Dokter Laura
setelah kedua orang tua nya pindah ke desa tempat dimana sang nenek tinggal, laura memilih tinggal di apartemen sederhana.
awal nya keluarga nya tak mengizinkan, namun laura berhasil meyakinkan seluruh keluarga termasuk sang abang dan kakak ipar yang tinggal di rumah utama pranaja.
laura ber usia dua puluh lima tahun, usia yang sebenar nya cukup untuk menjalani rumah tangga.
tapi jangankan berumah tangga, mengenal cinta pun laura belum pernah.
kini laura bekerja di salah satu rumah sakit keluarga pranaja, namun tak ada satu orang pun yang tau kalau laura putri dari pemilik rumah sakit tersebut.
laura benar benar ingin menjalani hidup tanpa nama besar keluarga di belakang nya.
kini laura tengah makan siang di kantin rumah sakit di temani bagas, salah satu dokter di rumah sakit tersebut.
"ra ada yang nyariin", ujar ririn yang langsung duduk dan mengambil cemilan di hadapan laura.
laura menatap malas sahabat nya itu yang selalu asal makan makanan nya.
"siapa rin"?, bagas terlebih dahulu bertanya sebelum laura bertanya.
"nyonya aulia, beliau ada di ruanganmu", jawab ririn sambil mengambil kembali makanan laura.
baik bagas atau ririn hanya tau kalau laura adalah dokter pribadi keluarga pemilik rumah sakit tersebut.
laura berdiri dan bergegas menuju ruangan pribadi nya.
"kak ngapain ke sini"?, tanya laura setelah menutup pintu ruangan nya.
aulia tersenyum lembut pada adik ipar kesayangan nya.
"tante ko ga tanya pranaja", ucap bocah kecil cemberut yang berusia tujuh tahun yang duduk di samping ibu nya.
laura baru tersadar kalau ada keponakan tampan nya, laura tersenyum gemas lalu memeluk keponakan tampan nya.
"kamu ga sekolah"?, tanya laura gemas.
"ini sudah siang, jadi pranaja sudah pulang sekolah, dasar tante pikun", ejek pranaja terkekeh.
aulia ikut terkekeh, sementara laura nampak menatap malas keponakan nya.
"kakak mau menemani abang perjalanan bisnis selama dua hari, kamu juga dua hari kedepan kan libur bekerja, apa bisa menjaga pranaja"?, tanya aulia pada adik ipar nya.
"bisa sih, tapi aku ga mau tinggal di rumah, kalau mau pranaja ikut tante tinggal di apartemen bagaimana"?, tawar laura pada ponakan nya.
"boleh", jawab pranaja semangat dan memeluk laura.
aulia hanya menggeleng melihat kelakuan adik ipar dan putra nya.
"ya sudah, nanti kakak minta orang rumah bawakan baju ganti pranaja", ucap aulia memberi usul.
"ga usah, baju ponakan tante kan banyak di apartemen", tolak laura pada kakak ipar nya.
"ia bunda, baju pranaja banyak ko di apartemen tante", saut pranaja seperti orang dewasa.
aulia tersenyum dan mengacak lembut rambut putra nya.
"ya sudah bunda berangkat sekarang ke kantor ayah ya", pamit aulia pada putra nya.
pranaja mengangguk setuju, aulia pun pergi meninggalkan kedua nya.
sore hari laura berjalan bergandengan tangan dengan pranaja, semua orang tau pranaja, namun semua hanya tau kalau laura dokter pribadi pranaja, bukan tante pranaja.
"selamat sore tuan muda", ucap bagas saat laura dan pranaja sampai di parkiran.
"sore juga om", jawab pranaja ramah.
ririn pun ikut gabung, ririn dan bagas masuk ke dalam mobil bagas, sementara laura masuk ke dalam mobil nya serta pranaja duduk di samping kemudi.
laura mulai melajukan kendaraan nya keluar area parkir rumah sakit, dalam perjalanan nampak pranaja asik membuka laptop yang dia bawa.
laura menoleh ke samping saat berada di lampu merah.
