Hari ini adalah hari pernikahan Muhammad Ridho Pratama dengan Putri Andriani.
Beberapa tamu undangan sudah datang di kediaman mempelai putri, dan penghulu pun sudah datang, dan kini mereka tinggal menunggu mempelai laki-laki datang.
Di Kamar Pengantin
" Nah sudah selesai mba make upnya, mba bener bener sangat cantik,"ucap Perias.
" Sudah yah mba, makasih ya mba udah make up in saya, ah mba bisa aja." ucap Putri.
" Sama sama mba, coba mba perhatiin dulu make upnya kalau misal ada yang kurang mba bilang aja." ucap perias.
" Ini udah pas kok mba, saya benar benar puas di make up sama mba nya," ucap Putri.
" Alhamdulillah kalau mba merasa puas." ucap Perias dengan perasaan senang.
Tok tok tok " suara pintu di ketuk."
" Iya masuk aja." ucap putri.
Seseorang masuk ke kamar Putri.
" Putri itu di bawah pengantin pria sama keluarganya udah datang, lo udah siap belum?" tanya Tiara Sepupu dari Putri.
" Mereka udah datang ya, aduh kok gue makin deg deg an sih," ucapnya.
" Mba ya yang namanya calon pengantin pasti akan deg deg an banget karena mau nikah, mba tenang aja ini udah biasa kok." ucap perias.
" Iya tuh put bener, nanti kalau udah ijab kabul juga pasti lo lega, sekarang lebih baik lo berdoa semoga aja acara hijabnya lancar." ucap Tiara.
"Iya Tiara gue dari tadi udah berdoa terus, semoga acara hijabnya lancar Aamiin" ucap Putri.
Tiba-tiba ada seorang perempuan masuk ke kamar Putri dan tak lain Najwa Adik dari Putri.
" Kak tiara gimana kak putri udah siap belum soalnya udah disuruh turun?" tanya adik Putri yang baru saja masuk ke kamar putri.
" Tuh kamu lihat sendiri kakak kamu udah siap, kan." ucap Tiara.
" Wah ini kakak, aku bener-bener paling, kakak cantik banget..." ucap Najwa sangat terpesona.
" Oh ya kakak udah siap sekarang?" tanya Najwa.
" Iya kakak udah siap kok najwa." ucap Putri.
"Kalau gitu kita turun sekarang ya kak." ucap Tiara sembari mengajak Putri turun ke bawah.
Najwa dan tiara menggandeng putri untuk turun dari kamarnya dan menuju tempat Ijab Kabul.
Dari bawah putri dapat melihat semua tamu undangan sudah pada hadir dan penghulu yang sudah siap dan putri pun dapat melihat calon suaminya yang juga sudah duduk didepan penghulu.
" Dia sangat cantik bagaikan bidadari ya allah lancarkan lah pernikahan hamba dengannya, semoga dia adalah jodoh dunia akhirat hamba, hamba sangat mencintainya, insyaallah setelah dia menjadi istri hamba, hamba akan selalu membuat dia bahagia melindunginya dan membimbingnya, semoga dia yang terbaik untuk hamba dan dia adalah yang pertama dan terakhir untuk hidup hamba ya Allah Aamiin." ucap Ridho.
Kini putri sudah duduk disamping calon suaminya.
" Bagaimana mas Ridho apa sudah siap?" tanya Penghulu.
Ridho menoleh ke arah Putri dan Putri tersenyum lalu mengangguk.
" Iya pak insyaallah Saya siap." ucap Ridho.
" Baiklah jabat tangan saya dan ikuti apa yang saya katakan ya." ucap penghulu.
Tanpa perlu mengulang Ridho mengucapkan ijab kabul dengan lancar.
" Saya terima nikah dan kawinnya Putri Andriani binti Hakim Putra dengan mas kawin tersebut di bayar tunai."
" Bagaimana para saksi sah?"
" Sah."
Penghulu pun memimpin doa dan setelah sama sama meng aamiin kan kemudian Putri mencium tangan ridho lalu Ridho mengecup kening putri.
" Silahkan untuk cincinnya dipasangkan." ucap penghulu.
Ridho mengambil cincin dan memasangkan ke jari manis putri dan sebaliknya Putri memasangkan cincin ke jari manis Ridho.
