Siuman

“Yu sudah selesai berapa topi yang kamu buat nak ?’ tanya bu Anggi kepada Ayunda “ Alhamdulillah bisa selesai  delapan buah bu” jawab Ayunda. “hari sudah menjelang sore belum ada tanda ayahmu kembali, coba kamu bereskan dan setelah itu panggil adik-adikmu kembali” perintah Bu Anggi “ ibu mau bersiap menyiapkan makan malam’ iya bu jawabnya.

“Desi.. Dinda … Desi Dinda..” teriak ayunda memanggil adik kembarnya sambil berjalan menuju area belakang rumah yang dimana disana terdapat kandang ayam peliharaan mereka. “Desi.. Dinda…” teriaknya sambil bersungut “ kemana sih dua bocah itu… Desi.. Dinda” teriaknya lagi memanggil adik-adiknya. “BBBAAAAA” teriak keduanya “AaAAaaaaaa astagfirullah kalian ini bikin kaget kakak saja” kaget Ayunda terloncat dikagetin kedua adiknya.

“Dasar kalian ini, cepetan masuk sekarang !’ perintah ayunda kepada adiknya, sambil berlari kembali kedalam rumah kedua bocah itu tertawa terkikik kegelian. “lekas mandi dan bersiap untuk sholat magrib” kata bu Anggi

“Yu coba kamu lihat lagi kondisi pemuda itu dan jangan lupa untuk memberikan air lagi perlahan” “Baik bu” jawab Ayunda segera membersihkan diri dulu lalu berjalan menuju dapur membawa kain yang dibasahi air hangat dan segelas air bersih.

Dengan telaten Ayunda merawat Alex, menyuapkan sedikit demi sedikit air kedalam mulutnya. Alhamdulillah panasnya tidak sepanas tadi pagi ayunda berkata dalam benaknya, ayo kamu kuat lekas sadar siapapun kamu lekaslah sembuh dan kuatlah.

“Bu.. Bu.. “ terdengar suara pak Hermawan berteriak memanggil Bu Anggi “Bu.. bu Ayah datang bu” teriak ayunda yang melihat kedatangan ayahnya bersama Wahyu

 tap,. tap.. tap.. terdengar langkah kaki bu Anggi yang berlari dari dapur dengan tergopoh-gopoh karena terkejut mendengar dipanggil oleh ayunda dan suaminya.

"Astaghfirullah ayah.. siapa itu?" Tanya Bu Anggi kepada suaminya.

"Ayah juga tidak tahu Bu, kami menemukannya tergantung diatas sebuah pohon. Saat ditemukan kondisinya sudah meninggal dunia" jelas ayah.

"Yu coba kamu pergi ke rumah Pak Udin dan minta agar beliau dapat kemari kembali!" Kata pak Hermawan

"Baik Pak, tapi saya menyinggah sebentar ke rumah  pak untuk mengabarkan kepulangan kita dulu agar emak sama Dini tidak khawatir pak" jawabnya. Pak Hermawan menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

"Bu, ayah akan masuk dahulu untuk membersihkan badan sedikit. Panggil ayah jika Pak Udin dan Wahyu telah datang" kata pak Hermawan kepada istrinya. 

"Iya Pak" jawabnya

Ayunda mendekati ibunya yang tampak mengamati sosok yang tengah berbaring di tandu yang di letakkan  di atas bale-bale didepan rumah.

"Dilihat dari kulit dan penampilannya sepertinya dia teman pemuda yang didalam itu Bu" kata Ayunda

"iya nak perawakannya sangat berbeda dengan kita" jawab Bu Anggi.

"Yu coba kamu lihat dulu masakan ibu dibelakang sampai lupa nak ibu lupa matikan kompor "

"Astaga Bu" Ayunda dengan panik berlari ke dapur.

Tak lama kemudian datanglah Wahyu kembali bersama Pak Udin dan beberapa warga.

"Assalamualaikum.. Pak.. Bu !" salamnya

"waalaikumsalam " jawab dari dalam rumah.

"Gimana ini Pak Hermawan ?" tanya Pak Udin "tadi Wahyu sudah menjelaskan kepada saya keadaannya".

"Begini Pak Udin mungkin sama seperti yang telah disampaikan oleh Wahyu, kami menemukan pemuda ini tengah tergantung diatas sebuah pohon dalam keadaan sudah meninggal dunia, dimana letak pohon tersebut yang jaraknya lumayan cukup jauh dari tempat saya menemukan pemuda itu semalam Pak" jelas Pak Hermawan.

"Bapak bs membantu kami kembali untuk memeriksa kondisi pemuda yang baru kami temukan ini Pak" lanjut pak Hermawan lagi

"Baik Pak Her.. Ayo pak mari kita saksikan bersama ya kondisi awal kita melihat sosok pemuda ini. Ajak Pak Udin agar paara bapak-bapak sekalian yang turut hadir ke rumah Pak hermawan dapat menjadi saksi dam menaruh perhatian sejenak "dan saya akan coba memeriksa tubuh dan pakaian pemuda tersebut apalah ada sesuatu yang dapat kita gunakan sebagai petunjuk"

Setelah mereka memeriksa dengan seksama bersama mereka bersepakat bahwa kondisi pria yang baru saja ditemukan oleh Pak Hermawan dam Wahyu sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan terlihat jelas bahwa terluka parah pada bagian dada karena tertusuk dahan pohon.

Dari tubuh dan pakaian pria itu mereka menemukan dompet dan kartu identitas atas nama Maximus dan berbagai kartu berharga lainnya dan juga sejumlah uang tunai di dalamnya dengan mata uang yang tidak mereka ketahui. Dan juga senjata tajam jenis pistol dan hal lainnya.

Dikarenakan desa tempat mereka tinggal belum menyediakan sarana komunikasi digital dan aliran listrik juga belum merata, malam temukan mereka dilakukan pencatatan secara sederhana oleh Pak Udin.

Atas kesepakatan barang temuan akan disimpan dahulu oleh Pak Udin, dan jika nanti Alex sudah kembali sadar dan kelak membutuhkan akan dikembalikan melalui perantara Pak Hermawan.

"karena hari menjelang magrib pak sebaiknya esok pagi kita kuburkan jasad tersebut" kata pak Udin " untuk sementara nanti Wahyu dan beberapa bapak disini akan membawa jasad tersebut ketempat saya. nanti malam kita akan bergantian menjaga jasadnya sampai esok hari kita kuburkan bersama"

"Baik Pak Udin terima kasih banyak sudah membantu mengatasi hal ini, sudah mau masuk magrib sebaiknya kita kembali ke rumah masing-masing" jawab Pak Hermawan.

"baik pak mari kita balik bersama.. Assalamualaikum" ujar Pak Udin

"waalaikumsalam" jawab keluarga pak Hermawan.

Kemudian pak Hermawan juga mengajak istrinya dan Ayunda untuk masuk kedalam. Memanggil kedua bocah kembarnya untuk bersama mengerjakan ibadah sholat magrib.

Setelah solat Bu Anggi dibantu Ayunda menyiapkan makan malam yang digelar dilantai yang di alaskan selembar tikar yang sudah usang kemakan usia diruang depan dekat dengan sosok Alex yang masih terbaring lemah.

Setelah makan Pak Hermawan menghampiri Alex dan memeriksa kondisinya. "Alhamdulillah tubuhnya sudah tidak begitu panas lagi" ujar pak Hermawan "kamu rutin memberikan air dan obat seperti yang ayah pesankan nak?" tanyanya kepada Ayunda.

"Iya yah, tadi juga sudah ayu ganti obatnya dengan yang baru meski belum terlihat tanda mulai mengering yah" jawabnya

"Iya nak sepertinya lukanya sudah beberapa hari dari ayah menemukannya, kondisi lukanya sudah memburuk sehingga membutuhkan waktu lebih untuk sembuh kembali" jelas ayahnya.

