"Nyawamu masih terselamatkan, Kali ini aku tidak akan mencari keluargamu, obati lukamu dan setelah itu segera tinggalkan Itali. jangan sampai aku melihatmu atau keluargamu lagi. Kalau tidak, aku tidak akan sungkan menyiksa mereka semua," kata Vic dengan mengancam.
Tidak lama kemudian Vic meninggalkan tempat itu bersama anggotanya. Pria itu harus tergeletak dan tidak tahu bagaimana dengan nasibnya. Tanpa bantuan dan tidak bisa melihat apa pun lagi. Ia hanya bisa menerima nasib akibat melarikan uang milik atasannya itu.
"Tuan, besok malam ada acara pesta, Tuan Zavierson ulang tahun. Dia mengundang Anda untuk hadir," kata anggotanya itu yang adalah asistennya.
"Sampah." ucapan yang keluar dari Vic dengan singkat.
"Tuan, Nona Lina sudah ditahan, Apa tindakan selanjutnya?" tanya asistennya.
"Apa saja yang dia lakukan kali ini?" tanya Vic.
"Dia...."
"Katakan saja!" perintah Vic.
"Dia bermain dengan seorang pria yang adalah pemilik restoran, nona Lina juga telah mengeluarkan banyak uang untuk pria itu. Dia membeli jam tangan produk terbaru untuk hadiah ulang tahunnya."
"Ikat mereka berdua dan bakar hidup-hidup!" perintah Vic yang mengejutkan asistennya.
Vic dan anggotanya keluar dari Lift dan berjalan menuju pintu utama gedung itu.
"Tuan, apakah kita harus membakar nona Lina?" tanya asistennya lagi.
"Sejak kapan kamu suka bertanya dua kali?"
"Maaf!" ucapnya dengan menunduk.
"Tuan sangat kejam sekali, bukan hanya dengan orang lain. Dengan Lina yang sudah berpacaran selama tiga tahun juga disiksa dan dibunuh," batinnya.
Perjalanan.
"Tuan, kita akan ke mana?" tanya Mike yang sedang mengemudi.
"Aku ingin sendiri menyaksikan pasangan hina itu dibakar hidup-hidup," jawab Vic yang duduk di belakang.
"Apakah tuan tidak mencintai nona Lina? Kenapa setelah mengetahui wanita itu selingkuh, Tuan hanya bersikap tenang seperti biasa. Walau dalam tiga tahun ini tuan tidak pernah memanjakan nona Lina...Tapi setidaknya dia adalah satu-satunya wanita yang dekat dengan tuan," batin Mike.
Satu jam kemudian.
Vic tiba di suatu tempat yang telah ditunggu oleh beberapa anggotanya.
Saat pria itu turun dari mobil ia disapa oleh puluhan anggotanya dengan hormat.
"Tuan," sapa mereka serentak.
Vic berjalan menghampiri seorang wanita yang tak lain adalah Lina bersama kekasih gelapnya yang diikat bersama.
"Vic...Vic... Apa yang kamu lakukan? Cepat lepaskan aku!" teriak Lina.
"Bagus sekali! Pasangan hina yang tidak tahu diri," ujar Vic dengan senyum dan mengeluarkan korek api dari saku jasnya.
"Vic, ini hanya salah paham, Tidak seperti yang kamu pikirkan. Tolong lepaskan aku!" teriak Lina yang ketakutan. Wanita itu terduduk di aspal bersama pria itu.
"Vic Alexander, kalau aku terjadi sesuatu, Kamu tidak akan bisa lolos...," teriak pria itu yang meronta-ronta.
"Selama ini, sampah seperti kalian yang tidak bisa lolos dari tanganku, seorang dokter yang cemerlang ternyata berselingkuh dengan wanita murahan ini. Kamu sungguh tidak tahu malu," kata Vic.
"Vic, aku dan dia tidak seperti yang kamu pikiran, Tolong minta mereka melepaskan ikatanku. Aku kesakitan karena ikatan mereka yang terlalu ketat," ujar Lina.
"Aku tidak peduli hubungan kalian berapa jauh, yang jelas adalah kalian akan mati bersama malam ini. Besok berita akan mengumumkan kematian seorang dokter bersama selingkuhannya. Karena diketahui... akhirnya mereka memilih bunuh diri," ucap Vic yang sedang memainkan korek api yang dia miliki.
"Kau gila, Vic Alexander," ketus pria itu.
"Keluargamu akan menemukan jasadmu dalam kondisi yang hangus dan tidak bisa dikenal lagi, bagaimana dengan perasaan mereka, putra kebanggaannya tewas dengan cara memalukan. Reputasimu rusak akibat perbuatanmu sendiri," kata Vic.
"Vic, tolong dengarkan aku! Kita sudah bersama selama tiga tahun, Aku tahu kamu mencintaiku, kan. Tolong lepaskan aku. Kita bisa mulai dari awal," pinta Lina yang berusaha memohon.
"Apa itu cinta? Kau mengkhianatiku, sehingga aku harus memilih jalan ini untukmu, Aku hanya ingin membantu kalian. Mati bersama adalah hal yang membanggakan, bukan? Kenapa kalian harus cemas?"
"Vic, kamu tidak bisa bersikap seperti itu padaku," teriak Lina.
"Lalu, apa yang harus aku lakukan? Melepaskanmu yang sudah mengecewakan kepercayaanku padamu."
"Tiga tahun kita bersama, Aku selalu menunggu lamaranmu, Tapi, kamu menolak menikahiku. Kenapa? Aku sudah setia padamu. Tapi, kamu yang menyakitiku," ujar Lina.
"Kenapa aku harus menikah dengan seorang wanita yang tidak sadar diri," jawab Vic.
"Apa yang kamu katakan? Aku tidak sadar diri?"
"Selama tiga tahun, kamu selalu meminta barang mahal dariku, Uang dan hadiah lainnya, suka berfoya-foya dengan pria lain saat di Club Malam," jawab Vic.
"Bukankah itu adalah hal yang wajar, karena kamu adalah kekasihku. Apakah kamu begitu kedekut sehingga tidak rela mengeluarkan uang," ujar Lina.
"Wajar? Setiap hari meminta hadiah dariku, bukan masalah uang, Tapi, masalah sifatmu. Aku paling tidak suka dengan wanita yang tergila-gila pada kemewahan. Kamu seperti seorang pengemis yang meminta tanpa berhenti."
"Vic, kamu adalah seorang pengusaha kaya, Kenapa harus memperhitungkan apa yang kuminta," jawab Lina.
"Tentu saja aku bukan ingin memperhitungkan soal uang itu, Hanya saja...dengan sifatmu yang suka berfoya-foya membuatku berpikir ulang...apakah aku harus menikahi wanita serakah dan liar," kata Vic.
"Vic, kalau kamu tidak mencintaiku, Kenapa bisa bersamaku selama tiga tahun?"
"Kalau aku mencintaimu aku akan menikahimu, bukan bersamamu selama tiga tahun," jawab Vic.
"Kau membuang waktuku selama tiga tahun."
"Aku tidak merugikanmu sama sekali, Kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan, Tas, pakaian bermerk, perhiasan. Bukankah kau bersamaku hanya karena itu tujuanmu," jawab Vic.
"Jangan lupa saat itu kau yang mengejarku."
"Lalu, kenapa? Mengejarmu bukan berarti aku akan menikahimu. Semua tergantung sifatmu dan syaratmu. Bersamamu selama ini aku yang rugi, bukan kamu," kata Vic.
"Apa kamu tahu kenapa aku bersama pria lain? Karena dia bisa memberi apa yang aku inginkan, setiap aku butuh dia datang untukku. Sedangkan kamu seperti pria yang tidak normal," ketus Lina.
"Bukan aku yang tidak normal, Tapi, karena aku tidak berminat denganmu sehingga aku ingin menyentuhmu selama ini. Walau aku adalah pria normal. Tapi, wanita sepertimu mana layak tidur di sampingku," jawab Vic.
"Mike, ambil semua perhiasan dan hadiah yang kuberikan padanya! Jual semua dan jadikan uang. Kemudian kirim ke panti asuhan!" perintah Vic.
"Kau tidak bisa melakukan itu padaku, Vic...," teriak Lina.
"Kamu sudah hampir mati, Untuk apa lagi dengan barang itu. Kalian nikmatilah hidup di dunia lain," ujar Vic.
"Siram!" perintah Vic.
Semua anggotanya menyiram minyak solar ke tubuh Lina dan pria itu.
"Jangan! Jangan! Tolong lepaskan aku!" teriak pria itu.
Setelah selesai menyiram, Vic langsung melempar korek api ke arah mereka berdua sehingga api langsung menjalar ke tubuh pasangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Safa Almira
kejam
2024-12-20
0
Rahayu Nuniek
aaaa benar2 psikopat vic
2024-01-30
0
Juni Cayang Bunda
sadis
2024-01-11
0