Keesokan Harinya
" Mah di makan dong sarapannya." ucap Dirga.
" Bagaimana mama bisa makan, kalau Ridho saja belum ada kabar sampai sekarang pah." ucap Zaskia.
" Lagian kenapa sih semalam pencariannya dihentikan pah, seharusnya papah dan tim lainnya melanjutkan pencariannya." ucap Zaskia.
" Papah juga penginya pencariannya gak diberhentikan, tapi kan itu sudah peraturannya mah, hari ini juga papah akan kesana lagi bersama polisi dan tim sar." ucap Dirga.
" Mah pah gimana kalau sembari mencari kak Ridho dan kak Putri, kita juga buat pengumuman atas hilangnya mereka siapa tau aja mereka sudah ditolong sama orang, jadi kan nanti kalau orang yang nolong liat pengumumannya bisa memberitahu kita pah." ucap devi Adik Ridho.
" Iya itu ide yang bagus pah dari devi, papah mending segera buat pengumumannya yah, terus disebarin ke orang!" ucap Zaskia.
" Ya papah akan buat pengumumannya, ya sudah sekarang kalian makan dulu yah." ucap Dirga.
" Hmm tapi gak nafsu pah." ucap Zaskia.
" Mah sedikit aja seenggaknya ada makanan yang masuk biar perut mama gak kosong." ucap Dirga.
" Iya mah lagian emangnya mama mau nanti kalau kak Ridho pulang terus liat mama sakit pasti kak Ridho sedih." ucap Devi.
" Tuh bener apa yang dikatakan devi, mama makan yah." ucap Dirga.
" Iya mama makan deh." ucap Zaskia.
" Yaudah mah pah aku berangkat sekolah dulu." ucap Devi.
" Iya kamu belajar yang pinter ya biar dapet nilai bagus." ucap Dirga.
" Iya pah, yaudah aku berangkat dulu assalamu'alaikum mah pah" ucap Devi sambil menyalimi kedua tangan ortunya.
" Waalaikumsalam."
Setelah devi pergi papahnya pun ikut pamit untuk pergi ke lokasi pencarian anak dan menantunya, awalnya Zaskia ingin sekali ikut namun Dirga menyarankan untuk dirumah saja, akhirnya Zaskia menurutinya.
Diperjalanan sebelum dirga ke pergi lokasi Dirga terlebih dahulu pergi ke tempat membuat pengumuman lalu setelah selesai dirga memberikan kertas pengumuman kepada banyak orang serta sesekali ia menempelkan di dinding atau di pohon yang ada di jalan.
2 Hari kemudian
Sudah dua hari pencarian dilakukan namun hingga kini belum ada kabar mereka ditemukan.
Keluarga keduanya pun sangat terpukul atas hilangnya anak dan menantunya.
Di Rumah Ortu Putri
Kini bunda Putri mengalami demam karena ia kepikiran terus dengan putrinya.
" Bunda." panggil Najwa sembari membuka pintu kamar ortunya.
" Iya sayang masuk nak." ucap Rosa.
" Bunda kata ayah bunda sakit." ucap Najwa mendekati bundanya lalu duduk disamping bundanya.
" Iya sayang bunda cuma demam kok." ucap Rosa.
" Bunda kenapa gak minta ayah anter ke rumah sakit aja, biar bunda diperiksa." ucap Najwa sambil membenarkan kompresan bundanya.
" Bunda gak papa kok nak cuma demam tadi juga bunda udah minum obat, lagian biar ayah fokus dulu cari kakak kamu." ucap Rosa.
" Iya tapi kan bunda sakit bunda harusnya periksa dong, atau gak biar najwa yang anter ke dokter ya." ucap Najwa.
" Gak perlu sayang, bunda gak papa kok." ucap Rosa.
" Udah jam segini kamu gak pergi ke sekolah nak?" Tanya Rosa.
" Ini juga najwa mau pamit ke sekolah, tapi najwa gak tega ninggal bunda sendiri dirumah." ucap Najwa.
" Najwa kamu sekarang berangkat sekolah aja yah, kan dirumah masih ada bibi." ucap Rosa.
" Bener nih bunda gak papa aku tinggal pergi." ucap Najwa.
" Gak papa sayang." ucap Rosa.
" Yaudah tapi kalau bunda mau apa apa panggil bibi ya, terus kalau ada apa apa bunda kabarin aku aja yah." ucap Najwa.
Rosa hanya mengangguk.
" Ya sudah najwa ke sekolah bun, assalamu'alaikum." ucap Najwa dan mencium tangan bundanya.
" Waalaikumsalam hati hati dijalan ya nak!" ucap Rosa.
" Iya bunda, bunda baik baik ya dirumah!" ucap Najwa.
" Iya sayang." ucap Rosa.
Dan najwa meninggalkan kamar ortunya.
" Sudah dua hari namun kamu belum juga ada kabar nak, kamu dimana sekarang nak, bunda sangat kangen sama kamu bunda juga sangat khawatir nak, ya allah tolong pertemukan lah hamba dengan putri hamba, dan semoga dimanapun putri hamba berada semoga dia baik baik saja Aamiin ya Allah." ucap Rosa.
Di sebuah Rumah Sakit terdapat seorang pasien korban kecelakaan ia baru saja dilarikan di rumah sakit saat satu hari yang lalu.
Pasien tersebut di bawa oleh beberapa warga ke rumah sakit, dan saat rumah sakit meminta datanya tidak ada satupun yang tahu, hingga hari ini pasien tersebut belum juga di ketahui nama dan tempat tinggal maupun keluarganya, karena memang sama sekali tidak ada yang menemukan data identitasnya.
Pasien tersebut terluka sangat parah terutama dibagian kepalanya, dokter sudah memeriksanya dan sampai saat ini dia belum sadarkan dirinya karena memang kondisinya sekarang sangat kritis, dan dokter hanya berharap semoga saja dia bisa melewati masa kritisnya.
" Kasian ya dia belum ada keluarga yang mengunjunginya." ucap Suster yang sedang mengecek keadannya.
" Iya, tapi katanya pihak rumah sakit sudah membuat laporan tentang pasien ini, semoga saja secepatnya keluarganya mendengar bahwa dia ada disini." ucap Suster lainnya.
" Iya yasudah kalau gitu aku mau cek pasien lain ya." ucap Suster itu.
" Iya yaudah kamu duluan yah." ucapnya.
" Kok kalau dilihat lihat kayak aku pernah lihat dia ya tapi dimana." ucap Suster.
" Ah aku lupa lagi, yaudah deh nanti aku ingat ingat lagi." ucapnya lalu setelah selesai mengecek keadannya ia pun meninggalkan ruang ICU.
Malam Hari
Dirumah ortu ridho
Dirga baru saja pulang dari kantornya dan istrinya langsung menyambutnya.
" Assalamu'alaikum mama." ucap Dirga.
" Waalaikumsalam pah, papah pulang juga, pah gimana sama Ridho apa papah sudah dapat kabar?" tanya Zaskia.
" Belum mah, papah sebelum ke kantor selalu mengecek ke lokasi namun tetap saja belum ada kabar apa apa tentang mereka, dan papah juga belum menerima informasi dari orang orang, padahal papah kemarin sudah menyebarkan informasi hilangnya mereka." ucap Dirga.
" Pah mama gak rela kalau ridho beneran ninggalin mama pah." ucap Zaskia.
" Heh kamu ini jangan bicara seperti itu, ridho pasti selamat mah, kita harus tetap berdoa semoga dia sudah diselamatkan sama orang yah." ucap Dirga.
" Yaudah mah papah ke kamar dulu ya mau mandi." ucap Dirga.
" Iya pah yaudah sini tasnya mama juga mau sekalian siapin baju ganti buat papah." ucap Zaskia.
" Ya sudah kalau gitu kita ke kamar." ucap Dirga.
Disebuah Rumah Kecil
Terdapat seorang gadis yang masih terbaring lemah diranjang, gadis itu ditemukan oleh wanita parubaya saat sedang mencari kayu di pinggir sungai.
Wanita parubaya itu bernama Ratih.
Ratih menemukan gadis tersebut dalam keadaan pingsan dan dengan cepat ia mencari pertolongan dan dibawakan gadis itu kerumahnya.
Ratih tinggal dirumah yang begitu kecil ia tinggal bersama kedua anaknya, anak pertamanya bernama Putra Ardiansyah sedangkan anak keduanya bernama Novianti.
" Ibu dia belum sadar juga yah?" tanya Novi.
" Belum nak, kalau aja ibu punya uang pasti ibu sudah membawanya ke rumah sakit." ucap Ratih.
" Lagian ibu sih udah tau kita tuh gak punya pakai sok sok an nolongin orang lain segala." ucap Novi.
" Nak ibu kasian sama dia, lagian sesama manusia kan memang harus saling tolong menolong." ucap Ratih.
" Ah ibu selalu saja ngomongnya begitu, iya kalau ibu berada ibu liat aja sendiri kita itu udah susah malah ibu nolongin dia, makin tambah susah aja hidup kita." ucap Novi.
" Novi kamu jangan bicara seperti itu." ucap Ratih.
" Ah udahlah aku males ngobrol sama ibu, aku mau ke kamar aja." ucap Novi.
Novi pun meninggalkan Ratih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
AmanteDelYaoi:3
Aku gak bisa tidur kalau belum baca next chapter, fix it thor! 🥴
2023-12-08
1