"Bu ayah setelah isya akan beristirahat terlebih dahulu karena sangat lelah hari ini" pak Hermawan berkata pada istrinya.

"Baik yah"

"Cepat tuan.. kita harus segera pergi !" Sayup-sayup terngiang suara Max "pegangan yang erat tuan kita akan segera meloncat".

Akhhmmm.. akhhmmm .. lirih gelisah terdengar sangat pelan di kesunyian malam. Suasa hening hanya terdengar suara jangkrik bersahutan disekitar rumah. Pak Hermawan beserta anaknya sudah terlelap masuk ke alam mimpi diselimuti hawa dinginnya malam udara pedesaan.

Akhhhhmmm.. akhhhmmmm... "Pegangan Tuan" ZzdDuarrrr... Aakhhhhhhhh.. dengan napas ngos-ngosan dan keringat dingin membasahi badan tiba-tiba sosok yang tengah terbaring lemah itu membuka matanya..

"Akkhh.. dimana aku".

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

kasih like👍 dan iklan. semoga novelnya sukses.

2024-01-04

1

lilinpilin

lilinpilin

up thor

2023-12-27

0

lilinpilin

lilinpilin

up

2023-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 Malam itu
2 pemuda tampan
3 Alexander Green
4 Mencari petunjuk
5 Siuman
6 Pagi yang berbeda
7 Namaku
8 Siapa aku?
9 Kamu yang pertama
10 Perasaan asing
11 bolehkah
12 Apakah langit kita sama kak?
13 siang yang panas
14 siang yang panas (2)
15 musim panen
16 musim panen (2) (+21)
17 musim panen (3)
18 Arif atau ?
19 Arif atau ? (2)
20 kehilanganmu..
21 kehilanganmu (2)
22 Ada apa denganku ?
23 Ada apa denganku ? (2)
24 Tuan muda
25 Tuan Muda (2)
26 Ayunda disini kak
27 Green Group
28 Markas Elang
29 Markas Elang (2)
30 Maxwell Green
31 Mengidam..
32 Will you marry me ?
33 Hari Bahagia
34 Hari bahagia (2)
35 Kembali ke negara R (+21)
36 Kembali Ke negara R (2)
37 Kembali ke negara R (3)
38 Janji temu
39 Villa Utara
40 Villa Utara (2)
41 Menghadiri Pesta Pertama
42 Menghadiri Pesta Pertama (2)
43 Siapa Dia ?
44 Siapa Dia ? (2)
45 Kita kuat bersama
46 Kita kuat Bersama (2)
47 Hormon kehamilan
48 Hormon Kehamilan (2)
49 Terobosan Ayunda
50 Terobosan Ayunda (2)
51 Terobosan Ayunda (3)
52 Desi dan Dinda
53 Kembali kehidupan normal
54 Seluncur Salju
55 Seluncur Salju (2)
56 informasi bocor
57 Villa Utama Green
58 Villa Utama Green (2)
59 Villa Utama Green (3)
60 CCTV
61 Latihan
62 Tamu Tak Diundang
63 Tamu Tak Diundang (2)
64 Legenda Putri Langit
65 Legenda Putri Langit (2)
66 Mobilisasi Green Group
67 Mobilisasi Green Group (2)
68 Apa Yang Terjadi ?
69 Apa yang terjadi (2)
70 Tanda Lahir
71 Dunia Dewa Dewi
72 Pulau Ghaum
73 Pulau Ghaum (2)
74 Tuan Muda Grey
75 Tuan Muda Grey (2)
76 Hidup dan Bertahan
77 Serangan Besar
78 Serangan Besar (2)
79 Penyusup
80 Bala Bantuan
81 Kelahiran Putri Langit
82 Jangan Ganggu Keluargaku
83 Aku Tidak Butuh Kalian
84 Kembalinya Ruben
85 Dunia Iblis
86 Anemoi
87 Negara A
88 Negara A (2)
89 Keluarga Murry di negara K
90 Pangeran Kedua
91 Kalian Hanya Semut dimataku
92 PERGILAH..!!
93 Kebangkitan GREEN GROUP
94 Aku Datang Untuk Kalian
95 Keluarga Dhu di Negara C
96 Keluarga Murry
97 Keluarga Grey
98 Keluarga Grey (2)
99 Keluarga White
100 Keluarga White (2)
101 Kehancuran Keluarga White
102 Kehancuran Keluarga White (2)
103 Siapa Dia?
104 DUNIA LAIN
105 DUNIA LAIN (2)
106 Istana Raja Iblis
107 Istana Raja Iblis (2)
108 AZZURA
109 AZZURA (2)
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Malam itu
2
pemuda tampan
3
Alexander Green
4
Mencari petunjuk
5
Siuman
6
Pagi yang berbeda
7
Namaku
8
Siapa aku?
9
Kamu yang pertama
10
Perasaan asing
11
bolehkah
12
Apakah langit kita sama kak?
13
siang yang panas
14
siang yang panas (2)
15
musim panen
16
musim panen (2) (+21)
17
musim panen (3)
18
Arif atau ?
19
Arif atau ? (2)
20
kehilanganmu..
21
kehilanganmu (2)
22
Ada apa denganku ?
23
Ada apa denganku ? (2)
24
Tuan muda
25
Tuan Muda (2)
26
Ayunda disini kak
27
Green Group
28
Markas Elang
29
Markas Elang (2)
30
Maxwell Green
31
Mengidam..
32
Will you marry me ?
33
Hari Bahagia
34
Hari bahagia (2)
35
Kembali ke negara R (+21)
36
Kembali Ke negara R (2)
37
Kembali ke negara R (3)
38
Janji temu
39
Villa Utara
40
Villa Utara (2)
41
Menghadiri Pesta Pertama
42
Menghadiri Pesta Pertama (2)
43
Siapa Dia ?
44
Siapa Dia ? (2)
45
Kita kuat bersama
46
Kita kuat Bersama (2)
47
Hormon kehamilan
48
Hormon Kehamilan (2)
49
Terobosan Ayunda
50
Terobosan Ayunda (2)
51
Terobosan Ayunda (3)
52
Desi dan Dinda
53
Kembali kehidupan normal
54
Seluncur Salju
55
Seluncur Salju (2)
56
informasi bocor
57
Villa Utama Green
58
Villa Utama Green (2)
59
Villa Utama Green (3)
60
CCTV
61
Latihan
62
Tamu Tak Diundang
63
Tamu Tak Diundang (2)
64
Legenda Putri Langit
65
Legenda Putri Langit (2)
66
Mobilisasi Green Group
67
Mobilisasi Green Group (2)
68
Apa Yang Terjadi ?
69
Apa yang terjadi (2)
70
Tanda Lahir
71
Dunia Dewa Dewi
72
Pulau Ghaum
73
Pulau Ghaum (2)
74
Tuan Muda Grey
75
Tuan Muda Grey (2)
76
Hidup dan Bertahan
77
Serangan Besar
78
Serangan Besar (2)
79
Penyusup
80
Bala Bantuan
81
Kelahiran Putri Langit
82
Jangan Ganggu Keluargaku
83
Aku Tidak Butuh Kalian
84
Kembalinya Ruben
85
Dunia Iblis
86
Anemoi
87
Negara A
88
Negara A (2)
89
Keluarga Murry di negara K
90
Pangeran Kedua
91
Kalian Hanya Semut dimataku
92
PERGILAH..!!
93
Kebangkitan GREEN GROUP
94
Aku Datang Untuk Kalian
95
Keluarga Dhu di Negara C
96
Keluarga Murry
97
Keluarga Grey
98
Keluarga Grey (2)
99
Keluarga White
100
Keluarga White (2)
101
Kehancuran Keluarga White
102
Kehancuran Keluarga White (2)
103
Siapa Dia?
104
DUNIA LAIN
105
DUNIA LAIN (2)
106
Istana Raja Iblis
107
Istana Raja Iblis (2)
108
AZZURA
109
AZZURA (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!