bab 2

sekitar sepuluh tahun yang lalu, kenan dan reyhan mengalami sebuah kecelakaan tunggal hingga seseorang menolong nya.

kenan dan reyhan sama sekali tak tau nama wanita penolong dalam hidup nya, sebab setelah kedua nya tersadar, kedua nya sudah berada di rumah sakit dan tak ada lagi wanita penolong tersebut.

yang kedua nya teringat hanya bola mata khas gadis penolong tersebut, kedua nya sudah mencari wanita penolong tersebut, namun sudah sepuluh tahun berlalu kedua nya tak pernah menemukan gadis tersebut.

kenan memutuskan membatalkan meeting nya dan kini kenan dan reyhan berjalan ke arah taman.

"hey boy", sapa reyhan sementara kenan hanya memperhatikan bocah tersebut.

pranaja menoleh dan menatap kedua nya curiga.

"ia om, ada apa"?, tanya pranaja waspada.

"boleh kita berkenalan ?, nama om reyhan, nama kamu siapa"?.

pranaja memperhatikan kedua nya lalu tersenyum kecil.

"sanghiang pranaja, biasa di panggil pranaja atau pran", jawab pranaja akhir nya.

reyhan tersenyum lembut.

"ini nama nya om kenan, teman om juga", ucap reyhan memperkenalkan bos sekaligus sahabat nya.

pranaja tersenyum dan mengangguk.

"boleh kita berteman?", pinta reyhan lagi.

pranaja kembali menatap curiga kedua nya, meskipun masih ber usia tujuh tahun namun pranaja anak yang cerdas seperti ayah dan kakek nya.

pranaja tau di sekitar nya ada orang orang ayah nya yang sedang mengawasi diri nya, pranaja merasa lega dan tersenyum ke arah kedua laki laki dewasa yang baru dia kenal.

"bagaimana?, boleh tidak kita berteman?", bujuk reyhan lagi sedikit memohon.

"boleh", jawab pranaja akhir nya.

reyhan akhir nya menemani pranaja bermain sementara kenan hanya duduk di kursi taman memperhatikan kedua nya juga para anak anak lain yang sedang bermain.

sebenar nya tujuan kenan berkenalan dengan bocah itu hanya ingin memastikan, tapi assisten nya itu malah memakai cara lain.

setelah sekian lama, akhir nya pranaja kembali ke apartemen di temani kenan dan reyhan.

pranaja mempersilahkan om reyhan dan om kenan nya duduk di sopa ruang keluarga, pranaja masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri.

"kita ngapain ke sini"?, tanya kenan heran pada anak buah nya.

"sudah bos diam saja", bisik reyhan yang masih memperhatikan ruangan tersebut.

laura yang selesai memasak hendak masuk ke dalam kamar, namun langkah nya terhenti saat melewati ruang tamu.

"kalian siapa hah", bentak laura membuat kedua laki laki itu kaget.

laura nampak waspada menatap tajam kedua laki laki tersebut.

"kau yang siapa?", celetuk kenan tanpa merasa bersalah.

laura menatap malas kedua laki laki itu lalu berjalan menuju kamar nya.

"bos apa dia ibu anak itu"?, tanya rayhan bingung.

"mana saya tau bodoh", jawab kenan kesal.

"kalau begitu anak itu bukan anak gadis cantik", ujar reyhan sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal.

kenan menatap malas reyhan lalu keluar dari apartemen laura di ikuti reyhan.

"kamu bawa orang asing masuk pranaja"?, tanya laura pada keponakan nya yang sedang memakai pakaian nya.

"ia mereka teman aku tante", jawab pranaja santai.

"kamu jangan sembarangan berkenalan dengan orang asing, atau tante bilangin sama ayah kamu ya", ucap laura memperingati keponakan nya.

"ia tante ia, pranaja ga akan sembarang kenal orang lagi", jawab pranaja malas.

di tempat lain, tepat nya hanya terhalang beberapa pintu apartemen orang lain dari apartemen laura, kenan nampak terdiam, dia masih ter ingat wanita penolong di masa lalu nya.

wanita yang sama sekali tidak di lacak keberadaan serta identitas nya.