" Ini buku nikah kalian, selamat ya semoga pernikahan kalian samawa." ucap Penghulu.
" Aamiin terimakasih pak." ucap keduanya.
Kemudian mereka mencium tangan kedua orang tua mereka dan mertua mereka.
Setelah ijab kabul selesai keduanya pun disuruh untuk berganti baju untuk resepsi pernikahannya.
Acara demi acara telah dilaksanakan dan kini hari sudah hampir malam tamu pun sudah pada pulang, dan kini Ridho dan Putri akan bermalam di hotel.
" Mah Pah Ayah Bunda kita mau pamit ya." ucap Ridho.
" Iya dho kalian hati hati ya dijalan kalau sudah sampai langsung istirahat pasti kan kalian capek." ucap Hakim ayah Putri.
" Iya ayah." ucap Ridho.
" Putri sekarang kamu bukan lagi gadis kamu sekarang sudah bersuami jadi inget pesen bunda kamu harus nurut sama suami kamu yah." Tutur Rosa bunda Putri
" Iya Bunda Putri pasti nurut kok sama suami Putri." ucap Putri.
" Ridho Papa pesen sama kamu, kamu harus jadi suami yang bertanggung jawab ya dan selalu sayang sama Putri, ingat jangan sampai kamu menyakitinya, karena putri ini benar benar menantu yang terbaik buat papah dan mama dan dia juga istri yang terbaik buat kamu." Pesan Dirga Papah Ridho.
" Iya pah Ridho janji Ridho akan bertanggung jawab, dan Ridho akan selalu menyayangi Putri." ucap Ridho.
" Yaudah ini udah malam mending kalian jalan sekarang ya biar bisa cepet istirahat." ucap Zaskia mama Ridho.
" Iya mah yaudah semuanya kita pamit ya." ucap keduanya.
" Iya kalian hati hati yah."
" Assalamu'alaikum."
" Waalaikumsalam."
Ridho langsung menggandeng Putri ke mobil pengantin.
Ridho langsung membukakan pintu untuk Putri.
" Silahkan masuk tuan putri." ucap Ridho mempersilahkan Putri masuk.
" Makasih Pangeranku." ucap Putri.
Setelah putri masuk ridho pun masuk dan meminta supir untuk menjalankan mobilnya.
Diperjalanan putri duduk bersender di bahu Ridho.
" Capek banget ya kamu seharian?" Tanya Ridho.
" Iya sayang aku capek banget, rasanya ini badan pegel semua." ucap Putri.
" Nanti pas sampe kamar hotel kamu langsung bersih bersih terus istirahat ya." ucap Ridho dan putri mengangguk.
" Hari ini aku sangat bahagia, karena kita sudah bersatu makasih ya kamu udah tepati janji kamu." ucap Putri.
" Iya sayang aku juga sangat bahagia sekarang kamu sudah menjadi milikku dan aku menjadi milikmu, kamu gak perlu berterima kasih sayang, kan aku dari dulu tulus mencintai dan sayang sama kamu makanya aku seriusin kamu, makasih ya sudah menjadi istri aku." ucap Ridho
" Iya makasih juga kamu sudah memiliku untuk menjadi pendamping hidup kamu, pokoknya aku janji akan selalu menjaga cinta kita." Janji Putri.
Tiba tiba mobil melaju sangat cepat.
" Pak pelan pelan dong pak nyetirnya." ucap Ridho.
" Iya den." ucap supir.
" Sayang kok nyetirnya jadi ngebut gini sih aku takut." ucap Putri.
" Iya sayang kamu tenang yah, pak denger kan istri saya sampai ketakutan ini, bapak pelanin dong nyetirnya." ucap ridho.
" Iya den tapi ini anu den." ucap supir bingung.
" Anu anu apa bapak bilang yang jelas, kalau bapak gak bisa bawa mobilnya biar saya saja yang nyetir." ucap Ridho.
" Ini den rem nya gak berfungsi." ucap supir.
" Maksud bapak apa rem nya gak berfungsi gimana, orang pas saya pake gak papa kok rem nya." ucap Ridho.
" Iya tapi ini sekarang remnya gak berfungsi den rem nya blong." ucap supir.
" Apa rem nya blong." seru keduanya sangat kaget.
" Sayang gimana dong aku takut." tutur Putri sangat ketakutan.
Ridho langsung mendekap tubuh Putri.
