Akhirnya pertunangan akan di laksanakan dua hari lagi dan para pelayan sudah mempersiapkan semua keperluan pesta namun tiba tiba datang pelayan dari kediaman Duke dan mereka berdalih akan membantu persiapan pesta, Alhasil keluarga Saras yang tak bisa menolak niat baik itu hingga membuat rumah mereka yang sederhana seketika menjadi sangat mewah, walau ini hanyalah pertunangan namun semuanya tampak seperti pesta yang sangat besar
" Ibu apa ini adalah sebuah hal yang baik?, ini kan masih pertunangan saja?" Tanya Saras pada ibunya
"Kalau ibu sih merasa senang karena hari spesial mu jadi sangat indah begini" Jawab sang ibu, Vania juga mengangguk setuju
Sarah merasa ini terlalu berlebihan tapi dia juga sadar bahwa pasangannya adalah seorang Duke yang pastinya sudah terbiasa dengan hal semacam ini, dalam hati Saras takut mengecewakan calon tunangannya, karena bagaimanapun mereka tak saling kenal dan tak pernah bertemu
Waktu semakin cepat berlalu hingga rombongan Duke tiba di kediaman Sarah tepat waktu. Keluarga Sarah langsung menyambut mereka dengan Hangat.
Untuk pertama kalinya Sarah dan Duke Sebastian bertemu, Duke tersenyum kecil sedangkan Saras merasa sangat canggung. Mereka berdua mengikuti proses pertunangan dengan sangat baik hingga waktunya untuk istirahat, dimana para orang tua dapat mengobrol dan menyambut hangat tamu yang datang.
"Sarah" panggil Sebastian pada Sarah
"Ya tuan Duke" jawab Sarah
Sebastian terdiam cukup lama sambil menatap tunangan barunya itu, setelahnya dia mengajak Sarah berkeliling bersama, dia beralasan ingin melihat lihat suasana di kediaman keluarga Stuart
"Lain waktu aku ingin menjelajahi perpustakaan yang sangat padat dengan buku itu"
"Saya akan siap mengantar anda kapan saja tuan Duke" Balas Sarah
Tiba tiba Sebastian berhenti dan menoleh pada Sarah, dia mendekat namun Sarah langsung mundur perlahan
"A..a ada apa tuan?" Sarah menunduk karena gugup
"Panggil aku Sebastian Sarah, aku tunanganmu sekarang"
"Iya Sebastian" Ucap Sarah, pipinya memerah dan kedua tangannya saling menguatkan agar tak semakin bergetar. Sarah merasa jantungnya akan melompat keluar lalu melarikan diri dari situasi ini
Sebastian sendiri enggan mengalihkan pandangannya dari wanita cantik nan saleh itu, tak pernah terbesit dalam benaknya dia bisa bertemu wanita seindah Sarah dengan tutur kata yang lembut dan suara yang merdu, dia adalah gambaran bidadari tanpa sayap yang bisa hidup di dunia yang sangat rumit ini
"Sarah aku tau kamu wanita yang baik, ku harap kita bisa hidup rukun, aku tak bisa menjanjikan kehidupan bak Romeo dan Juliet tpi aku janji kamu akan hidup makmur" Tutur Sebastian
Sarah mengiyakan harapan Sebastian, dia tau maksud dari ucapan Sebastian. Pernikahan tanpa cinta namun tetap saling menghormati, dan Sarah faham kalau mungkin seumur hidup mereka akan jadi rekan saja dalam pernikahan ini
Walau ucapan itu tak kasar namun cukup membuat Sarah menangis sesenggukan saat acara telah selesai, saat semua orang telah beristirahat dan kegelapan mulai menggantikan siang, Sarah terduduk sepi dalam kamar kecilnya, dia tak pernah merasa se hampa ini, tak peduli bagaimana dia mengelak dan menghibur diri namun kenyataan bahwa pernikahan ini hanya sebatas kerjasama.
