"Ayunda!" lirih Pak Hermawan, kaget Ayunda menatap lurus kepada sosok yang tengah berjalan terseok dibelakang Wahyu.
"Ayah..!" sebut Ayunda panik sambil berlari kecil ke arah ayahnya "Ayah tak apa-apa, apakah ada yang luka? Ayah membuat kami sangat khawatir !"
"ayah tak apa-apa nak, ayah hanya lelah" jawab Pak Hermawan "Ayo lekas kita pulang, ibumu pasti sangat mengkhawatirkan ayah !".
"ayo ayah, mari Ayunda bantu ayah". Dan Wahyu mengikuti di belakang mereka sembari membawa pemuda yang ditemukan pak Hermawan di pundaknya.
"Ya Allah ayah, kenapa kamu?" panik bu Anggi menyambut kepulangan suaminya. "siapa itu yah yang dibopong oleh wahyu?".
"Ayah juga tidak tahu Bu" lirih Pak Hermawan.
"Letakkan disini saja Wahyu!" kata Bu Anggi sembari menggelar tikar yang sudah usang dilantai kayu rumahnya. "iya Bu" jawab Wahyu "Pak apakah yang terjadi pada orang ini Pak ?" tanyanya.
" Bapak tidak tahu Wahyu, sewaktu Bapak menemukannya keadaannya sudah seperti ini" sambil menggelengkan kepala pak Hermawan menjawab "lekas Wahyu coba kamu panggil Pak Udin minta tolong segera kesini untuk membantu memeriksakan keadaannya!".
"Baik Pak" jawab Wahyu. Pak Udin adalah kepala desa tempat Ayunda dan keluarganya tinggal.
"Ayunda, nak coba siapkan air hangat dan kain yang bersih untuk membersihkan luka-lukanya!" perintah pak Hermawan kepada Ayunda. "iya ayah" jawab Ayunda .
"Bu, Ayah bersihkan badan dulu nanti ibu siapkan makan ya ayah sangat lapar sekali" kata Pak Hermawan pada ibu Anggi "iya yah, ibu siapkan ayah bersihkan dulu nanti sambil kita menunggu Pak Udin datang kemari".
Tak lama kemudian datanglah Wahyu beserta Pak Udin dan beberapa orang warga desa lainnya, mereka ikut pemasaran ingin melihat sosok yang dikabarkan oleh Wahyu tersebut.
"Assalamualaikum " . "waalaikumsalam" jawab pak Hermawan dan ibu Anggi
"Ada apa ini Pak Hermawan, apa benar kabar yang dibawa oleh Wahyu ?" tanya Pak Udin.
"Begini Pak sewaktu saya mencari kayu di hutan, saya menemukan pemuda ini Pak. Karena keadaan gelap dan pencahayaan kurang dan kondisinya tidak sadarkan diri maka saya beranikan diri untuk membawanya pulang terlebih dahulu" jelas pak Hermawan menceritakan pertemuannya dengan sosok Pria tidak dikenali oleh mereka itu.
"maka itu saya meminta Wahyu memanggil bapak untuk melaporkan dan membantu memeriksakan kondisinya Pak".
"Baik Pak Hermawan, saya bantu periksakan kondisinya dengan disaksikan beberapa bapak-bapak disini" ujar Pak Udin. Pak udin memeriksa kondisi pemuda tersebut dan menemukan beberapa luka yang cukup parah disebagian besar tubuhnya dan mencoba mencari identitas dikantong-kantong yang dikenakan oleh pemuda tersebut.
"melihat kondisinya kelihatannya cukup parah pak, mengingat kondisi desa kita juga yang sangat jauh sehingga sementara waktu kita harus mengupayakan yang terbaik untuk menolongnya Pak" kata Pak Udin
"nanti coba kami periksa pak Tanaman obat yang ada apakah cukup untuknya, jika tidak besok saya akan ijin untuk tidak ke ladang dulu untuk dapat kembali ke hutan mencari bahan-bahan obat tersebut" ujar Pak Hermawan sembari mengabarkan kepada Pak Udin sebagai kepala desa sekaligus pemilik ladang dimana tempat Pak Hermawan dan keluarga bekerja mencari nafkah sehari-hari.
