"bohong kak, bilang ga enak tapi makan sampai nambah dua kali ni bocah", protes laura sambil menunjukan wajah nya di layar.
pran menatap sinis tante nya.
aulia dan zen terkekeh melihat tingkah putra nya.
"boy kau jangan nakal di sana, nurut apa kata tante", ucap zen menasehati putra nya.
"baik ayah", jawab pran dengan wajah cemberut nya.
"denger tuh", ujar laura sambil menjitak kepala keponakan nya lalu berlari menuju kamar nya.
"tante", teriak pran mengejar laura meninggalkan handphone nya begitu saja.
aulia dan zen hanya menghela nafas melihat tingkah adik dan putra nya.
zen mematikan hanphone nya, lalu aulia mulai menyajikan makanan untuk kedua nya makan malam.
pagi hari laura dan pran bermain di salah satu mall milik pranaja corp.
meskipun mall tersebut milik keluarga nya, baik pran maupun laura sama sama seperti layak nya pengunjung lain, hanya petinggi petinggi di mall tersebut yang mengenal kedua nya.
mereka berdua bermain dan berbelanja di mall tersebut, hingga di siang hari laura sudah membuat janji untuk makan bersama bagas dan ririn.
kini laura masuk ke dalam restoran di mall tersebut sambil menggandeng pran.
"hey tuan muda tampan", sapa ririn sambil mengelus kepala pran.
pran menyingkirkan tangan ririn, dia tak suka rambut nya di sentuh orang lain kecuali keluarga nya sendiri.
melihat ekpresi kesal pran ririn jadi sedikit takut meskipun itu hanya anak kecil, tapi anak kecil ini cukup mengatakan apa ke inginan nya makan dengan segera akan terlaksana.
ririn takut tuan muda akan mengatakan kalau akan memecat diri nya dari rumah sakit keluarga pranaja.
"maaf maaf tuan muda", ucap ririn dengan wajah menyesal.
"ia tante, jangan sentuh lagi rambut pran, nanti tidak tampan lagi", jawab pran santai lalu duduk di kursi.
bagas dan laura hanya menatap kedua nya lalu ikut duduk di meja makan mereka masing masing.
ke tiga dokter itu makan sambil berbincang hangat sementara pran asik dengan makanan nya sambil menonton game di handphone nya.
di meja lain kenan dan reyhan sedari tadi memperhatikan meja lain.
kenan dan reyhan memang sedang makan siang di restoran tersebut, namun saat mereka akan pergi, mereka mengurungkan niat nya karena penasaran dengan sosok pran.
entah kenapa kedua nya malah seperti penguntit anak kecil itu.
"seperti nya dia memang ibu nya bos", ucap reyhan akhir nya berkomentar.
kenan setuju dengan pendapat reyhan, lalu kedua nya meninggalkan restoran tersebut.
satu minggu berlalu, kini pran sudah kembali ke rumah orang tua nya, seperti biasa laura sepulang dari rumah sakit dia akan pulang ke apartemen.
sejak laura memutuskan tinggal sendiri dan bekerja seperti orang biasa, laura lebih senang menghabiskan waktu di apartemen seorang diri dengan berbagai kegiatan seperti memasak, melukis bahkan membuat novel.
entah kenapa malam ini laura malas memasak, dan memutuskan untuk membeli makanan di luar.
laura turun dari apartemen menuju lobby, laura sudah memesan taksi, entah kenapa dia juga malas untuk memakai kendaraan nya sendiri.
"terimakasih pak", ucap laura setelah turun dari taksi.
kini laura berada di daerah yang tidak terlalu jauh dari apartemen, tepat nya di salah satu wilayah tempat banyak nya penjual kaki lima.
laura masuk ke dalam salah satu tenda, dimana penjual ayam bakar.
"pa, makan sini ya", ucap laura yang memang sudah menjadi salah satu tempat langganan laura.
"baik non", ucap penjual ramah sambil menyodorkan gelas berisi teh hangat.
suasana memang aga sepi karena sudah cukup larut malam.
tengah asik makan, tiba tiba turun hujan dengan deras.
laura hanya menghela nafas, dia berharap hujan akan reda saat diri nya selesai makan.
selesai makan laura memesan taksi online, namun sialnya sudah berulang kali laura mencoba namun tak bisa, mungkin karena tengah hujan lebat dan sudah larut malam.
sudah dua jam laura menunggu, bahkan beberapa penjual sudah merapikan dagangan nya karena akan tutup, termasuk tempat laura makan.
"apa aku meminta anak buah abang jemput aku ya", batin laura hendak menghubungi zen.
"pak ayam bakar, makan sini ya", ucap seseorang lalu duduk di salah satu kursi dekat laura.
"aduh maaf den, sudah habis", ucap penjual meminta maaf.
laki laki tersebut nampak menghela nafas kasar, sedari tadi dia berkeliling mencari makanan, namun karena sudah larut malam dia belum mendapatkan nya.
laura tersenyum mendengar suara perut laki laki yang membelakangi nya berbunyi, begitu juga pedagang tersebut, sementara kenan nampak menahan malu.
ya, laki laki itu adalah kenan yang baru pulang dari kantor karena lembur.
kenan menoleh ke belakang karena mendengar suara kekehan kecil.
"kamu", ucap kedua nya bersamaan.
"ya sudah, saya permisi pak", ucap kenan hendak pergi untuk kembali mencari makanan.
"hey tunggu", ucap laura berdiri dan mengejar kenan yang sudah berjalan ke arah mobil nya.
"ada apa"?, tanya kenan malas sebelum membuka pintu mobil nya.
"kamu tingga di apartemen xx juga kan"?, tanya laura memastikan.
kenan hanya mengangguk, menatap malas gadis di hadapan nya.
"boleh saya numpang ke sana"?, pinta laura dengan wajah memohon.
kenan mengangguk lalu masuk ke dalam kursi kemudi.
laura dengan cepat masuk ke dalam mobil kenan.
"saya bukan sopir kamu, duduk di depan", ucap kenan menoleh ke belakang.
laura tersenyum kecil, lalu menerobos duduk di kursi samping kemudi membuat kenan sedikit kaget.
"ga bisa masuk lewat pintu", ketus kenan lalu memasang sabuk pengaman.
"kalau bisa dari belakang langsung, ngapain harus buka tutup pintu", jawab laura tanpa merasa bersalah.
kenan hanya menggeleng kan kepala melihat tingkah wanita di samping nya.
mobil pun mulai melaju, di perjalanan laura yang lelah langsung terlelap, sementara kenan sepanjang perjalanan mencari tempat makan yang masih buka, namun sampai mobil di lobby apartemen, kenan sama sekali tak mendapat makanan.
mobil berhenti, laura pun terbangun.
kedua nya berjalan bersamaan menuju lip.
saat di dalam lip lagi dan lagi suara perut kenan membuat wajah kenan merah karena malu.
laura nampak menahan tawa nya.
"tertawa saja, ga usah di tahan", ketus kenan menatap kesal laura.
pintu lip terbuka, kenan berjalan cepat lalu masuk ke dalam apartemen nya, laura yang mengejar kenan menghela napas kasar, lalu laura masuk ke dalam apartemen nya.
sekitar setengah jam kemudian bell apartemen kenan berbunyi.
kenan heran, sebab tak pernah ada tamu sebelum nya apalagi di malam hari, kalau itu reyhan pasti masuk tanpa harus memencet bell.
kenan berjalan dan membuka pintu apartemen nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Putry Anasthasya Kinasih
pasti laura itu ngirim makanan
2023-12-21
1