Bab 2 kalah judi

Pukul 22.00 Senja pulang kerumah, dia melihat pintu rumah setengah terbuka, dengan cepat dia masuk, takut terjadi sesuatu dengan Arga yang berada dirumah, lelah yang dipikul sedari td bertambah dua kali lipat ketika melihat keadaan rumah, piring kotor masih berserak dimeja makan, baju dan jaket dikursi, serta bau asap rokok yang masih pekat diudara, suasana yang sudah biasa dihadapi Senja.

“Ga…ga…” pangil Senja mencari keberadaan suaminya sambil menutup pintu.

Senja melihat Arga duduk dikursi belakang rumah, ember dan beberapa tumpuk kain kotor tampak berserakan, sementara Arga terlihat menunduk prustasi.

“Kamu kenapa??” Tanya Senja

“Ja,,habislah aku nja,,habis,..” ucapnya memukul-mukul kepalanya sendiri

“Kamu kenapa???tanya Senja menghentikan aksi Arga

“Tolong aku nja..tolong aku, aku bisa dipukuli bapak bapak lagi!!!mampuslah aku!!” Ucapnya merengek seperti anak kecil

“Kamu judi lagi???”tanya Senja menebak

Belum sempat arga menjawab melihat tatapan kecewa mata senja dia seperti sudah mengetahui perbuatan arga. Senja hendak pergi meninggalkan arga.

“Njaaaaaa…sayang..njaaaa, aku mohon sekali ini lagi saja. Aku mohonnnmnnmn aku terjebakkk, tolong akuu,” ucap arga merengek menarik tangan senja menangis seperti anak kecil

“Kita uang dari mana ga???kamu sudah berjanji kesekian kali!!!ohhhh tuhan !!apa kamu idiot ga??kami berulang kali melakukannya??” Ucap Senja terduduk menangis.

“Aku mohon nja,,tolong aku bisa mati dibunuh rentenir, kamu ga sayang aku nja,,kita selalu bersama dari kecil,,,tolong aku njaa” jawab Arga menuntut pertolongan istrinya

“Aku sangat lelahh ga…sangat!!!” Ucap Senja

“Njaaa jika besok uangnya ga ada mereka akan datang lagi kemari mencariku!!memukuli dan mengancam membunuhku!!!njaaa pinjam bos mu ya??” Ucap Arga memelas pada istrinya

“Aku malu!!Malu harus tempo terus ga,,kamu kenapa sih ga bisa berubah!!mana janji kamu!!” Ucap Senja

Melihat tidak ada hasil meluluhkan istrinya Arga mengambil pisau dapur mengarahkan ke nadinya, menatap tajam mengancam senja.

“Argaaa jangan macam-macam, jangan aneh-aneh” ucap Senja menarik tangan Arga takut dia terluka

“Lebih baik aku mati nja,,aku ga berguna, aku ngecewain kamu terus,ini kan mau kamu bebas dari benalu seperti aku” ucap Arga

“Aku ga pernah mau bebas dari kamu!!tapi kenapa kamu selalu begini, kamu ngancam aku terus ga??” Ucap Senja menangis berebut pisau dengan Arga.

“Kamu kira aku hanya mengancammu!!aku memang ga berguna!!” Ucap Arga nekat ini mengesek nadinya

“Baiklah..baiklah kali ini aku mohon terakir Ga..aku mohon,”ucap Senja menarik pisau memeluk Arga

Arga melepaskan pisau memeluk Senja menangis kembali berjanji sekali lagi untuk berubah dan tidak mengulangi judi.

“Terima kasih sayang, terima kasih” ucap nya bahagia tersenyum satu masalahnya selesai tapi tidak dengan masalah senja, bagaimana dia masih memiliki muka, meminjam kembali uang dengan bosnya padahal cicilan sebelumnya belum lunas.

Arga segera mandi, membuat kan teh hangat untuk Senja,seperti biasa jika maunya dituruti dia kan berubah sangat manis, perhatian dan memanjakan senja, terdengar suara palu dirumah sebelah membuat senja tidak bisa tidur.

“Bagaimana mungkin ada orang yang membiarkan tukang bekerja sampai larut malam, tidak punya hati, jelas-jelas orang mau berisitrahat” omel Senja

rumah mereka memang sangat berdempetan dengan tetangga satu sama lain, keributan kecil saja bisa saling terdengar, apalagi pekerjaan bagunan/renovasi.

Dimas Anggara seorang artis terkenal ibukota duduk disofa sambil mengotak-atik hapenya, berita tentang dirinya yang menjadi pembinor seorang istri pengusaha terkenal menyebar dimana-mana, dia dikejar-kejar media, sampai membuatnya ingin pindah planet. Bagaimana tidak Dimas memang masih mencintai Cintia seorang gadis yang berprofesi sebagai model, namun Cintia memilih menikahi Kevin pengusaha besar di ibu kota meski jarak usia mereka yang terpaut jauh.

Namun Cintia hanya memanfaatkan Kevin untuk popularitas dan kekayaannya saja, dia masih sangat mencintai Dimas, harapan-harapan palsu yang diberikannya kepada Dimas, membuat Dimas terjebak diantara mereka, hingga seperti pepatah sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh, inilah yang terjadi mereka berdua digab media saat berlibur di Australia beberapa bulan lalu. Media terus mengoreng isu mereka hingga Dimas diminta manajernya aksi tutup mulut dari media, sementara Cintia mendapat pukulan dan kekanggan yang membabi buta dari suaminya akibat isu tersebut.

