bab 4

"ada apa lagi"?, tanya kenan malas setelah tau yang memencet bell adalah wanita yang tadi bersama nya.

"ini sebagai ucapan terimakasih karena sudah boleh menumpang mobil kamu", ucap laura menyerahkan satu piring berisi nasi dan beberapa lauk pauk.

kenan menerima piring tersebut dengan bingung, belum kenan mengatakan apa apa, wanita itu sudah pergi begitu saja dan masuk ke dalam apartemen nya.

kenan menutup pintu lalu berjalan menuju meja makan, kenan menatap piring berisi makanan tersebut.

"seperti nya enak", ucap kenan lalu duduk dan mulai mencicipi makanan tersebut.

kenan tersenyum lalu kembali menghabiskan makanan tersebut dengan lahap.

selesai makan kenan menuju balkon dan mulai menyalakan rokok dan menghisap nya.

entah kenapa kenan tiba tiba terbayang wajah laura, padahal selama ini belum pernah ada wanita yang terbayang di wajah nya, bahkan gadis penolong nya pun kenan tak pernah bisa membayangkan wajah nya.

"dia tadi membeli makanan, tapi dia memasak untukku, wanita aneh", batin kenan tersenyum kecil lalu berjalan menuju kamar nya.

pagi hari, kini kenan tengah berada di kantor excel corp, perusahaan yang dia besar kan setelah kepergian ayah nya.

"bos, ada assisten zidan", ucap reyhan memberitahukan bos nya.

zidan merupakan assisten dari pranaja corp, selama ini excel dan pranaja sudah cukup lama bekerja sama, namun entah kenapa cio pranaja belum pernah secara langsung menemui kenan.

awal nya kenan merasa di rendahkan oleh pimpinan utama pranaja corp itu, meskipun secara kenyataan memang excel tak ada apa apa nya di banding pranaja corp, namun karena kerja sama kedua nya selalu menguntungkan membuat kenan akhir nya tak terlalu memikirkan hal itu.

"baik", jawab kenan lalu berjalan keluar ruangan nya menuju ruang meeting di ikuti reyhan.

kenan sedikit kaget saat pintu ruang meeting di buka, bukan karena assisten zidan, melainkan karena bocah kecil di samping zidan.

"hey om kenan, om reyhan", sapa pran dengan tersenyum khas anak anak.

zidan pun berdiri bersama beberapa anak buah nya sambil menyapa kenan dan beberapa anak buah nya.

"tuan, ini ", ucap kenan tanpa melanjutkan ucapan nya sambil menoleh ke arah pran.

zidan tersenyum dan mengerti apa yang di maksud kenan.

"anak ini biasa di panggil pran, nama nya kebetulan sama dengan perusahaan tuan besar yaitu pranaja", ucap zidan memberitahukan, meskipun zidan menutupi status pranaja pada orang lain.

"saya tau, saya juga sudah mengenal nya, tapi kenapa bisa berada di ruangan ini"?, tanya kenan sebab belum mengerti.

zidan kembali tersenyum, sementara pran menjadi kesal sebab om kenan seperti meremehkan diri nya.

"nak pran ini, pembuat aplikasi game yang akan kita kembangkan", ujar zidan memberitahukan.

kenan dan anak buah nya nampak kaget menatap tak percaya bocah kecil di samping zidan.

pran hanya menatap malas semua nya.

meeting pun di mulai, setelah berjalan cukup panjang akhir nya kenan dan anak buah nya terpukau akan kemampuan anak kecil yang tadi mereka ragukan.

meeting pun selesai, kini sudah waktu nya makan siang, zidan dan pran serta anak buah nya pamit.

"kamu mau makan siang bareng om"?, ajak kenan karena merasa bersalah tadi sudah meragukan kemampuan pran.

"maaf tuan, saya harus mengantarkan pran pada orang tua nya", zidan yang menjawab sebelum pran menjawab.

kenan tersenyum pada zidan.

"tenang saja tuan, saya mengenal orang tua nya, nanti saya akan antarkan pran pulang setelah makan siang", ucap kenan meyakinkan zidan.

zidan nampak sedikit kaget, pasal nya kenan belum pernah bertemu langsung bos besar nya, apalagi tau kalau pran anak bos besar nya. bagaimana bisa kenan mengatakan mengenal orang tuan pran.

"om, tante laura itu tante aku bukan bunda aku", ucap pran akhir nya memberitahukan.

akhir nya zidan merasa sedikit lega, rupa nya laki laki di hadapan nya salah mengira.

begitu juga dengan kenan dan reyhan yang kini tau kalau nama wanita itu adalah laura, dan tau kalau pran bukan anak dari laura.

"ya sudah ayo om zidan, pran pengen cepet ketemu bunda", ajak pran tak sabaran.

zidan dan rombongan pun pamit meninggalkan gedung utama excel corp.

sementara kenan dan reyhan pun meninggalkan kantor untuk makan siang.

"kalau dia bukan anak wanita itu, apa mungkin dia anak gadis penolong itu"?, tanya kenan yang sedari tadi memikirkan tentang pran.

"laura nama nya bos, sudah lah jangan fikirkan gadis penolong kita lagi, laura juga cantik", ucap reyhan menggoda bos nya agar tak lagi berharap pada gadis penolong nya.

kenan hanya diam, dia masih penasaran dengan bunda dari pran.

hampir satu bulan sudah berlalu, kenan tak pernah bertemu kembali dengan pran, bahkan anak buah nya tak bisa menemukan keberadaan pran, ini hampir terjadi seperti pencarian gadis penolong.

akhir nya kenan tak punya pilihan lain selain bertanya langsung pada laura.

satu bulan ini, kenan hanya beberapa kali bertemu laura di lobby apartemen, kedua nya tak pernah saling sapa, karena memang kedua nya tidak mempunyai hubungan apapun selain tetangga di apartemen.

dengan ragu kenan menekan bell apartemen laura, beberapa saat kemudia laura membuka pintu dan menatap heran kenan.

"ada apa"?, tanya laura masih menatap heran kenan.

"boleh masuk"?, pinta kenan dengan ragu.

"hem", jawab laura lalu berjalan dan duduk di sopa ruang tamu.

kenan menutup pintu dan berjalan masuk lalu duduk di sopa berhadapan dengan laura.

"ada apa?, saya mau pergi jadi jangan buang buang waktu", ucap laura karena memang dia akan pergi.

kenan pun menyadari itu, laura sudah memakai pakaian rapih, serta tas kecil yang ada di samping sopa.

"apa boleh saya meminta alamat rumah orang tuan pran"?, pinta kenan akhir nya dengan wajah tak bisa di artikan.

laura menatap curiga laki laki di hadapan nya.

"untuk apa"?, tanya balik laura.

"saya hanya ingin memastikan ", jawab kenan yang tidak membuat laura puas akan jawaban itu.

"kau mengenal kedua orang tua pran"?, tanya laura masih waspada.

kenan menggeleng cepat, lalu mengangguk, membuat laura makin curiga.

"lantas apa yang mau di pastikan"?, kini laura makin curiga.

merasakan kecurigaan dari laura, akhir nya kenan memperkenalkan diri nama dia dan juga nama assisten sekaligus sahabat nya.

lalu kenan mulai menceritakan kejadian sembilan tahun lalu, dan menceritakan kalau wajah pran mempunyai kemiripan dengan gadis penolong nya.

laura nampak diam dan berfikir, sembilan tahun lalu memang abang nya belum mengenal kakak ipar nya, atau tepat nya belum menikah karena laura juga tau masa lalu hubungan kakak dan abang nya yang sama sekali tidak dekat sewaktu belum menikah, dan menikah karena di jebak ibu nya yaitu ibu kharisma.

Terpopuler

Comments

Putry Anasthasya Kinasih

Putry Anasthasya Kinasih

lanjut thor masih teka teki siapa sbnrx gadis penolong kenan apakah benar aulia?

2023-12-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!