CINTAKU
Hari ini adalah hari pernikahan Muhammad Ridho Pratama dengan Putri Andriani.
Beberapa tamu undangan sudah datang di kediaman mempelai putri, dan penghulu pun sudah datang, dan kini mereka tinggal menunggu mempelai laki-laki datang.
Di Kamar Pengantin
" Nah sudah selesai mba make upnya, mba bener bener sangat cantik,"ucap Perias.
" Sudah yah mba, makasih ya mba udah make up in saya, ah mba bisa aja." ucap Putri.
" Sama sama mba, coba mba perhatiin dulu make upnya kalau misal ada yang kurang mba bilang aja." ucap perias.
" Ini udah pas kok mba, saya benar benar puas di make up sama mba nya," ucap Putri.
" Alhamdulillah kalau mba merasa puas." ucap Perias dengan perasaan senang.
Tok tok tok " suara pintu di ketuk."
" Iya masuk aja." ucap putri.
Seseorang masuk ke kamar Putri.
" Putri itu di bawah pengantin pria sama keluarganya udah datang, lo udah siap belum?" tanya Tiara Sepupu dari Putri.
" Mereka udah datang ya, aduh kok gue makin deg deg an sih," ucapnya.
" Mba ya yang namanya calon pengantin pasti akan deg deg an banget karena mau nikah, mba tenang aja ini udah biasa kok." ucap perias.
" Iya tuh put bener, nanti kalau udah ijab kabul juga pasti lo lega, sekarang lebih baik lo berdoa semoga aja acara hijabnya lancar." ucap Tiara.
"Iya Tiara gue dari tadi udah berdoa terus, semoga acara hijabnya lancar Aamiin" ucap Putri.
Tiba-tiba ada seorang perempuan masuk ke kamar Putri dan tak lain Najwa Adik dari Putri.
" Kak tiara gimana kak putri udah siap belum soalnya udah disuruh turun?" tanya adik Putri yang baru saja masuk ke kamar putri.
" Tuh kamu lihat sendiri kakak kamu udah siap, kan." ucap Tiara.
" Wah ini kakak, aku bener-bener paling, kakak cantik banget..." ucap Najwa sangat terpesona.
" Oh ya kakak udah siap sekarang?" tanya Najwa.
" Iya kakak udah siap kok najwa." ucap Putri.
"Kalau gitu kita turun sekarang ya kak." ucap Tiara sembari mengajak Putri turun ke bawah.
Najwa dan tiara menggandeng putri untuk turun dari kamarnya dan menuju tempat Ijab Kabul.
Dari bawah putri dapat melihat semua tamu undangan sudah pada hadir dan penghulu yang sudah siap dan putri pun dapat melihat calon suaminya yang juga sudah duduk didepan penghulu.
" Dia sangat cantik bagaikan bidadari ya allah lancarkan lah pernikahan hamba dengannya, semoga dia adalah jodoh dunia akhirat hamba, hamba sangat mencintainya, insyaallah setelah dia menjadi istri hamba, hamba akan selalu membuat dia bahagia melindunginya dan membimbingnya, semoga dia yang terbaik untuk hamba dan dia adalah yang pertama dan terakhir untuk hidup hamba ya Allah Aamiin." ucap Ridho.
Kini putri sudah duduk disamping calon suaminya.
" Bagaimana mas Ridho apa sudah siap?" tanya Penghulu.
Ridho menoleh ke arah Putri dan Putri tersenyum lalu mengangguk.
" Iya pak insyaallah Saya siap." ucap Ridho.
" Baiklah jabat tangan saya dan ikuti apa yang saya katakan ya." ucap penghulu.
Tanpa perlu mengulang Ridho mengucapkan ijab kabul dengan lancar.
" Saya terima nikah dan kawinnya Putri Andriani binti Hakim Putra dengan mas kawin tersebut di bayar tunai."
" Bagaimana para saksi sah?"
" Sah."
Penghulu pun memimpin doa dan setelah sama sama meng aamiin kan kemudian Putri mencium tangan ridho lalu Ridho mengecup kening putri.
" Silahkan untuk cincinnya dipasangkan." ucap penghulu.
Ridho mengambil cincin dan memasangkan ke jari manis putri dan sebaliknya Putri memasangkan cincin ke jari manis Ridho.
" Ini buku nikah kalian, selamat ya semoga pernikahan kalian samawa." ucap Penghulu.
" Aamiin terimakasih pak." ucap keduanya.
Kemudian mereka mencium tangan kedua orang tua mereka dan mertua mereka.
Setelah ijab kabul selesai keduanya pun disuruh untuk berganti baju untuk resepsi pernikahannya.
Acara demi acara telah dilaksanakan dan kini hari sudah hampir malam tamu pun sudah pada pulang, dan kini Ridho dan Putri akan bermalam di hotel.
" Mah Pah Ayah Bunda kita mau pamit ya." ucap Ridho.
" Iya dho kalian hati hati ya dijalan kalau sudah sampai langsung istirahat pasti kan kalian capek." ucap Hakim ayah Putri.
" Iya ayah." ucap Ridho.
