Episode 4: Pilihan Berat

Ketika Sofia membuka lagi matanya dia berada di sebuah ruangan asing, yang tercantum bau obat yang membuat mual. Disampingnya, yang menyambut Sofia dengan wajah khawatir adalah Suaminya Evan.

"Sofia? Kamu sudah sadar? Apakah ada yang sakit?" Kata Evan sambil mengeggam tangan Sofia dengan erat.

Melihat sosok itu, hati Sofia tiba-tiba saja diliputi dengan kesedihan dan kehancuran terutama setelah mengingat lagi kenyataan yang baru saja dia tahu.

Tentang bagaimana pria itu berbohong padanya dari awal. Bahwa mungkin semua orang mantan yang dia rasakan adalah sebuah kebohongan.

Hanya memikirkan fakta itu saja sudah membuat hatinya sakit.

Di bohongi oleh orang yang paling dia percayai...

"Lepaskan!"

Sofia dengan kasar menepis tangan itu.

"Sofia, Aku benar-benar tidak bermaksud untuk menipumu...."

Sofia yang mendengar itu kali ini dia mulai menangis, tidak sanggup lagi menahan luapan isi hatinya.

"Tidak menipu apa? Bisa-bisanya Aku percaya padamu ketika kamu bilang ingin mencari pelaku atas insiden kecelakaan yang menimpa orang tuaku, dan ternyata pelakunya itu adalah kamu sendiri pantas saja itu tidak pernah ditemukan."

"Sofia bukan seperti itu...."

"Tidakk!! Dari awal kenapa kamu bohong padaku? Kenapa kamu menikah denganku? Kenapa? Apakah itu bentuk rasa simpati?"

Evan yang dengar pertanyaan itu segera membawa Sofia dalam pelukannya.

"Bukan seperti itu, Aku tulus mencintaimu...."

"Bagaimana Aku bisa percaya... Kamu... Kamu yang telah membuat Orang Tuaku celaka...."

Sofia coba melepaskan diri dari peluang itu, namun Evan mempererat pelukannya.

"Tolong Sofia, jangan seperti ini aku tahu kamu mencintaiku..."

"Lepaskan!!!"

"Sofia...."

"Aku benci kamu! Kamu telah mengambil segalanya untukku!"

"Sofia ku mohon maafkan Aku! Aku sungguh minta maaf!! Jadi jarang seperti ini...."

"Tidak!! Bagaimana... Bisa...."

Sekarang Evan mulai melepaskan pelukannya, dan memegang wajah Sofia, membiarkan Sofia menatap kearah wajahnya.

"Sofia, lihat Aku! Apakah kamu benar-benar tidak mencintai ku?"

Sofia masih berlinang air mata nya mengeluh kata-kata itu hatinya terasa lebih sakit.

Bohong jika dia bilang dia membenci saya yang ada di hadapan itu...

Satu-satunya orang yang dia miliki sekarang...

Tapi...

"Sofia... Aku tahu ini sulit untuk kamu terima... Tapi sungguh, Aku minta maaf padamu. Aku tidak pernah menipumu, Aku memang berniat mengatakan itu suatu saat nanti jika saatnya tepat tapi... Aku tidak mengira kamu akan tahu dengan cara seperti ini."

"Pembohong!!"

"Sofia! Percayalah padaku!"

"Pembohong!!"

"Sofia? Apa yang harus Aku lakukan agar kamu percaya padaku? Sungguh, Aku bahkan akan menyerahkan diriku ke Polisi jika itu yang kamu inginkan.... Aku benar-benar sangat mencintaimu, Sofia... Jika memang itu bisa membuatmu bisa memaafkanku...."

Sofia yang mendengar itu segera menunjukkan keterkejutannya. Dia tidak tahu harus bersikap seperti apa pada benda yang ada tidak dapatnya ini.

Apakah dirinya akan percaya pada kata-katanya?

Pria yang telah membuatnya kehilangan orang yang paling berharga dalam hidupnya....

Sofia masih menagis....

Dia menagis karena dia tidak sanggup lagi menatap Pria yang ada di hadapatnya....

"Sofia... Maafkan Aku...."

Kali ini, Evan mulai berlutut di depan Sofia.

Sofia yang melihat itu masih tidak tahu harus bersikap seperti apa. Semuanya hanya terlalu cepat untuknya.

Namun yang membuat Sofia marah, adalah dirinya sendiri, bahwa jangan setelah tahu apa yang dilakukan oleh pria yang ada di depannya itu, Sofia masih mencintainya.

"Kenapa kamu begitu jahat? Bisa-bisanya kamu menipuku seperti ini dan mengambil hatiku... Membuatku tidak bisa untuk membencimu...."

Evan bangun mendengar itu, lalu memeluk Sofia.

"Apakah kamu memaafkanku?"

Sofia diam, lalu segera berkata,

"Aku butuh waktu."

"Aku akan memberimu waktu. Aku percaya kamu masih mencintaiku Sofia..."

"Kamu sangat curang Evan...."

Sofia masih mencoba untuk menenangkan hatinya setelah itu. Evan hanya menunggu dengan setia disamping Sofia saat di Rumah Sakit.

Sofia masih binggung apa yang harus dia lakukan.

Apakah dia akan menjadi anak durhaka jika memaafkan Evan?

Evan telah menipunya...

Namun sekarang Evan adalah segalanya untuknya....

"Evan, kamu benar-benar Bregsek!!"

"Sofia, kamu boleh memcaci maki Aku sesukamu, jika memang itu bisa membuat hatimu lega dan bisa memaafkanku..."

"Sialan!"

Hingga waktu akhirnya berlalu, Evan masih menunggunya di Rumah Sakit dengan setia. Membatunya memakan sarapannya dengan diam.

Sofia tidak menolaknya dan menerima perlakuan itu.

Apakah itu bukan pura-pura?

Sofia ingin memastikannya lagi.

"Apakah kamu benar mencintaiku?"

"Benar, Sofia. Awalnya memang tidak seperti itu, namun percayalah, Aku sungguh mencintaimu...."

"Apakah kamu mendekatiku awalnya karena rasa bersalah?"

Evan terlihat diam sebentar sedang memilih kata-kata yang cocok namun pada akhirnya dia mengatakan yang sebenarnya.

"Benar. Namun pada akhirnya kamu yang telah mengambil hatiku, dan membuatku benar-benar mencintaimu..."

"Bagaimana jika Aku memintamu untuk melaporkan diri ke Kantor Polisi?"

"Tidak apa-apa jika itu yang kamu inginkan, asal kamu memaafkanku...."

"Evan... Kamu sungguh selalu bisa membuatku memiliki pilihan yang sulit."

"Asal kamu tidak meninggalkanku..."

"Lalu kenapa kamu tidak ingin memiliki anak denganku?"

"Aku sudah bilang sebelumnya karena Aku menghawatirkanmu, kamu masih cukup muda, bagaimana jika terjadi sesuatu padamu? Salah satu saudara jauhku kehilangan Istrinya setelah Istrinya melahirkan. Hanya membayangkan kamu bisa seperti itu saja membuat ku takut..."

"Kamu tidak berbohong?"

"Aku bersumpah atas namaku. Aku sangat mencintaimu.... Jika kamu memang ingin segera memiliki anak denganku, tidak apa-apa, Aku akan melakukannya... Hanya... Aku harap kamu tidak apa-apa...."

Sejujurnya, melihat Evan begitu mukhawatirkannya seperti ini, membuat hati Sofia luluh.

Pada akhirnya, sudah tidak ada apapun yang bisa Sofia lakukan selain mencoba menerima Evan.

"Tapi berjanjilah padaku dimasa depan, jangan pernah berbohong padaku lagi."

"Baik, Sofia. Aku tidak akan pernah berbohong lagi padamu."

"Kamu benar-benar berjanji?"

"Tentu saja, Aku akan melakukannya... Aku tidak akan berbohong lagi padamu."

"Kamu benar-benar tidak menyembunyikan apapun dariku lagi?"

"Tidak! Aku bersumpah!"

Karena rasa cintanya, dan Evan yang menjadi satu-satunya yang berharga dalam hidupnya, pada akhirnya Sofia memilih pilihan yang sulit itu.

Sofia yang tidak bisa hidup tanpa Evan sekarang, sekali lagi percaya pada Evan.

"Kali ini mari mulai semuanya dari Awal."

"Ya, Sofia. Aku tidak akan pernah mengecewakanmu."

Dalam pelukan hangat itu, Sofia entah kenapa merasa lega.

Satu-satunya kehangatan yang dia miliki di Dunia ini...

'Maaf... Papa... Mama... Aku telah menjadi anak Durhaka... Maafkan Aku.. Tapi Aku sekarang sudah tidak sanggup membayangkan hidup tanpa Evan...'

