Sudah tiga Minggu berlalu setelah kejadian pesawat. Hingga saat ini belum ada kabar mengenai penumpang yang hilang. Tim SAR masih terus mencari ke pelosok hutan Jawa Tengah tempat jatuhnya pesawat.
Setiap hari pun tiada henti Amelia selalu menanyai update dari pencarian Rasya. Tapi dari pihak SAR masih dengan jawaban yang sama yaitu kita masih terus mencari hingga ketemu dengan bangkai mereka, jika mereka benar sudah meninggal.
Tak banyak harapan lagi dalam diri Amelia, dia serahkan semuanya sama Allah. Baik buruknya seperti apa, Amelia berusaha untuk ikhlas. Yang utama sekarang adalah dia menjalani hidup dengan seorang bayi yang di temui suaminya beberapa Minggu lalu di depan pagar rumah mereka.
Amelia sudah resmi menjadi karyawan di perusahaan suaminya Jesika sebagai admin. Setiap hari Amelia selalu membawa baby Adam kemana pun dia pergi, termasuk ke kantor. Karena izin untuk membawa anak ke kantor tidak masalah selama tidak mengganggu waktu kerja.
Baby Adam pun menjadi anak yang Sholeh dan baik, dia begitu anteng tidak banyak rewel dan setia menunggu bundanya bekerja. Syukurnya sesama divisi dengan Amelia, semuanya baik dan ikut menjaga baby Adam kalau Amelia sedang sibuk.
Begitu banyak rasa syukur yang Amelia panjatkan, selain punya anak angkat yang baik, sahabat yang baik serta lingkungan kerja yang baik.
Contohnya hari ini baby Adam tiba-tiba badannya hangat tapi kerjaan Amelia menumpuk, sehingga dia tidak bisa minta izin untuk tidak masuk kerja. Di bawa ke kantor pun baby Adam terus rewel, di gendong Amelia tenang tapi giliran harus taruh di tempatnya malah nangis kencang. Hingga akhirnya teman satu divisi yang bernama Shella turun tangan untuk menggendong baby Adam. Toh kerjaannya pun sudah selesai.
Syukurnya baby Adam langsung tenang tidak menangis lagi. Lalu di beri susu dan terus di timang hingga benar terlelap baru taruh di tempat bayi yang Amelia bawa dari rumah. Dan Shella dapat membantu kerjaan Amelia yang menumpuk.
Amelia pulang kerja lebih larut dari biasanya karena harus lembur menyelesaikan berkas yang harus selesai dan di serahkan hari ini juga. Setelah semua selesai, Amelia langsung pesan ojek online agar cepat sampai. Karena jalanan Jakarta di pukul 20.00 masih sangat macet.
Baby Adam tidur selama di perjalanan karena angin yang membuatnya terhipnotis. Setelah membayar ojek online saat sampai rumah. Pandangan Amelia terpanah pada satu orang yang duduk di teras rumahnya.
Amelia segera membuka gerbang dan mendekati orang itu. Air matanya mengalir saat sadar kalau orang yang ada di hadapannya adalah Rasya suaminya tercinta yang sudah tiga Minggu tidak ada kabar. Penampilan Rasya sangat jauh berbeda, lebih kurus, banyak brewok dan kulitnya lebih gelap.
Amelia masih menggendong baby Adam terduduk di lantai teras dan menangis. Mendengar tangisan Amelia yang semakin kencang membuat baby Adam terbangun dan ikutan menangis. Rasya mengambil alih menggendong baby Adam lalu ikut terduduk di lantai teras dan memeluk Amelia.
"Aku pikir Abang nggak akan pulang. Aku pikir Abang akan pergi selamanya." Kata Amelia dengan tangisan yang terus keluar hingga Rasya terus menenangkannya.
"Alhamdulillah dek, Abang masih di kasih kesempatan hidup sama Allah. Masih di kasih kesempatan untuk mengurus kamu dan baby Adam. Maaf ya dek, Abang nggak bisa kasih kabar karena hp Abang rusak saat kecelakaan."
Amelia hanya mengangguk dan terus memeluk Rasya dengan erat seakan tidak mau kehilangan lagi. Rasya membantu Amelia bangun dan mereka masuk ke rumah dengan perasaan yang bercampur aduk.
Baby Adam begitu anteng di gendong Rasya bahkan sampai tertidur di pelukan Rasya. Sampai kamar, Amelia membersihkan baby Adam dengan air hangat dan mengganti bajunya dengan baju tidur. Rasya keluar dari kamar mandi dan sudah terlihat segar karena cambang yang panjang sudah di cukur. Lanjut Amelia mandi untuk menghilangkan rasa gerah dan lelah di badannya.
Selesai mandi, Amelia membuatkan mie instan rebus untuk dirinya dan Rasya. Mereka akan makan berdua. Amelia ingin menikmati quality time yang sempat hilang dalam waktu sebulan dari kepergian Rasya ke luar kota.
Rasya menceritakan semuanya dari kecelakaan terjadi lalu melarikan diri untuk mencari pertolongan dan berakhir di perkampungan pedalaman yang semua warganya hidup tanpa gadget. Belum lagi mereka harus menunggu sampai Fandi sadar dan penyembuhan baru bisa pulang.
Amelia mendengarkan dengan seksama semua cerita Rasya yang menurutnya sangat menyeramkan, tapi bersyukur karena akhirnya suaminya bisa kembali.
Amelia juga cerita kalau dia bekerja di perusahaan milik suaminya Jesika. Rasya terlihat bingung saat mendengar nama Jesika.
"Ini Jesika sahabat kamu waktu kuliah dulu bukan sih dek?"
"Iya bang, yang cintanya pernah kamu tolak." Kata Amelia sambil cekikikan dengan menutup mulutnya.
"Ya gimana nggak aku tolak, centil dan menggoda Abang mulu. Malas Abang lihatnya. Mending di tolak aja sekalian. Tapi setelah di tolak masih terus hubungi Abang berharap menjadi kekasihnya."
"Jahatnya."
"Bukan jahat dek. Abang pikir yang suka sama Abang tuh kamu, ehh ternyata Jesika."
"Kalau aku yang suka emang Abang langsung terima?" Tanya Amelia penasaran.
"Pasti dong. Rupanya sekarang jadi istri Abang." Jawab Rasya sambil mencolek dagu Amelia.
Semalaman suntuk Amelia dan Rasya saling bercerita hingga akhirnya mereka pun merasa kantuk dan segera masuk kamar untuk beristirahat.
Keesokan harinya. Amelia berangkat kerja seperti biasa dan kali ini di antar Rasya. Sedangkan Rasya sendiri akan ke kantor polisi untuk memberitahu kalau korban pesawat sudah di ketemukan agar tidak perlu melakukan pencarian lagi.
Sampai kantor polisi, di sana sudah ada beberapa orang yang sempat di nyatakan hilang termasuk Fandi. Kondisi Fandi sudah terlihat lebih baik karena dari kecelakaan kemarin hanya dia yang butuh waktu lama untuk sadar dari pingsannya.
Polisi mengambil data sepuluh orang yang hilang, yang masih dalam tahap pencarian. Tapi setelah di cek ternyata masih ada dua orang lagi yang belum ketemu. Mereka ada dua orang pramugari. Pencarian masih terus berlangsung untuk mencari dua pramugari yang sampai saat ini masih menghilang.
Selesai dari kantor polisi, Rasya membeli hp baru sebagai ganti hp lamanya yang rusak. Syukur kartu di dalamnya tidak ikutan rusak. Dan semua data nomor telpon masih ada, termasuk nomor istrinya.
Waktu pulang kerja, Rasya menjemput Amelia dan baby Adam yang sudah tidak rewel lagi. Mungkin kemarin baby Adam memendam rindu dengan ayahnya sehingga badannya hangat dan terus rewel.
Amelia sengaja melanjutkan kerjanya sampai akhir bulan. Jadi sebelum dia resign, kerjaannya harus segera di selesaikan. Karena dia ingin keluar dengan menyelesaikan semua tanggung jawabnya.
Sebelum pulang, Rasya mengajak Amelia dan baby Adam makan pecel ayam langganan mereka dulu. Tempat ini memberi kenangan untuk Rasya dan Amelia. Karena setelah lulus kuliah, mereka kembali ketemu di warung pecel ayam ini. Yang awalnya ingin membeli pecel ayam tapi berakhir dengan tukeran nomor hp.
Amelia pun tidak menyangka kalau orang yang di sukai Rasya itu dirinya bukan wanita lain. Karena Amelia merasa kalau dirinya tidak ada yang spesial. Rasya jatuh cinta dengan Amelia saat itu dia melihat Amelia pertama kali nganterin Jesika untuk menyatakan cinta ke Rasya. Di situ Rasya melihat ada cewek manis berbaju merah duduk di samping meja dia dan Jesika yang ada di kantor BEM. Amelia sibuk dengan hp nya tidak memperdulikan Jesika yang terus menggombali Rasya, dan terus memohon untuk menjadi kekasihnya. Tapi Rasya bersikeras menolak Jesika walau bisa di lihat kecewa di wajah Jesika.
Di warung pecel ayam, Amelia dan Rasya mengingat masa-masa dulu yang sangat memalukan tapi lucu kalau di ingat. Baby Adam yang belum waktunya untuk makan malah tertidur di gendongan Amelia.
"Ohh iya, kamu sudah kirim surat resign nya?"
"Sudah bang, tapi prosesnya dua Minggu. Ya pas deh sampai satu bulan aku kerja. Sambil menunggu persetujuannya, aku bisa menyelesaikan kerjaan aku."
Rasya mengangguk. "Besok Abang ada ketemu dengan klien baru."
"Alhamdulillah bang. Semoga semuanya berjalan lancar dan berkah. Aamiin."
"Aamiin ya Allah."
Mereka melanjutkan makan dan setelah itu langsung pulang, kasian baby Adam yang sudah sangat ngantuk.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments