“Dijodohkan?” pekik Arabella ketika dia baru saja diberitahu ibunya soal perjodohannya dengan pria pilihan keluarganya.
“Iya Sayang. Kami sudah menemukan calon suami yang pas untukmu. Kau bilang kau mengidamkan jodoh seorang tentara kan? Nah ayahmu menemukan pria yang tepat. Dia adalah TNI yang merangkap sebagai intel dan baru saja kembali dari tugasnya di Afrika. Masalah wajah, jangan di tanya, bundamu ini, tadi sudah bertemu dengannya. Dia sangat tampan walau penampilannya agak sangar. Pasti sangat serasi dengan putri bunda yang cantik, imut dan amat sangat menggemaskan ini.” Ibu Arabella mencubit kedua pipi tembem putri kesayangannya seolah Arabella masih berusia 5 tahun. Padahal putrinya itu sudah dewasa dan sudah layak memasuki usia menikah.
Baru juga Arabella pulang dan membawa banyak sekali segudang masalah yang ia hadapi hari ini, dan belum sempat meletakkan tas serta bukunya. Tiba-tiba saja ibunya memberitahukan kabar mengejutkan ini.
Terang saja wanita berwajah imut itu sangat kaget sekaget-kagetnya. Masalah satu belum selesai, sekarang muncul masalah lain lagi.
“Nggak Bun, Ara nggak mau. Kalau Bunda masih ngebet jodohin Ara lagi, Ara bakal kabur dari rumah,” ancam wanita cantik itu.
Gadis cantik yang berprofesi sebagai guru itu meletakkan buku-buku panduan mengajarnya dan merapikannya di meja. Ia berjalan ke lemari mengambil pakaian ganti lalu menggantungkan pakaian seragamnya dengan rapi. Ara sengaja mengacuhkan ibunya karena ia sangat bosan dijodoh-jodohkan.
Ini sudah bukan zamannya Siti Nurbaya lagi. Ini tahun 2023 di mana setiap wanita lajang berhak menentukan pasangan hidup masing-masing tanpa perlu campur tangan orangtua. Sebab belum tentu selera anak dan orangtua itu sama. Baik menurut ibu Ara, belum tentu baik bagi Ara.
“Bunda nggak akan terpengaruh sama ancaman kamu. Kalau sampai kamu nggak mau temuin tentara pilihan bunda yang satu ini, jangan harap kamu bisa ketemu bunda selamanya.” Wanita cantik bernama Halimah itu balik mengancam putrinya.
Ibu dan anak itu tenyata punya sifat yang sama. Yaitu sama-sama suka mengancam.
Pepatah pernah bilang, buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Baik Ara ataupun ibunya, sama-sama keras kepala dan keukeuh pada pendirian masing-masing.
Karena ibunya terus memaksa dan mendesak putrinya, terpaksa kali ini Ara menuruti keinginan ibu tercintanya. Ia juga lelah berdebat setiap hari dan yang dibahas ya itu itu saja. Ara sudah cukup stres dengan masalah yang ia hadapi hari ini. Ara benar-benar tertekan sekarang.
“Ya sudah, Ara akan temui tentara itu. Tapi ini yang terakhir, nggak ada lagi tentara-tentara yang lain. Kalau Ara nggak cocok, Ara akan cari sendiri pasangan Ara.” Akhirnya Ara mengalah.
Ibu Arabella pun mengangguk setuju. Wajahnya berubah bahagia mendengar ucapan persetujuan dari Ara. Halimah memberikan foto tentara yang akan dijodohkan dengan putrinya.
Ara pun menerima foto itu dan melihat seperti apa wajah calon suaminya. Betapa terkejutnya Ara setelah tahu orang yang ada di foto tersebut.
Lah … kok kayak pernah ketemu pria ini, tapi di mana ya? Batin Ara mencoba mengingat-ingat, tapi ia tidak yakin dengan ingatannya. Mata Ara terus memandangi Foto yang ada ditangannya.
“Kenapa, Ra? Apa ada masalah?” tanya ibu Ara memerhatikan tingkah aneh putrinya.
“Eh, nggak ada Bun.” Ara tergagap. Ia sangat shock dan tidak yakin dengan apa yang ia pikirkan sekarang.
Tidak mungkin, ini tidak mungkin. Kok mukanya mirip preman kamvret itu, ya? Apa aku salah lihat? Tapi bedak kok, tidak mungkin pria ini itu dia. Ara terus berperang batin. Ia mengingat-ingat wajah pria bertato yang sempat membuatnya dipenjara walau hanya sesaat.
Hal itu juga yang membuat Ara serasa jadi gila. Pria bertato yang ditemui Ara hari ini adalah sumber masalahnya. Dan ia tidak ingin melihat pria itu lagi.
Tapi sepertinya, keinginan itu tidak terpenuhi. Foto pria yang ada di tangan Ara, sangat mirip dengan pria yang ia benci. Berkali-kali gadis itu mengamati foto. Sekilas memang mirip, tapi beda penampilan saja.
“Namanya Vergana, dia TNI AU sebenarnya, tapi katanya sekarang dia lagi mengemban misi baru sebagai intel. Makanya penampilannya sangar. Tapi dia tetap tampan kayak di foto itu.”
Ara hanya manggut-manggut saja saat ibunya memberikan informasi tentang calon suami Ara. Mungkin karena masih bingung dengan foto yang dibawanya.
Mengira putrinya suka, Nyonya Halimah tak ingin menunggu lama, iapun merancang acara pertemuan keduanya sebelum akhirnya mereka berdua dinikahkan. Ia menghilang untuk menghubungi calon besannya dan membiarkan Ara sendiri dengan pikirannya.
Semoga saja bukan dia, jangan dia. Mereka hanya mirip. Tapi orangnya beda. Yah, pasti begitu, batin Ara meyakinkan dan menenangkan dirinya sendiri. Ia tak ingin memberitahu ibunya apa yang Ara alami hari ini karena gadis itu tak ingin ibunya ngomel-ngomel lagi.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ🏡 ⃝⃯᷵ᎢᶬKristin⒋ⷨ͢⚤
si lachobolala Lo Ara 🤣🤣🤣
2024-03-14
0
🍭ͪ ͩ🏡 ⃝⃯᷵ᎢᶬKristin⒋ⷨ͢⚤
bahahahahah.. pasti sama yang di tendang lacibolala nya tadi
2024-03-14
1
Tara
kalo jodoh kaga kemana.. Amin smoga bahagia selamanya 👍🙏
2023-12-25
0