Sudah jatuh tertimpa tangga, sudah banyak masalah, masih bertambah pula. Hal inilah yang dirasakan Bu guru cantik itu. Ia kesal sekali, karena sejak kemarin ia merasa sangatlah sial.
Ingin sekali Ara menghajar pria didepannya ini, tapi ia tak mau masuk bui lagi. Ara harus lebih realistis dan tidak boleh terbawa emosi. Ia juga tidak mau terlibat masalah lagi.
Ara buang muka dan balik badan meninggalkan si pemuda. Gadis itu kembali ke motornya dan menyalakan mesin. Namun, lagi-lagi si pemuda yang ditolak Ara mentah-mentah itu menghalangi Ara dan dengan beraninya menarik tubuh Ara turun dari motor secara paksa.
Tubuh Ara yang tak seimbang akhirnya ketarik sehingga menyebabkan motornya jatuh begitu saja di jalan. Ara memberontak tapi si pemuda itu tetap saja memaksa.
“Kau itu sinting ya? Lepasin nggak? Ini kriminal tahu! Kurang ajar sekali kau!” bentak Ara marah dan masih berusaha melepaskan cekalan tangan si pemuda tak dikenal.
“Kau Ara, kan? Guru di SMK Nusa Bangsa!”
“Bukan! Aku bukan guru SMK, aku guru SMP! Kau salah orang!”bentaknya.
“Bohong!”
“Aku bisa tunjukkan KTP-ku! Lepasin aku dulu!” ujar Ara mencoba tidak panik atas apa yang menimpanya sekarang. Kemarin dia salah tuduh orang, sekarang giliran orang lain yang salah paham padanya.
Kenapa cobaan hidup Ara seolah tiba-tiba saja datang bertubi-tubi. Gadis itu mulai punya firasat kalau pria ini bukanlah pria baik-baik. Ara menatap sekeliling dan tempatnya berada saat ini termasuk tempat yang lumayan sepi. Ara mulai berencana melarikan diri begitu ada kesempatan.
Akhir-akhir ini, banyak sekali terjadi kasus penculikan, pembunuhan dan pemerkos44n. Ara harus hati-hati di manapun dia berada karena ia adalah wanita.
Pria tak dikenal dan memakai helm teropong itupun percaya saja pada ucapan Ara. Ia melepas cekalannya dan meminta Ara menunjukkan KTP-nya.
Ara pura-pura membuka tas punggung kecilnya dengan hati-hati, begitu pemuda itu lengah sedikit, Ara langsung menendang alat kelamin si pria berhelm itu dan langsung melarikan diri. Pria tersebut mengerang kesakitan dan berteriak kencang sambil mengumpat. Ara mencoba menegakkan kembali motor gedenya yang tergeletak di jalan agar kembali berdiri tegak supaya bisa ia gunakan untuk melarikan diri. Tapi sayang, motor Ara terlalu besar sehingga ia tidak kuat mengangkatnya.
“Sial, bagaimana ini!” gumam Ara sambil menoleh ke belakang di mana pria berhelm itu sudah mulai berlari mendekatinya. “Gawat!” ujar Ara terperangah karena ia bingung harus berbuat apa. Jangan sampai ia tertangkap pria tak dikenal itu.
“Biar kubantu,” ujar seseorang bersuara merdu yang entah darimana datangnya. Mendadak, beban motor yang ada di tangan Ara jadi ringan dan mudah terangkat.
“Terimakasih,” ucap Ara buru-buru dan tidak begitu tamat menatap wajah pria yang menolongnya.
Saking paniknya, Ara langsung naik dan tancap gas lalu kabur begitu saja tanpa bilang apa-apa lagi. Menoleh pada pria yang baru saja membantunya pun tidak. Ara pergi nyelonong karena ia tak mau tertangkap lagi sama pria tak dikenal yang memakai helm itu.
“Kapten, dia kabur, tapi katanya dia bukan Ara,” ujar si pria berhelm yang ternyata eh ternyata adalah anak buah pria yang baru saja menolong Ara.
“Ya sudah biarkan saja,” jawabnya sambil menatap laju motor Ara yang semakin menjauh.
“Sepertinya saya salah orang Kapten. Dia bukan target yang Kapten maksud.”
Pria yang dipanggil Kapten itupun terdiam dan melepas kacamata hitamnya. “Tidak apa-apa, aku pergi dulu. Aku ada janji.”
“Apa perlu saya kawal?”
“Tidak perlu, kau bisa merusak suasana kencanku.” Pria itu melepas jaket kemejanya dan menunjukkan tato yang ada di seluruh lengan kanannya.
“Kapten, kali ini siapa lagi yang Anda kencani?”
“Bukan siapa-siapa, sepertinya yang kali ini menarik,” ujar pria tampan yang ternyata adalah seorang tentara intel. “Aku pakai motormu untuk mengejar gadis itu dulu. Kau bawa mobilku ke markas. Kita akan rapat jam 19.00 malam nanti.”
“Siap Kapten! Tapi Kapten, katanya Anda mau kencan? Kenapa mengejar gadis tadi?”
“Karena dialah wanita yang akan aku kencani. Bye!” pria bertato itupun tancap gas dan melaju cepat mengejar motor Ara.
"Loh." Pria itu melongo melihat kepergian kaptennya.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Asngadah Baruharjo
woalah, ngakak 🤣🤣🤣
2024-04-29
0
Dede Dahlia
oalah..ternyata itu ulahnya Gana.aku kira Ara beneran di begal 🤦♀️😂😂
2024-01-15
1
Lintang Abiyasa
drama apalagi si gana yg mau dimainkan
2023-12-28
0