bertemu sekali lagi dengan orang yang ia taruh diurutan paling awal dalam list orang yang tak ingin ia temui selama ia bersekolah di Allandra.

Sungguh hari yang sial.

...~Rilansun🖤...

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

ka author hebat paragraf nya baguss bangettt👍

2023-01-18

0

Mom Dee🥰🥰

Mom Dee🥰🥰

tosss kita arinta, aku dikasih novel juga dah anteng tp kagak klo asem jawa 🤣🤣

2022-11-21

0

Luliez Poenya'e Ayah

Luliez Poenya'e Ayah

bayangin nya mulut q langsung gimana gt.

2021-06-28

1

lihat semua
Episodes
1 Unwanted Encounter
2 Kenapa jumpa lagi
3 Bad luck day
4 Pesona malam
5 I hate you!
6 I'm brittle
7 Bersama twins
8 Beloved angel's
9 Keputusan
10 Little changed
11 Kamu pecundang!
12 This is difficult
13 Tolong peluk aku
14 No more tears
15 Kenapa sulit?
16 Sorry
17 Menyadari
18 He's a bastard
19 Pregnant?
20 Kelahi
21 Suicide
22 Jangan menyerah
23 Kacau
24 Abortion?
25 Dekat
26 Engagement
27 Cancel?
28 Hanya karena kasihan?
29 Be rival
30 I'm not a bitch
31 Berusaha menjauh
32 What?
33 Menantu?
34 He is mine
35 Papa?
36 Don't interfere!
37 Egois
38 Kenapa marah?
39 Gentleman
40 Siapa Leta?
41 Reagan's drunk
42 Demam
43 Big Baby
44 Ungkapan seorang Ayah
45 End
46 Lamaran
47 Rejected?
48 Merokok
49 Why me?
50 Perpisahan
51 You are seriously?
52 Dilamar
53 Drama apa lagi ini?
54 Masa lalu yang pelik
55 Sebuah nasehat
56 Requests
57 Drama sebelum pernikahan
58 Wedding Day
59 Father's message
60 Untuk kamu
61 My wife
62 Cinta
63 Masa depan
64 Murid baru
65 Only you
66 Nostalgia di pagi hari
67 Setia?
68 Karena hal sepele
69 Salah paham
70 Menginap
71 Surrender
72 Emosi
73 Baby twins
74 Hai, ini Bunda
75 Pesta untuk twins
76 Buka puasa
77 Drama pagi hari
78 Sick
79 Keciduk selingkuh?
80 Minta cerai
81 Bohong
82 My angel
83 Ngidam
84 Suami saya!
85 Jajan diluar
86 New house
87 Papi ngambek
88 LDR-an
89 Te amo
90 Suka duka wanita
91 Kecelakaan
92 Pertaruhan nyawa
93 Tak ada yang abadi
94 Sehidup semati
95 Sepatah kata dari simpanan Reagan
96 Extra part: Kebahagiaan
97 Extra part: Last
98 REARIN
99 Announcement
100 Untuk Brittle
101 PROMOSI
102 HAI HAI
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Unwanted Encounter
2
Kenapa jumpa lagi
3
Bad luck day
4
Pesona malam
5
I hate you!
6
I'm brittle
7
Bersama twins
8
Beloved angel's
9
Keputusan
10
Little changed
11
Kamu pecundang!
12
This is difficult
13
Tolong peluk aku
14
No more tears
15
Kenapa sulit?
16
Sorry
17
Menyadari
18
He's a bastard
19
Pregnant?
20
Kelahi
21
Suicide
22
Jangan menyerah
23
Kacau
24
Abortion?
25
Dekat
26
Engagement
27
Cancel?
28
Hanya karena kasihan?
29
Be rival
30
I'm not a bitch
31
Berusaha menjauh
32
What?
33
Menantu?
34
He is mine
35
Papa?
36
Don't interfere!
37
Egois
38
Kenapa marah?
39
Gentleman
40
Siapa Leta?
41
Reagan's drunk
42
Demam
43
Big Baby
44
Ungkapan seorang Ayah
45
End
46
Lamaran
47
Rejected?
48
Merokok
49
Why me?
50
Perpisahan
51
You are seriously?
52
Dilamar
53
Drama apa lagi ini?
54
Masa lalu yang pelik
55
Sebuah nasehat
56
Requests
57
Drama sebelum pernikahan
58
Wedding Day
59
Father's message
60
Untuk kamu
61
My wife
62
Cinta
63
Masa depan
64
Murid baru
65
Only you
66
Nostalgia di pagi hari
67
Setia?
68
Karena hal sepele
69
Salah paham
70
Menginap
71
Surrender
72
Emosi
73
Baby twins
74
Hai, ini Bunda
75
Pesta untuk twins
76
Buka puasa
77
Drama pagi hari
78
Sick
79
Keciduk selingkuh?
80
Minta cerai
81
Bohong
82
My angel
83
Ngidam
84
Suami saya!
85
Jajan diluar
86
New house
87
Papi ngambek
88
LDR-an
89
Te amo
90
Suka duka wanita
91
Kecelakaan
92
Pertaruhan nyawa
93
Tak ada yang abadi
94
Sehidup semati
95
Sepatah kata dari simpanan Reagan
96
Extra part: Kebahagiaan
97
Extra part: Last
98
REARIN
99
Announcement
100
Untuk Brittle
101
PROMOSI
102
HAI HAI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!