Kiara tersenyum membayang kan kehidupan nya yang indah, hal hal yang menyenang kan, tanpa kekurangan apa pun.
Senyum nya begitu lebar terukir dari wajah polos nya
"aku bahagia sekali"
dia kemudian membuka mata nya perlahan
" memang aku ini sudah gila, bisa bisa nya orang seperti ku membayang kan hal hal tidak pantas menjadi nyata seperti itu"
HARI BESOK NYA
Kiara sedang duduk di atas batu di sebuah lahan kosong di sekitar sekolah nya.
Terlihat dia sedang dengan malas mengotak atik ponsel nya, shinta yang dari tadi makan jajan nya merasa bosan
" ra,yuk samperin aja sekarang mereka"
Shinta sudah muak melihat sahabat nya yang dari tadi terus duduk dan melakukan hal hal tidak jelas itu
Kiara mendengar keluhan sahabat nya itu , seketika berdiri
" ya uda oke"
Kiara berjalan mendahului nya,shinta menyusul dari belakang.
" ra kita cuma ber dua lagi nih cerita nya"
Kiara menggangkat bahu nya malas menanggapi celetukan shinta
"biasa nya kita berantem nya juga cuma ber dua"
Shinta menyusul langkah sahabat nya itu
" bukan gitu,emang gak capek harus mukulin orang terus, takut nya ada yang mukul dari belakang gitu lo"
kiara tersenyum kecil
" ngak, kan nanti kamu bisa teriak kalo ada yang nyerang dari belakang, lagian enak aj mukulin orang orang gak jelas "
Shinta mendorong pelan bahu kiara.
" psychopat lu ra"
" gak takut ma gue"
Mereka ber dua saling tertawa sepanjang jalan.
Mereka ber dua sampai di sebuah gang sempit, Jalanan itu ber sebelahan dengan sungai yang cukup deras suasan juga sangat sepi, karna tempat nya memang di pinggiran kota
" jembatan nya rusak ya?"
Tanya shinta sambil menggamati jembatan di sebrang mereka itu,kiara ikut memperhati kan nya juga.
Pandangan kiara kemudian teralih menatap sungai yang arus nya deras
"deres banget" guman kiara
Kiara menghenti kan langkah nya
" shin"
Panggil kiara sambil menatap sungai di depan nya
Shinta ikut ber henti dan mengamati wajah sahabat nya itu yang terlihat sedikit melamun
" kenapa ra,jangan gelamun natap sungai gitu ah,ngak boleh"
Kiara ber alih melihat shinta
" kenapa gak boleh?"
Shinta terlihat sedikit canggung dengan pertanyaan sahabat nya
" ya gak boleh lah,takut nya tiba tiba lu nyebur"
kiara masih menatap shinta
" ra lo kenapa"
Kiara tertawa keras
"maksud nya, lo takut gue tiba tiba nyebur mau bunuh diri"
Shinta memukul kiara
" lo itu jangan sembarangan kalo gomong"
Shinta menarik tangan kiara menjauh
" ayok kita pergi dari sini, jangan lama lama di situ,tuh liat belakang lo ada pohon gede banget"
Kiara menoleh ke arah belakang nya
" eh,kok aku gak sadar ada pohon di situ ya " batin kiara
Skip kiara selesai ber kelahi dengan beberapa orang dari sekolah sebelah
" ni minum"
Shinta menyodor kan sebotol air, tanpa menjawab kiara menggambil botol air itu,
Mereka ber dua duduk di pinggir sungai
" harus nya kamu itu lahir jadi cowok ra"
Kiara hanya diam
" masak cewek selalu mukulin cowok"
Kiara merenggang kan badan nya
" hobi sih"
Shinta menatap kiara
"hobi yang gila"
kiara menatap langit yang sudah mulai agak gelap
" seadai nya aku bisa masuk ke buku novel yang aku baca itu, udah aku hajar sampek puas orang yang uda nyakitin cewek bernama kiara itu"
Shinta tertawa.
" iya iya, si paling kiara"
" habis kesel banget tau ngak, tu cewek kiara mau gue pukul kepala nya biar sadar hidup nya udah enak"
" tapi dia punya keluarga yang hangat loh,yah walaupun sebenar nya dia di rundung, dan ya ada beberapa bagian yang masih teka teki gitu,
dia terlalu cupu,gue gak suka,gak sat set"
shinta tertawa
" ya uda baca aja sampek ketiduran,biar bisa jadi tu cewek, apa lagi cowok cowok nya ganteng ya, rakus dikit ngak ngaruh"
Kiara mengganguk setuju
HARI BER GANTI DENGAN CEPAT
selang sebulan setelah obrolan mereka itu, banyak hal yang terjadi, termasuk kiara
Kiara berubah
Dia terlihat lebih puitis,Kata kata nya seakan dia tidak akan lagi berada di dunia ini.
Selalu ada hal hal tidak menyenang kan yang di ucap kan
" ayah,emoga ayah sehat selalu ya"
Meskipun kiara sudah bicara dengan ayah nya puluhan kali,angan kan di jawab menatap anak nya itu saja ayah nya enggan
" sudah masuk sana"
Kiara menuruti perintah ibu tiri nya dan berjalan masuk ke dalam kamar nya
Di kamar kiara tidak bisa tidur, memikir kan perasaan nya selama ini
" apa yang terjadi pada ku sebenar nya,kenapa aku merasa tidak akan hidup lama "
Kiara mengirim pesan ke pada sahabat nya
" shin, jga diri mu ya tetap ber buat baik dengan cara mu dan jangan takut menegak kan keadilan"
Pesan kiara di balas cepat oleh shinta
" mulai lagi puitis nya, udah dong nakutin tau ngak"
Kiara hanya tertawa sambil menutup mata nya
" kak, aku kangen kakak, aku pengen ketemu kakak,Ibu aku ikut ibu aja ya, ayah jahat sama aku, ayah benci aku"
Kiara menetes kan air mata nya
"kalo aku boleh milih,lebih baik aku gak usah di lahir kan,supaya ibu tetap hidup,dan kakak pasti masih hidup, dia gak perlu nyelametin aku,aku bisa lihat kalian utuh di atas sana"
Kiara menangis semalaman dalam diam
Dia menutup mulut nya supaya suara tangis nya tidak terdengar keluar
tak terasa dia tertidur dalam tangis nya
Keesokan hari nya
Kiara bersama shinta sedang berjalan untuk pulang ke rumah mereka
Karna ada kepentingan, shinta mengajak kiara lewat jalan yang lebih cepat sampai ke rumah mereka
Mereka ber jalan melewati jalanan gang yang berada di pingir sungai itu
Ya
Jalanan yang tempo hari mereka lewati itu
" jembatan nya masih belum di perbaiki, bahaya banget"
Ucap shinta sambil berjalan ber iringan dengan kiara.
" udah ayo cepet pulang nya,ni udah mau gelap,nanti ayah dan tante marah"
Sambil mengganguk i jawaban sahabat nya it shinta mempercepat langkah nya
Tiba tiba
Mereka mendengar suara teriakan minta tolong dari arah sungai itu
Reflek mereka melihat sekeliling tempat itu
" ada hantu kayak nya ra,ayo lari"
Shinta ber lari meninggal kan kiara di sana
Namun kiara tetap diam sambil terus masih menggamati sekitar
" ada yang tenggelam kah" guman kiara
Shinta sudah cukup jauh ber lari
Dia menoleh ke belakang, dan melihat kiara masih diam di sana.
" duh,kok masih di situ si, ngebleng nih anak aduh"
shinta berlari menghampiri kiara yang masih diam di sana
" heh, ayo lari"
Kiara tidak memperduli kan shinta
Dia masih terus mengamati sungai itu dengan cermat
" ra denger,au di liatin sampek besok ya ngak ada orang kalo itu"
"diem"
Sentak kiara
Kiara memperhati kan di bawah jembatan yang rusak itu
Ada seorang anak yang tengah tengelam, namun kepala nya masih terlihat
kiara menunjuk anak itu
" lihat ada anak tenggelam"
Kiara ber lari ke arah anak itu
shinta melihat itu langsung ber teriak minat tolong
"tolong tolong ada anak tenggelam tolong"
Teriakan shinta cukup keras,beberapa orang kemudian mendatangi nya
" mana yang tengelam"
Ucap salah satu warga
Shinta menunjuk di bawah jembatan
" itu pak,ada anak pak,sahabat saya lagi nyelametin"
Warga bersama shinta ikut menghampiri kiara
Di sisi kiara
Kiara melepas tas nya dan langsung melompat ke sunga
Dia berenang mendekati anak itu
Kiara memeluk anak itu
"Kamu ngak papa"
Anak itu mengganguk meski pun sedikit lemas
Kiara buru buru berenang ke pingir
Beberapa warga serta shinta sudah berada di sana
kiara menyerah kan anak itu dari bawah
Warga menarik anak itu
Anak itu berhasil di bawa ke darat
Kiara kemudian ber susah payah naik
Saat setelah naik
Tiba tiba kaki kiara tergelincir batu di sana
Kiara terjatuh ke dalam sungai
samar samar kiara mendengar teriakan shinta
" kiaraaaaaaaaaaa"
Kiara terjatuh ke dalam sungai
Kepala nya membentur batu di sana
Dia masih bisa sedikit mendengar teriakan bercampur tangisan shinta
Mata nya perlahan lahan tertutup
" ibu,kakak, aku akhir nya menyusul kalian" ucap kiara sebelum akhir nya kesadaran nya hilang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Retno Isma
mengsedih
2025-01-01
0
sahabat pena
Mellow😭😭😭
2024-08-26
0
Silvi Aulia
aku mampir kak 🙏 jangan lupa mampir juga di novelku ya kak buat saling dukung karya novelnya 🤗
2024-01-11
2