"Ahhh....ahhh...." Lina dan selingkuhannya yang terbakar hidup-hidup. Sekuat apa pun mereka berteriak tetap diabaikan oleh Vic.
Vic melihat mereka yang berteriak kesakitan ia tersenyum puas, Lina dan pria itu meronta-ronta di saat tubuh mereka telah dilalap api.
"Sebarkan foto perselingkuhan mereka, Hancurkan keluarga pria ini. Rusakkan reputasi keluarganya!" perintah Vic.
"Baik, Tuan," jawab Mike.
"Setiap orang yang menyinggung tuan, keluarga mereka harus menerima balasannya. Itu lah tuan Alexander yang terkenal dengan kekejaman. Mudah-mudahan seterusnya tidak ada wanita yang bersamanya lagi. Kalau pun ada, semoga saja wanita itu tidak mengkhianatinya. Kalau tidak, pihak keluarga juga akan menjadi sasaran tuan," batin Mike.
Keesokan harinya.
Mansion Olivia.
Krystal sedang mencuci piring kotor dan membersihkan seluruh dapur. Sementara di ruangan tengah seorang gadis sedang merias wajahnya dengan bedak dan lipstik yang tebal. Gadis itu adalah putri dari Joanna.
"Maggie, malam ini kamu harus bisa mendekati semua tamu di sana, Ini adalah kesempatan terbaik untuk bisa bekerja sama dengan mereka," kata Joanna yang memilih salah satu gaun untuk putrinya.
"Tenang saja, Ma. Putrimu ini sangat pintar dan tidak sulit bagiku mengambil hati mereka," jawab Maggie dengan yakin.
"Maggie, sebenarnya mama hanya ada satu tujuan untuk kamu ke sana," kata Joanna.
"Apa tujuannya, Ma?"
"Dekati Vic Alexander," jawab Joanna
"Kenapa harus dekati dia, Ma? Dia adalah pria yang paling menakutkan," kata Maggie
"Kamu salah, Maggie. Ketika kamu berhasil menarik perhatiannya, Maka, dia tidak akan menjadi menakutkan lagi bagi kita."
"Kenapa aku harus dekati dia?"
"Ada sesuatu yang belum mama beri tahu kamu, rumah ini telah menjadi jaminan di saat mama meminjam uang dengan Vic Alexander. Saat itu mama butuh uang dan hanya bisa menjadikan rumah ini sebagai jaminannya. dan waktu pembayaran sudah tiba. Tapi, mama masih belum bisa melunasi semua hutang mama padanya. Mama takut dalam waktu dekat dia akan datang mengambil rumah ini," jawab Joanna.
"Jadi, Mama ingin aku mendekati dia?"
"Iya, kamu begitu cantik, sementara Vic Alexander sangat tampan. Selama ini tidak ada yang pernah melihat kekasihnya. Jadi, kamu bisa mengunakan kesempatan ini untuk mengambil hatinya," jawab Joanna.
"Apakah dia akan tertarik padaku? Aku sedikit khawatir," ujar Maggie yang sedang melihat cermin.
"Anak mama begitu cantik, siapa yang sanggup menolakmu, Sayang," kata Joanna dengan senyum.
"Apakah dia akan hadir besok?"
"Sudah pasti dia akan hadir, selama ini dia selalu hadir di semua acara pesta, Vic Alexander adalah pengusaha yang terkenal. dia dihormati dan ditakuti banyak dari kalangan bisnis," jawab Joanna.
"Kalau aku berhasil mendekatinya, itu berarti aku bisa mengubah hidup kita menjadi lebih baik," ucap Maggie dengan yakin.
"Itu sudah pasti," kata Joanna.
Krystal yang sedang berada di dapur ia masih belum selesai dengan pekerjaannya. Tidak lama kemudian sang ibu tirinya memasuki dapur dan menghampirinya.
Tanpa sepatah kata wanita itu langsung mencubit pinggang gadis itu.
"Aaah...." Krystal menjerit kesakitan dan memundurkan langkahnya.
"Bibi, ada apa?" tanya Krystal.
"Kerjamu sangat lambat sekali, sampai saat ini kamu masih gagal menemukan pekerjaan. Selama kamu tinggal di sini kamu hanya makan dan tidur gratis. Belum biaya pengobatan nenekmu itu. Lama-lama aku yang bangkrut," bentak Joanna.
"Bibi, aku sedang mencari pekerjaan selama ini, Tapi, karena aku tidak berpendidikan, Makanya, aku ditolak semua perusahaan," jawab Krystal.
"Kalau sudah tahu kalau kamu tidak memiliki kemampuan, kenapa tidak menikah saja? Pria yang terakhir aku carikan untukmu malah ingin menikahi kakakmu," ketus Joanna.
"Ingin menikahi kakak?"
"Iya, Dia tidak berminat menikahi perempuan bodoh sepertimu, Oleh sebab itu dia memilih kakakmu yang jauh lebih anggun darimu," jawab Joanna.
"Bukankah ini adalah berita baik, Bibi akan segera mendapatkan menantu kaya raya," kata Krystal.
"Apa kamu sudah bodoh, ya, mana mungkin kakakmu menikah pria bodoh seperti dia. Lebih baik kamu menikah saja dari pada hidup menyusahkan kami terus," ketus Joanna.
"Maggie juga tidak pintar, Apa bedanya dengan pria itu," gerutu Krystal.
"Apa katamu, ha?" bentak Joanna.
"Ti-tidak ada, Bi. aku akan pergi ke rumah sakit menjenguk nenek."
"Dasar orang tua, sudah sakit-sakitan masih saja menyusahkan orang," ketus Joanna.
"Bukankah Bibi akan tua juga seperti nenek suatu saat nanti, Kenapa tega bicara seperti itu?"
"Diam! Berani sekali kamu menyumpahiku," bentak Joanna sambil mencubit tangan gadis itu berulang kali.
"Bibi, sakit...."
***
Hospital Milan.
Krystal menjenguk neneknya yang sedang dirawat di hospital itu.
Krystal duduk di samping ranjang sambil menatap sedih ke arah neneknya itu.
"Nenek, apa yang harus aku lakukan? Semua perusahaan menolakku karena pendidikanku yang rendah. Aku ingin mengambil kursus komputer, Tapi, aku takut tidak cukup uang biaya obat. Aku tidak bisa meminta bantuan bibi. Aku sangat buntu dan tidak ada jalan keluar. Bibi selalu saja mencarikan jodoh untukku demi uang," batin Krystal.
"Kenapa semua tempat bahkan hingga toko busana juga menolak lamaranku, Kenapa dari mereka tidak ada satu pun yang memberiku kesempatan? Apa ada salah dariku? Sejak papa meninggal bibi dan kakak yang mengendalikan perusahaan. Selama ini aku tidak diberi kesempatan bekerja di sana. Kini, kabar angin berhembus bahwa perusahaan itu sedang mengalami kesulitan. Nenek, andaikan dulu papa tidak memihak kepada bibi mungkin aku tidak akan dalam kesulitan. Demi ingin membiayai pendidikan Maggie aku diputuskan sekolah. Setelah menikah dia sudah lupa kalau aku adalah putri kandungnya. Papa lebih memilih membiayai Maggie yang bukan putrinya," ucap Krystal.
Malam hari
Restoran tempat acara pesta.
Malam itu pesta ulang Alex Zavierson.
Pria yang bernama Alex Zavierson sedang bersalaman dengan Vic Alexander yang hadir ditemani oleh Mike.
"Terima kasih karena sudi untuk hadir," ucap Alex dengan senyum.
"Sama-sama," jawab Vic dengan bersikap dingin.
Para hadirin di sana tidak ada yang berani mendekati pria yang berjulukan berdarah dingin itu. Mereka hanya bisa sekadar menyapa dan tidak berani berbicara dengannya. Siapa yang tidak tahu Vic selalu menyiksa orang-orang yang telah menyinggungnya. Mereka yang menjadi korbannya hanya ada mati atau pun cacat.
Tidak lama kemudian Maggie datang dengan gaun berwarna kuning belahan samping. Gadis itu menarik perhatian semua para tamu yang di sana. Kecuali Vic yang hanya fokus pada minumannya. Ia sama sekali tidak menyukai keramaian atau pun orang-orang yang hadir di malam itu.
"Sungguh membosankan," ucap Vic yang menghabiskan minumannya.
Maggie yang sedang berbicara dengan Alex Zavierson matanya berfokus pada Vic yang tidak memandangnya sama sekali.
"Nona Olivia, Anda sangat cantik sekali, terima kasih sudah datang," ucap Alex.
"Seharusnya saya yang harus berterima kasih karena diberi kesempatan hadir di acara ulang tahun Anda," jawab Maggie dengan senyum.
"Jangan sungkan! Kita sudah lama kenal, bagaimana dengan kabar nyonya Olivia?"
"Mama saya baik- baik saja," jawab Maggie dengan senyum.
"Vic Alexander, apakah kamu adalah pria yang berhati dingin sehingga tidak tertarik pada kecantikan," batin Maggie.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Luzi
mama sama anak sama aja ,ulat gatel
2024-06-14
0
🤩😘wiexelsvan😘🤩
dasar maggie ma joanna wanita" ulet gatel,,,mo coba" deketin bang vic haayyoookkk mari kita liat seberapa jauh keberanianmu mendekati manusia dingin dan super kejam plus sadis 😁😁😅😅😅
2023-12-12
2