"kamu masih kecil boy, main game lah bukan buka aplikasi ga jelas", ejek laura pada keponakan tampan dan cerdas nya.
"ini aku sedang buat aplikasi game tante", saut pranaja menghiraukan ejekan tante nya karena fokus mengerjakan karya baru nya.
laura hanya menggeleng melihat tingkah keponakan nya yang seperti orang dewasa.
kini laura dan pranaja tengah berada di salah satu mall, laura ingin berbelanja bahan makanan untuk memasak di apartemen nya.
meskipun laura tidak pandai memasak seperti kakak ipar nya, tapi pranaja selalu lahap makan masakan diri nya.
selesai berbelanja laura dan pranaja menuju apartemen laura, bocah itu bahkan membantu tante nya membawa bahan masakan.
"tante pranaja main dulu ya", pinta pranaja pada laura.
"ok, tapi jangan jauh jauh main nya", ucap laura yang sedang merapikan belanjaan nya.
pranaja keluar dari apartemen tante nya dan berjalan menuju lip, lalu menekan tombol loby apartemen.
saat pintu hendak tertutup, dua laki laki ikut masuk ke dalam lip.
pranaja memperhatikan kedua laki laki dewasa tersebut yang berpakaian seperti ayah nya.
"hey boy, kamu mau kemana"?, tanya reyhan yang merupakan assisten kenan.
pranaja mendongak menatap laki laki dewasa tersebut dengan tatapan menyelidik.
"main di taman om", jawab pranaja akhir nya.
reyhan tersenyum dan gemas melihat bocah tampan tersebut, sementara kenan nampak acuh.
ketiga laki laki itu keluar dari lip, pranaja berlari keluar gedung menuju taman setelah melambaikan tangan pada reyhan.
"wajah nya seperti tak asing bos", celetuk reyhan tiba tiba.
"hem, siapa"?, tanya kenan karena sama sekali tak memperhatikan pranaja yang sudah keluar gedung.
"bocah itu", jawab reyhan malas.
kenan hanya mengangkat kedua bahu nya lalu berjalan kembali menuju parkiran.
kenan lelaki ber usia tiga puluh tahun, cio sekaligus pemilik perusahaan excel corp, banyak wanita berusaha mendekati nya, namun tak ada satupun wanita yang berhasil mengambil hati nya.
bagi kenan wanita sama saja, hanya mengincar harta nya, terlebih masa lalu ibu kenan yang meninggalkan ayah nya demi lelaki yang lebih kaya dari ayah nya.
sejak muda kenan sudah memegang perusahaan ayah nya yang hampir bangkrut, hingga dengan kerja keras nya kenan berhasil membuat perusahaan ayah nya kembali berjaya seperti saat ini.
ayah kenan meninggal beberapa tahun lalu, dan itu hari terburuk kenan dan tak percaya laki pada yang nama nya wanita.
sementara reyhan sahabat sekaligus assisten kenan, reyhan merupakan satu satu nya orang kepercayaan kenan.
reyhan masuk ke dalam kursi kemudi, sementara kenan duduk di samping kemudi.
mobil mulai keluar dari apartemen melewati taman.
mata kenan terkunci pada anak laki laki yang tengah asik bermain di taman.
kenan ber usaha mengingat anak tersebut, namun dia tak bisa mengingat nya.
"bocah itu yang tadi saya maksud bos", ucap reyhan memberitahukan karena tau bos nya sedang memperhatikan pranaja.
saat melihat bola mata anak tersebut, kenan teringat wanita penolong di masa kecil nya.
reyhan dan kenan saling bertatapan saat kedua nya sama sama teringat wanita penolong kedua nya saat kedua nya masih berusia dua puluh tahun.
"gadis cantik", ucap kenan dan reyhan bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Putry Anasthasya Kinasih
ceo kenan itu spa ea?
2023-12-21
1