Kenapa jumpa lagi

...••••••••••••••••••••••...

...Aku percaya takdir...

...Tapi aku tidak percaya jika kamu salah satunya.............

...••••••••••••••••••••••...

...****...

"Lai, aku enggak mau. Lagipula aku bawa bekal kok", Arinta berusaha sebisa mungkin melepaskan genggaman Laily yang ingin membawanya ke kantin. Tidak mendapatkan respon apa pun lantas Arinta melihat Gina yang berjalan dibelakangnya yang sedang bersidekap tangan didada.

"Bantuin aku please", Arinta berbisik lirih kepada Gina menggunakan puppy eyes sebagai jurus andalannya. Tidak seperti biasanya Gina yang akan luluh dengan mudahnya, justru gadis yang cuek itu mengangkat bahunya acuh tak acuh.

Arinta kembali membujuk Laily setelah melihat tidak ada yang bisa ia dapatkan dari Gina. Sudah mencoba berbagai cara agar gadis yang memiliki nama lengkap Lailydynia Saira Kundari itu bisa luluh. Tapi nihil, sama sekali tidak ada yang ingin mendengarkan nya.

Sebenarnya Arinta mengenal Laily itu baru dalam kurun satu tahun belakangan ini. Karena Laily yang merupakan murid pindahan dari luar kota.

Sedangkan untuk Gina, Arinta sudah mengenalnya sejak dua tahun yang lalu. Arinta mengenal Gina sebagai malaikat yang menolong dirinya dari bullyan orang-orang yang menganggap Arinta sebagai lalat yang hinggap diatas kue tar. Dunia itu memang kejam, tapi yang paling berbisa itu adalah mulut seseorang.

"Lo duduk disini," Laily mendudukkan Arinta dikursi kantin yang paling pojok.

"Enggak ada tapi-tapian Rinta. Dengerin gue, duduk disini dan tunggu gue", potong Laily ketika melihat Arinta yang ingin protes.

"Dan lo Gin, tolong jagain dia. Jangan sampe nih bocah kabur lagi, udah susah payah gue keluarin dia dari kandang. Kalau–"

"Udah sana pesen makanan. Gue lapar dengerin bacotan lo", Gina mendorong Laily agar segera pergi.

Laily memandang sengit kearah Gina, "Dasar anak Limbat", gerutunya dan berlalu pergi menuju stand mie ayam yang tidak jauh dari tempat mereka duduk.

"Gin", panggil Arinta yang dijawab gumam-an oleh Gina yang sedang sibuk bermain ponsel.

"Aku balik ke kelas lagi aja deh ya, aku enggak nyaman disini", Arinta melihat sekeliling kantin yang sudah mulai penuh.

Gina mendengus melihat bulir keringat yang ada di dahi Arinta, "Lo ngapain sih Rin. Asal dibawa keluar lo kayak orang ketakutan, emangnya apa sih yang lo takuti?"

"Eum, aku takut mereka datang Gin", jawab Arinta lesu sambil menunduk.

Gina menghela nafasnya, "Kalau lo takut terus, kapan lo beraninya?, hidup enggak berjalan disatu titik Rin. Lo bakal nemuin banyak orang diluaran sana yang memiliki berbagai macam watak, dan lo enggak bisa terus-terusan menghindar dari segalanya. Kalau lo begini terus, lo enggak akan bisa keluar dari ketakutan lo itu. Hadapi, ada gue dan Laily disini", jelasnya sambil menggenggam tangan Arinta yang sudah berkeringat dingin.

"Tapi kalian punya kehidupan masing-masing", cicit Arinta.

"Justru karena kami mempunyai kehidupan sendiri, lo seharusnya bisa mensugesti diri lo sendiri kalau lo mampu. Lo mampu tanpa bantuan gue sama Laily, dan lo mampu hadapin semuanya sendiri. Karena ini hidup lo Rin, dan lo harus menopangnya dengan kaki lo sendiri."

Arinta mendongakkan kepalanya, "Aku usahakan. Makasih ya, kalian selalu ada buat aku."

Gina tersenyum, "Dalam persahabatan enggak boleh ada kata terima kasih dan maaf. Kalau satu salah, berarti kita semua salah, satu yang menang berarti kita semua menang. Karena kita satu. Berbeda-beda tetap satu jua", Gina tersenyum geli mendengar ucapannya sendiri.

Arinta terkekeh pelan. Sungguh, ia amat sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Gina dan Laily. Tuhan itu memang adil, Dia tidak akan membiarkan hamba-Nya sendirian, sebab Dia tau jika kehidupan itu terlalu keras untuk gadis lemah seperti Arinta. Sudah hukum alam bukan, yang lemah adalah yang tertindas.