" Putri sekarang kamu bukan lagi gadis kamu sekarang sudah bersuami jadi inget pesen bunda kamu harus nurut sama suami kamu yah." Tutur Rosa bunda Putri
" Iya Bunda Putri pasti nurut kok sama suami Putri." ucap Putri.
" Ridho Papa pesen sama kamu, kamu harus jadi suami yang bertanggung jawab ya dan selalu sayang sama Putri, ingat jangan sampai kamu menyakitinya, karena putri ini benar benar menantu yang terbaik buat papah dan mama dan dia juga istri yang terbaik buat kamu." Pesan Dirga Papah Ridho.
" Iya pah Ridho janji Ridho akan bertanggung jawab, dan Ridho akan selalu menyayangi Putri." ucap Ridho.
" Yaudah ini udah malam mending kalian jalan sekarang ya biar bisa cepet istirahat." ucap Zaskia mama Ridho.
" Iya mah yaudah semuanya kita pamit ya." ucap keduanya.
" Iya kalian hati hati yah."
" Assalamu'alaikum."
" Waalaikumsalam."
Ridho langsung menggandeng Putri ke mobil pengantin.
Ridho langsung membukakan pintu untuk Putri.
" Silahkan masuk tuan putri." ucap Ridho mempersilahkan Putri masuk.
" Makasih Pangeranku." ucap Putri.
Setelah putri masuk ridho pun masuk dan meminta supir untuk menjalankan mobilnya.
Diperjalanan putri duduk bersender di bahu Ridho.
" Capek banget ya kamu seharian?" Tanya Ridho.
" Iya sayang aku capek banget, rasanya ini badan pegel semua." ucap Putri.
" Nanti pas sampe kamar hotel kamu langsung bersih bersih terus istirahat ya." ucap Ridho dan putri mengangguk.
" Hari ini aku sangat bahagia, karena kita sudah bersatu makasih ya kamu udah tepati janji kamu." ucap Putri.
" Iya sayang aku juga sangat bahagia sekarang kamu sudah menjadi milikku dan aku menjadi milikmu, kamu gak perlu berterima kasih sayang, kan aku dari dulu tulus mencintai dan sayang sama kamu makanya aku seriusin kamu, makasih ya sudah menjadi istri aku." ucap Ridho
" Iya makasih juga kamu sudah memiliku untuk menjadi pendamping hidup kamu, pokoknya aku janji akan selalu menjaga cinta kita." Janji Putri.
Tiba tiba mobil melaju sangat cepat.
" Pak pelan pelan dong pak nyetirnya." ucap Ridho.
" Iya den." ucap supir.
" Sayang kok nyetirnya jadi ngebut gini sih aku takut." ucap Putri.
" Iya sayang kamu tenang yah, pak denger kan istri saya sampai ketakutan ini, bapak pelanin dong nyetirnya." ucap ridho.
" Iya den tapi ini anu den." ucap supir bingung.
" Anu anu apa bapak bilang yang jelas, kalau bapak gak bisa bawa mobilnya biar saya saja yang nyetir." ucap Ridho.
" Ini den rem nya gak berfungsi." ucap supir.
" Maksud bapak apa rem nya gak berfungsi gimana, orang pas saya pake gak papa kok rem nya." ucap Ridho.
" Iya tapi ini sekarang remnya gak berfungsi den rem nya blong." ucap supir.
" Apa rem nya blong." seru keduanya sangat kaget.
" Sayang gimana dong aku takut." tutur Putri sangat ketakutan.
Ridho langsung mendekap tubuh Putri.
" Sayang kamu jangan takut yah ada aku disini, sekarang kita berdoa semoga tidak terjadi sesuatu sama kita, semoga kita baik baik aja yah." ucap Ridho berusaha menenangkan Putri.
" Pak coba pak usahain biar mobilnya bisa berhenti pak, ini sangat bahaya pak!" ucap Ridho.
" Iya den ini saya lagi coba." ucap supir.
" Pak awas pak didepan ada mobil." ucap Ridho.
Supir pun langsung menghindari mobil yang ada didepannya.
" Sayang aku takut..." ucap Putri memeluk Ridho erat dan menangis.
" Sayang hei jangan nangis ya lihat aku lihat aku sayang" ucap Ridho berusaha menenangkan Putri.
" Aku takut sayang hiks gimana kalau terjadi sesuatu sama kita hiks hiks aku mau kita sama-sama terus, aku gak mau kehilangan kamu hiks..." ucap putri dengan menangis terisak.
" Sayang siapa yang mau ninggalin kamu, aku akan selalu bersama kamu." ucap Ridho.
" Aku harus cari bagaimana caranya agar mobil ini bisa berhenti, gak mungkin juga kalau aku paksain untuk keluar dan membawa Putri dari mobil sedangkan mobilnya berjalan sangat cepat, ini akan membahayakan Putri." batin Ridho.
"Pak awas itu ada truk." teriak Putri.
Supir berusaha menghindar dari truk itu namun kini mobilnya malah terguling guling dan menabrak pembatas jalan lalu mobil itu jatuh ke sungai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments