HRTB - 3

Baby Adam sudah tertidur lelap di box nya. Amelia mulai menyiapkan kebutuhan Rasya selama kegiatan shooting di luar kota. Baju, celana dan pakaian dalam harus cukup selama seminggu.

Setelah semua sudah disiapkan, Amelia memasukkannya ke dalam tas carrier nya. Tidak lupa Amelia memasukkan cemilan dan madu ke dalam tas.

Amelia lanjut menyiapkan pakaian Rasya untuk di pakai besok berangkat ke bandara. Lalu Amelia lanjut ke dapur untuk minum madu program hamil. Menurutnya tanggung di habiskan, walaupun dia sudah pasrah. Toh sekarang dia sudah punya baby Adam.

Amelia lanjut ke kamar untuk istirahat karena besok dia dan baby Adam ingin antar Rasya ke bandara. Rasya ikutan masuk kamar dan duduk di pinggir tempat tidur.

"Dek, main sebentar yuk. Abang lagi pengen nih."

Amelia merasa sudah aman dengan baby Adam, maka dia pun mengangguk malu. Rasya mulai mencium dan meraba undukan gunung Amelia. Tapi ternyata itu semua belum aman, karena baby Adam menangis sangat kencang.

Rasya menghentikan aksinya. "Di kasih susu dulu dek biar tidurnya nyenyak."

"Baru aja habis satu botol bang. Coba Abang yang gendong pasti langsung diam nangisnya."

Rasya menurutinya dengan menggendong baby Adam yang ada di box nya. Rasya menimang-nimang baby Adam, perlahan sudah mulai berkurang tangisnya.

"Adek siap-siap dulu ya bang." Bisik Amelia.

"Pakai baju suster ya dek." Bisik Rasya lagi.

Rasya masih menggendong baby Adam hingga mulai tertidur nyenyak. Tapi Rasya belum berani taruh di box. Dia pun menunggu Amelia yang akan cosplay menjadi suster.

Amelia keluar dari kamar mandi ternyata memakai kostum penari ular. Rasya terlihat bingung dan aneh dengan kostum Amelia.

"Aku cosplay jadi penari ular bang. Aneh nggak sih?"

"Banget. Tapi nggak papa kamu tetap cantik dan seksi. Sebentar Abang taruh baby Adam dulu." Sebelum menaruhnya di dalam box, Rasya mencium kening baby Adam.

Amelia bergoyang seperti penari ular sambil berjalan mendekati Rasya yang sudah duduk di pinggir tempat tidur. Rasya yang tidak sabaran langsung menarik tubuh Amelia untuk duduk di pangkuannya. Rasya mulai menciumi sekujur tubuh Amelia yang terbuka. Amelia menikmati setiap sentuhan Rasya.

Maka terjadilah pergulatan di atas tempat tidur. Rasya yang lebih dominan langsung membolak-balikkan badan Amelia yang berisi itu dengan mudah. Amelia hanya pasrah.

Rasya yang akan pergi ke luar kota dalam waktu lumayan lama. Semua dia luapkan untuk sebagai penahan nafsu nya kelak saat jauh dari Amelia.

Hal itu sudah biasa buat Amelia karena mereka sudah menikah selama enam tahun. Tapi Amelia tidak menolak karena itu kewajiban yang harus dia lakukan. Setelah mereka sama-sama pada titik kepuasan. Amelia kembali tidur di pelukan Rasya.

Pukul 3.00, alarm dari hp Amelia berbunyi. Dia harus segera mandi dan sholat tahajud. Di waktu ini, Amelia memunajatkan semua keinginannya. Walau belum di ijabah, Amelia yakin kalau Allah sudah menuliskan keturunannya di Lauh Mahfudz.

Selesai mandi, Amelia membangunkan Rasya untuk melakukan hal yang sama. Walau terkadang susah membangunkan Rasya, tapi setelah melakukan kecupan manja di pipinya Rasya langsung bangun dan segera mandi.

Syukurnya baby Adam tidak rewel dan terus tidur nyenyak. Amelia dapat melakukan ibadahnya dengan khusyuk.

Pukul 6.00, mobil Rasya siap melaju ke Bandara. Baby Adam masih tidur di car seat nya. Rasya mengejar waktu karena penerbangan pukul 9.00.

Akhirnya pukul 8.30 mobil sampai bandara Rasya langsung bertemu tim nya yang sudah pada kumpul, tapi masih menunggu beberapa orang lagi.

Amelia menunggu sampai Rasya masuk ke pesawat. Beberapa kru wanita mendekati baby Adam yang sudah bangun tapi sibuk melihat sekitar. Baby Adam yang ada di stroller di ajak bercanda oleh cewek-cewek cantik.

Tidak lama semua kru sudah terkumpul. Berkas sudah di urus. Rasya pamit ke Amelia dan baby Adam yang mulai ingin menangis tapi di tahan. Rasya menggendong baby Adam terlebih dahulu sebelum masuk pesawat.

"Jagoan ayah jangan nakal ya, jagain bunda ya nak." Bisik Rasya di telinga baby Adam. Mendadak baby Adam tidak jadi menangis, dia malah tersenyum seakan mengerti apa yang di katakan Rasya.

Rasya memeluk Amelia lalu menciumi di beberapa titik wajah Amelia. Kedua pipi, kening dan bibir. Amelia pun mencium tangan Rasya.

Setelah Rasya masuk pesawat. Amelia ajak baby Adam pulang, tapi sebelumnya Amelia mampir ke supermarket untuk belanja kebutuhan selama seminggu.

Amelia berkeliling supermarket dengan baby Adam yang sudah mulai tertidur di stroller. Amelia mengambil beberapa snack dan minuman. Amelia terkaget saat ada tangan yang menyentuh bahunya, saat Amelia membalikkan badan dia melihat seorang wanita cantik. Amelia berpikir siapa wanita cantik yang ada di hadapannya.

"Mel, ini aku Jesika."

Amelia mengingat-ingat Jesika siapakah. Karena dia cukup banyak mengenal orang yang bernama Jesika.

"Aku Jesika, teman kamu sewaktu kuliah. Ingat nggak dulu waktu pertama kali kita ngegebet Rasya, senior paling keren di kampus?"

"Ohh... Ya Allah, Aku ingat sekarang, kamu Jesika yang paling semangat dekatin Rasya kan, tapi setelah di tolak mau bunuh diri."

Jesika mengangguk sambil ketawa. "Kebodohan zaman kuliah. Hahaha..."

Amelia juga ikutan tertawa mengingat masa kuliah saat mengejar Rasya dulu.

"By the way... Si Rasya nikah sama siapa ya sekarang?"

Amelia senyum-senyum sendiri, dia mau bilang kalau dirinya yang akhirnya menikah dengan Rasya tapi di tahannya.

"Katanya dia nikah sama anak kampus juga." Kata Jesika yang masih bahas siapa istrinya Rasya.

Jesika melihat bayi yang tidur di stroller. "Baby kamu umur berapa sekarang Mel?"

"Baru lima Minggu. Kamu sendiri sudah nikah?"

"Alhamdulillah sudah, dijodohin sama anak temannya papa. Namanya Adji. Dia pegang perusahaan keluarga. Suamimu gimana?"

"Dia kerja production house bagian Produser. Mainlah ke rumahku, suamiku lagi ada shooting iklan di Bali."

"Mantap tuh. Lama-lama nanti baby kamu di ajak shooting deh."

Mereka kembali tertawa. Jesika dan Amelia saling tukar nomor telpon. Lalu Jesika harus pamit pulang karena dia mau ada makan siang bersama suami dan anak-anaknya.

Setelah Jesika pergi. Amelia melanjutkan belanjanya.

*****

Amelia menjalankan rutinitasnya seperti biasa. Sesekali Amelia ajak baby Adam ke warung bu Yus, Amelia mau beli sampo sasetan dan odol.

"Ehh neng, itu sebenarnya bayi siapa sih? Benar anaknya Rasya dari cewek lain?" Tanya Bu Yus yang penasaran.

"Astaghfirullah... Jangan sembarang ya Bu kalau ngomong. Walau bang Rasya kerjanya jarang pulang tapi InSyaa Allah dia masih setia. Ini bayi rezeki keluarga saya. Allah belum kasih saya hamil tapi Allah kasih cara lain untuk saya dan bang Rasya bisa merawat bayi yang terbuang. Permisi Bu."

Amelia pamit. Dia tau pasti Bu Yus sedang mencibir dirinya yang sok alim. Amelia sekarang sudah kebal terhadap kejulidan tetangganya.

Sebenarnya saat Meraka baru menempati rumah itu sekitar empat tahun lalu, Amelia sempat merasakan tidak nyaman dengan lingkungannya. Sampai ada yang menghasut Amelia untuk bercerai dengan Rasya lalu menikah lagi dengan pria lain, pasti langsung hamil.

Alasan Amelia ingin bercerai dari Rasya bukan karena ingin menikahi pria lain. Hanya malu kalau belum bisa kasih keturunan. Amelia ingin Rasya bahagia dengan wanita yang bisa kasihnya banyak anak sesuai dengan keinginannya.

Tapi ternyata rasa cinta Rasya ke Amelia bisa melupakan segala keinginannya dan hanya ingin sehidup semati dan sesurga bersama Amelia.

Baru sampai rumah hp Amelia langsung berdering. Terlihat di layar itu permintaan untuk video call. Amelia menarik ke atas gambar hijau sehingga terlihat wajah suaminya yang tampan.

"Assalamualaikum sayang." Sapa Rasya.

"Waalaikumsalam... Abang lagi dimana?"

"Abang lagi di gunung. Sudah pulang dari warung?"

"Sudah bang. Kangen Abang."

Rasya tersenyum saat melihat Amelia mulai manja kedirinya. "Abang baru tiga hari dek. Sabar ya... Baby Adam mana?"

"Bobo... Kayaknya baby Adam kangen juga sama kamu bang. Ehh tapi baby Adam pintar loh bang, selama kamu jauh dia tidurnya nggak rewel. MaSyaa Allah ya bang."

"Alhamdulillah berarti doa Abang manjur."

Rasya menengok ke belakang saat di panggil. "Dek, Abang lanjut kerja ya. Nanti Abang telpon lagi. Love you. Assalamualaikum."

"Love you too Abang. Waalaikumsalam."

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!