" Sayang kamu jangan takut yah ada aku disini, sekarang kita berdoa semoga tidak terjadi sesuatu sama kita, semoga kita baik baik aja yah." ucap Ridho berusaha menenangkan Putri.
" Pak coba pak usahain biar mobilnya bisa berhenti pak, ini sangat bahaya pak!" ucap Ridho.
" Iya den ini saya lagi coba." ucap supir.
" Pak awas pak didepan ada mobil." ucap Ridho.
Supir pun langsung menghindari mobil yang ada didepannya.
" Sayang aku takut..." ucap Putri memeluk Ridho erat dan menangis.
" Sayang hei jangan nangis ya lihat aku lihat aku sayang" ucap Ridho berusaha menenangkan Putri.
" Aku takut sayang hiks gimana kalau terjadi sesuatu sama kita hiks hiks aku mau kita sama-sama terus, aku gak mau kehilangan kamu hiks..." ucap putri dengan menangis terisak.
" Sayang siapa yang mau ninggalin kamu, aku akan selalu bersama kamu." ucap Ridho.
" Aku harus cari bagaimana caranya agar mobil ini bisa berhenti, gak mungkin juga kalau aku paksain untuk keluar dan membawa Putri dari mobil sedangkan mobilnya berjalan sangat cepat, ini akan membahayakan Putri." batin Ridho.
"Pak awas itu ada truk." teriak Putri.
Supir berusaha menghindar dari truk itu namun kini mobilnya malah terguling guling dan menabrak pembatas jalan lalu mobil itu jatuh ke sungai.
Brukk...
Mobil pernikahan itu jatuh ke sungai dan sepasang pengantin baru itu masih didalam mobil sedangkan sang supir sepertinya terlempar ke sungai saat pintu mobil tak sengaja terbuka.
" Aww kepala aku sakit banget." batin Putri.
Dan Putri terbangun dari pingsannya dan ia melihat ke sekelilingnya lalu melihat Ridho yang pingsan disampingnya namun ia tidak melihat keberadaan supir.
Putri mencoba membangunkan Ridho namun Ridho tak kunjung sadar.
" Gimana ini aku harus bisa keluar dari sini, tapi gimana caranya buka mobilnya, pintunya gak bisa dibuka gimana ini, a Ridho juga gak sadar-sadar gimana ini ya allah, tolong hamba." batin Putri.
Putri terus saja mencoba membuka pintu mobil namun tak bisa juga.
" Aa ayo bangun kita harus keluar dari sini, sepertinya mobilnya juga mau meledak, Aa Idho bangun."
Putri tak henti hentinya membangunkan Ridho dan akhirnya Ridho tersadar.
Ridho pun sangat kaget dirinya dan Putri sekarang sedang di dalam mobil dan berada di dalam air.
Ridho melihat Putri yang terus saja membuka pintu mobil dan Ridho mencoba untuk membantu Putri membuka pintu mobilnya namun tetap tak bisa.
Karena di dalam air jadi Putri tidak bisa langsung bicara ke Ridho dan Putri mengisyaratkan bagaimana caranya agar mereka bisa cepat keluar dari mobil itu.
Ridho melihat ke sekitarnya dan Ridho melihat pintu mobil depan yang sepertinya sedikit terbuka.
Ridho pun mengarahkan Putri untuk lewat pintu depan saja.
Dan Ridho membantu Putri keluar dari mobil karena Putri saat ini masih memakai gaun pengantin yang panjang hingga Putri kesusahan untuk beralih ke tempat supir untuk keluar dari mobil itu.
Dan akhirnya mereka berhasil keluar dari mobil itu.
" Sayang kita harus menjauh sepertinya mobil itu akan meledak." ucap Ridho.
Dan Putri mengangguk lalu Ridho membawa Putri berenang menjauhi mobil.
Namun ketika mereka sedang berenang Ridho tak melihat bahwa di depannya ada batu besar sehingga batu itu mengenai kepala Ridho.
Ridho terbentur dan kemudian Ridho pingsan.
" Ya ampun sayang sayang bangun hiks, kita harus selamatin diri kita sayang hiks." ucap Putri terisak karena melihat keadaan suaminya yang banyak darah dikeningnya.
" Sayang bangun hiks tolongggg siapapun tolongggg..." teriak Putri.
Namun karena keadaan Putri sekarang juga sangat lemah mengakibatkan Putri lemas dan pingsan dan tak sengaja Putri melepaskan genggaman tangannya dengan Ridho.
Di Rumah Orang Tua Putri
" Ayah kenapa ya perasaan bunda tiba tiba gelisah, bunda jadi kepikiran Putri terus yah." ucap Rosa.
" Loh kenapa bunda gelisah?" Tanya Hakim.
" Gak tau tiba tiba perasaan bunda gak enak yah, apa bunda telpon Putri aja yah." ucap Rosa dan hendak mengambil hpnya untuk menelpon Putri.
" Eh jangan dong bun, masa kita ganggu pengantin baru sih, besok aja bunda telpon Putri, kan gak enak bun kalau di ganggu." ucap Hakim.
" Tapi bunda bener-bener cemas yah sama putri, bunda pengin tahu keadaanya." ucap Rosa.
" Bunda jangan terlalu cemas dong, lagian Putri kan disana gak sendiri dia sama suaminya, mungkin karena Putri biasanya tinggal disini jadi disaat Putri dibawa sama suaminya bunda jadi cemas gini" ucap Hakim.
" Masa sih yah, tapi bunda seperti punya firasat gak enak sama Putri kita ayah." ucap Rosa.
Drettt drettt drettt
"suara hp berdering"
" Ayah itu telpon dari siapa?" tanya Rosa.
" Ini dari Pak Dirga bun." jawab Hakim.
" Ayah angkat dulu ya." ucap Hakim dan Rosa mengangguk.
Beberapa menit kemudian setelah ayah Putri menerima telpon dari pak dirga yang merupakan papah Ridho.
" Ayah kenapa yah, kok ayah diem, ayah jawab bunda." ucap Rosa.
" Putri sama Ridho bun..." ucap Hakim terhenti.
" Putri sama Ridho kenapa yah?" Tanya Rosa yang semakin khawatir.
" Tadi pak dirga nelpon ayah dia dapat kabar dari polisi katanya ada kecelakaan mobil jatuh ke sungai dan katanya plat mobil itu milik mobil pernikahan Ridho dan Putri bun" ucap Hakim.
" Apa gak mungkin ayah, Putri kita ayah hiks hiks..." ucap Rosa dengan nada terisak.
" Bunda ayah ada apa ini, kok bunda menangis?" Tanya najwa yang dari dapur.
" Kakak kamu najwa." ucap Hakim.
" Kakak kenapa Ayah?" Tanya Najwa.
" Ayah kita harus cek ke lokasi kejadian ayah ayo ayah, bunda mau lihat sendiri itu mobil mereka apa bukan, ayo ayah!" ucap Rosa.
" Maksud bunda apa ayah, cek lokasi kejadian apa yah?" Tanya Najwa.
" Ayah dapat kabar kalau mobil pernikahan kakak kamu mengalami kecelakaan dan jatuh ke sungai." ucap Hakim.
" Apa kecelakaan, kak Putri hiks hiks..." ucap Najwa sangat kaget mendengar kabar buruk ini.
" Ayah sama bunda mau pergi ke tempat kejadian kamu dirumah aja yah, ini udah malam lagian besok kan kamu mau sekolah." ucap Hakim.
" Tapi najwa pengin ikut ayah" ucap Najwa.
" Sayang dengerin ayah kamu dirumah aja yah biar ayah sama bunda yang kesana okey." ucap hakim.
" Yasudah tapi kalian jangan lupa kabarin ya." ucap Najwa.
" Iya pasti ayah akan kasih kabar ke kamu, kamu baik baik ya dirumah ayah sama bunda pergi dulu." ucap Hakim.
Dan najwa mengangguk.
" Sayang bunda sama ayah pergi dulu ya assalamu'alaikum." ucap Rosa.
" Waalaikumsalam bunda ayah." ucap Najwa.
Hakim dan rosa langsung pergi.
" Semoga saja ini gak bener semoga kak Putri sama kak Ridho baik baik aja aamiin, semoga itu bukan mereka yang kecelakaan." ucap Najwa.
Kini ortu Ridho dan ortu Putri datang ke lokasi kecelakaan.
Setelah sampai disana ortu keduanya menanyakan bagaimana kejadian kecelakaan itu, dan ada beberapa orang yang melihatnya dan mereka menceritakannya.
