" Ini ayah bekal sudah Ayunda siapkan, Ayunda titip ayah ya kalo Wahyu!" kata Ayunda kepada Pak Hermawan dan Wahyu yang tengah bersiap-siap untuk kembali ke hutan ke tempat dimana Pak Hermawan menemukan Alex. Wahyu menjawab dengan senyuman. " iya nak, ayah dan Wahyu akan usahakan kembali sebelum hari gelap, kalaupun kami harus bermalam ayah sudah mempersiapkan peralatan buat kamu nanti disana" ujar Pak Hermawan " kamu jangan khawatir jaga ibu dan adik-adikmu". " baik ayah" .
"Bu ayah berangkat dulu, jika ibu tidak pergi ke ladang hari ini tak apa-apa semalam ayah sudah minta ijin Pak Udin, Ayunda usahakan bantu ibumu untuk selesaikan membuat topi ya nak jika sudah selesai besok bisa kita bawa ke pasar untuk dijual !" kata pak Hermawan " iya ayah " jawab keduanya.
"Ayo yu, ayah jalan dulu" kata ayah sambil melambaikan tangannya.
"Bu semoga ayah bisa balik dengan selamat ya sebelum hari menjelang malam" kata Ayunda " Amin.. Amin ya Allah" jawab Bu Anggi.
"Ayu lekas selesaikan sarapanmu lalu mulai bersikap untuk mengerjakan topi-topi itu, ibu mau lihat adik-adikmu dulu" Ayunda menjawab dengan menganggukkan kepalanya tanda mengerti dengan pesan ibunya.
Ketika hari menjelang siang Ayunda mendekati sosok Alex yang masih berbaring tak sadarkan diri. Dengan telaten Ayunda berusaha membersihkan obat-obat yang ditempelkan oleh pak Hermawan semalam dan menggantinya dengan yang obat-obat yang baru dihaluskan. Ayunda juga membersihkan tubuh Alex dangan kain yang dibasahi oleh air hangat kebagian-bagian luar tubuh Alex. "Siapa kamu?" tanya Ayunda dalam batinnya. Tak lupa juga Ayunda dengan telaten memberikan sedikit air kedalam mulut Alex dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit agar Alex tidak dehidrasi.
"Apa sudah anda perubahan nak?" tanya Bu Anggi "belum Bu, panasnya belum turun Ayunda coba menyentuh bagian leher dan dahinya masih panas sekali". "ini nak" kata Bu Anggi sembari menyodorkan semangkuk kecil air obat yang sudah di seduhnya "berikan perlahan lahan kedalam mulutnya, kamu harus telaten karena air obatnya tidak langsung masuk kedalam mulutnya, setidaknya ini usaha yang bisa kita lakukan untuk membantunya. Ayunda menganggukkan kepalanya.
"Pak, apakah bapak yakin ini jalan yang bapak lewati kemaren?" tanya Wahyu " insha Allah nak Wahyu bapak sambil mengingat-ngingat juga karena area itu sewaktu bapak menemukan pemuda tersebut bukan area yang biasa bapak masukin. Bapak saja tidak sengaja karena keasyikan menemukan banyak tanaman obat disekitar area tersebut.. Hehhe.." jawab pak wahyu sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Baiknya kita beristirahat sejenak Wahyu, lalu nanti kita lanjutkan lagi jangan sampai kita dehidrasi cuaca lagi sangat terik hari ini dan area juga agak sedikit curam sejak hujan deras sekali beberapa hari yang lalu membuat beberapa permukaan tanah agak longsor" ajak pak Hermawan kepada Wahyu "iya pak, coba pak kita berteduh sejenak dibawah pohon itu pak". merela bergegas menuju pohon rindang yang dibawahnya terdapat beberapa bebatuan yang dapat digunakan merela untuk duduk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan kembali perjalan mereka.
Setelah istirahat sejenak Pak Hermawan dan Wahyu melanjutkan kembali perjalanan mereka.
“ Yu lihat yu .. sini Yu “ teriak pak Hermawan memanggil Wahyu “ benar disini yu dekat sini bapak menemukan pemuda itu” pak hermawan berlari kecil menuju bebatuan dimana ia menemukan Alex semalam diikuti Wahyu dibelakangnya. Setelah menemukan tempat tersebut Pak Hermawan mengajak Wahyu untuk melihat sekitar apakah mereka dapat menemukan beberapa petunjuk berkenaan dengan pemuda yang dia temukan. “ Pak lihat ada jejak darah dan kaki dari arah sebelah sana, sebaiknya kita ikuti Pak” ajak wahyu
“Tunggu Yu bapak ambil dulu barang bapak yang apak tinggalkan semalam, bantu bapak sebentar untuk memanggul nya Yu” Baik Pak jawabnya.
Mereka berjalan kembali masuk kedalam hutan mengikuti asal jejak kaki dan tetesan darah. tidak tahu berapa lama mereka berjalan cukup jauh dan jejak terakhir berhenti di sebuah pohon besar. sembari melihat sekitar guna menemukan petunjuk yang sebisa mungkin mereka upayakan untuk dapatkan. “Aaaaaaakkkhh.. Astagfirullah Bapak.. lihat Pak diatas sana pak !” teriak wahyu sambil menunjuk ke atas pohon yang tertutup dedaunan yang rimbun. “Aapa.. aapa yu ada apa.. apa yang kamu lihat disana ?” tanya pak Hermawan panik “ itu pak ada orang yang tergantung disana “ jelasnya. secepatnya pak Hermawan menghampiri dan coba melihat ke arah yang ditunjuk oleh wahyu
Coba yu bawa tali dalam tas dan kamu panjat keatas situ, coba kamu periksa keadaan orang itu.. lekas yu" perintah pak Hermawan
"ba..baik pak" Wahyu bergegas mengeluarkan tapi dari dalam tas yang dibawanya dan naik memanjat keatas pohon tersebut dengan hati-hati. “ Pak sepertinya dia sudah meninggal dunia Pak “ teriak Wahyu dari atas sana “Coba kamu ikat dan turunkan perlahan yu kaitkan di batang besar sebelah sana talinya dan sisanya juluran ke bawah sini nanti akan bapak sambut dan bantu dari sini “ Pak Hermawan menyahuti dengan bersuara nyaring karena pohon yang lumayan tinggi. Sreak.. srek… Perlahan wahyu dan Pak Hermawan bekerja sama berusaha menurunkan sosok yang baru mereka temukan.
Setelah di bawah, Pak hermawan mengecek kembali kondisi pria yang sudah tak bernyawa tersebut, terdapat bekas potongan dahan yang menancap di bagian dadanya. “ Baiknya kita segera membuat tandu yu, coba kamu cari dahan cukup kuat agar bisa menopang pria itu, kita bawa balik dulu yu ke rumah nanti baru kita periksa lagi keadaannya” perintah pak hermawan “baik pak’ wahyu pun bergegas mencari beberapa dahan yang cukup kuat untuk membuat tandu, dengan bersama pak hermawan mereka merakit dahan tersebut mengikat hingga menjadi sebuah tandu sederhana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Fitray Uni
mampir Kaka 🥰
2024-03-09
0
Amelia
❤️❤️❤️❤️👍👍
2024-02-29
0
minsook123
Serius, ceritanya bikin aku baper
2023-12-12
1