"Baik Pak Hermawan, kabari saja saya jika ada yang kamu butuhkan jika ada yang bisa saya bantu" pak Hermawan menganggukkan kepalanya. Setelah bercakap-cakap sejenak lalu kemudian para bapak-bapak tersebut pamit keluar untuk kembali ke rumah mereka masing-masing.
"Ayah, ini air dan obatnya sudah Ayunda siapkan" kata Ayunda."coba kamu bersihkan dulu Ayunda bagian luar tubuhnya. Bu coba ibu lihat apakah ada pakaian ganti yang cukup untuk pemuda ini" perintah ayah kepada Ayunda dan istrinya.
Sebari mencoba membersihkan dengan hati-hati pada bagian luar tubuh pemuda tersebut. "sepertinya pemuda yang sangat tampan, kulitnya juga putih bersih seperti bukan orang sini" kata Ayunda dalam benaknya sambil masih membersihkan pemuda tersebut.
Lalu Ayah dibantu oleh Wahyu yang masih disitu menemani mereka menggantikan pakaian pemuda tersebut dan mengobati bagian tubuh yang terluka Dangan obat-obatan yang ada.
Selama ini pak Hermawan memiliki sedikit ilmu mengenai bahan-bahan obat yang diajarkan oleh nenek buyutnya turun temurun. Oleh sebab itu pak Hermawan kerap kali ke hutan mengisi waktu liburnya untuk mencari kayu bakar dan tanaman-tanaman yang dapat dijadikan obat yang dia temukan di hutan.
Warga desa yang mayoritas adalah petani jika merela mengalami sakit akan meminta bantuan kepada pak Hermawan.
"Jika dilihat sepertinya pemuda ini bukan berasal dari daerah sini pak" kata Wahyu dan dianggukkan oleh Pak Hermawan.
Pemuda asing dengan wajah tampan rupawan, kulit putih bersih dan badan yang cukup atletis berisi. "dilihat pakaiannya juga seperti orang berada pakaiannya sepertinya bagus sekali dari bahan yang berkualitas" ujar pak Hermawan.
"Yu besok temani bapak ya kembali ketempat dimana bapak menemukan pemuda tersebut kita lihat apa kita bisa menemukan petunjuk disana sambil mengambil barang-barang yang bapak tinggalkan disana" ajak Pak Hermawan pada Wahyu.
Di iyakan oleh pemuda tersebut karena ia ikut penasaran dengan sosok pemuda yang ditemukan oleh pak Hermawan tersebut.
"ayah jika sudah selesai ayo makan dulu, ini sudah ibu siapkan makanannya" ibu Anggi memanggil suaminya. "ayo yu ikutan makan temani bapak ?" ajak pak Hermawan kepada Wahyu.
"tidak usah pak, Wahyu balik dulu kasian emak sama Dini dirumah" tolak wahyu "Assalamualaikum" pamitnya lagi sembari meninggalkan rumah Ayunda. "waalaikumsalam" jawab mereka.
"Bu nanti ayah akan tidur disini sembari menemani pemuda tersebut" ujar pak Wahyu kepada istrinya "Ayunda, istirahatlah nak sudah malam!". "iya ayah" jawab keduanya.
Setelah masuk ke dalam kamar Ayunda kembali mengingat wajah rupawan pemuda tersebut dan mengingat begitu berbeda sosoknya dibandingkan para pemuda dan bapak-bapak yang kerap kali ditemui di desanya maupun desa tetangga.
"siapa kamu?" lirihnya. Semoga kedatanganmu memberikan kabar yang baik untuk kami sekeluarga. Amin doa Ayunda dalam benaknya. Tak lama terlelaplah gadis manis tersebut dan masuklah ia kedalam alam mimpinya hingga pagi menjelang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Saran! jangan terlalu panjang paragraf nya!! itu bikin lelah yang baca, jadi ke-skip gitu.. mohon 5-4 paragraf, jadi yang baca gak lelah+mudah memahami alurnya.
semangat bang
2024-01-04
0
lilinpilin
bagus.. ayo semangat
2023-12-27
0