Hari menjelang gelap
Kiara masih di dalam kamar nya
Dia duduk menghadap jendela sambil terus memikir kan alur cerita ini, dia masih binggung apa dia gila atau hilang ingatan, namun dia merasa semua masih nyata
Bahkan dengan konyol kiara mengosok gosok tembok dan memukul lantai untuk menyadar kan diri sendiri jika dia memang benar benar tidak sedang berhalusinasi
Setelah tingkah ngak jelas yang ia lakukan tadi, kiara duduk kembali menghadap jendela kamar nya
" waktu dia sakit sakitan ini dia gak berani lagi sekolah kan terus dia jadi wanita pemurung akhir akhir ini juga si kiara ini agak menghindar dari keluarga nya kan ya seingat ku apa aku tulis aja"
Tiba tiba terdengar suara ketukan di pintu
Kiara menoleh ke arah pintu di belakang nya
pintu terbuka
" kiara Ibu masuk ya"
Ibu masuk ke dalam kamar kiara dengan membawa beberapa makanan di tangan nya
dia menghampiri nya
" kamu kok ngak keluar kamar ini ibu bawa kan makanan jangan di tolak lagi ya kamu makan"
Kiara menatap makanan itu
" ini bisa di makan?"
tanya kiara heran
Ibu terlihat sedikit terkejut juga nampak cemas
Bukan maksud kiara menghina makanan atau apa,dia berfikir ini dunia novel dunia buku, apa makanan nya asli bisa di makan
Ibu mengelus rambut nya
" lihat lah badan mu kurus kau jarang makan jika begini terus kau akan sakit lagi"
Ibu menaruh makanan tadi di meja tepat di depan nya
" emm maaf bibi eh maksud ku ibu apa kau punya buku dan pensil atau bolpoin"
Ibu mengganguk lalu membuka laci di bawah meja
" ini buku buku mu kau lupa ya"
Kiara mengganguk canggung, merasa bodoh kenapa dia dari tadi tidak membuka apa pun di sana
ibu memberikan buku dan bolpoin di atas meja , lalu berjalan duduk di tepi ranjang
" makan dulu jangan belajar apa pun dulu nak"
Kiara menganguk mengerti dan langsung makan
baru sesuap
"ini enak sekali bu"
kiara semangat sekali memakan nya, rasanya enak
ya dia tidak pernah makan full seperti itu di kehidupan lama nya
" pelan lah makan nya kalau kau kurang ibu ambil kan lagi"
Kiara sedikit tertawa
Skip kiara selesai makan
" bu aku mau tanya bu"
" iya mau tanya apa"
jawab ibu sambil merapikan tempat tidur kiara
" aku pingsan berapa lama?"
Ibu berhenti lalu menoleh ke arah nya
Ibu menghela nafas
" 3 hari kau tidak sadar"
kiara berguman " sesuai dengan buku"
Ibu menghampiri nya
" kamu istirahat ya, ibu keluar dulu"
" e bu kamar mandi nya di mana ya"
ibu tersenyum lalumenunjuk pintu pojok ruangan
" itu kamar mandi kau lupa kiara"
Kiara sedikit kaget
" kamar mandi nya di dalam kamar?"
Melihat putri nya yang kebinggungan,ibu menggandeng tangan kiara
" ayo ibu antar kiara pasti binggung kan"
sesuai permintaan kiara
Ibu menemani kiara di kamar nya mereka berdua saling ber pelukan
Kiara merasa begitu nyaman
" kiara kata dokter kamu jatuh nya terlalu keras mungkin ada beberapa ingatan kamu yang gak ada dan ada ingatan yang masih ada"
Kiara hanya diam mendengar kan
" ibu mau tanya gadis yang tadi memanggil mu kakak siapa namanya"
" ara bu adik ku" jawab kiara
Ibu mengganguk
" kalau laki laki yang peluk kamu tadi siapa"
" ayah ya"
" bukan yang muda tadi"
" oh kayak nya itu kakak ku alvaro ,yang di sebelah nya vero"
Ibu tersenyum
" setidak nya kamu ingat keluarga nak"
hening beberapa saat setelah obrolan
" besok kamu mau sekolah ngak?" tanya ibu lagi
" mau aku mau sekolah" kiara penuh antusias menjawab ibu
" akhir nya kamu mau sekolah ya uda besok ibu bantu siap siap ya"
mereka pun saling mengerat kan pelukan dan tertidur bersama
Beberapa jam setelah tertidur kiara terbangun
dia melihat sekeliling lalu duduk sambil bersandar dia menatap ibu tertidur membelakangi nya
" ternyata aku benar benar pindah aku ngak halu ya"
Kiara turun dari ranjang menuju kamar mandi
Setelah selesai dia menuju meja belajar nya dan duduk di sana
Kiara menulis kan hal hal yang dia ingat
ulisan kiara
1 harus baik sama semua orang
2 baik sama ara
3 deketin kakak
4 rajin belajar
5 kenalan sama cowok cowok ganteng yang deket sama ara
6 cari temen cowok yang banyak
7 ikut eskul yang ada cowok nya
"eh"
Kiara tersadar dengan tulisan nya sendiri
" bisa bisa nya aku kepikiran kayak gini"
Kiara menutup lalu memasuk kan buku nya kembali ke laci
dia berdiri dan meregang kan otot tangan nya
" aduh capek nya biasa nya aku nyuci jam segini"
Kiara teringat sesuatu
" kalau aku di dalam sini kiara yang asli kemana ya?"
" masak dia masuk tubuh ku kasian banget"
" kalau dia mati gimana terus tubuh ku kan kebentur apa aku mati di sana, lah aku uda mati mungkin , terus yang hajar geng sebelah gimana wah"
Kiara ber tanya tanya pada diri sendiri
dia ber jalan mondar mandir di dalam kamar
tak sengaja dia berhenti dan berdiri di depan cermin setengah badan di kamar itu
Kiara mematung menatap pantulan diri nya di cermin
" a aku"
sambil menunjuk cermin dia sedikit meringis
" aku cantik banget wajah ajah berubah"
Kiara dulu ber kulit kuning langsat sedikit gelap
rambut nya tidak terlalu panjang dan di kuncir da tidak pernah melakukan perawatan apa pun dan ya dia biasa saja
Sedang kan dia yang sekarang
Wajah nya sedikit chuby merona
Kulit nya mulus kuning langsat cerah Rambut nya ber warna kecoklatan panjang nya se lengan nya
Alis nya tertata rapi bulu mata nya lentik dan memiliki bibir peach alami
Kiara mengelus gelus dirinya sendiri, menyentuh pipi kaki, tangan dan rambut
" aku cantik banget kalau shinta liat aku modelan begini wuihh pasti dia komentar ber jam jam"
Kiara diam, dia berjalan lalu seketika menoleh ke belakang melihat cermin lagi ia tertawa, lalu berjalan seperti sedang melakukan sesi pemotretan dan kembali ke cermin
" wah kiara yang asli bisa bisa nya murung, padahal dia cantik, kaya, badan nya bagus begini, modelan gini gak boleh di sia sia in ini, harus di manfaatin, kiara tenang aku bakalan bikin kamu ngak sia sia kasih badan ini"
seketika kiara diam, dia terpikir sesuatu, lalu duduk
" shinta gimana ya dia apa dia baik baik aja jangan jangan orang orang jahat sama dia, tapi dia kan uda aku ajarin semuanya shinta, kamu baik kan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Kania Rahman
yah Shinta gimana kabarnya,, terutama bpk nya 🤔🤔
2023-12-11
2