Hari semakin siang,matahari semakin tinggi,perut Lisa yang memang belum diisi dari kemarin sudah mulai bergemuruh,Eri yang mendengar suara perut Lisa menepuk jidatnya karena lupa menawari tamunya makan,sedangkan Lisa hanya tertunduk malu.
"Nona maaf ya,saya lupa menawari makan,anda pasti sekarang sudah kelaparan, ayo mari saya antar ke ruang makan"
"Ga apa apa mba,saya yang harusnya minta maaf sudah merepotkan,dan tolong jangan panggil saya nona,panggil Lisa aja mba"
"Oke Lisa,yu kita makan,kamu juga jangan panggil aku mba,panggil Eri aja,kayanya kita juga seumuran,hehe" ucap Eri sambil membantu Lisa turun dari kasur dan mengantarnya keluar makan.
Sepanjang jalan ke ruang makan,Lisa hanya diam mengikuti Eri dari belakang,sambil melihat lihat sekeliling,rumah itu di cat dengan warna warna yang berbeda d setiap ruangan,dan ada satu ruangan dengan banyak pintu yang berjejer.
Mungkin itu kamar kamar untuk para penghuni panti ini, pikir Lisa
"Ayo masuk" Eri membukakan pintu menuju sebuah ruangan,disana terdapat meja yang panjang,mungkin bisa untuk makan 20 orang.
disebelah kiri meja itu ada dapur yang cukup luas,dan ada satu pintu lagi,pintu menuju halaman belakang.
"Terimakasih mba,eh Eri" Lisa tersenyum pada Eri sambil menarik satu kursi untuk dia duduki,Eri menyiapkan beberapa makanan yang sudah dia buat tadi pagi ke meja makan,dan mempersilahkan Lisa untuk makan.
Perlahan Lisa memakan makanan yang sudah disediakan di meja makan,tadinya dia mau makan pelan pelan saja,tapi karena perutnya yang benar benar sudah kelaparan ditambah rasa dari makanannya yang lezat,membuat Lisa tidak sadar sudah manambah kecepatan makannya.
"Pelan pelan aja makannya,ga bakal ada yang ngambil ko" ucap Eri sambil menepuk nepuk bahu Lisa.
"Hehe iya,ini makanannya enak banget jadinya kebawa perasaan"
Selesai makan Lisa membantu merapikan kembali meja makan dan mencuci piring kotor, setelah semua beres,kemudian Eri mengajak Lisa duduk kembali di meja makan,mereka menarik kursi dan duduk berhadapan.
"Terimakasih Eri makanannya,saya benar benar sudah berhutang budi pada anda"
"Eishh,jangan sungkan,seperti yang kamu tahu tempat ini adalah sebuah panti asuhan,kami disini sudah terbiasa menolong mereka yang tidak punya tempat tujuan,meskipun kebanyakan anak anak"
"Tapi kan saya orang dewasa,sudah sewajarnya kalau saya membalas semua kebaikan anda,bagaimana cara saya membalas budi Eri?"
"Tenang aja,Lisa ga usah pikirin masalah balas budi,kami semua disini ikhlas ko,apalagi ibu kepala panti,beliau orang paling tanpa pamrih kalau masalah menolong orang,meskipun kadang aga bawel sih,haha"
"Siapa yang kamu panggil bawel Eri?"
Eri terperanjat dan mendongak ke arah sumber suara,dia mengatupkan bibir rapat rapat melihat siapa yang datang,seperti dugaannya,Ibu Marta kepala panti lah yang datang.
"Kamu lagi ngomongin saya Eri?"
tanya bu Marta lagi sambil berjalan menuju meja makan tempat Eri dan Lisa duduk.
"Engga ko bu,tadi saya bilang bawal bukan bawel,kata Lisa ikan bawal panggang buatan ibu enak,hahaha,iya kan Lisa?"
Eri tertawa palsu sambil menegedip ngedip kan mata ke arah Lisa supaya dia mau bekerja sama,sedangkan Lisa yang diberi kode hanya mengaggukan kepala sambil menatap ke arah ibu Marta.
"Lisa?" bu Marta melihat orang yang duduk disebelah Eri,"kau sudah bangun rupanya,jadi namamu Lisa ya?" tanya bu Marta kepada Lisa.
"Iya perkenalkan nama saya Lisa bu,terimakasih sudah menolong saya,saya sudah berhutang budi pada anda"
"Panggil saja saya bu Marta seperti yang lain,jadi Lisa..kenapa kamu tidur dibawah pohon di kebun kami?"