" Pak lalu mana buktinya kalau itu memang mobil anak saya yang jatuh ke sungai?" Tanya Zaskia.
" Ini bu tim sar yang sudah saya kerahkan untuk menelusuri sungai menemukan serpihan serpihan mobil yang terbakar dan mereka menemukan plat mobil ini dan ini betul kan plat mobil atas nama pak Ridho" ucap polisi.
" Memang ini benar plat mobil anak saya" ucap Dirga.
" Tadi bapak bilang mobilnya terbakar pak!" ucap Rosa.
" Iya bu mobilnya jatuh dan beberapa lama mobilnya meledak itu yang dikatakan para saksi yang melihatnya." ucap Polisi.
" Terus gimana pak mana anak dan menantu saya pak, mereka mana?" Tanya Zaskia.
"Kami dan para tim sar masih mencarinya pak, karena kami belum menemukan mereka." ucap Polisi.
" Oh ya pak bu saya tanya berapa orang yang menumpangi mobil tersebut?" Tanya Polisi.
" 3 orang pak anak dan menantu saya serta supir anak saya." ucap Dirga.
"Baiklah kami akan terus berusaha mencari mereka." ucap Polisi.
" Tolong pak usahakan anak dan menantu saya secepatnya di temukan." ucap Hakim.
" Iya pak kami akan berusaha." ucap Polisi.
" Ayah bunda harus kesana bunda mau cari Putri." ucap Rosa.
" Bunda jangan bunda disana terlalu berbahaya para tim sar serta polisi yang mencari mereka ya bun." ucap Hakim.
" Tapi bunda sangat mencemaskan Putri, bunda pengin cari Putri yah." ucap Rosa.
" Papah aku juga harus cari Ridho pah, aku gak mau kehilangan Ridho pah." ucap Zaskia.
" Mah mama tenang dulu ya pasti Ridho dan Putri ketemu mama harus banyak berdoa ya." ucap Dirga.
" Bunda lebih baik sekarang ayah antar bunda pulang yah, nanti ayah kembali kesini untuk cari mereka." ucap Hakim.
" Gak yah bunda gak bisa pulang sekarang bunda gak akan tenang ayah." ucap Rosa.
" Bunda tapi ini udah malam gak baik untuk kesehatan bunda, bunda pulang sekarang yah nanti ayah akan kembali kesini dan cari Putri kita sampai ketemu." ucap Hakim.
" Tapi ayah harus janji ayah harus bisa nemuin putri" ucap Rosa.
" Insya Allah bun Ayah akan berusaha" ucap Hakim.
" Pak Hakim apa saya boleh titip istri saya, biar dia pulang sama bapak, jadi biar saya disini dan kalau ada informasi apa apa saya bisa langsung hubungi bapak." ucap Dirga.
" Iya boleh Pak Dirga, ayo bu Zaskia biar saya antar pulang." ucap Hakim.
" Tapi pah mama mau cari Ridho juga." ucap Zaskia.
" Mah mama harus pulang dulu ya, biar papah yang cari Ridho, mama sekarang harus istirahat yah." ucap Dirga.
" Pah tapi kabarin mama yah kalau ada kabar apa apa." pesan Zaskia.
" Iya mama tenang aja pasti papah akan kasih kabar." ucap Dirga.
Dan mereka bertiga pulang kerumah sedangkan Dirga tetap berada dilokasi.
Malam sudah semakin larut dan mereka belum juga ditemukan akhirnya pencarian dilanjutkan besok pagi.
Keesokan Harinya
" Mah di makan dong sarapannya." ucap Dirga.
" Bagaimana mama bisa makan, kalau Ridho saja belum ada kabar sampai sekarang pah." ucap Zaskia.
" Lagian kenapa sih semalam pencariannya dihentikan pah, seharusnya papah dan tim lainnya melanjutkan pencariannya." ucap Zaskia.
" Papah juga penginya pencariannya gak diberhentikan, tapi kan itu sudah peraturannya mah, hari ini juga papah akan kesana lagi bersama polisi dan tim sar." ucap Dirga.
" Mah pah gimana kalau sembari mencari kak Ridho dan kak Putri, kita juga buat pengumuman atas hilangnya mereka siapa tau aja mereka sudah ditolong sama orang, jadi kan nanti kalau orang yang nolong liat pengumumannya bisa memberitahu kita pah." ucap devi Adik Ridho.