"rey, sebetulnya aku pernah bertemu gadis itu", ucap kenan akhir nya.

reyhan cukup kaget sebab setau diri nya, kenan dan diri nya sama sama tidak pernah bertemu gadis penolong tersebut.

akhir nya kenan menceritakan pertemuan diri nya dan gadis penolong nya delapan tahun yang lalu, tepat nya satu tahun setelah tragedi kecelakaan itu.

Kenan bertemu gadis penolong itu di salah satu cafe, waktu itu kenan ragu kalau gadis itu merupakan gadis penolong nya, karena gadis itu tidak mengenal diri nya.

namun setelah kepergian gadis itu, kenan yakin kalau gadis itu memang penolong nya, sayang nya kenan tak bisa menemukan kembali gadis itu, bahkan cctv di cafe tersebut seperti sengaja di matikan, kenan yakin gadis itu bukan gadis sembarangan.

"bos maaf, andai gadis itu kita temukan, apa yang akan bos lakukan pada nya"?, tanya reyhan akhir nya.

kenan kembali terdiam, dia juga tidak tau apa yang akan dia lakukan.

"andai kalau kita bisa kembali bertemu gadis itu, aku yakin dia sudah menikah, apalagi seperti nya usia gadis itu dulu hampir se usia kita", ujar reyhan kembali ingin melihat reaksi bos sekaligus sahabat nya.

kenan hanya tersenyum hambar lalu berjalan masuk ke dalam kamar nya.

reyhan menatap kasihan pada bos nya, reyhan yakin salah satu faktor bos nya masih sendiri sampai saat ini karena gadis penolong itu.

reyhan hanya berharap bos nya segera menemukan pasangan hidup nya, reyhan juga berharap gadis penolong diri nya dan bos nya dalam ke adaan baik dan bahagia.

reyhan takut kalau di kemudian hari bos nya bertemu dengan gadis penolong itu, dan kemungkinan besar sudah menikah, reyhan takut bos nya akan merusak rumah tangga gadis penolong itu.

di belahan negara lain, aulia nampak sedang memasak untuk makan malam diri nya dan suami nya.

zen yang baru selesai mandi keluar dari kamar berjalan menuju dapur tempat istri nya berada.

zen kini berusia tiga puluh empat tahun, zen tersenyum lembut saat istri nya menoleh menatap nya.

istri nya masih nampak seperti seorang gadis, padahal usia aulia sudah hampir tiga puluh tahun dan sudah mempunyai putra berusia tujuh tahun.

"kenapa menatapku seperti itu"?, tanya aulia heran pada suami nya.

zen berjalan mendekat dan memeluk pinggang istri nya dari belakang.

"makin hari aku makin sayang sama kamu", ucap zen lembut sambil tetap memeluk pinggang istri nya.

"gombal, sudah lepas aku lagi masak", protes aulia.

zen terkekeh kecil lalu melepas pelukan dan duduk di meja makan.

zen dan aulia memang hanya tinggal di apartemen di negara ini, sebenar nya zen juga mempunyai rumah di negara ini, namun aulia lebih nyaman tinggal di apartemen atau di hotel saat menemani suami nya perjalanan bisnis.

salah satu alasan nya, agar aulia bisa memasak dan menyiapkan segala kebutuhan suami sendiri.

"ayah, mana bunda"?, suara menggemaskan membuat aulia menoleh ke arah suami nya.

rupa nya zen tengah melakukan vidio call bersama putra nya.

"kau tak rindu pada ayah boy"?, protes zen sebab putra nya malah menanyakan istri nya padahal diri nya yang menghubungi putra nya.

"rindu, tapi pran lebih rindu bunda", jawab bocah di seberang telepon sambil terkekeh.

aulia tersenyum dan berjalan mendekat pada suami nya.

"hey anak bunda, sudah makan malam belum"?, tanya aulia sebab perbedaan waktu hanya dua jam, dan di tempat aulia baru jam tujuh malam.

"sudah dong bunda, tapi masakan tante ga seenak masakan bunda", ucap pran dengan polos.

di sana laura hanya menatap malas keponakan nya.

Terpopuler

Comments

Putry Anasthasya Kinasih

Putry Anasthasya Kinasih

udah diurusin dikasih makan malah meledek masakan tantex ga enak pran pran😆😆😆

2023-12-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!