“Hei kau! Apa yang kau lakukan? Aku hanya salah paham padamu? Kenapa kau memasukkanku ke dalam sel? Kau pikir aku pembunuh berdarah dingin apa?” protes Ara pada pria bertato yang berdiri di luar selnya sambil menatap marah Ara.
Ara tidak pernah menyangka kalau kesalahpahaman yang terjadi antara dirinya dan si pria bertato itu bakal membuatnya masuk ke dalam bui. Herannya, semua orang di kantor polisi ini hanya diam saja dan tidak melakukan apa-apa saat melihat Ara di seret paksa oleh si pria sangar.
Mereka bahkan tidak berkomentar sepatah katapun seolah mereka takut pada pria bertato ini. Yang lebih mengherankan lagi, pria berpenampilan preman itu bisa masuk kantor polisi begitu saja dan punya kunci sel penjara pula. Sangat aneh dan sangat mencurigakan.
“Sudah menjadi kesepakatan kita, kalau aku terbukti benar, maka aku menuntutmu atas tindakan kekerasan s3ksual yang kau lakukan padaku!” tandas pria bertato itu. Raut mukanya tampak seram.
“Kekerasan s3ksual apanya? Kau jangan ngadi-ngadi!” bentak Ara kesal.
Sekarang gantian dia yang dituduh yang bukan-bukan. Mana ekspresi semua orang tampak aneh melihat Ara dari balik jeruji besi. Hancur sudah reputasi Ara sebagai wanita baik-baik dan bersih dari jerat hukum gara-gara si preman kampret ini.
“Kalau kau hanya menendang wajah dan memukul ulu hatiku, aku masih bisa tahan. Tapi kau sudah menendang lacibolalaku! Aku tak terima, apa kau tahu? Masa depan lacibolalaku sudah ternodai olehmu!”
“Hah? Lacibolala apaan? Jangan pakai Bahasa planet yang nggak aku mengerti, aku bukan alien. Aku manusia tulen. Keluarkan aku dari sini. Aku bisa menuntutmu balik!” ancam Ara tanpa ia tahu bahwa ancamannya itu sama sekali tak ada artinya bagi pria yang ada di depannya.
“Apapun itu, selamat datang di sel ini, semoga kau betah di sini, bye! Ah … kita pasti akan bertemu lagi.” pria itu tersenyum senang dan Ara semakin geram melihat pria sangar mirip preman itu terus meledeknya.
“Bagaimana kau tahu kalau kita akan bertemu lagi? Memangnya kau dukun? Aku berdoa pada Yang Maha Kuasa semoga aku tidak langi dipertemukan dengan pria sepertimu!”teriak Ara kesal.
“Siapa yang tahu? Percayalah, kita pasti akan bertemu kembali. Dan firasatku tidak pernah salah. Aku ada urusan, sampai jumpa lagi. Baik-baiklah di sini ya! Dadah …” pria bertato dan bertindik itupun melambaikan tangan sambil tersenyum senang lalu balik badan pergi meninggalkan Ara di balik jeruji besi sendirian. Tanpa teman, tanpa kawan, hanya sendirian.
“Hei! Kau mau pergi ke mana? Keluarkan aku dulu! Woi lachibolala! Astaga itu nama apaan sih? Awas kau ya! Lihat saja nanti, jika aku bertemu denganmu lagi akan kuracun kau dengan kopi sianida! Kau dengar itu!” teriak Ara dengan lantang tapi yang diteriaki tidak mau dengar dan malah melambaikan tangan memunggungi Ara.
Sementara itu, semua orang termasuk petugas yang ada di kantor polisi ini hanya diam melongo menatap Ara. Mereka tidak melakukan apa-apa sama sekali.
Mereka juga seolah sangat patuh pada pria bertato yang memerintahkan agar tak ada seorangpun yang boleh membebaskan Ara kecuali beberapa persyaratan yang diberikan pria bertato itu dan Ara tidak tahu apa syaratnya.
“Apa lihat-lihat? Kenapa kalian diam saja? Aku tidak bersalah dan aku bukan kriminal, bebaskan aku dari sini cepat! Harusnya yang dipenjara itu dia! Bukan aku! Ada apa dengan kalian? Kenapa diam saja?” teriak Ara, tapi semua orang langsung pura-pura tidak dengar teriakannya dan mulai sok sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Padahal sebelumnya mereka santai-santai saja.
Gadis itu benar-benar heran seheran-herannya. Kenapa semua orang di sini seolah takut pada orang yang memasukkan Ara ke dalam sel ini. Siapa pria itu? Masa iya polisi takut pada preman. Kan sangat tidak mungkin. Pasti ada sesuatu yang tidak Ara tahu. Dan sosok pria bertato itu sangat misterius sekali.
Rasa panik mulai menyerang Ara. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Untunglah tidak sampai satu jam, Lala, teman Ara yang tasnya dicopet, datang ke kantor polisi dan memberikan jaminan agar Ara dibebaskan. Lala juga melaporkan aksi pencopetan itu dan membuat jaminan agar Ara bisa dibebaskan.
Rupanya yang dilalukan Ara membuahkan hasil. Salah satu polisi menelepon seseorang dan orang itu setuju Ara dibebaskan. Kemungkinan besar orang yang ditelepon tersebut adalah pria bertato.