" Iya itu ide yang bagus pah dari devi, papah mending segera buat pengumumannya yah, terus disebarin ke orang!" ucap Zaskia.
" Ya papah akan buat pengumumannya, ya sudah sekarang kalian makan dulu yah." ucap Dirga.
" Hmm tapi gak nafsu pah." ucap Zaskia.
" Mah sedikit aja seenggaknya ada makanan yang masuk biar perut mama gak kosong." ucap Dirga.
" Iya mah lagian emangnya mama mau nanti kalau kak Ridho pulang terus liat mama sakit pasti kak Ridho sedih." ucap Devi.
" Tuh bener apa yang dikatakan devi, mama makan yah." ucap Dirga.
" Iya mama makan deh." ucap Zaskia.
" Yaudah mah pah aku berangkat sekolah dulu." ucap Devi.
" Iya kamu belajar yang pinter ya biar dapet nilai bagus." ucap Dirga.
" Iya pah, yaudah aku berangkat dulu assalamu'alaikum mah pah" ucap Devi sambil menyalimi kedua tangan ortunya.
" Waalaikumsalam."
Setelah devi pergi papahnya pun ikut pamit untuk pergi ke lokasi pencarian anak dan menantunya, awalnya Zaskia ingin sekali ikut namun Dirga menyarankan untuk dirumah saja, akhirnya Zaskia menurutinya.
Diperjalanan sebelum dirga ke pergi lokasi Dirga terlebih dahulu pergi ke tempat membuat pengumuman lalu setelah selesai dirga memberikan kertas pengumuman kepada banyak orang serta sesekali ia menempelkan di dinding atau di pohon yang ada di jalan.
2 Hari kemudian
Sudah dua hari pencarian dilakukan namun hingga kini belum ada kabar mereka ditemukan.
Keluarga keduanya pun sangat terpukul atas hilangnya anak dan menantunya.
Di Rumah Ortu Putri
Kini bunda Putri mengalami demam karena ia kepikiran terus dengan putrinya.
" Bunda." panggil Najwa sembari membuka pintu kamar ortunya.
" Iya sayang masuk nak." ucap Rosa.
" Bunda kata ayah bunda sakit." ucap Najwa mendekati bundanya lalu duduk disamping bundanya.
" Iya sayang bunda cuma demam kok." ucap Rosa.
" Bunda kenapa gak minta ayah anter ke rumah sakit aja, biar bunda diperiksa." ucap Najwa sambil membenarkan kompresan bundanya.
" Bunda gak papa kok nak cuma demam tadi juga bunda udah minum obat, lagian biar ayah fokus dulu cari kakak kamu." ucap Rosa.
" Iya tapi kan bunda sakit bunda harusnya periksa dong, atau gak biar najwa yang anter ke dokter ya." ucap Najwa.
" Gak perlu sayang, bunda gak papa kok." ucap Rosa.
" Udah jam segini kamu gak pergi ke sekolah nak?" Tanya Rosa.
" Ini juga najwa mau pamit ke sekolah, tapi najwa gak tega ninggal bunda sendiri dirumah." ucap Najwa.
" Najwa kamu sekarang berangkat sekolah aja yah, kan dirumah masih ada bibi." ucap Rosa.
" Bener nih bunda gak papa aku tinggal pergi." ucap Najwa.
" Gak papa sayang." ucap Rosa.
" Yaudah tapi kalau bunda mau apa apa panggil bibi ya, terus kalau ada apa apa bunda kabarin aku aja yah." ucap Najwa.
Rosa hanya mengangguk.
" Ya sudah najwa ke sekolah bun, assalamu'alaikum." ucap Najwa dan mencium tangan bundanya.
" Waalaikumsalam hati hati dijalan ya nak!" ucap Rosa.
" Iya bunda, bunda baik baik ya dirumah!" ucap Najwa.
" Iya sayang." ucap Rosa.
Dan najwa meninggalkan kamar ortunya.
" Sudah dua hari namun kamu belum juga ada kabar nak, kamu dimana sekarang nak, bunda sangat kangen sama kamu bunda juga sangat khawatir nak, ya allah tolong pertemukan lah hamba dengan putri hamba, dan semoga dimanapun putri hamba berada semoga dia baik baik saja Aamiin ya Allah." ucap Rosa.
