Setelah tiba di depan rumah berwarna biru dengan list putih, Luna terlihat bingung memandang ke kiri kanan Luna memang sedang merasa bingung,bibi Lin hanya menuliskan rumah berwarna biru,tapi di sini ada enam rumah yang seragam berwarna biru.
"Baiklah aku akan menanyakan pada satu persatu penghuni disini",Luna memarkir sepedanya dia mulai melangkah menuju pintu rumah biru yang pertama.
"permisi apa ada orang?"tanya Luna.
"hey Luna, itu adalah penginapan,apa yang kau lakukan di situ?apa kau sedang mencari orang?",tanya salah satu warga yang tengah berjalan menyusuri sungai.
"Iya bibi,ini aku membawa pesanan kue dari bibi Lin",sahut Luna ramah.
"Itu rumah kosong Luna,coba kau panggil di rumah ke tiga atau ke empat aku melihat keberadaan orang baru menginap di situ,mungkin mereka yang memesan".
Luna mengangguk,"terimakasih bibi",
ucap Luna pada bibi yang memberi petunjuk,Luna menuju ke arah rumah nomor tiga dan empat dia mengetuk pintu.
Tok.. tok..tok
"Permisi tuan, Nyonya saya mengantarkan pesanan kue",ucap Luna sopan,dia sesekali memandang kiri,kanan yang sepi.
"Apa tidak ada kehidupan disini?"batin Luna.apakah yang memesan kue ini adalah zombie?,Luna bergidik ngeri..
"Hallo nyonya?".
tok.tok.tok
Luna kembali mengetuk pintu,namun sama sekali tidak ada sahutan,Luna menenteng plastik berisi brownies yang sudah di bungkus bibi Lin.
"Hallo".
Luna melihat ke arah jendela rumah itu,dia terus mencoba dan mencoba lagi mengetuk pintu di lanjutkan ke rumah nomor empat,hasilnya tetap sama,dia menatap ke arah brownies yang ia pegang,tak mungkin Luna membawa kembali brownies ini,Luna menggigit bibirnya.
"Tuannnn".
setelah beberapa saat kesabaran Luna mulai tipis setipis tisu,Luna yang sudah kelelahan menunggu akhirnya menendang ke arah pintu.
"cukup sekali ini memesan kue pada bibi Lin,lihat saja kalau orang rumah biru ini kembali memesan aku akan membawa mesin penghancur untuk menghapus rumah-rumah ini.Luna menggerutu kesal,saat ia berbalik badan ingin melangkah Luna mendengar suara gagang pintu dan terbuka.
kriet..
"Apa kau tuli?aku berteriak dari tadi kau hanya diam di dalam?",Luna membalikkan badannya,dan yang terlihat saat ini adalah pria yang mengenakan celana pendek dengan bertelanjang dada.
"tu..uan?",Luna tergagap karena melihat tubuh atletis sang pria,perutnya berbentuk seperti roti sobek,dia semakin melihat ke arah atas wajah pria,ternyata pelanggan barunya adalah Aiden orang yang ia tuduh buta kemarin,sekarang Luna juga menyebutnya tuli.
Luna salah tingkah,dia menyesali perkataannya,ia berusaha menetralkan suasana yang baginya suasana di sekitarnya sangat dingin,sedingin kutub.
"Tuan Aiden,aku sebenarnya ingin mengucapkan terimakasih atas sepeda baru yang telah kau ki_"
Luna tak menghabiskan kata,karena Aiden menarik tangannya masuk ke dalam rumah itu.
"Apa yang kau lakukan tuan?",tanya Luna saat Aiden mendekat padanya hingga berjarak satu senti,namun tatapan Aiden kosong membuat Luna semakin panik,dia menggendong Luna ala bridal style ke dalam kamar,sedangkan Luna berusaha menarik tubuhnya.