"Silahkan penuhi persyaratannya Nona. Setelah itu teman Anda baru boleh pulang," ujar salah satu polisi.
"Terimakasih banyak, Pak." Lalapun senang karena akhirnya Ara bisa keluar dari penjara yang menurutnya mengerikan.
Kedua wanita yang berteman baik itupun akhirnya bisa keluar dari kantor polisi setelah Lala menandatangani semua berkas yang di butuhkan.
“Bagaimana bisa kau salah pukul orang?” komentar Lala saat ia sedang mengantar Ara pulang dari kantor polisi menuju rumah temannya dengan mobil sedan hitamnya.
“Ya aku mana tahu, pakaian yang dipakai pencopet yang kukejar sama persis dengan preman pasar itu. Sama-sama pakai tindik dan rambutnya gondrong pula. Ya aku kira dia pencopetnya, apalagi dia juga pegang tas kamu. Siapa sangka kalau bukan dia pencopet aslinya.” Ara menjelaskan setengah malu juga. Kejadian ini adalah hal paling memalukan yang pernah Ara alami sepanjang hidupnya.
“Harusnya kau tanya dulu, jangan main tendang begitu. Untung dia tidak benar-benar menuntutmu. Jadi aku hanya bayar uang jaminan saja. Jika tidak, kau pasti sudah jadi penghuni tetap hotel prodeo dingin itu.”
“Bisa nggak kita bahas hal lain. Astaga, aku badmood benget sekarang. Memalukan tahu nggak. Jangan sampai orang lain tahu soal kejadian ini. Mau ditaruh di mana mukaku.”
“Taruh saja di panci lalu panggang biar matang. Lagian kau itu onengnya kenapa nggak ilang-ilang sih? Kita sudah bukan remaja atau anak kecil lagi loh Ra. Kita sudah dewasa sekarang apalagi kau seorang guru. Apa kata muridmu jika mereka tahu tindakanmu hari ini. Dan juga, kau sudah minta maaf sama dia nggak? Aku dengar kau menendang …”
“Stop jangan diteruskan! Aku sudah minta maaf padanya tapi dia malah menyeretku ke penjara. Hentikan pembicaraan ini dan aku tidak mau bahas preman kamvret itu lagi. Aku harap, ini adalah pertemuan pertama dan terakhirku dengannya. Jangan sampai aku bertemu orang itu lagi. Ih amit-amit. Tatonya itu loh serem banget.”
Ara benar-benar kesal setengah mati. Raut wajahnya tampak dongkol akut tapi hal itu malah membuat Ara semakin cute dan lucu. Usianya sudah tidak lagi muda, tapi kelakuan kayak bocil umur 5 tahun kalau sedang kesal.
“Tapi dia tampan kok, mirip Jungkook. Aku sempet papasan dengannya dan wajahnya lumayan tampan. Nggak bakal bikin malu kalau diajak jalan,” goda Lala karena ia tahu betul temannya ini betah sekali jadi jomblo forever.
“Halooo, tampan darimananya? Dari sedotan? Muka penuh tindik begitu kau bilang tampan? Bangun deh La, masih gantengan Min Yoongi daripada dia.”
“Ya sudahlah lupakan, yang penting kau sudah bisa keluar dari kantor polisi. Aku tidak memberitahu keluargamu soal kejadian ini. Jadi kau aman.” Lala menyudahi pembahasan mereka sebelum merembet ke mana-mana.
Wajah Ara yang tadinya masam mendadak berubah tersenyum senang. “Benarkah? Ah syukurlah. Terimakasih La, kau teman baikku yang paling mengerti aku. Aku pasti bakal kena omel bunda kalau sampai dia tahu aku habis keluar dari penjara walau hanya sejam saja.”
“Sama-sama, terimakasih juga sudah mau membantu mengembalikan tasku. Sudah masuk sana. Ini sudah malam, tadi aku bilang pada bundamu kalau kita pergi ke mall sebentar makanya pulang telat,” ujar Lala dan iapun menghentikan mobil sedan hitamnya tepat di depan rumah Ara.
“Siap! Sampai ketemu besok! Bye!”
“Jangan lupa berkas-berkas persiapan ujiannya haru selesai mala mini juga.”
“Baik Bu Bos!” Ara memberi hormat pada temannya yang sekaligus juga rekan kerjanya juga. Iapun masuk ke dalam rumah seperti tak pernah terjadi apa-apa.
Begitu masuk, tak di sangka, Ara langsung disambut dengan kabar mengejutkan yang bikin dia shock bukan kepalang.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ🏡 ⃝⃯᷵ᎢᶬKristin⒋ⷨ͢⚤
bahasa baru Mak.. sungguh tega kau Mak. kami netizen di buat berpikir panjang. sampai gak bisa tidur .. oalah Mak /Facepalm//Facepalm/
2024-03-14
2
Dede Dahlia
Ra ya pasti diam & nurut lah mereka²itu masa sama atasan ga nurut.karna yg kamu anggap preman oasara kamvret itu adalag atasan mereka 🤔😂
2024-01-11
1
S_P astuti
sabar...
2024-01-06
0