Bab 3 Egois

"ANITA!"

Saga membentak Anita, dia tidak percaya jika Anita berucap seperti itu kepada Siren yang tak lain anak kandung nya sendiri.

"Mas ka-mu bentak aku?" Lirih Anita

"Kamu keterlaluan Anita, mau bagaimanapun Siren itu anak kandung kamu. Tidak pantas seorang ibu berkata seperti itu terhadap anak nya," jelas Saga seraya menahan emosi yang tertahan.

"Tapi dia mau rebut kamu dari aku Mas."

"Ck, gak salah denger aku Ma? Yang rebut Kak saga dari aku tuh Mama bukan aku. Dari awal yang pacar nya Kak Saga itu aku bukan Mama, Mama cuma orang ketiga yang hadir di hubungan aku sama Kak Saga."

"Tapi sekarang Saga sudah menikah dengan saya anak sia-," belum selesai Anita berbicara, Saga terlebih dahulu memotongnya.

"STOP! KALIAN BERDUA MASUK!" bentak Saga pada Anita dan Siren.

"Aku belum selesai bicara dengan anak tidak tahu diri ini mas," sergah Anita

"ANITA! Saya bilang masuk. YA MASUK!" tekan Saga.

Anita menatap tajam Siren, sedangkan Siren dia hanya menatap Anita dan Saga dengan wajah yang sangat datar. Siren melengos pergi ke dalam rumah dan membanting pintu kamar dengan kasar. Dia segera merapikan semua pakaian dan barang-barang yang menurutnya penting. Siren sudah membulatkan tekad nya untuk keluar dari rumah ini, karena bagaimanapun dia juga tetap wanita rapuh, yang kapan saja bisa menangis saat melihat Saga dan Mamanya.

Setelah selesai merapikan semuanya, Siren turun dari kamar nya dan pergi begitu saja tanpa memperdulikan pertanyaan dari Saga, yang sedang berbicara dengan Anita.

"Siren mau kemana kamu?" Tanya Saga

Siren tak menjawab Dia hanya melirik Saga dan Mama nya itu, lalu melanjutkan langkah nya menuju garasi untuk mengambil mobilnya.

"Puas kamu hah PUAS ANITA! liat anak kamu yang selalu kamu bangga-bangga kan sekarang pergi ninggalin kamu, hanya karena keegoisan kamu."

"Aku gak peduli," ujar Anita lalu pergi masuk ke dalam kamar nya.

Saga berdecak lalu segera pergi menyusul Siren untuk menahannya agar tidak pergi dari rumah

"Siren, jangan pergi. Tetap di sini ya," pinta Saga seraya menahan tangan Siren yang ingin membuka pintu mobil.

"Kak Saga, tolong jaga Mama ya."

Siren melepaskan cekalan Saga pada tangannya, namun saat akan memasuki mobil tiba-tiba Saga menarik tubuh Siren kedalam pelukannya. Siren terperangah karena tiba-tiba Saga memeluknya begitu erat, dia tidak bisa membohongi perasaannya jika dia memang masih mencintai Saga.

"Balas pelukan aku Siren!" titah Saga

Siren hanya diam, tanpa sedikitpun membalas pelukan Saga. Sampai pada akhirnya Saga sendiri yang melepaskan pelukan itu.

"Udah kan kak? Aku pamit, permisi."

Siren menjalankan mobilnya pergi dari rumah yang selama ini menjadi tempat tinggal nya. Saga hanya menatap nanar mobil yang mulai menghilang dari pandangannya.

"Maaf Siren, suatu saat nanti kamu akan tau alasan kenapa aku menikahi Mama kamu."

*

Siren membanting kan diri  ke kasur empuk miliknya, setelah merapikan semua barang-barang yang dia bawa dari rumah, dan sedikit membersihkan apartemen nya itu.

"Emang lebih baik gue hidup sendiri, dan mikirin diri sendiri daripada harus mikirin hal yang ngebuat gue stres muda," gumam Siren.

Siren tak melakukan apapun dia hanya diam menatap langit-langit kamar nya dan memikirkan diri dia yang akan hidup sendiri di apartemen ini, kalau di pikir-pikir hidup Siren malang sekali. Perceraian orang tua, punya pacar malah nikah sama Mama nya sendiri, dan sekarang dia malah di usir dari rumah nya sendiri juga.

"Ck ck, malang sekali nasib Lo Siren. Hidup gue penuh drama banget sumpah, ya Tuhan kenapa engkau memberikan takdir yang seperti ini. Huft gue bingung hubungan antara Mama dan Kak Saga itu sebenarnya apa? Kenapa tiba-tiba minta izin sama gue buat nikah tanpa menjelaskan alasannya," heran Siren

Kruk...

"Duh gara-gara gue mikirin nih masalah, sampe lupa gue belom makan sama sekali dari siang tadi."

"Hais, gue kan baru ke apartemen lagi, stok makanan pasti kosong mana sempat gue mikirin persediaan makanan. Yaudah deh kepaksa makan di luar," gerutu Siren pada dirinya

*

Kriet.

Saga membuka pintu kamar tidur dia dan Anita, terlihat Anita sedang berdiri memandang ke arah luar jendela. Saga menghela nafasnya, dia harus ekstra sabar menghadapi sikap antara Anita dan Siren.

"Anita," panggil Saga seraya memeluk tubuh Anita dari belakang.

Anita tersentak karena tiba-tiba Saga memeluk nya dari belakang.

"Kamu masih marah sama aku hmm?" tanya Saga lembut

"Mas, aku mau tanya sama kamu. Kamu nikah sama aku terpaksa kan?" bukannya menjawab pertanyaan Saga, justru Anita malah balik bertanya perihal pernikahan nya.

"Kamu ngomong apa sih, jangan bahas masalah itu lagi."

"Mas, aku tau kamu masih mencintai Siren. Aku juga tau gimana cinta nya Siren sama kamu, tapi maaf untuk kali ini aku mau egois mas," ucap Anita

Anita memeluk tubuh Saga dengan erat seolah-olah Saga akan pergi meninggalkan nya. Saga tidak menjawab apapun dia hanya diam dan membalas pelukan Anita, namun pertanyaannya dari Anita yang selanjutnya membuat Saga terkejut bukan main.

"Mas, kamu gak kangen aku?" tanya Anita seraya mengelus tangan kekar Saga.

"Hah?"

"Aku cuma nanya kok mas, kalo kamu belum siap gak papa," lanjut Anita

"Maaf Anita," ucap Saga, sebenarnya Saga paham apa yang dimaksud dengan ucapan Anita, namun dia memang belum siap.

Anita tidak menjawab dia hanya tersenyum dan pergi ke atas ranjang untuk tidur, namun pergerakan Anita terhenti ketika Saga berbicara mengenai Siren.

"Siren anak yang baik Anita. Dia juga mandiri, yang aku tau selama ini dia selalu berusaha sendiri untuk bisa mendapatkan apapun yang dia mau. Tapi tidak pernah sekalipun dia merepotkan orang di sekitarnya, mau itu aku sebagai kekasihnya ataupun kamu sebagai ibunya," jelas Saga

"Aku tau. Tapi untuk kali ini aku mau egois, aku juga butuh kebahagiaan mas."

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Nami/Namiko

Nami/Namiko

Terharu banget!

2023-12-17

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan yang tak diharapkan
2 Bab 2 Kenyataan pahit
3 Bab 3 Egois
4 Bab 4 Papa Gila
5 Bab 5 Masa Lalu
6 Bab 6 Sakit & Ayah
7 Bab 7 Dijenguk pacar atau Papa?
8 Bab 8 Event Kampus
9 Bab 9 Perasaan Saga
10 Bab 10 Penjelasan Saga
11 Bab 11 Bocah tengil
12 Bab 12 Pacar Baru Siren
13 Bab 13 Mama dan Ayah
14 Bab 14 Pertemuan berujung pertengkaran
15 Bab 15 Anak haram?
16 Bab 16 Lio vs Saga
17 Bab 17 Wali murid
18 Bab 18 Luka lama
19 Bab 19 Saga berubah
20 Bab 20 Kebohongan Anita
21 Bab 21 Rencana Liburan
22 Bab 22 Lio demam
23 Bab 23 My baby Lio
24 Bab 24 Persiapan liburan
25 Bab 25 Liburan
26 Bab 26 Liburan part two
27 Bab 27 Pengacau
28 Bab 28 Hukuman
29 Bab 29 Pulang
30 Bab 30 Pindah
31 Bab 31 Bertemu kembali
32 Bab 32 Perasaan Siren
33 Bab 33 Bunda Lio
34 Bab 34 Di culik
35 Bab 35 Saga berulah
36 Bab 36 Belum ketemu
37 Bab 37 Alter ego
38 Bab 38 Ketemu
39 Bab 39 Berseteru
40 Bab 40 Pergi
41 Bab 41 Hubungan Oliv, Bagas
42 Bab 42 Persiapan lamaran
43 Bab 43 Lamaran
44 Bab 44 Bicara Empat mata
45 Bab 45 Ungkapan Saga
46 Bab 46 Hari Lio
47 Bab 47 Mama tidak tahu diri
48 Bab 48 Debat Mulu
49 Bab 49 Kata perpisahan
50 Bab 50 Dating perpisahan
51 Bab 51 Selamat tinggal
52 Bab 52 Murung
53 Bab 53 Dari Saga untuk Lio
54 Bab 54 Rencana Fitting baju
55 Bab 55 Wisuda
56 Bab 56 Wedding
57 Bab 57 Resepsi
58 Bab 58 Terbongkar
59 Bab 59 Karma
60 Bab 60 Koma
61 Bab 61 Belum berubah
62 Bab 62 Pamit
63 Bab 63 Pergi
64 Bab 64 Sunyi
65 Bab 65 Memulai kembali
66 Bab 66 Menyesal?
67 Bab 67 Lovecafe
68 Bab 68 Teman baru
69 Bab 69 ....
70 Bab 70 Kunjungan
71 Bab 71 Bertemu Reni
72 Bab 72 Perjanjian
73 Bab 73 Timbal balik
74 Bab 74 Cerai
75 Bab 75 Semakin maju
76 Bab 76 Pulang
77 Bab 77 Senang berjumpa!
78 Bab 78 Mama pergi?
79 Bab 79 Flashback
80 Bab 80 Akhir.
81 Bonchap Sayang
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan yang tak diharapkan
2
Bab 2 Kenyataan pahit
3
Bab 3 Egois
4
Bab 4 Papa Gila
5
Bab 5 Masa Lalu
6
Bab 6 Sakit & Ayah
7
Bab 7 Dijenguk pacar atau Papa?
8
Bab 8 Event Kampus
9
Bab 9 Perasaan Saga
10
Bab 10 Penjelasan Saga
11
Bab 11 Bocah tengil
12
Bab 12 Pacar Baru Siren
13
Bab 13 Mama dan Ayah
14
Bab 14 Pertemuan berujung pertengkaran
15
Bab 15 Anak haram?
16
Bab 16 Lio vs Saga
17
Bab 17 Wali murid
18
Bab 18 Luka lama
19
Bab 19 Saga berubah
20
Bab 20 Kebohongan Anita
21
Bab 21 Rencana Liburan
22
Bab 22 Lio demam
23
Bab 23 My baby Lio
24
Bab 24 Persiapan liburan
25
Bab 25 Liburan
26
Bab 26 Liburan part two
27
Bab 27 Pengacau
28
Bab 28 Hukuman
29
Bab 29 Pulang
30
Bab 30 Pindah
31
Bab 31 Bertemu kembali
32
Bab 32 Perasaan Siren
33
Bab 33 Bunda Lio
34
Bab 34 Di culik
35
Bab 35 Saga berulah
36
Bab 36 Belum ketemu
37
Bab 37 Alter ego
38
Bab 38 Ketemu
39
Bab 39 Berseteru
40
Bab 40 Pergi
41
Bab 41 Hubungan Oliv, Bagas
42
Bab 42 Persiapan lamaran
43
Bab 43 Lamaran
44
Bab 44 Bicara Empat mata
45
Bab 45 Ungkapan Saga
46
Bab 46 Hari Lio
47
Bab 47 Mama tidak tahu diri
48
Bab 48 Debat Mulu
49
Bab 49 Kata perpisahan
50
Bab 50 Dating perpisahan
51
Bab 51 Selamat tinggal
52
Bab 52 Murung
53
Bab 53 Dari Saga untuk Lio
54
Bab 54 Rencana Fitting baju
55
Bab 55 Wisuda
56
Bab 56 Wedding
57
Bab 57 Resepsi
58
Bab 58 Terbongkar
59
Bab 59 Karma
60
Bab 60 Koma
61
Bab 61 Belum berubah
62
Bab 62 Pamit
63
Bab 63 Pergi
64
Bab 64 Sunyi
65
Bab 65 Memulai kembali
66
Bab 66 Menyesal?
67
Bab 67 Lovecafe
68
Bab 68 Teman baru
69
Bab 69 ....
70
Bab 70 Kunjungan
71
Bab 71 Bertemu Reni
72
Bab 72 Perjanjian
73
Bab 73 Timbal balik
74
Bab 74 Cerai
75
Bab 75 Semakin maju
76
Bab 76 Pulang
77
Bab 77 Senang berjumpa!
78
Bab 78 Mama pergi?
79
Bab 79 Flashback
80
Bab 80 Akhir.
81
Bonchap Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!