Hari berganti begitu saja, tak terasa pernikahan kurang dua minggu lagi dan Sebastian menentukan janji temu dengan Sarah, Sarah langsung bersiap untuk datang di tempat yang sudah di tentukan. Jantungnya berdegup kencang, dia merasa gugup untuk bertemu namun dia juga terus mengingatkan dirinya untuk tetap menjaga hatinya agar tak berharap lebih dari hubungan ini
Sarah tiba terlebih dahulu, dia duduk dan memesan sebuah teh, Sarah tak berani menelaah sekitar karena banyak mata yang sedari tadi mengawasinya, mungkin mereka penasaran dengan calon istri Duke, bagaimanapun Duke adalah orang yang populer karena segala prestasi dan kontroversinya
Tak berselang lama Sebastian datang dan duduk tenang di hadapan Sarah
"Apa kamu lama mengunggu?" Tanya Sebastian
"Tidak terlalu lama, apa perjalananmu lancar?" sarah mencoba untuk mencari topik pembicaraan
"Perjalanannya sangat lancar dan karena aku punya waktu luang hari ini jadi aku mengajakmu bertemu, ayo kita jalan jalan untuk memilih baju pengantin"
" Baik sebastian"
"Jangan terburu buru, nikmati dulu tehmu lalu setelahnya baru kita pergi"
Setelah percakapan itu keduanya diam hingga teh itu benar benar habis dan mereka mulai beranjak meninggalkan tempat itu
Mereka terus menjadi pusat perhatian hingga sampai di butik mewah itu, di sana Saras di minta untuk memilih gaunnya dan mereka menyarankan banyak gaun model terbaru, namun Sebastian menolak keras gaun yang terlalu terbuka, dia juga sangat mengiyakan gaun gaun yang dipilih Sarah karena rata rata gaun yang dipilih Sarah sangat cantik dan masih tergolong sopan
Setelah memilih gaun mereka lantas pergi ke toko perhiasan untuk memilih cincin pernikahan hingga membeli beberapa perhiasan untuk Sarah. Setelah itu Sebastian langsung mengantar Sarah pulang, dia juga menyempatkan diri untuk menyapa orang tua Sarah
"Ayah ada di rumah?" Sarah berjalan ke arah ayahnya yang sepertinya baru saja pulang, sedangkan sang ayah yang membawa banyak buku langsung bingung untuk menaruh buku bukunya karena melihat Sebastian juga datang menghampirinya,
"Biar aku bawakan kedalam yah" Sarah langsung mengambil banyak buku itu dan berpamitan sebentar pada Sebastian untuk menaruh buku buku yang di bawa oleh ayahnya
"Tuan Sebastian senang bertemu dengan anda, maaf keadaan saya sedang kacau begini" ucap Antonio pada Sebastian
" Tak apa ayah, aku lah yang salah karena tak mengabari Terlebih dahulu jika ingin berkunjung" Balas Sebastian
"Mari masuk, maaf karena sedikit berantakan"
Rumah Sarang tak terlalu besar namun di setiap ruangan terdapat buku walau hanya ada satu atau dua buku saja, namun walau begitu seluruh ruangan tetap sangat rapi dan tak ada yang perlu di khawatirkan karena penempatan setiap barang terlihat begitu enak do pandang, memang seluruh anggota keluarga adalah orang yang teliti, resik dan suka membaca
Di ruang tamu ternyata ada Revan yang sedang membaca bukunya dengan santai, setelah melihat Sebastian dan ayahnya dia langsung berdiri dan menyambut keduanya, Revan bicara formal pada Sebastian
"Ayah, dan Tuan Duke silahkan duduk, maaf karena tak menyambut tamu dengan baik" ucap Revan yang sebenarnya tak suka pada sebastian
"Ini salahku tak memberi kabar terlebih dahulu, slam kenap kakak ipar, namaku Sebastian, kakak bisa memanggilku Sebastian saja" Balas Sebastian
Alhasil mereka bertiga duduk di ruang tamu,emang benar kalau Duke Sebastian ini sangat berwibawa dan pembawaannya selalu mengintimidasi, tanpa melakukan apapun dia mampu membuat lawan bicaranya tak bisa berkata kata
" Bagaimana kabarmu nak Sebastian?" Ucap Ayah basa basi
"Saya sangat baik dan menunggu momen seperti ini, saya agak sibuk itu sebabnya sulit untuk menemui Sarah"
Ayah sarah mengangguk lalu menarik nafasnya lembut
" Nak ayah tak bisa menilai atau mengatakan apapun tentang pernikahanmu dengan Sarah, ayah hanya berpesan padamu tolong jaga putri kami, dia anak yang baik dan selalu berusaha untuk menjadi bisa berguna, kadang dia menutupi perasaannya walau saat terluka, Jikalau dia membuatmu lelah dan ingin menyerah tolong kembalikan dia pada kami, kami titipkan dia padamu, tolong jangan menyakiti satu satunya putri kami, kami tak akan meminta apapun untuk itu hanya menitipkannya padamu"
"Iya ayah" Balas Sebastian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
🍁мαнєѕ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
better than before.. good job
2023-12-09
1