Di sebuah Rumah Sakit terdapat seorang pasien korban kecelakaan ia baru saja dilarikan di rumah sakit saat satu hari yang lalu.
Pasien tersebut di bawa oleh beberapa warga ke rumah sakit, dan saat rumah sakit meminta datanya tidak ada satupun yang tahu, hingga hari ini pasien tersebut belum juga di ketahui nama dan tempat tinggal maupun keluarganya, karena memang sama sekali tidak ada yang menemukan data identitasnya.
Pasien tersebut terluka sangat parah terutama dibagian kepalanya, dokter sudah memeriksanya dan sampai saat ini dia belum sadarkan dirinya karena memang kondisinya sekarang sangat kritis, dan dokter hanya berharap semoga saja dia bisa melewati masa kritisnya.
" Kasian ya dia belum ada keluarga yang mengunjunginya." ucap Suster yang sedang mengecek keadannya.
" Iya, tapi katanya pihak rumah sakit sudah membuat laporan tentang pasien ini, semoga saja secepatnya keluarganya mendengar bahwa dia ada disini." ucap Suster lainnya.
" Iya yasudah kalau gitu aku mau cek pasien lain ya." ucap Suster itu.
" Iya yaudah kamu duluan yah." ucapnya.
" Kok kalau dilihat lihat kayak aku pernah lihat dia ya tapi dimana." ucap Suster.
" Ah aku lupa lagi, yaudah deh nanti aku ingat ingat lagi." ucapnya lalu setelah selesai mengecek keadannya ia pun meninggalkan ruang ICU.
Malam Hari
Dirumah ortu ridho
Dirga baru saja pulang dari kantornya dan istrinya langsung menyambutnya.
" Assalamu'alaikum mama." ucap Dirga.
" Waalaikumsalam pah, papah pulang juga, pah gimana sama Ridho apa papah sudah dapat kabar?" tanya Zaskia.
" Belum mah, papah sebelum ke kantor selalu mengecek ke lokasi namun tetap saja belum ada kabar apa apa tentang mereka, dan papah juga belum menerima informasi dari orang orang, padahal papah kemarin sudah menyebarkan informasi hilangnya mereka." ucap Dirga.
" Pah mama gak rela kalau ridho beneran ninggalin mama pah." ucap Zaskia.
" Heh kamu ini jangan bicara seperti itu, ridho pasti selamat mah, kita harus tetap berdoa semoga dia sudah diselamatkan sama orang yah." ucap Dirga.
" Yaudah mah papah ke kamar dulu ya mau mandi." ucap Dirga.
" Iya pah yaudah sini tasnya mama juga mau sekalian siapin baju ganti buat papah." ucap Zaskia.
" Ya sudah kalau gitu kita ke kamar." ucap Dirga.
Disebuah Rumah Kecil
Terdapat seorang gadis yang masih terbaring lemah diranjang, gadis itu ditemukan oleh wanita parubaya saat sedang mencari kayu di pinggir sungai.
Wanita parubaya itu bernama Ratih.
Ratih menemukan gadis tersebut dalam keadaan pingsan dan dengan cepat ia mencari pertolongan dan dibawakan gadis itu kerumahnya.
Ratih tinggal dirumah yang begitu kecil ia tinggal bersama kedua anaknya, anak pertamanya bernama Putra Ardiansyah sedangkan anak keduanya bernama Novianti.
" Ibu dia belum sadar juga yah?" tanya Novi.
" Belum nak, kalau aja ibu punya uang pasti ibu sudah membawanya ke rumah sakit." ucap Ratih.
" Lagian ibu sih udah tau kita tuh gak punya pakai sok sok an nolongin orang lain segala." ucap Novi.
" Nak ibu kasian sama dia, lagian sesama manusia kan memang harus saling tolong menolong." ucap Ratih.
" Ah ibu selalu saja ngomongnya begitu, iya kalau ibu berada ibu liat aja sendiri kita itu udah susah malah ibu nolongin dia, makin tambah susah aja hidup kita." ucap Novi.
" Novi kamu jangan bicara seperti itu." ucap Ratih.
" Ah udahlah aku males ngobrol sama ibu, aku mau ke kamar aja." ucap Novi.
Novi pun meninggalkan Ratih.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!