"Ngapain kalian pada pegang-pegangan tangan?, pada mau nyebrang?", celetuk Laily yang datang bersama sebuah nampan berisi pesanan mereka dan meletakkannya diatas meja.

"Kepo!, Kata nya lo mau ngenalin seseorang sama kita, mana orangnya?", tanya Gina sambil mengaduk-aduk mie ayam pesanannya.

"Iya ya, kok dia lama banget sih?", Laily mengecek ponselnya, mencoba menghubungi seseorang tersebut.

Arinta yang pada dasarnya parno-an terhadap orang baru pun langsung menggebrak meja sambil berteriak histeris, "Siapa?, siapa yang mau kamu bawa kesini?!"

Laily dan Gina terkejut dengan reaksi Arinta barusan.

"Rin!", panggil Laily dan mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin. Arinta yang baru menyadari jika ia menjadi pusat perhatian pun langsung duduk sambil menunduk ketakutan.

Gina yang berada disamping Arinta mencoba menenangkannya, "Rin udah. Mau sampai kapan lo kayak gini?", cewek itu mengusap pelan punggung Arinta yang mulai bergetar.

"A...aku udah berusaha gin, tapi aku tetap enggak bisa", ujarnya terbata-bata, sebab Arinta menahan tangisnya sebisa mungkin. Arinta mengakui jika dirinya memang lemah dan payah, tapi tak pernah sekalipun ia menangis ditempat ramai. Karena baginya itu hanya akan menambah spekulasi buruk orang-orang terhadap dirinya.

"Rin, gue minta maaf ya. Karena gue enggak kasih tau lo sebelumnya kalau ada orang yang mau gue kenalin sama kalian", Laily mengambil tangan Arinta dan menggenggamnya.

Arinta mendongak, "Enggak apa-apa. Bukan salah kamu kok, aku aja yang terlalu berlebihan. Maafin aku ya udah buat kalian malu."

"Minta maaf lagi. Kalian emang budeg ya!", Gina berdecak sebal dan melanjutkan makanan nya.

Arinta dan Laily saling berpandangan lalu berseru dengan kompak,"Gina maaf!"

Gina yang sedang mengunyah pun langsung tersedak makanan, lalu ia mengambil segelas air dan meminumnya dengan tergesa-gesa.

"Kalian!", geram Gina marah dengan pandangan intimidasi yang mampu membuat kedua sahabatnya itu ketakutan. Setelah itu ia melanjutkan makannya dengan santai sambil sesekali melirik mereka yang sudah terdiam seperti patung.

Sama aja, penakut.

"Mana orang yang mau lo kenalin itu?", tanya Gina membuka obrolan setelah lama terdiam.

"Eum, lagi dijalan katanya", jawab Laily sambil melihat layar ponselnya.

"Itu siapa?, cowok kamu Lai?", tanya Arinta menambahi.

"Dia itu-, Nah itu dia!" Laily melambaikan tangannya pada seseorang yang sedang berjalan kesini. Refleks Arinta mendongakkan kepalanya melihat seseorang yang katanya akan dikenalkan oleh Laily.

Deg

Arinta membelalakkan matanya tak percaya melihat siapa yang sedang berjalan kearah meja mereka. Itu....orang itu. Orang yang mampu menarik seluruh perhatian kantin. Orang yang mampu membuat semua siswi Allandra mati ditempat jika disapa olehnya. orang itu adalah...Reagan Zarvio Allandra.

Orang yang digadang-gadang sebagai cowok terpopuler dan tertampan disekolah. Oleh karena itu ia mendapat julukan Most Wanted dan Prince Charming nya Allandra. Bukan hanya itu, ia juga terkenal karena sifatnya yang galak dan terkesan dingin pada siapa pun. Terlebih lagi jika itu adalah makhluk berjenis kelamin perempuan. Tetapi itu semua tidak menutupi kesempurnaan nya, buktinya semua cewek di Allandra mengagumi dirinya. Idola cowok itu bahkan bukan hanya perempuan, yang laki-laki pun ada. Sebab ia yang terkenal dengan kepintarannya dan kemahirannya dalam bermain basket. Reagan memang pentolan emas dari Allandra.

...~Rilansun🖤....

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

ceritanya mengharu biru g nyesel baca novel ini the best 👍

2023-01-18

0

Denni Siahaan

Denni Siahaan

mmampir dulu sepertinya seru

2023-01-10

0

Mari ani

Mari ani

lagi ngikuti dan fokus bc

2021-06-02

1

lihat semua
Episodes
1 Unwanted Encounter
2 Kenapa jumpa lagi
3 Bad luck day
4 Pesona malam
5 I hate you!
6 I'm brittle
7 Bersama twins
8 Beloved angel's
9 Keputusan
10 Little changed
11 Kamu pecundang!
12 This is difficult
13 Tolong peluk aku
14 No more tears
15 Kenapa sulit?
16 Sorry
17 Menyadari
18 He's a bastard
19 Pregnant?
20 Kelahi
21 Suicide
22 Jangan menyerah
23 Kacau
24 Abortion?
25 Dekat
26 Engagement
27 Cancel?
28 Hanya karena kasihan?
29 Be rival
30 I'm not a bitch
31 Berusaha menjauh
32 What?
33 Menantu?
34 He is mine
35 Papa?
36 Don't interfere!
37 Egois
38 Kenapa marah?
39 Gentleman
40 Siapa Leta?
41 Reagan's drunk
42 Demam
43 Big Baby
44 Ungkapan seorang Ayah
45 End
46 Lamaran
47 Rejected?
48 Merokok
49 Why me?
50 Perpisahan
51 You are seriously?
52 Dilamar
53 Drama apa lagi ini?
54 Masa lalu yang pelik
55 Sebuah nasehat
56 Requests
57 Drama sebelum pernikahan
58 Wedding Day
59 Father's message
60 Untuk kamu
61 My wife
62 Cinta
63 Masa depan
64 Murid baru
65 Only you
66 Nostalgia di pagi hari
67 Setia?
68 Karena hal sepele
69 Salah paham
70 Menginap
71 Surrender
72 Emosi
73 Baby twins
74 Hai, ini Bunda
75 Pesta untuk twins
76 Buka puasa
77 Drama pagi hari
78 Sick
79 Keciduk selingkuh?
80 Minta cerai
81 Bohong
82 My angel
83 Ngidam
84 Suami saya!
85 Jajan diluar
86 New house
87 Papi ngambek
88 LDR-an
89 Te amo
90 Suka duka wanita
91 Kecelakaan
92 Pertaruhan nyawa
93 Tak ada yang abadi
94 Sehidup semati
95 Sepatah kata dari simpanan Reagan
96 Extra part: Kebahagiaan
97 Extra part: Last
98 REARIN
99 Announcement
100 Untuk Brittle
101 PROMOSI
102 HAI HAI
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Unwanted Encounter
2
Kenapa jumpa lagi
3
Bad luck day
4
Pesona malam
5
I hate you!
6
I'm brittle
7
Bersama twins
8
Beloved angel's
9
Keputusan
10
Little changed
11
Kamu pecundang!
12
This is difficult
13
Tolong peluk aku
14
No more tears
15
Kenapa sulit?
16
Sorry
17
Menyadari
18
He's a bastard
19
Pregnant?
20
Kelahi
21
Suicide
22
Jangan menyerah
23
Kacau
24
Abortion?
25
Dekat
26
Engagement
27
Cancel?
28
Hanya karena kasihan?
29
Be rival
30
I'm not a bitch
31
Berusaha menjauh
32
What?
33
Menantu?
34
He is mine
35
Papa?
36
Don't interfere!
37
Egois
38
Kenapa marah?
39
Gentleman
40
Siapa Leta?
41
Reagan's drunk
42
Demam
43
Big Baby
44
Ungkapan seorang Ayah
45
End
46
Lamaran
47
Rejected?
48
Merokok
49
Why me?
50
Perpisahan
51
You are seriously?
52
Dilamar
53
Drama apa lagi ini?
54
Masa lalu yang pelik
55
Sebuah nasehat
56
Requests
57
Drama sebelum pernikahan
58
Wedding Day
59
Father's message
60
Untuk kamu
61
My wife
62
Cinta
63
Masa depan
64
Murid baru
65
Only you
66
Nostalgia di pagi hari
67
Setia?
68
Karena hal sepele
69
Salah paham
70
Menginap
71
Surrender
72
Emosi
73
Baby twins
74
Hai, ini Bunda
75
Pesta untuk twins
76
Buka puasa
77
Drama pagi hari
78
Sick
79
Keciduk selingkuh?
80
Minta cerai
81
Bohong
82
My angel
83
Ngidam
84
Suami saya!
85
Jajan diluar
86
New house
87
Papi ngambek
88
LDR-an
89
Te amo
90
Suka duka wanita
91
Kecelakaan
92
Pertaruhan nyawa
93
Tak ada yang abadi
94
Sehidup semati
95
Sepatah kata dari simpanan Reagan
96
Extra part: Kebahagiaan
97
Extra part: Last
98
REARIN
99
Announcement
100
Untuk Brittle
101
PROMOSI
102
HAI HAI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!