"Maaaa.. Mamaaaaaa..!!!" Teriak Bang Dallas sembari membawa seorang wanita di dalam pelukanya.
"Astagaaa... Dallaas..!!!" Siapa yang kamu bawa?" Tegur Papa melihat putranya membawa seorang wanita ke rumahnya.
"Ya perempuan Pa. Masa kucing??" Jawab Bang Dallas sekenanya.
Plaak..
Papa Sutoyo menepak kepala putranya. "Papa nggak bercanda Las..!!"
"Sudaaahh.. cepat periksa dulu Pa..!!" Kata Mama Wita.
Papa Sutoyo segera menyambar tas kerjanya dan memeriksa keadaan wanita yang baru saja di bawa putranya.
Tak lama Papa Sutoyo menatap wanita itu. Sang istri yang sudah paham tentang suaminya pun menarik nafas.
"Paa.. bagaimana??? Dia kenapa??" Tanya Bang Dallas.
"Papa rasa dia sedang hamil muda Las. Dari tampilan wajahnya, ada sedikit memar dan tanda jari di pipi. Pasti dia baru mendapatkan kekerasan fisik." Jawab Papa Sutoyo.
Mama Wita mengusap pipi Indira. "Papa mau Mama memeriksanya secara teliti?"
"Iya Ma, papa yakin dia baru mengalami KDRT."
//
'Astaghfirullah.. bagaimana kalau Indira tidak salah, dia tidak pandai membela diri. Tapi apa ibu tega menyiksa istriku? Lalu apa yang kulihat tadi??'
Gumamnya masih dengan bayang menyakitkan. Bayang saat sang istri bersama dengan pria lain.
Hingga untuk beberapa saat lamanya, hati Bang Aves berangsur tenang dan beranjak dari duduknya.
"Mau kemana kamu Aves?" Tanya ibu Kemala.
"Aku mau cari Indira Bu."
"Untuk apa? Agar dia bisa menghabiskan seluruh hartamu? Atau kembali tidur dengan laki-laki lain??" Kata ibu Kemala terus mengingatkan Bang Aves tentang bayangan menyakitkan itu dan hal itu jelas mempengaruhi psikis putranya. "Ibu akan carikan kamu istri yang baik, yang tau mengatur keuangan rumah tangga."
-_-_-_-_-_-
Indira terbangun dan ketakutan melihat sosok perempuan yang duduk di tepi ranjangnya. Tak jauh dari ini itu duduk, seorang pria sedang sibuk dengan tas kerjanya.
"Saya dimana?" Tanya Indira ketakutan.
Disana duduk di bingkai jendela, seorang pria sedang merokok dengan santainya.
"Kamu di rumah kami ndhuk, jangan takut.. Dia putra kami satu-satunya, yang tadi menolongmu." Kata Mama Wita.
Indira merasa takut dengan para pria tersebut. Tapi Mama wita berusaha menenangkan Indira.
"Kami ini satu keluarga. Tidak akan ada yang menyakitimu. Itu Pak Sutoyo.. suami saya dan nama saya sendiri Bu Wita. Saya adalah seorang pengacara dan yang duduk tidak sopan di jendela itu, dia adalah putra kami.. Dallas." Terang Mama Wita karena agaknya Indira tidak bisa mempercayai siapapun saat ini.
"Terima kasih sudah menolong saya, tapi seharusnya ibu dan bapak tidak perlu menolong saya. Tidak ada yang mengharapkan kehadiran saya di dunia ini." Jawab Indira.
Mama Wita menatap suami dan Bang Dalas secara bergantian dan itu sudah membuat mereka paham bahwa ada hal penting yang akan di bicarakan.
~
"Percayalah saya akan membantumu."
"Tapi memakai jasa pengacara pasti mahal, saya tidak punya uang Bu." Kata Indira.
"Kamu jangan pikirkan hal itu, saya tidak akan meminta apapun dari kamu. Saya murni akan membantumu. Sekarang tolong ceritakan apa yang terjadi sama kamu. Tidak hanya suami saya sebagai seorang dokter, tapi saya pun melihat ada tanda kekerasan fisik di tubuhmu. Suamimu menyiksamu?" Tanya Mama Wita.
Indira sejenak terdiam, setelah meyakinkan dirinya sendiri. Indira pun bersedia untuk cerita.
"Sejak kecil saya hidup di jalanan. Pekerjaan saya juga serabutan, saya menjadi pedagang asongan, mengamen, menjadi tukang cuci piring warung kaki lima. Segala hal saya lakukan untuk bertahan hidup hingga saya bertemu dengan seorang laki-laki yang baik hati, yang bersedia mengangkat derajat saya dia menikahi saya. Awalnya semua baik-baik saja kami tinggal di rumah yang sudah dibeli suami saya. Dua bulan kemudian ibu mertua Saya menyusul ikut dengan kami karena rumahnya sudah dijual entah karena apa. Mulai detik itu kehidupan saya berubah." Kata Indira mulai berlinang air mata.
"Apa semua ini terjadi karena ibu mertuamu?" Tanya Mama Wita.
"Iya Bu, ibu mertua saya meminta kartu ATM yang diberikan suami saya, beliau mulai mengatur keuangan belanja, semua dibuat sangat minim. Suami saya yang biasanya memberikan uang lebih kepada saya untuk pegangan.. itu pun diambil ibu mertua saya dengan paksa bahkan perhiasan mahar mas kawin dari suami saya juga di mintanya." Suara Indira semakin sesenggukan menceritakan semua.
"Apa lagi yang terjadi? Untuk apa uang itu."
"Uang itu digunakan ibu mertua saya untuk berjudi. Ibu mertua saya juga punya pacar, laki-laki seumuran dengan suami saya. Ibu mertua saya seringkali membawa kawan-kawannya ke rumah mereka berjudi mabuk-mabukan setelah mendekati jam pulang kerja suami saya mereka semua menyingkirkannya. Saya pun juga membersihkan sisa-sisanya."
Ibu Wita mengangguk, ia sudah bisa benarkah pasti ada kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi. Semua tak lain karena untuk menutupi aib ibu mertua Indira.
"Baik, saya paham. Lalu bagaimana dengan semua lukamu? Apakah suami mu?" Tanya Mama Wita.
Awalnya Indira masih terdiam untuk mengatakan semua tapi usapan tangan Mama Wita cukup menenangkan hati Indira. Setelah beberapa saat akhirnya Indira bersedia untuk bicara kembali.
"Seluruh tubuh saya memang memar karena ibu mertua saya tapi suami saya hanya menampar pipi saya satu kali."
"Ada hal apa sampai suamimu ikut menamparmu bukankah seharusnya dia membelamu karena kelakuan ibunya?" Selidik Mama Wita.
Cckkllkk..
Bang Dallas tak sabar lagi mendengar cerita yang bertele-tele seperti itu. Ia menerobos masuk ke dalam kamar.
"Seperti apa tampang suamimu itu? Biar ku hajar sampai babak belur."
"Jangan Om.. Dira mohon jangan..!!" Pinta Indira ketakutan.
"Laki-laki macam apa suamimu??? Kamu hamil begini.. di mana tanggung jawabnya?? Percaya dengan orang tua boleh saja. Tapi dia juga harus ada ketegasan." Bentak Bang Dallas.
"Tapi posisinya Dira memang salah Om."
"Makanya kalau cerita jangan sepotong-sepotong. Nangisnya belakangan..!!!" Ucap tegas Bang Dallas.
"Dallaass..!! Ini bukan lapangan. Jangan teriak, suaramu seperti ibu-ibu kompleks." Tegur Papa Sutoyo.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Amilia Indriyanti
bener dalas.
top
coba Indira tegas cerita ke suami ora nongasnangis plongaplongo juga
kan gak gitu juga sikap suaminya
dasar oneng
2024-01-18
1
Eka elisa
ketidak brdyaan mu bikin idup mu ancur dira....di tinds di lcehkn ats usul bumer mu aj kmu diem aj..... smoga dgn kluarga dalas kmu bisa bngkit dira...
2023-12-26
1
Ratna Anggraeni
wkwkwkw 🤣🤣🤣
2023-12-17
0