Bab 4 pertolongan pertama..

Sudah 1minggu Dimas tinggal disebelah rumah Senja, dia menjadi saksi hampir setiap malam pertengkaran Senja dan Arga, bahkan saksi percintaan mereka juga, Arga yang sangat overseks berulang kali diingatkan Senja ada tetangga mereka yang sekarang tinggal tepat disebelah rumahnya tetapi tetap saja tidak peduli, Selalu lupa diri mengontrol suaranya ketika mereka bercinta. Meski Senja tidak pernah melihat wajah Dimas secara langsung tetapi dia merasa sedikit lebih aman ketika Arga tidak pulang kerumah setidaknya dia merasa ada manusia disebelah rumahnya, dia tidak sendiri lagi dengan rumah-rumah kosong tak berpenghuni.

“Ahhhhh..pergi..pergi dasar tikus sialan!!!hus!!hus tolong!!tolong!!”ucap Dimas berteriak-teriak pagi ini ketika mendapati tikus didalam ruang tamu miliknya, dia yang berada diatas kursi sampai tidak berani turun.

Senja yang seperti biasa menjemur kain, mendengar suara Dimas bergegas ketetangga semata wayangnya itu, kebetulan pintu rumah terbuka sedikit.

“Pak..pak bapak tidak apa-apa??”

Dimas yang berada dikursi menunjuk tikus yang sedang hilir mudik mencari jalan keluar. Senja tersenyum menutup pintu Dimas, dan berlari kerumahnya mengambil sapu dan serokan.

“Oh my god malah ditinggal,,”ucap Dimas kesal

Krekkk suara pintu kembali dibuka, Dimas melihat Senja membawa serokan dan sapu, tidak sampai 5 menit senja berhasil mengepit tikus dalam serokan dan sapunya, lalu membuangnya ke got, Dimas yang melihat atraksi pembuangan tikus berhasil tersenyum lega.

“Makasi ya mbg..” ucap Dimas tersenyum kepada Senja, dalam hatinya sudah ge er mungkin tetangganya ini akan meminta foto atau sekedar tanda tangannya sebagai aktor terkenal, namun siapa sangka Senja hanya membalas senyum lalu pergi.

“What???dia tidak terkejut apa terpukau begitu bertemu artis??apa dia tidak mengenaliku??apa wajahku berubah dipengungsian ini???” Ucap Dimas kaget dalam hati, lalu mengambil kaca dan berkaca, “apa aku terlihat begitu merakyat di Maja ini sampai wanita itu tidak mengenaliku,,apa disini tidak masuk internet dan tv??”pikir Dimas binggung ada manusia yang tidak histeris bertemu dia.

Karena penasaran Dimas, mengambil fotonya dan mengirim ke asistennya Rani.

“Ada apa mas??kok kirim foto, lagi dicari-cari mbg Rina itu, setiap hari ngomel, sampai kapan bersembunyi??”ucap Ranu malah mencerca Dimas dengan pertanyaan.

“Ran,,kamu masih mengenaliku kan??aku masih terkenal kan?” Tanya Dimas polos

“Hahahahaha emang wajah mas berubah, ya masihlah, coba kalo mau uji terkenal tidak sana keluyuran di Maja, awas direbutin ibuk-ibuk” canda Rani

“Oh begitu, eh kenal tetangga sebelah rumahmu Ran,”tanya Dimas penasaran

“Ohh itu Arga dan istrinya, baru menikah setahun lebih sih, kenal banget engga, cuma tahu aja, kenapa mas suaminya minta uang atau malak mas ya???, biar Rani laporin pak rt,,”balas pesan Rani

“Ohhh engga, cuma sering ribut aja” balas Dimas

“Ya makanya mas buruan balik, itu orang rada-rada deh, kasian istrinya, cakep lagi tu cewek” balas Rani

“Iya cakep,hahahahha” balas Dimas

“Jangan buat sensai lagi mas, udah bener dah disana dulu, sampai tenang jangan buat berita baru,pusing nanti mbg Rina ngomel mulu”

“Siaap Rani cantik!!” Goda Dimas yang terkenal memang sangat humbel.

Senja selesai beres-beres bersiap untuk berangkat kerja, ketika dia hendak pergi, Arga yang baru bangun, menarik tangannya.

“Ada apa lagi Ga”Tanya Senja dengan mood yang tidak baik

“Aku antar kamu ya??” Ucap Arga dengan senyum terbaiknya.

“Kenapa???apa kamu kalah judi lagi..?” Tanya Senja khawatir dengan sikap manis Arga

“Engga, aku minta maaf nja,akir-akir ini kita sering berantem, aku kangen dengan kamu, nanti malam kita makan diluar ya?”

“Mau makan dimana?aku belum gajian lebih hemat kita makan dirumah” ucap senja menolak

Arga mengeluarkan beberapa ratus uang dari sakunya dan memberikan kepada Senja. Senja terkejut dari mana seorang penganguran memiliki uang.

