Chapter 3 : Angsa Jantan ?

...----------------...

Marabella bersama puluhan siswa balet itu mengikuti seleksi di auditorium. Ternyata tidak semua siswa bisa ikut berpartisipasi dalam pertunjukan, mereka akan diseleksi terlebih dahulu oleh beberapa guru senior.

Saat ini mata coklat hazel Marabella menatap lurus ke arah panggung auditorium, mengamati seorang pemuda berambut hitam yang sedang menari Swan Lake dengan kostum hitam dan penuh penghayatan.

Marabella mengakui laki-laki itu memiliki tubuh yang bagus dan lentur, tariannya sangat indah. Tapi Marabella merasa agak asing, ia belum pernah berjumpa dengan anak laki-laki itu, ketika tenggelam dalam pikirannya Marabella tak sengaja mengalihkan matanya pada sekumpulan gadis yang memandang dengan tatapan berbinar dan memuja.

Laki-laki itu mengakhiri tarian Swan Lake nya dan membungkuk pada para juri. Vivi yang ternyata ada di dekat panggung langsung menyapanya dengan senyuman. Marabella mengangkat alisnya, tidak tau jika Vivi ternyata mengenalnya.

"Marabella."

Namanya dipanggil. Marabella bangkit dari duduknya dan naik ke panggung. Saat berjalan menuju panggung dia tiba-tiba berpikir untuk mengganti tarian yang akan dia tunjukan hari ini.

"Marabella ya.." ucap Mr.Jon, guru senior di kelas balet khusus kelas 3. "Siswi tahun pertama, bergabung dengan sekolah ini 6 bulan lalu. Berbakat dan termasuk ke kelas jenius." Ia membaca profil Marabella.

" Ayo mulai.."

Sebelumnya Marabella akan menarikan The magic flute, tapi setelah melihat laki-laki tadi menari Swan Lake, ia berubah pikiran. Marabella menarik nafas perlahan dan mulai melakukan koreografi, menarikan Swan Lake. Marabella memikirkan arti dari tariannya, memejamkan matanya dan menari seolah-olah dia adalah putri yang di kutuk menjadi angsa itu.

Marabella mengakhiri penampilannya dengan sempurna. Menatap ke arah para guru yang menjadi juri dan mereka mengangguk singkat. Mr.Vey mengerutkan alisnya, "Itu tidak seperti Swan lake yang ku ingat." komentarnya. Marabella tidak menjawabnya, ia sangat tau dengan hal itu.

"Hm." Mr. Jon bergumam dengan wajah jenaka, "Swan lake mu membuat ku seperti kamu seolah-olah menari dengan penari swan lake sebelumnya."

'Yah sepertinya..' pikir Marabella sedikit geli.

"Kamu membawakannya dengan sangat luar biasa. Benar-benar memiliki bakat. Kamu lulus." kata Mr. Jon, tersenyum lebar.

Marabella bangkit berdiri kemudian membungkuk singkat pada para guru itu dan langsung keluar auditorium. 'Berhasil.'

...----------------...

Satu minggu setelah penyeleksian, latihan resmi untuk pertunjukan tiga bulan lagi dimulai. Marabella mulai melakukan peregangan dengan siswa-siswi yang lainnya, putra dan putri dilakukan bersamaan. Guru pelatih bilang untuk mengefektifkan waktu dan tenaga, juga akan ada beberapa anak yang mendapat penampilan duet. Hal itu membuat beberapa siswa mau tak mau menginap di kamar asrama sekolah.

"Ah iya latihan ini akan di dokumentasikan, ini seperti kegiatan tahunan kita, dan itu harus dilakukan. Dan alasan kenapa kita menginap di asrama yaitu untuk menambah kesan dramatis. Dan juga ini akan menjadi kenangan yang berkesan khususnya untuk anak kelas pertama yang beruntung lolos seleksi kemarin." seorang pemuda berambut coklat bernama Alvis menjelaskan, dia adalah siswa kelas dua yang juga lolos seleksi kemarin.

Sekolah Balet ini memang menyediakan asrama bagi siswa yang tinggal jauh dari rumah, atau untuk mereka yang mengambil beasiswa karena kurang mampu asrama menjadi pilihan terbaik. 

Akan tetapi karena kamar asrama banyak yang kosong, karena jarangnya siswa yang mengambil beasiswa. Jadinya asrama tidak pernah digunakan. Adapun siswa lainnya, kebanyakan dari mereka adalah golongan menengah ke atas.

Marabella tidak berkomentar apa pun, ia juga tidak terlalu memusingkan hal itu. Karena baginya latihan adalah yang utama, demi penampilannya yang cemerlang nanti supaya dilirik sekolah Bicheon. 

