Dug.
"Shh, sial badan gue sakit."
"Ini gue kenapa si, harus aja gitu jatoh dari tempat tidur. Gak elit banget pagi-pagi bukannya di sambut sapaan lah gue malah di sambut sama lantai yang keras," lanjut Siren menggerutu
"Kamu kenapa sih sayang? Pagi-pagi kok udah ngomel."
Degg.
Suara siapa itu? Bukannya Siren sendirian di apartemen ini, dia juga tidak merasa menerima tamu saat tadi malam. Lagi pula tidak ada yang mengetahui pin apartemen ini, lalu bagaimana seseorang bisa masuk. Tapi Siren merasa tidak asing dengan suara itu, saat dia berbalik betapa terkejutnya Siren suara itu ternyata berasal dari arah tv.
"Haish, kaget gue kirain ada orang lain di apartemen ini, ternyata cuma suara dari tv, udah lah mending gue mandi."
*
"Apartemen ini gak berubah sama sekali ternyata," ucap seorang pria
Seorang pria itu kini tengah duduk manis sedari mengamati setiap titik ruangan yang dia tempati itu, dan sesekali melihat kearah pintu bercat putih yang bertulisan "Siren Private Room". Pria itu terus melihat ke arah pintu putih itu, berharap Siren segera keluar dan menemui dia.
Kriet.
Akhirnya setelah menunggu cukup lama, pintu bercat putih terbuka dan menampakkan seorang perempuan yang begitu cantik dan manis, yaitu Siren.
"Siren, sayang," panggil pria itu
Degg.
Siren seketika termangu saat mendengar suara seorang pria yang cukup familiar di telinga nya, lagi-lagi harus suara itu yang terdengar, sepertinya saat ini Siren mengalami halusinasi. Karena dari tadi selalu mendengar suara seorang pria yang saat ini masih berada di hatinya. Namun saat Siren membalikkan tubuhnya, betapa terkejutnya dia saat melihat ada seorang pria yang tengah duduk di atas sopa dengan nyaman. Namun keterkejutan nya kali ini benar-benar membuat Siren shock luar biasa yang ternyata seorang pria itu...
"Kak Saga."
Ya, seorang itu adalah Saga. Entah bagaimana dia bisa masuk ke dalam apartemen Siren, dimana hanya Siren lah yang mengetahui pin apartemen itu.
"Halo sayang, bagaimana tidurnya nyenyak?" tanya Saga
"Ka-mu kenapa bisa masuk?" Siren balik bertanya
"Kamu lupa hmm. Kalo apartemen ini aku yang membelinya untuk kamu sayang."
"Stop kak, kamu mau ngapain!" panik Siren
Bagaimana Siren tidak panik jika saat ini Saga terus berjalan mendekati Siren, Siren hanya bisa menghindar dan terus berjalan mundur, namun kepanikan Siren bertambah saat dia terpentok tembok di belakang nya dan dia tidak bisa menghindar lagi.
"Sutt gak perlu panik sayang, aku gak akan nyakitin kamu oke. Kamu makin cantik Siren, seperti nya saat ini aku makin jatuh ke dalam pesona kamu," ucap Saga seraya mengelus pipi Siren, Siren coba melepaskan diri dari Saga namun tenaga Saga lebih besar di banding dengan Siren jadi pastinya sulit bagi Siren untuk bisa lepas dari Saga.
"Kak, please lepasin aku," mohon Siren pada Saga
"Hmm, memang nya aku ngapain, ini hal biasa yang sering kita lakukan. Kenapa sekarang kamu panik sayang," jawab Saga
"Itu dulu saat kita masih terjalin hubungan. Tapi sekarang beda kak," jelas Siren
Bukannya menjawab kini Saga semakin memojokkan Siren, dan menatap Siren dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Dulu dan sekarang itu sama. Kamu tetap wanitaku Siren!" tekan Saga seraya mencekal lengan Siren dengan kuat.
"Shh, lepas kak sakit. Dan ingat sekarang itu kamu suami dari ibuku kak, dan yang artinya kamu adalah ayah sambung aku, untuk hubungan kita, semuanya selesai saat malam itu kak. Malam dimana kakak minta izin untuk menikahi Mama," tegas Siren
"Aku tau. Tapi tidak pernah sekalipun aku mengatakan jika hubungan kita selesai, kamu tetap kekasih ku dan Anita ibu kamu tetap istriku."
Siren tidak mengerti dengan jalan pikiran Saga, bagaimana bisa dia berfikir liar seperti itu.
"Kamu gila kak, kamu kurang puas nyakitin aku hah!" sentak Siren seraya melepaskan cekalan Saga pada tangan nya.
"Aku memang gila Siren, gila karena kamu."
Siren hanya menatap Saga dengan datar, dan dengan keberanian penuh dia mendorong Saga lalu berlari ke arah pintu keluar.
"Cukup untuk hari ini kak. Silahkan keluar dan jangan pernah kembali lagi," ucap Siren dengan tenang
"Haha, baik. Aku pergi tapi sepertinya aku akan kembali lagi ke sini," jawab Saga dengan kekehan. Sebelum benar-benar pergi Saga menyempatkan mengecup kening Siren, dan tentu saja kelakuan Saga ini membuat Siren naik pitam.
"KAMU!" sentak Siren
Saga hanya tertawa menanggapi ucapan Siren dan pergi dari hadapan Siren.
"Dasar Papa gila."
*
Di dalam rumah megah kini Anita tengah memasak, namun pikirannya kini melayang memikirkan bagaimana nasib pernikahannya. Ya Anita melamun seraya memasak namun lamunan nya buyar saat dia mencium aroma gosong dari masakannya.
"Ya ampun, masakan ku gosong, huh Anita ayolah fokus. Saat ini Saga sudah menjadi suamimu, jadi tidak mungkin dia kembali kepada Siren," monolog Anita
Anita mencoba menenangkan pikiran bahwa Saga pasti tidak akan kembali kepada Siren, namun ucapan dan hati nya tentu tidak sejalan. Meskipun dia berucap bahwa dia yakin pada Saga namun hatinya berkata lain.
"Mas Saga kemana ya, pagi-pagi udah keluar."
Saat Anita tengah menyiapkan sarapan Saga datang dan memeluk Anita dari arah belakang.
"Sibuk banget sih, lagi ngapain hmm?" tanya Saga
"Eh mas ya ampun ngagetin aja, aku lagi nyiapin sarapan nih buat kita. Kamu dari mana mas pas aku bangun kamu udah gak ada, " jawab Anita
"Aku tadi abis dari cafe biasa cek keadaan disana," bohong Saga
"Pagi-pagi buta gini, kamu ngecek cafe?" tanya Anita heran, bukannya ngecek cafe selalu siang, lagian memang sudah ada karyawan yang masuk.
"Aku emang udah biasa cek cafe jam segini, soalnya biar lebih adem aja gitu," jawab Saga santai
"Oh gitu ya, yaudah yuk kita makan," ajak Anita, Meski kurang percaya dengan jawaban Saga, namun Anita tidak terlalu peduli untuk hal itu. Mau kemana pun Saga pergi itu urusan pribadi suaminya, yang terpenting Saga tidak berhubungan kembali dengan Siren. Terlihat egois mungkin namun apa boleh buat dia sudah terlanjur mencintai dan menyayangi Saga. Anita tidak ingin kejadian 19 tahun yang lalu terulang kembali.
Kejadian yang membuat dunianya hancur bahkan sampai dia harus pergi ke psikiater. Karena mental Anita benar-benar terguncang saat itu. Maka dari itu dia tidak ingin sampai kejadian itu terulang, Anita akan mempertahankan pernikahannya kali ini dengan Saga, meskipun dia harus bersikap egois terhadap Siren anaknya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments