Itulah yang aku tanyakan kepada Batras, sama halnya seperti cerita fiksi di bumi, Goblin adalah makhluk yang sangat lemah. Bahkan saat aku melihat Kepala Desa dan koloninya, tidak ada satupun dari mereka yang tampak kuat.
“Hahahah!! Aku tau kau pasti akan mengatakan itu, Wesley.”
“Mungkin Goblin terlihat lemah menurutmu, tapi itu karena mereka belum mengalami evolusi.”
“Umumnya makhluk di Yggdrasil memiliki dua fase evolusi, Manusia... Darah Bangsawan, Elf... High Elf, Dwarf... Elder Dwarf, Orc... Lasser Orc, Beastfolk... Wildest, Ogre... Kijin, Dragonewt... Dragonoid. Tapi tahukah kau? Goblin memiliki 4 fase Evolusi.”
“Goblin, Hobgoblin, Grand Goblin, dan yang terakhir adalah Greatest Goblin.”
“Dan kekuatan seorang Greatest Goblin berada di atas jauh dari semua makhluk Yggdrasil yang telah berevolusi. Bagaimana? Dengan ini kau mengerti mengapa aku memilih para Goblin sebagai pengikutku, kan?”
“Saat aku hidup, aku hanya bisa mengevolusi mereka sampai bentuk Hobgoblin. Aku tidak punya banyak waktu karena manusia terlebih dahulu memutuskan menyerang kami, ahh... Padahal aku sangat menantikan melihat seorang Greatest Goblin.”
“Tapi sekarang, rasanya sudah tidak ada penyesalan lagi.”
“Wesley..., Kau adalah orang yang akan melanjutkan warisanku,” tunjuk Batras kepadaku.
Sepertinya aku melihat apa yang dia harapkan, menantikan terlahirnya seorang Greatest Goblin sepertinya bukan hal yang buruk. Sebagai bentuk terimakasihku kepadanya, aku harus membuat hal itu terjadi.
“Batras...,”
“Maaf Wesley, sepertinya waktuku sudah habis. Aku..., Hanya bisa mengatakan, kalau aku sangat senang dapat berjumpa dengan dirimu.”
Cahaya yang mengeliling Batras mulai meredup, dia pergi seperti kepingan buih yang tersapu angin, dan dia terus tersenyum kepadaku.
“Batras! Dalam kehidupan kali ini, aku pasti akan melihat bagaimana rupa seorang Greatest Goblin! Dan aku..., Meskipun telah kehilangan segalanya, tak ada secuil pun pikiran untuk menyerah akan hidupku!”
“Aku pasti..., Aku pasti akan meraih kejayaanku sekali lagi!!”
“Ya..., Kita berdua tau itu,” ujarnya sebelum benar-benar menghilang.
Setelah kekuatan Batras habis, aku kembali ke dalam pondok kosong tempat Kepala Desa mengantarkanku. Berbeda dengan saat pertama kali aku memasukinya, sekarang tubuhku telah dipenuhi oleh tenaga.
Ini adalah kali pertama dalam hidupku merasakan kondisi yang begitu prima. Rasanya kelima inderaku telah terasah, dan dengan mata yang ditinggalkan oleh Batras, aku dapat melihat dimensi ke enam.
Apa yang tak kasat mata bagiku sebelumnya kini terlihat, bahkan angin yang tak berwarna sekalipun tampak menerbangkan sesuatu.
“Apakah ini mana?” ucapku sembari melihat ragam warna yang tersapu oleh angin.
Semuanya tersapu ke satu tempat, dan pusat berhentinya gelombang Mana tadi adalah puncak pohon Gloumbeg.
“Pertapa agung telah menerima warisannya!” ucap Kepala Desa yang melihatku keluar dari makam warisan Batras.
Semua Goblin datang berduyun-duyun ke arahku, semuanya bertekuk lutut, dan wajah mereka semua diliputi oleh kebahagiaan.
Satu persatu dari mereka mulai bersumpah setia, dan yang lainnya pun ikut dengan serempak. Tak ada paksaan, seolah..., Inilah takdir mereka.
“Pertapa agung..., Jiwa dan raga, kesetiaan serta ketulusan kami para Goblin. Semua adalah milik anda! Terimakasih telah kembali pada kami!”
[26 Goblin telah mengikuti anda.]
Begitulah apa yang aku lihat melalui mata kananku.
Sebagai mahluk sihir, Goblin ternyata memiliki kapasitas Mana yang tidak terlalu besar. Setiap dari mereka paling tidak hanya memiliki 15 MP, hanya Kepala Desa dan Putranya saja yang memiliki MP lebih tinggi daripada Goblin lainnya.
Tapi setidaknya, dengan bergabungnya mereka sebagai pengikutku. Kemampuan Sihaisa yang ditinggalkan oleh Batras sekarang sudah sedikit berkembang.
[Wesley Wiseman (Batras The Savior) LV.1]
[HP : 2000 / 2000]
[MP : 5440 / 5440]
Jumlah MP-ku benar-benar naik hanya dengan bergabungnya mereka sebagai pengikutku, jika Batras memiliki banyak Goblin yang setia kepadanya, seberapa kuat dia dulunya?
Tidak, kalau orang seperti Batras saja bisa gugur. Kemungkinan lawannya bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Goblin sekarang hidup dalam pengasingan, kemungkinan mereka semua telah diburu oleh manusia.
Karena mereka semua adalah pengikutku, maka sudah seharusnya aku melindungi mereka. Dan dengan ini..., Aku harus tumbuh kuat secepatnya.
“Kepala Desa, karena aku telah mewarisi kehendak Batras. Maka kalian semua adalah pengikutku mulai sekarang, aku mewakilinya..., Mengucapkan banyak terimakasih kepada para leluhur dan juga generasimu yang telah senantiasa menjaga peninggalannya!”
“Tolong jangan tundukkan kepala anda, Wahai Pendeta Agung.”
“Rasa syukur dari anda saja sudah cukup untuk membayar kesetiaan kami,” imbuh Kepala Desa Goblin.
Semuanya mengangguk setuju, dan mereka terlihat bahagia menerima rasa syukurku.
Jadi bagaimana aku bisa mengabaikan orang-orang sebaik ini? Aku sudah pernah dikecewakan oleh orang-orangku sebelumnya, tapi.., aku merasa para Goblin ini tidak akan memperlakukanku sedemikian kejamnya.
Mungkin..., Ini semua adalah titik balik dari kehidupanku setelah terjatuh.
“Tuan Pertapa Agung, saya berharap anda dapat menunjukkan kebijakan anda terhadap kami!”
Semua Goblin membungkuk, rasanya mereka ingin agar aku memberikan sebuah perintah. Tapi..., Aku baru saja bertemu dengan mereka. Kira-kira perintah seperti apa yang harus aku berikan pertama kali?
“Ah..., Benar, Tolong sebutkan nama kalian, bukankah ini yang harus kita lakukan saat bertemu pertama kali?”
“Sebuah perkenalan.”
Para Goblin terlihat bingung, sebagian dari mereka menggaruk kepala sembari menatapku penuh tanda tanya.
Memangnya apa yang salah dari pertanyaanku?
“Wahai Pertapa Agung, saya ingin mengatakan pada anda bahwa kami para Goblin tidak memiliki nama,” ujar salah seorang Goblin sembari mendekatiku.
“Manusia telah melarang para monster memilikinya, karena mereka menganggap kami tidak berbeda dari binatang,” celetup Goblin lainnya.
Kepala Desa pun menganggukkan kepalanya dan mengimbuhi perkataan mereka.
“Butuh sihir yang banyak untuk sekedar memberikan nama. Jika kami para Goblin yang hanya memiliki sedikit sihir melakukannya, tak hanya itu akan menurunkan vitalitas kami, tapi ada kemungkinan juga akan memperpendek usia kami.”
“Karena itulah..., Kami tidak lagi memberikan nama pada penerus kami, Wahai Pertapa Agung “
“Maaf atas ketidakberdayaan kami, Wahai Pertapa Agung. Meski kami hanya memiliki sedikit kekuatan saja, kami berjanji akan berguna untuk anda!”
Ke-tak enak hatian mereka membuatku secara naluri mengangkat tangan, aku ingin mereka berhenti untuk merasa rendah diri seperti itu.
Jika bukan karena mereka, memangnya aku akan mendapatkan mata dan vitalitas ini?
“Cukup!”
“Jika hanya nama yang tidak kalian miliki, maka aku akan memberikannya!”
Aku yakin sihir yang dimaksud disini adalah MP, kurasa aku bisa membantu mereka karena MP yang aku miliki berjumlah sepuluh kali lipat daripada seluruh MP yang dimiliki penduduk Desa Goblin.
“Kalau begitu..., Goblin pertama yang akan aku beri nama adalah...,”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Gabutdramon
roberto
2024-01-18
0
deria
weh dapat pengikut🤭
2024-01-11
1