Sihir

Tentu saja orang pertama yang mendapatkan namanya adalah Kepala Desa, sebagai orang yang bertanggung jawab atas kesejahteraan para Goblin dalam kelompok ini, dia harus menerima rasa terimakasihku lebih dulu.

“Aku akan memberimu nama Gorgub!”

Kepala Desa tampak terkejut menerima nama leluhurnya, itu adalah suatu kehormatan yang sangat besar. Karena rasa syukur atas namanya, dia pun segera membungkuk di hadapanku.

“Saya menerima nama dari anda, Wahai Pertapa Agung. Mulai hari ini saya akan dipanggil Gorgub, dan memenuhi semua harapan anda!”

Warna Mana keluar dari tubuhku dan memasuki tubuh Kepala Desa, sepertinya sihir yang aku punya telah ditransfer pada Goblin kecil ini.

[Gorgub (Chief of The Goblins) Lv. 11]

[HP : 200 / 200]

[MP : 150/150]

MP milik Kepala Desa yang sebelumnya hanya 30 sekarang naik sebanyak 120, dan untuk batas MP-ku sendiri..., Itu berkurang.

[MP : 5290 / 5290]

Sekarang aku mengerti betapa berbahayanya memberikan nama kepada Monster, jika MP yang dimiliki pemberi itu rendah, ada kemungkinan dia kehilangan MP-nya secara permanen, itulah mengapa Kepala Desa bilang seseorang bisa memiliki umur pendek setelah memberikan nama.

Tapi karena aku masih memiliki banyak energi sihir, bukankah lebih baik menamai mereka semua?

Apalagi melihat para Goblin lain tampak kagum melihat Gorgub menerima namanya, sepertinya aku semakin tidak boleh membuat mereka menunggu, aku tidak ingin hal ini melahirkan rasa iri.

“Berikutnya adalah Istri Kepala Desa, aku akan memberimu nama Lina!”

“Sa-saya..., Saya juga menerima nama?” kejutnya dengan kalimat yang terbata-bata.

“Tentu saja, semua Goblin di desa ini akan menerima nama!”

Begitulah aku mulai membagi-bagikan MP-ku, dan sekarang aku sudah kehilangan lebih dari setengahnya.

[MP : 2300 / 2300]

“Sekarang..., Aku merasa dikelilingi oleh kekuatan, rasanya seperti menjadi lebih baik dari sebelumnya,” ucap Goktug, anak dari Kepala Desa yang merupakan pemimpin tim pengintaian dan penjaga para Goblin.

Tentu saja begitu, dia mengambil MP paling banyak dariku, sekarang dia pasti merasa jumlah sihirnya meluap-luap.

“Goktug, aku juga merasa lebih kuat dari sebelumnya. Kurasa kita tidak perlu takut lagi menghadapi seekor Boar!” sahut Gonda, dia adalah rekan Goktug.

Ada juga Goria dan Gorosu, keempat Goblin muda itu adalah andalan desa untuk menjaga dan melakukan pengintaian.

“Um..., Apakah kalian bisa menceritakan tentang Boar yang kalian maksud?” tanyaku.

Ke-empat Goblin itu langsung menghampiriku seraya menundukkan kepalanya, terkadang sikap patuh mereka membuatku agak kurang nyaman. Itu karena aku menjadi orang yang tiba-tiba dihormati oleh mereka.

“Pertapa Agung, izinkan saya menjelaskan tentang Boar kepada anda!” kata Goria, satu-satunya Goblin perempuan yang ada dalam tim pengintaian.

“Ehm!! Kau diizinkan,” sahutku.

“Boar adalah binatang dengan tinggi yang mencapai satu setengah meter, berbulu coklat lebat dan memiliki dua taring besar diantara hidungnya.”

Hmm..., Terdengar seperti seekor babi hutan.

“Kenapa kalian takut pada Boar?”

“Mereka mengejar dengan cepat, dan serudukan mereka mematikan. Itulah mengapa kami selalu menghindar tiap kali melihatnya,” jawab Gorosu.

“Bagaimana dengan kali ini?” tanyaku.

“Karena dipenuhi oleh kekuatan, rasanya kami ingin memburu satu dari mereka, Wahai Pendeta Agung,” jawab Goktug dengan cepat.

Goblin pengintai lainnya juga terlihat amat percaya diri.

“Karena semua orang di Desa telah menerima namanya, bukankah harus ada perayaan? Bagaiman kalau kalian berempat memburu seekor Boar, dagingnya, mari kita santap bersama-sama!”

“Tim Pengintai menerima perintah dari Pertapa Agung!!” sahut ke empat Goblin tersebut dengan kompaknya.

Selagi mereka berburu Babi Hutan, aku rasa aku harus pulang kembali ke duniaku dulu.

Tentu saja alasannya sederhana, yaitu mencari bumbu dapur. Memangnya enak memakan Babi Hutan tanpa bumbu? Kalau para Goblin mungkin tidak masalah, tapi aku..., Jelas tidak bisa membiarkannya begitu saja.

Tapi setelah dipikir lagi, bagaimana bisa aku mendapatkan bumbu dapur tanpa memiliki uang? Aku sudah tidak punya apapun lagi untuk dijual.

Ah..., Benar! Ada itu!

“Gorgub, bisakah aku membawa beberapa buah Nampebya untuk dibawa pulang ke dalam Gloumbeg?”

“Tentu saja, Pertapa Agung. Jika anda bersedia menunggu, kami akan menyediakan lebih banyak Buah Nampebya.”

“Tak apa, aku hanya butuh beberapa saja.”

Setelah menerima Buah Nampebya aku kembali ke tempat dimana aku masuk ke dunia ini sebelumnya, Gloumbeg yang terhubung dengan lemari di pondokku.

Benar saja aku keluar dari sana, dan waktu ternyata berjalan selaras antara Bumi dan Ygdrassil. Aku masuk saat pagi hari dan keluar sore harinya, dan di bumi ternyata juga sudah sore.

“Sepertinya aku harus turun dari gunung untuk menjual buah-buah ini!”

“Kira-kira berapa harga yang akan diberikan untuk satu buah Apel Raja, ya?”

Aku pun pergi menuruni gunung.

Hal yang tak pernah aku bayangkan terjadi, aku dapat berlari lebih cepat dibandingkan seorang atlet, dan rasa lelahku sama sekali belum terasa setelah separuh perjalanan terlewati.

Aku mencoba untuk memanjat sebuah pohon, dan reflekku saat memilih dahan begitu akurat. Hanya butuh waktu 3 detik untuk menaiki pohon setinggi 10 meter, dan hanya butuh 1 detik untuk turun darinya.

Benar, walau melompat dari ketinggian seperti itu pun aku tak mengalami cedera.

Jika seseorang melihat ini, apa yang akan mereka pikirkan tentangku? Sudah ku putuskan, mari bersikap normal saat tiba di kota.

***

Aku tiba di kota setelah beberapa menit berlalu, perjalanan lebih cepat karena aku melompat dari dahan ke dahan pohon lain.

Kelelahanku pun teratasi dengan mengkonsumsi satu buah Nampebya, sekarang energiku telah kembali.

Ada satu hal yang aku sadari saat kembali ke Bumi, di dunia ini..., Tidak terlihat aliran Mana yang berterbangan. Aku tetap bisa melihat status seseorang, tapi..., MP yang mereka miliki selalu berjumlah 0.

Apakah itu alasan manusia tidak bisa menggunakan sihir, ya?

Bagaimana dengan diriku yang sekarang? Semenjak aku menerima warisan Batras, bukankah sudah ada Mana yang bersemayam di dalam sini? Harusnya tidak mustahil menggunakan sihir.

Mari coba bayangkan sesuatu sambil mengalirkan Mana ke dalamnya.

“Fire!!”

Blarrr! Muncul semburan api dari tanganku sebesar Mana yang aku alirkan, dan MP-ku juga berkurang sebanyak itu.

Rupanya sihir dapat muncul begitu saja selama orang memiliki Mana untuk menciptakannya. Dan tergantung pada bagaimana seseorang memikirkannya, maka sihir yang dimaksud pun akan terbentuk.

“Ini sih..., Luar biasa!”

Terpopuler

Comments

Gabutdramon

Gabutdramon

harusnya 1 sisi saja yang berkurang, dan akan pulih setelah istirahat, seperti rimuru jika ini parodynya

2024-01-18

0

deria

deria

hehee kalo ayo thor bakar aja para bedebah itu,, udah ditolong saat yg nolong susah malah dikasi punggung dingin🫣

2024-01-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!