Cindy Mulai Jatuh Cinta

Sore itu setelah pulang sekolah, Cindy mampir ke sebuah toko buku kecil untuk membeli sesuatu, tanpa di sengaja dia bertemu dengan Andrew, kakak kelas sekaligus tetangganya, bersama dengan seseorang yang pernah dia lihat bermain piano di ruang musik waktu hari pertama masuk sekolah.

Cindy terperangah tak bisa berkata apapun, benar-benar jantungnya seolah terhenti.

"Oh my God!!" serunya dalam hati.

Siapa sangka dia dapat melihat cowok itu lagi, bahkan dari dekat. Ada perasaan aneh yang menyelimutinya.

"Hai Cindy!....kok bengong, kayak lihat hantu aja" sapa Andrew sambil menepuk bahu Cindy.

"Kak Andrew ngapain disini?....itu siapa?" Cindy bertanya memberanikan diri. Saat itu dia sangat gugup.

"Ini teman sekelas ku....kenalin ya..."

" Heaven"

Seketika Cindy dan Heaven saling berjabat tangan, Cindy merasakan tangan itu begitu hangat. Dia baru tau ternyata orang yang menyentuh hatinya dengan permainan piano bernama Heaven. Nama yang sangat indah bagi Cindy.

Seumur hidup, Cindy belum pernah punya perasaan se spesial ini terhadap cowok. Dulu dia begitu cuek dengan siapapun. Tapi saat dia berhadapan dengan Heaven, hati dan perasaannya seperti luluh, dadanya begitu sesak.

"Cindy kok jadi diam gitu....? o ya, nanti kita pulang bareng ya, Heaven bawa mobil, dia mau main ke rumahku, kamu mau ikut gak?" Suara Andrew mengagetkan Cindy.

"Oh iya kak, trimakasih ya, tapi aku bawa sepeda kak, lain waktu aja kali ya..." Tolak Cindy menyesal, kalau tau gitu tadi dia gak usah bawa sepeda.

"Yaah...padahal aku mau traktir kamu makan di pizza lho.. " Sahut Andrew setengah kecewa.

"Ya nanti kapan-kapan aku mau kak...ajak-ajak dong kalo jalan...." Sergah Cindy penuh harap, sambil melirik ke arah Heaven yang dari tadi hanya berdiri disebelah Andrew.

"Kalau begitu kami duluan ya... sampai nanti ya Cindy" Heaven tersenyum mengakhiri pembicaraan itu.

Cindy mengangguk sambil melambaikan tangannya. Masih terbayang wajah Heaven yang begitu manis dan lembut, matanya teduh, badannya tinggi, di samping itu dia juga pandai bermain piano.

*****

Malam harinya Cindy tidak bisa tidur, dia masih mengingat kejadian sore tadi di toko buku. Padahal matanya sangat berat, dia menutup kepalanya dengan bantal, namun bayangan wajah Heaven selalu muncul dibenaknya.

Akhirnya dia keluar kamar, mamanya masih sibuk merapikan meja makan, mama Cindy tiap pagi berjualan nasi uduk di depan rumahnya.

"Mama belum tidur? Mau Cindy bantuin Ma?" Mama Cindy terperanjat mendengar suara putri pertamanya itu.

"Lho... tumben belom tidur? Besok kamu sekolah kan bangun pagi Nak..." Kata mamanya sambil membelai rambut Cindy.

"Aku nggak bisa tidur Ma....padahal udah ngantuk" Jawab Cindy. Mamanya tersenyum penuh arti.

"Mama tau....sekarang Cindy sudah besar, sudah jadi anak SMA. Pasti ada yang kamu pikirin kan.... ayo cerita sama Mama" Cindy tersenyum malu.

"Ah Mama bisa aja....tapi aku nggak bisa bohong sama Mama nih.... iya Ma, Cindy kenal dengan seseorang di sekolah, dia kakak kelas Cindy, temannya kak Andrew yang tetangga kita itu" Cerita Cindy.

"Andrew yang keponakannya om Lukas itu? Kamu suka sama temannya Nak? Dulu kamu menghindar terus sama Andrew kalo main kesini...sejak kapan kamu jadi peduli sama cowok Cindy?" Mamanya mencubit hidung Cindy dengan gemas.

"Ih Mama.... bukan suka kali Ma, mungkin Cindy kagum sama dia... namanya Heaven, bagus kan Ma, waktu pertama Cindy masuk sekolah, Cindy lihat dia main piano, lagunya baguuuus banget Ma, kalo lihat matanya nggak tahan Cindy, seperti mau pingsan rasanya....Cindy gak nyangka kalo dia ternyata sekelas dengan kak Andrew..." Spontan Mama Cindy tertawa. Dipeluknya putri yang sangat dia sayangi itu.

"Oh...jadi kamu sekarang sudah mulai jatuh cinta nih...uluh uluh...yang lagi jatuh cinta..."

"Iiih...mama ngeledek aja nih...kayak nggak pernah muda aja..." Sungut Cindy. Pipinya merah karena malu digoda Mamanya.

"Anak Mama sudah besar rupanya....ok, sekarang tidur sana.... lihat udah jam 11 malam, jangan lupa berdoa ya" Mamanya mengecup kening Cindy lalu kemudian masuk kamar. Malam ini Cindy lega sudah mencurahkan isi hatinya pada Mama.

'Ah....aku harus cari tau tentang kak Heaven...wajahnya begitu tampan dan lembut...aku jatuh cinta pada pandangan pertama...Tuhan...perasaan apa ini...selalu berdebar saat menatap wajah itu...wajah yang selalu terbayang-bayang dalam setiap anganku...mungkinkah gadis seperti aku akan memilikinya?" Gumam Cindy dalam hati sebelum dia mencoba memejamkan matanya, mengingat wajah yang selalu menari-nari dipikirannya.

********

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

hadehhh
makan tak. nyenyak..
tidur tak enak.... 😁😍🤣

2023-08-24

0

heaven artinya surga, waduhh indah banget itu

2023-01-15

0

Wanda Harahap

Wanda Harahap

lanjut💓💓💓💓

2021-07-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!