Hal ini justru membuat Marabella sedikit bisa bernafas lega, setidaknya jika Jordy menemukannya dia tidak akan nekat datang ke sekolahnya dan menyeretnya pulang. Iya juga tidak perlu pusing memikirkan cara menghemat uangnya karena sarapan, makan dan camilan akan di sediakan. Meskipun bukan sekolah balet terkenal tapi setidaknya sekolah ini cukup mahal, Marabella berjuang keras untuk beasiswa disini.

Meski kabur dari rumah setidaknya ia masih punya tabungan walaupun tak banyak.

Marabella membereskan barang-barangnya hanya satu buah koper dan tas besar berisi perlengkapan mandi dan baju. Ingat sekarang dia sudah bukan anak kaya dari keluarga Willems, jadi hidup seadanya sajalah. Baju-baju yang ia bawa pun tak banyak, bukan karena tak ingin membeli yang baru tapi itu akan merepotkan jika suatu saat Jordy menemukannya.

Seperti Minggu kemarin, ketika tiba-tiba pintu kos nya di dobrak dan segerombolan orang kekar dan botak berniat menculiknya. Suruhan ayahnya yang brengsek.

Marabella bangkit dari duduknya dan menghela nafas lega, membawa sepasang sepatu balet dan pergi keluar. Ia tak boleh berleha-leha, meski semenit pun harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Ia harus sukses untuk bisa melarikan diri dan melindungi kebebasannya, maka dari itu ia harus berlatih. Berlatih lebih keras dari yang lain, dan lebih berusaha dari yang lain.

Ketika semua orang mulai terlelap dalam tidurnya, ia harus berjuang. Walau pun itu semua tidak semudah kelihatannya, adakalanya kakinya terluka dan membuatnya kesakitan tapi itu lebih baik.

Sebenarnya ia sudah memikirkan cara yang lebih simpel tapi itu membutuhkan sedikit waktu lagi, dan ia juga mesti mencari orang yang mau membuat kesepakatan dengannya. Dan malam itu Marabella menghela nafas berat dan setelah melakukan peregangan, ia mulai sedikit demi sedikit menghafal gerakan latihan yang selama ini ia pelajari, di mulai dari yang paling dasar dalam balet.

...----------------...

Hanya ada 12 orang yang lolos seleksi dari tahun pertama, selebihnya adalah senior kelas dua dan beberapa dari kelas tiga. Marabella juga melihatnya anak laki-laki berambut hitam kemarin, ternyata dia dari kelas dua. Marabella mengingatnya karena bagaimana pun penampilannya kemarin sangat bagus.

"Hey, Marabella!" sapa Alvis dengan berteriak dari kejauhan, melambaikan tangannya. Dia adalah temannya Rachel, senior kelas dua temannya Vivi.

"Kapan dokumentasi di mulai?" tanya Marabella.

"Nanti tepat setelah di mulai latihan pertama kita, kamu sudah dapat jadwalnya belum. Wah ini benar-benar gila, tahun ini sepertinya akan lebih meriah dari tahun kemarin. Kamu tau kan perwakilan dari Bicheon juga akan ada. Ah itu sekolah impian ku.." kata Alvis dengan penuh semangat dan riang.

"Ayo kita ke aula, akan ada pengumuman singkat sebelum latihan."

Mereka pun pergi ke aula bersama, dengan Marabella yang mengekor dari belakang seperti anak bebek.

Mr. Jon selaku guru senior di sini mengumpulkan seluruh murid yang akan ikut berpartisipasi dan mengisi acara di pesta kelulusan nanti. Ada sekitar 130 orang yang ikut, 12 orang sisanya dari kelas pertama. Mr. Jon lah yang bertanggung jawab pada pelatihan ini dan akan memberikan sedikit pidato.

"Selama pelatihan ini jangan beranggapan bahwa ini hanya sekedar pelatihan biasa untuk kelulusan, karena berhubung pesta kelulusan ini di adakan tiga bulan yang akan datang dan bertepatan dengan musim semi. Jadi saya harap kalian melakukannya dengan serius untuk diri kalian. Seperti yang kalian tahu di tahun-tahun sebelumnya ketika pesta kelulusan akan ada beberapa perwakilan atau pun orang-orang hebat yang datang dari bidang ini. Maka manfaatkan hal itu." ucap Mr. Jon.

"Selain itu selama dua bulan kita berlatih nanti, akan ada rehearsal di akhir bulannya. Setelah mendapat bagian masing-masing tentunya. Dan untuk rehearsal nanti kalian juga akan memakai kostum seperti saat nanti kalian tampil, itu akan dianggap sebagai pertunjukan kalian nanti."

Semua murid bertepuk tangan, sedangkan Marabella yang terlalu malas hanya melamun dan sesekali menguap. Tapi ketika pidato itu udah, dengan cepat malas dan kantuknya hilang, secepat kilat ia pergi ke ruang latihan. Latihan adalah prioritas.

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

MAMMON

MAMMON

apakah ini termaksuk fantasi timur ya/Grimace/

2024-01-03

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!