"tuan.n,apa kau setan hingga tak bisa bicara dengan manusia?,bicaralah kenapa kau seperti ini?",tanya Luna,namun yang terjadi Aiden semakin tak melepaskannya,Aiden malah meletakkan Luna di atas tempat tidur,
Luna berusaha lepas dari Aiden,namun lengan Aiden semakin erat menguncinya di bawah,Aiden terlihat berbeda,ia seperti tak mengenal siapapun,tatapan nya hanya kosong.
Sesaat kemudian,
terdengar deru mesin mobil yang baru datang "tolong"Luna berteriak,Aiden terus melakukan aksinya,
"tuan buka pintunya"ucap orang di luar sana
,"tuan muda!!"mereka kembali meneriaki Aiden,namun Aiden sama sekali tidak merespon
"nona tolong menghindar lah,tuan kami sedang tidak sehat" ucap salah seorang yang berusaha membuka pintu.
Aiden membuka baju Luna ia memainkan sesuatu aset berharga miliknya,mata Luna melotot
"ini sangat imut"ucap Aiden sambil mencolek mainan yang berisi dan penuh yang menjulang dan kenyal,
"besar sekali"
Aiden seperti anak kecil yang baru dapat mainan baru,ia mengusap wajahnya menggunakan mainan baru ia temui itu,
"ini mainan yang sangat unik".
saat pintu telah berhasil dibuka,Luna berteriak histeris ia sangat ketakutan,airmatanya terus mengalir,tubuhnya bergetar hebat.
Luna tercengang,ia tak menyangka,Aiden berbuat seperti itu,karena Aiden yang kemarin bertemu dengannya adalah pria yang bermartabat dan dingin,ia tidak mengetahui jika yang semalam adalah Aiden mode normal.
"Maaf Nona tuan muda memang terkena gangguan mental,sebaiknya Nona segera pergi dari sini",ucap sang asisten bernama Leon,para pengawal Aiden sedang pergi untuk membeli obat yang biasa di minum Aiden,saat dari Mention obat yang biasa Aiden konsumsi tertinggal di kamarnya,sementara Leon tadi membeli makanan karena Aiden bilang ia ingin makan sushi.
"dia adalah boneka ku", Aiden terus berteriak,sedangkan Luna menutup dadanya yang terbuka ia menangis di sudut kamar,ia sangat ketakutan Luna kembali mengaitkan kancing bajunya,ia berlari keluar rumah itu, dengan cepat mengayuh sepedanya,sepanjang jalan Luna menangis hingga orang-orang yang melihatnya tampak kebingungan,karena luna setiap hari riang gembira mereka sangat mengenalnya,hari ini airmata Luna yang sejak lama ia tahan akhirnya tumpah juga.
itulah sebab Leon terpaksa meninggalkannya sendiri dan mengunci rumah,namun tak di sangka Aiden malah mendengar Luna yang berteriak mengantar kue,Aiden berusaha membuka dengan peniti dan itu berhasil.
Aiden meminta ingin berlibur di kampung tuan Robert pamannya,mereka menuruti kemauan Aiden,Karena rumah sang Paman tidak di tepi sungai maka Leon sang asisten memilih untuk menyewa penginapan di sekitar sungai X.
Sesekali Paman Robert juga datang ke penginapan Aiden,namun Aiden menolak dan menyuruh Paman untuk pulang,Aiden marah pada sang Paman karena tak memiliki rumah dekat dengan sungai,tak mungkin tuan Robert membeli rumah di sana,karena penduduk disana tidak ada yang ingin menjualkan rumah ataupun tanah milik mereka.
tuan Robert yang juga mendirikan panti asuhan untuk anak-anak, akan sangat berbahaya bagi anak-anak jika di seberang tempat tinggal mereka terdapat perairan yang dalam seperti sungai.
setelah berhasil mengamankan majikannya,Mereka berusaha menenangkan Aiden yang sedang mengamuk.
"kembalikan bonekaku!!",Aiden memaksa para pesuruhnya yang baru saja tiba mendapatkan obat untuk Aiden.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Abu Yahya Badrusalam
Terperangkap
2023-12-16
1