"Evan, jangan pernah mengecewakanku lagi..."

"Ya, Apapun yang terjadi Aku akan selalu mencintaimu..."

Memegang janji itu, keduanya memulai lagi awal yang baru.

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

bodoh krna cinta

2024-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Kamu adalah Segalanya
2 Episode 2: Kebohongan Pertama
3 Episode 3: Kenyataan Pahit
4 Episode 4: Pilihan Berat
5 Episode 5: Kecemasan Sofia
6 Episode 6: Menenangkan Diri
7 Episode 7: Pertengkaran
8 Episode 8: Kecewa
9 Episode 9: Harus Bagaimana?
10 Episode 10: Ketetapan Hati
11 Episode 11: Bersamamu
12 Episode 12: Mari Mencobanya
13 Episode 13: Jarak Antara Kita
14 Episode 14: Berubah
15 Episode 15: Curiga
16 Episode 16: Reuni
17 Episode 17: Kejutan
18 Episode 18: Tipuan
19 Episode 19: Munfik
20 Episode 20: Dosa Yang Tidak Hilang
21 Episode 21: Kecurigaan Bastian
22 Episode 22: Rayuan
23 Episode 23: Menunggumu
24 Episode 24: Jadi Dia Orangnya?
25 Episode 25: Salah Paham
26 Episode 26: Rasa Bersalah
27 Episode 27: Keraguan
28 Episode 28: Bohong
29 Episode 29: Terasa Aneh
30 Episode 30: Kecemasan
31 Episode 31: Hadiah Spesial
32 Episode 32: Mungkinkah?
33 Episode 33: Sudah Dari Dulu
34 Episode 34: Hal Yang Lebih Penting
35 Episode 35: Di Luar Perkiraan
36 Episode 36: Kelicikan
37 Episode 37: Kebenaran
38 Episode 38: Batas Akhir
39 Episode 39: Bertahan
40 Episode 40: Kebencian
41 Episode 41: Jangan Harap
42 Episode 42: Keputusan
43 Episode 43: Jebakan
44 Episode 44: Hal Berat
45 Episode 45: Viral (Part 1)
46 Episode 46: Viral (Part 2)
47 Episode 47: Reaksi
48 Episode 48: Muak
49 Episode 49: Dimulai
50 Episode 50: Siaran Langsung
51 Episode 51: Licik
52 Episode 52: Tidak Masuk Akal
53 Episode 53: Cari Maslahah
54 Episode 54: Drama Queen
55 Episode 55: Awal Kehancuran (Part 1)
56 Episode 56: Awal Kehancuran (Part 2)
57 Episode 57: Sesuatu Yang Hancur (Part 1)
58 Episode 58: Sesuatu Yang Hancur (Part 2)
59 Episode 59: Tidak Mungkin
60 Episode 60: Sial
61 Episode 61: Gosip
62 Episode 62: Pilihan
63 Episode 63: Tanggung Jawab
64 Episode 64: Bayanganmu (Part 1)
65 Episode 65: Bayanganmu (Part 2)
66 Episode 66: Hari Tenang
67 Episode 67: Langkah Berikutnya (Part 1)
68 Episode 68: Langkah Berikutnya (Part 2)
69 Episode 69: Membuatnya Marah
70 Episode 70: Nasip
71 Episode 71: Memulai Lagi
72 Episode 72: Jatuh
73 Episode 73: Masing-masing
74 Episode 74: Tidak Sesuai
75 Episode 75: Bertemu
76 Episode 76: Rasa Iri dan Dengki
77 Episode 77: Kenapa?
78 Episode 78: Harapan
79 Episode 79: Harga
80 Episode 80: Keinginan
81 Episode 81: Penyesalan
82 Episode 82: Hal Tersisa
83 Episode 83: Alasan
84 Episode 84: Tidak Layak
85 Episode 85: Bayarannya
86 Episode 86: Kembali
87 Episode 87: Bisnis Baru
88 Episode 88: Tidak Suka
89 Episode 89: Sebatas Ini
90 Episode 90: Masalah
91 Episode 91: Rintangan
92 Episode 92: Tidak Cocok
93 Episode 93: Ketahuan
94 Episode 94: Tidak Butuh
95 Episode 95: Ikatan
96 Episode 96: Bentuk dari Cinta
97 Episode 97: Hal Terpendam
98 Episode 98: Maaf
99 Episode 99: Jawaban
100 Episode 100: Cinta ini
101 Episode 101: Cinta Kita
102 Episode 102: Kisah Kita
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Episode 1: Kamu adalah Segalanya
2
Episode 2: Kebohongan Pertama
3
Episode 3: Kenyataan Pahit
4
Episode 4: Pilihan Berat
5
Episode 5: Kecemasan Sofia
6
Episode 6: Menenangkan Diri
7
Episode 7: Pertengkaran
8
Episode 8: Kecewa
9
Episode 9: Harus Bagaimana?
10
Episode 10: Ketetapan Hati
11
Episode 11: Bersamamu
12
Episode 12: Mari Mencobanya
13
Episode 13: Jarak Antara Kita
14
Episode 14: Berubah
15
Episode 15: Curiga
16
Episode 16: Reuni
17
Episode 17: Kejutan
18
Episode 18: Tipuan
19
Episode 19: Munfik
20
Episode 20: Dosa Yang Tidak Hilang
21
Episode 21: Kecurigaan Bastian
22
Episode 22: Rayuan
23
Episode 23: Menunggumu
24
Episode 24: Jadi Dia Orangnya?
25
Episode 25: Salah Paham
26
Episode 26: Rasa Bersalah
27
Episode 27: Keraguan
28
Episode 28: Bohong
29
Episode 29: Terasa Aneh
30
Episode 30: Kecemasan
31
Episode 31: Hadiah Spesial
32
Episode 32: Mungkinkah?
33
Episode 33: Sudah Dari Dulu
34
Episode 34: Hal Yang Lebih Penting
35
Episode 35: Di Luar Perkiraan
36
Episode 36: Kelicikan
37
Episode 37: Kebenaran
38
Episode 38: Batas Akhir
39
Episode 39: Bertahan
40
Episode 40: Kebencian
41
Episode 41: Jangan Harap
42
Episode 42: Keputusan
43
Episode 43: Jebakan
44
Episode 44: Hal Berat
45
Episode 45: Viral (Part 1)
46
Episode 46: Viral (Part 2)
47
Episode 47: Reaksi
48
Episode 48: Muak
49
Episode 49: Dimulai
50
Episode 50: Siaran Langsung
51
Episode 51: Licik
52
Episode 52: Tidak Masuk Akal
53
Episode 53: Cari Maslahah
54
Episode 54: Drama Queen
55
Episode 55: Awal Kehancuran (Part 1)
56
Episode 56: Awal Kehancuran (Part 2)
57
Episode 57: Sesuatu Yang Hancur (Part 1)
58
Episode 58: Sesuatu Yang Hancur (Part 2)
59
Episode 59: Tidak Mungkin
60
Episode 60: Sial
61
Episode 61: Gosip
62
Episode 62: Pilihan
63
Episode 63: Tanggung Jawab
64
Episode 64: Bayanganmu (Part 1)
65
Episode 65: Bayanganmu (Part 2)
66
Episode 66: Hari Tenang
67
Episode 67: Langkah Berikutnya (Part 1)
68
Episode 68: Langkah Berikutnya (Part 2)
69
Episode 69: Membuatnya Marah
70
Episode 70: Nasip
71
Episode 71: Memulai Lagi
72
Episode 72: Jatuh
73
Episode 73: Masing-masing
74
Episode 74: Tidak Sesuai
75
Episode 75: Bertemu
76
Episode 76: Rasa Iri dan Dengki
77
Episode 77: Kenapa?
78
Episode 78: Harapan
79
Episode 79: Harga
80
Episode 80: Keinginan
81
Episode 81: Penyesalan
82
Episode 82: Hal Tersisa
83
Episode 83: Alasan
84
Episode 84: Tidak Layak
85
Episode 85: Bayarannya
86
Episode 86: Kembali
87
Episode 87: Bisnis Baru
88
Episode 88: Tidak Suka
89
Episode 89: Sebatas Ini
90
Episode 90: Masalah
91
Episode 91: Rintangan
92
Episode 92: Tidak Cocok
93
Episode 93: Ketahuan
94
Episode 94: Tidak Butuh
95
Episode 95: Ikatan
96
Episode 96: Bentuk dari Cinta
97
Episode 97: Hal Terpendam
98
Episode 98: Maaf
99
Episode 99: Jawaban
100
Episode 100: Cinta ini
101
Episode 101: Cinta Kita
102
Episode 102: Kisah Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!