Bu Marta yang tadinya mau mengomeli Eri,teralihkan sudah perhatiannya karena melihat Lisa,paras Lisa yang cantik tapi tidak seperti penduduk lokal membuat bu Marta penasaran tentang siapa dia sebenarnya,Eri yang sudah lupa dengan pertanyaannya saat dikamar seperti teringatkan lagi dengan pertanyaan bu Marta,Eri mulai menatap Lisa lekat sedangkan bu Marta mulai menggeser kursi disamping Lisa untuk diduduki,sekarang Lisa berada ditengah tengah mereka berdua mencoba memutar otaknya untuk memberi jawaban yang bisa dipahami mereka.
"Emmm,semalam tiba tiba ada pria menyeramkan yang menghampiri saya,saya takut kalau dia orang jahat,jadi saya langsung lari,saking takutnya saya jadi tidak memperhatikan jalan,tiba tiba saya sudah ada didalam hutan,karena lelah saya istrahat sebentar dibawah pohon,tapi sepertinya saya malah ketiduran" Lisa mencoba menjelaskan selogis mungkin tentang kejadian yang menimpanya,karena tidak mungkin dia mengatakan hal yang sebenarnya,orang normal tidak akan ada yang percaya.
"Lalu kenapa kamu tidak membawa barang apapun bersamamu?kami mencoba mencari ktp mu,tapi kami tidak menemukan tas disekitar tempat kamu tidur,baju kamu juga ga ada saku nya" tanya Eri penasaran.
"Sepertinya saya menjatuhkan tas saya dijalan saat berlari,tapi isinya juga ga ada yang berharga jadi hilang juga ga masalah buat saya"
Bu Marta dan Eri hanya diam,mereka mencoba menerka maksud Lisa dengan kata tidak ada yang berharga dalam tas nya
Kalau ga bawa uang masih bisa dimengerti sampe bilang ga ada yang berharga,tapi memangnya ktp ga berharga ya,emang ga bisa dijadiin uang sih,tapi kalau hilang kan tetap aja ribet buat ngurusinnya lagi. Eri
Apa jangan jangan dia lari dari rumah? bu Marta
Melihat kebingungan diwajah mereka,Lisa mencoba menjelaskan kembali,kali ini ditambah ekspresi biar terlihat lebih real.
"Sebenarnya..saya sudah tidak punya siapa siapa,orangtua saya barusaja meninggal sebulan yang lalu,rumah tempat kami tinggal disita oleh bank karena hutang ayah saya,kerabat saya tidak ada yang mau menolong saya,hiks hiks,jadi saya mencoba mencari peruntungan dengan merantau,siapa tahu kalau dikota kecil saya bisa dapat kerja,jadi saya pergi ke kota ini dengan membawa sisa bekal saya,hiks..hiks" kemampuan akting Lisa memang sudah tidak diragukan lagi,mengingat apa pekerjaannya selama ini.
Eri yang mendengar penjelasan Lisa mulai terharu,dia ikut ikutan sesenggukan disamping Lisa,sedangkan bu Marta hanya menepuk nepuk bahu Lisa.
"Jadi kamu tidak punya tempat tujuan?" tanya bu Marta pada Lisa.
"Iya benar,saya luntang lantung seorang diri dikota ini" jawab Lisa
"Oke,kalau begitu kamu tinggal saja dulu disini"
Eh,,segampang itu?? pikir Lisa
"Terimakasih banyak bu,anda benar benar orang yang sangat baik,tapi saya bukan orang yang tidak tahu diri,saya akan bekerja disini sebagai ganti biaya sewa saya tinggal disini"
"Terserah,lakukan saja semaumu,selama kamu tidak membuat masalah yang merugikan panti"
"Baik bu terimakasih,saya janji sayabakan bekerja keras untuk membalas semua kebaikan ibu pada saya"
Bu Marta hanya tersenyum menanggapi jawaban Lisa,dia bangkit dari tempat duduk nya dan mulai berlalu menuju pintu yang ada di samping dapur untuk pergi kehalaman belakang.
Setidaknya aku akan tinggal disini selama menyusun strategi untuk bisa kembali ke markas,jangan sampai rubah itu menemukanku lebih dulu dan menghancurkan semua rencanaku lagi.
Hari hari Lisa bekerja dipanti pun segera dimulai,tapi tidak sesuai yang diharapkan, jangankan menyusun strategi,yang ada setiap hari dia selalu kelelahan dan langsung tertidur pulas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments