Bangku di ruang kelas 1A sudah hampir penuh, namun di bangku pojok paling depan nampak masih kosong, Cindy bergegas menghampiri bangku yang kosong itu.
Di sebelahnya duduk seorang cewek yang cukup manis, berambut lurus sebahu dan berkaca mata. Dari kejauhan nampak cewek itu tersenyum kearahnya.
"Boleh aku duduk disini? belum ada yang tempatin kan..." Sapa Cindy sambil tersenyum.
"Tentu boleh dong, siapa namamu?" sambut cewek itu ramah. Segera dia mengulurkan tangannya.
"Cindy" Tersenyum Cindy menyebut namanya sambil menjabat tangan gadis itu.
"Namaku Lisa, aku alumnus SMP Permata Bangsa juga. Senang berkenalan denganmu Cindy..." Dengan segera Cindy duduk di bangkunya.
Hari itu perasaannya sangat gembira. Hari pertama sekolah sudah bertemu teman baru yang bisa di ajak ngobrol. Lisa memiliki banyak kesamaan dengan Cindy, itulah yang membuat Cindy sangat senang bertemu dan bersahabat dengan Lisa.
Tiba-tiba seorang cewek masuk kedalam kelas, dengan sorak sorai teman-teman sekelas, sepertinya dia adalah orang yang terkenal. Cindy terhenyak ketika melihat wajah cewek itu.
"I...itu kan...orang yang tadi...." cetus Cindy.
Sesaat mata mereka saling bertemu, ada sorotan yang sangat tajam dari mata cewek itu, seolah menyimpan rasa tidak suka padahal mereka belum saling kenal.
"Lisa....dia itu siapa sih....teman kelas kita kah?" Bisik Cindy perlahan.
"Dia Merry...cewek paling cantik satu angkatan....dan paling sombong juga...hati-hati jangan cari masalah dengannya..." Jelas Lisa.
*****
Tanpa terasa sudah satu bulan Cindy sekolah di SMA Permata Bangsa. Hubungan persahabatannya dengan Lisa semakin erat. Dalam banyak hal mereka memiliki kesamaan, mereka juga sangat cocok dan kompak. Mereka selalu bersama kemanapun.
Lisa seolah memberi warna dalam hidup Cindy, diantara semua siswa disini, Lisa anak yang paling sederhana namun otaknya pintar. Menurut cerita Lisa, ia bisa terus sekolah disini karena beasiswa dari sekolah atas kepintarannya itu.
"Thanks Lisa, aku pikir di sekolah ini aku bakal nggak punya teman... Maklum dulunya aku kan sekolah di tempat yang murah. Karena anugrah Tuhan aku bisa sekolah disini, bisa ketemu dan sahabatan sama kamu. Padahal aku tau disini cewek-ceweknya cantik-cantik dan pastinya mereka orang kaya semua kan..." celoteh Cindy saat mereka makan di kantin. Lisa tersenyum.
"Ah kamu bisa aja....aku juga sama kayak kamu Cin...dapat anugrah, tapi bentuknya lain. Ada hal yang membuat aku bisa bertahan disini, padahal jujur aku sebenarnya nggak tahan juga kalo ngikutin polah tingkah anak-anak disini....seperti ajang memamerkan sesuatu, sebentar ganti ini sebentar ganti itu...hp baru, mobil baru, gaya baru, rambut baru.....sebenarnya aku muak sama semua ini Cindy...." Cerita Lisa sambil menyantap nasi gorengnya. Cindy tertegun dan menghentikan makannya.
"Masa sampai separah itu Lisa? aku pikir kamu enjoy disini....kalo boleh tau nih, apa sih yang membuat kamu bisa bertahan disini Lis...? kamu apa nggak bosan sekolah disini? orang sepintar kamu kan bisa dapat sekolah dimana aja yang kamu mau... lagian kan ini bukan sekolah satu-satunya yang terbaik... kamu bisa dapat beasiswa dimana aja.... bahkan di kota Bandung sekalipun...." Lisa menghentikan makanannya, matanya menatap jauh kedepan.
"Ada seseorang yang menarik hatiku Cindy.... aku malu sebenernya sama kamu. Kelihatannya kok konyol banget ya, menyukai sesuatu hal yang tidak mungkin .... sudah ah.... kok aku malah curhat nih" Lisa kembali melanjutkan makannya.
"Siapa Lisa....cerita dong....penasaran nih..."
"Nanti aku kasih tau orangnya ya.... tapi janji, kamu jangan naksir sama dia, okay...."
"Ya nggak lah, masa naksir sama orang yang kamu suka sih.... tenang aja, aku nggak gampang jatuh cinta kok....kecuali...." Tutur Cindy terputus, tiba-tiba dia teringat akan cowok yang bermain piano dengan indahnya di ruang musik pada saat hari pertama masuk sekolah.
"Kecuali siapa Cindy??" Lisa penasaran.
"Ada deh.... nanti juga ku kasih tau siapa orangnya....sekarang sih masih rahasia..." mereka berdua tertawa lepas.
Cindy belum menceritakan tentang pertemuannya dengan orang di ruang musik itu, sebenarnya Cindy hendak menanyakannya pada Lisa, tapi entah mengapa Cindy mengurungkan niatnya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
Aishhhhhhhh
Cinta dlm diam...
Hmmm cin...
bgmn? menyerah skrg?
ternyata,,, dia cowok idaman byk siswi
2023-08-24
0
si Merry sbenernya siapa cowoknya sih?
2023-01-15
0