“Uang dari mana??kamu judi??kamu merampas?” Tanya Senja curiga

“Bukan, aku dikasih ibuk, kemaren kita bertengkar aku kerumah ibuk, ibu titip buat kamu”

“Ga,,kamu gak malu, kita masih di kasih ibuk uang, aku malu Ga,kamu seharusnya yang sudah kasih orang tua” ucap Senja menasehati suaminya merasa Arga masih terlalu bergantung pada kedua orang tuanya.

“Udahlah Nja, aku ini anak tunggal, ya wajar bapak ibuk kasih, toh apa yang mereka punya juga milik aku kan?” Ucap Arga membela diri, meletakan uang pemberian ibunya ketangan Senja.

Senja yang selalu kalah debat dengan Arga mengambil uang tersebut, meski hatinya sedikit miris, bukan pemberian mertuanya yang ia harapkan tapi sedikit tanggung jawab Arga sebagai suami, bukan hanya bergantung pada belas kasih orang tuanya.

Arga mengantar Senja kekantor, karena masih kesal Senja hanya berpegangan pada pingir motor saja, Arga yang menyadari Senja tidak memeluk dirinya seperti biasanya menarik tangan Senja untuk berpegangan dipinggangnya.

“Jangan lepaskan pegangan nja..ingat kamu milikku selamanya begitu, kita ditakdirkan bersama” ucap Arga mengengam tangan Senja dipinggangnya.

Sedari kecil mereka memang bersama, Arga teman semasa kecil Senja, hanya Arga dan keluarganya, kenyataan itu membuat Senja tidak bisa lepas dari Arga meski pria tersebut kerap membuat perasaanya naik turun, kadang dia kasar, kadang dia seperti orang gila membabi buta menunjukkan cintanya, kadang dia juga bisa melihat Senja seperti barang yang tidak ada harganya.

Turun dari motor Arga membantu Senja membuka helm,mendaratkan ciuman kecil dipipinya, seketika wajah cantik Senja memerah, tingkah romantis Arga mampu membuatnya luluh melupakan bekas lebam yang masih membiru disebelah matanyanya, Arga melihat bekas lebam disudut mata Senja terdiam.

“Maafkan aku Nja, aku memang selalu bodoh tidak bisa menahan emosiku, tapi percayalah aku mencintaimu, aku tidak bisa hidup tanpamu,” ucap Arga mengelus luka lebam senja dan meniupnya lembut.

“Sakit???” Ucap Arga menatap mata Senja

“Tidak lagi” Senja kembali luluh kembali melihat penyesalan dimata Arga.

Senja pergi masuk ke cafe tempatnya bekerja melambaikan tangan kearah Arga, senyum merekah diwajahnya, dia senang hari ini Arga sangat manis, bahkan dia tidak sabar menunggu malam menikmati makan malam bersama.

Malam hari Arga menjemput Senja, arga memang sangat pintar memperlakukan wanita, dia memesan sebuah cafe didekat danau, memilih kursi dengan view menghadap danau, cahaya lampu menyinari danau yang ditumbuhi bunga-bunga teratai, pemandangan yang sangat indah dan mendamaikan hati yang memandang, mereka menikmati makan malam romantise, selesai makan Arga mengajak Senja menikmati alkohol diBar, dia mendesak senja bergembira sedikit dengan meneguk alkohol disebuah bar disudut kota yang lumayan jauh dari Maja.

“Ayo Senja, kita nikmati, jangan terlalu kaku sayang” ucap Arga meneguk minuman keras dan menari-nari mengikuti suara musik yang memekakan telingga.

Senja juga meneguk beberapa gelas minuman, badannya mulai terasa melayang,ini pertama kalinya dia merasa surga didalam hidupnya, bebanya lepas, dia menari bebas. Cukup larut mereka berdua pulang dengan taksi, tertawa bersama sepanjang jalan hingga tiba dirumah mereka.

Dimas yang belum tidur mendengar suara keributan kecil sepasang kekasih, tertawa dan saling mengoceh,,

“Oh pasangan angin ribut baru pulang dengan damai”pikir Dimas

Tak lama kemudian tubuh Dimas ikut menengang mendengar suara-suara desahan saling bersahutan,

“Astaga ternyata ini cobaan rumah berdempetan” ucap Dimas berusaha mengontrol pikirannya.

“Apakah aku harus membuang kembali mereka,”ucap Dimas menatap kearah bawah celananya yang sudah lebih sempit akibat sesuatu yang mengeras dibawah sana.

“Ga…honey geli honeyy, kamu pintar sekali…ahhh..ahhh” suara serak Senja mendominasi.

Sementara Arga terus mengelitik Senja dengan keahliannya, berbalas-balas sentuhan,sampai mereka berdua mencapai klimaks dan terkulai lemas.

Dimas yang mendengar, tidak bisa berdamai dengan adik kecilnya, dia ikut berimajinasi dengan memanfaatkan cintia sebagai modelnya, berusaha sendiri, sampai dia bisa berdamai dengan adik kecilnya.

“Ahhhh shitttttt!!!akhirnya aku bisa tenang” ucapnya mencuci tangannya dikamar mandi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!