Bab 4. Pernikahan

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, di mana pernikahan termewah tahun ini di selenggarakan di kediaman Duke, semua tamu yang hadir adalah tamu penting, momen ini adalah momen dimana para bangsawan berkumpul bahkan untuk para bangsawan yang berbeda kubu sekalipun, karena Duke adalah orang terpenting kedua setelah kaisar. namun tak banyak orang yang Sarah kenal karena rekan rekannya pun tak semuanya dapat hadir, kebanyakan dari mereka merasa canggung untuk datang ke pesta pernikahan Sarah

"Wah siapa yang sangat cantik ini? apa dia Sarah kita?" ucap seorang dari mereka

"Aku senang kalian menyempatkan diri untuk datang" jawab Sarah dengan senyum manisnya

"Sebentar lagi saat acara di mulai kami harap kamu akan mendapat kehidupan yang jauh lebih menyenangkan, semoga kita masih bisa sering bertemu ya"

Beberapa saat kemudian Sarah di jemput dan di minta untuk menuju Altar pernikahan. Sarah merasa jantungnya berdegup kencang, ini adalah awal dari kehidupan baru yang pasti akan jauh berbeda dengan kehidupannya yang lalu. Sarah merasa ingin lari sejauh yang dia bisa namun semua itu tak mungkin iya lakukan, mengingat ini adalah salah satu hari paling penting dalam hidupnya, dia hanya berdoa semoga ini adalah jalan yang paling benar untuknya

Dalam altar pernikahan itu terlihat Duke dengan ketampanannya terpampang nyata bak patung hidup yang rupawan, semua mata tertuju padanya hingga perhatian itu teralihkan saat Sarah memasuki altar pernikahannya

Wajah elok dan kulit mulus itu memikat semua mata yang, tak terkecuali Duke yang sedari tadi memang menunggu Sarah, dia terpesona untuk kesekian kalinya pada calon istri yang beberapa menit lagi akan seutuhnya menjadi miliknya itu

Beberapa hadirin yang datang menganggap mereka sangat serasi namun tak sedikit juga yang masih berfikir pernikahan tanpa cinta itu adalah hal yang tak istimewa. di antara banyaknya tamu undangan ada juga Angela yang menghembuskan nafas berat karena kekecewaannya pada Duke yang dahulu pernah menjalin kasih dengannya

" Angela, semua akan baik baik saja, suatu saat jika Duke sadar kalau kamu adalah cinta sejatinya, beliau pasti meninggalkan gadis rendahan itu" ucap salah seorang teman Angela

"Aku baik baik saja, hanya merasa kurang nyaman, mari kita cari tempat untuk istirahat" Angela perlahan meninggalkan tempatnya berdiri dan beralih mencari tempat duduk yang agak jauh dari lokasi pemberkatan

Semua mata yang menyaksikan Angela perlahan meninggalkan kurainya merasa kasihan dan semakin tak menyukai Sarah walaupun mereka tetap mengagumi paras cantiknya

Acara pernikahan yang cukup besar itu berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti, Sarah terus berada di sisi Duke karena dia sama sekali tak mengenal para bangsawan itu, ada beberapa bangsawan yang menyapa Sarah dan sarah dapat beradaptasi dengan baik walau dengan keadaan yang sangat gugup, saat semua orang tengah sibuk berbincang Sebastian mengajak Sarah yang sudah terlihat lelah untuk masuk ke dalam dan beristirahat

Mereka tiba di kamar pengantin dengan beberapa pelayan, Sebastian meminta sarah untuk masuk dan beristirahat terlebih dahulu sedangkan dia akan pergi menemui beberapa orang lagi, Sarah memahami bahwa Sebastian memberinya ruang untuk istirahat tanpa gangguan karena memang seharian ini Sarah sudah harus memakai gaun gaun besar dan berada di pesta yang sangat sibuk

Setelah sarah selesai mengganti bajunya dia lantas duduk dan menatap kasur empuk itu, dia merasa lelah dan mengantuk namun dia juga takut ketiduran jika merebahkan dirinya saat itu

"Mungkin berbaring sebentar tak akan membuatku ketiduran, sebentar saja" sarah bicara sendiri sambil perlahan merebahkan tubuh lelahnya di kasur besar itu

Tiba tiba Sarah merasa ada yang menyentuh kakinya, dia terkejut saat mengetahuj bahwa Duke yang memegang pergelangan kakinya

"Ah tuan Duke, oh maaf Sebastian, aku tak sengaja tertidur, aku tak bermaksut begitu dan...."

"Dan?" tanya Sebastian

"Tolong lepaskan kakiku"

"Baiklah" Sebastian memang melepas pergelangan kaki Sarah namun dia langsung beralih memainkan kancing baju Sarah

"Sebastian ini terlalu dekat" ucap Sarah sambil menundukkan wajah merahnya

"Bukankah kita seharusnya lebih dekat lagi untuk melanjutkan proses pernikahannya?" Sebastian semakin suka menggoda Sarah yang sudah sangat malu

'Apakah kamu akan menolak ku seperti dia? apakah kamu akan bilang ini pertama kalinya seperti dia, apakah kamu akan menutupi sebuah aib dengan keanggunan dan kepolosanmu? atau kau akan bertingkah lebih memalukan daripada dia' Sebastian membatin sambil menatap istri barunya itu

"Tolong lakukan perlahan dan jangan terus membuatku malu Sebastian" jawab Sarah sambil memalingkan wajahnya

Sebastian tertawa kecil, doa tak percaya bahwa istrinya itu memiliki jawaban yang di luar perkiraannya, dia langsung mencium dan menjelajah di atas tubuh istri polosnya itu

Malam yang singkat itu berlalu dengan sangat panas hingga Sarah ketiduran dan Sebastian meninggalkannya, tapi sebelum itu dia membenarkan posisi selimut sarah lalu tanpa sengaja dia melihat bercak merah itu di atas ranjangnya, Sebastian menutup sebagian wajahnya dengan tangannya, dia merasa agak keterlaluan malam ini pada wanita saleh seperti Sarah

Saat Sarah terbangun, dia telah sendiri dan merasa seluruh tubuhnya sakit, dia beranjak ke kamar mandi namun kakinya masih sangat gemetar saat hendak berdiri, alhasil Sarah langsung terjatuh dan mulai mengatur nafasnya lagi, apalagi terdengar suara pelayan yang mengetuk pintu kamarnya dan bertanya apakah Sarah baik baik saja di dalam

"Aku tak apa" teriak sarah sambil berdiri sekuatnya menuju kamar mandinya

"Nyonya saya akan masuk ya?" tanya kepala pelayan yang semakin khawatir pada Sarah

Saat Pelayan itu masuk dia tak mendapati Sarah di ranjangnya, hanya ada bekas noda darah di atas ranjang sedangkan Sarah dan selimutnya tak ada di sana

"Nyonya anda baik saja? kami akan membantu anda untuk mandi"

"Saya baik baik saja, saya hanya meminta pakaian ganti, saya akan mandi sendiri kali ini" ucap Sarah sambil membuka sedikit pintu kamar mandinya untuk melihat lawan bicaranya

"Baiklah nyonya" kepala pelayan segera menyiapkan keperluan yang di minta Sarah

'Astaga, apa yang tuan lakukan sih pada gadis polos seperti nyonya' batinnya

Sarah sarapan sendirian, walaupun ini hari pertamanya menjadi seorang duchess. Sesekali dia memijat kepalanya yang masih terasa pusing, sedangkan di tempat lain Sebastian sedang menemui ayahnya

"Apa ayah memanggilku?" tanya Sebastian yang baru saja datang

"Kamu bisa datang nanti setelah mengurus istri barumu kan, jangan bilang kamu meninggalkannya sendiri" ucap sang ayah

Sebastian hanya tersenyum kecil

"Memang kamu dan ayahmu sama saja, tidak peka" ucap sang ibu

"Sebastian dengarkan ayah, walaupun kamu menikahinya karena sebuah perjodohan tapi kamu harus baik padanya, kamu harus memupuk rasa cinta itu, karena dia juga pasti berusaha untuk bertahan denganmu yang sangat Menyebalkan itu, ayah harap kamu akan mencintai dan bahagia dengan pilihan kakekmu, dia bukan dari kalangan biasa, dia adalah anak dari orang orang yang saleh dan taan pada kebaikan, jadi kamu harus menjaganya sepenuh hatimu"

Sebastian mengiyakan permintaan kedua orang tuanya itu, dia tau bahwa mungkin kali ini dia tak akan terluka, mungkin kali ini tak akan ada penghianatan lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!