“Mas dimas…ibumu menelepon terus menanyakan keadaanmu?” Ucap Rina manajer Dimas.

“Bilang saja aku baik-baik saja mbg, ibu tidak perlu khawatir” ucap Dimas

“Mas Dimas sebaiknya mulai menjaga sikap mas, sampai berita ini reda, kita memiliki banyak kontrak yang belum selesai, bagaimana jika klien protes dan mencut Mas Dimas akibat gosip ini” ucap Rina menasehati Dimas.

Sementara Dimas hanya diam, yang dia khawatirkan saat ini adalah Cintia,bagaimana jika suaminya memukulinya lagi, atau bagaimana jika suaminya mengurungnya berhari-hari, dia tidak peduli lagi popularitas dan kekayaan, dia merasa sudah cukup dan ingin membawa Cintia pergi bersamanya, tetapi Cintia selalu menolak dengan alasan belum bisa, belum saatnya, meminta Dimas terus bersabar.

“Mbg Rina dapat kabar Cintia??” Tanya Dimas

“Dari pembantu yang kerja disana sih dia masih didalam kamar mas, sepertinya Pak Kevin sangat marah, saya harap mas Dimas bisa menjaga sikap mas, Cintia itu istri orang, saya sudah bersama mas Dimas 10 tahun, jangan sia-siakan masa depan mas untuk hal yanh belum pasti” jawab Rina menasehati Dimas.

“Hmmmmm” jawab Dimas malas

“Baiklah mas, saya mau pergi dulu, jika butuh bantuan bisa hub saya, atau Rani asisten mas” jawab Rina

“Baiklah mbg, minta tolong Rani panggil kesini ya” ucap Dimas.

“Baik” jawab Rina

Rani datang dengan tergopoh-gopoh menahan seorang pria paruh baya masuk kedalam apartemen Dimas, dia adaah ayah Dimas, seorang dokter yang tidak pernah setuju anaknya menjadi aktor, Dimas anak tunggal yang selalu diharapkan ayahnya menjadi penerusnya seorang Dokter juga.

“Pak..pak mas Dimas ga ada didalam pak, dia sedang keluar kota!!” Cegat Rani yang bertabrakan dengan Rina saling melirik mengkode Rina atas kebohongan mereka.

“Diam kalian saya tahu dia didalam!!Dimas keluar kamu!!” Ucap ayahnya emosi

Dimas yang mendengar keributan tahu itu suara ayahnya, pasti ayahnya akan memaki dan memukulnya melihat gosip yang beredar, dia tidak pernah bangga dengan pencapaian Dimas, tetapi selalu melihat kesalahan Dimas sebagai aib yang berlebihan.

“Ada apa ayah??”sahutnya bermalas-malasan

Plaaaak tamparan keras melayang dipipi Dimas membuatnya sampai dia hampir terpental.

“Dasar aib keluarga!!kenapa kamu selalu membuat malu!!jangan pakai nama belakangku keluarga besar Anggara jika kau tidak bisa menjaga harga dirimu!!” Ucap ayah Dimas pergi begitu saja

Manajer dan asisten segera menolong bosnya itu, dan membantunya duduk.

“Saya akan mengambilkan es batu” ucap Rina

“Tidak usah mbg, mbg Rina bole pulang” ucap Dimas

“Kamu juga Rani, pulanglah bukankan rumah mu jauh” ucap Dimas

“Iya mas tapi masih renovasi, suami saya dinas masih dijakarta jadi saya masih dijakarta mas,biar saya jaga mas, mau makan apa?” Tanya Rani

“Ohhh yang dimaja itu ya??” Ucap Dimas sambil mengompress bibirnya yang sedikit terluka

“Iya mas..” jawab Rani membuatkan dimas segelas teh hangat.

“Jauh sekali Rani,kenapa ambil rumah disana?” Tanya Dimas yang memang sudah cukup dekat dengan manajer dan asistennya.

“Disana tenang, belum terlalu rame, tetangga juga belum banyak, sekolah,klinik, dan pusat perbelanjaan sudah ada dalam komplek jadi lebih aman mas buat keluarga”jawab Rani sambil menyodorkan segelas teh ke Dimas.

“Hmmm apakah rumah mu sepi???” Tanya Dimas mulai tertarik mendengar situasi yang Ranj gambarkan.

“Ya iyalah mas, kebanyakan rumah kosong, paling satu blok terisi 1-2 rumah, baru berkembang mas, jadi banyak yang belum nempatin, ya itung-itung investasi”

“Rani,,,aku pinjam rumahmu ya???” Jawab Dimas bersemangat

“Lah buat apa mas??apartemen mas bagus, disana ga ada kolam renang lo, ga seluas apartemen mas?” Jawab Rani terkejut

“Kamu belum mau tempatin kan, biar aku isi semua prabot sebagai bonus, nanti aku bayar sewa juga deh.”

“Mas serius??disana sepi banget mas bukan seperti di Jakarta”

“Yaa,.tapi jangan bilang siapa-siapa rahasiakan ini!!termaksud dengan Rina,,aku ingin menghilang tenang beberapa bulan,,kamu bisa berjanji!!”

“Baik mas,nanti aku minta pengerjaan dipercepat br layak artis besar tinggalin” canda Rani

“Ingat rani rahasia!!rahasia!”Tegas Dimas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!