Pagi sebelum sekolah rame, Gibran dan Zaki sudah sampai di sekolah duluan, "Gibran, kita pergi jam berapa sih tadi? kok iya ini sekolah kayak kuburan, sepi banget" ujar Zaki yang melihat suasana sekolah yang kososng.
Gibran pun menjawab,"mungkin yang lain lagi sibuk bersama mimpi-mimpi mereka, emm, dan ini masih jam" Gibran pun melihat jam di hp nya dan kemudian menatap Zaki sambil menjawab dengan santai nya, "jam enam pas gak lebih gak kurang".
"APAAA?! JAM ENAM?!, GILA BANGET KITA JAM ENAM UDAH DI SEKOLAH!"ujar Zaki yang terheran,
"Santai aja lah bro, lagi pula ini sekolah bukan kuburan".
"Ya gak jam enam jugaaa! ini kepagian, kalau jam tujuh itu normal, Gibraaaannnn!" ucap Zaki sambil menggaruk kepalanya.
"Gini-gini, kalau kita lama-lama di rumah, yang ada kalau misal nya ulangan dadakan nanti kita gak bisa belajar, nah kalau kita datang nya lebih cepat kan kita bisa belajar dulu sebelum masuk, terus ko kan bisa main game dulu" jelas Gibran sambil berjalan untuk membuka pintu.
"Emm.. ada bener nya juga".
Ketika Gibran membuka tas nya untuk mengeluarkan kunci kelas dan almamater OSIS nya, ia tersadar bahwasanya ia meninggalkan almamater nya di rumah, "eh Zaki, aku pulang dulu bentar ya, almamater ku ketinggalan." Gibran pun menyalakannya motor nya.
"Lah, jadi aku di tinggal sendiri di sini?" tanya Zaki.
"emm, gak lama kok aku cuma ambil itu sebentar terus balik lagi, dah ya aku pulang dulu tataaa...." Gibran pun langsung bergegas pulang.
"Yahh, malah jadi anak bodoh aku di sini, mana gak ada kawan lagi, aku telfon si Ijal aja lah, eh tapi dia kan sakit perut, emm, yaudah si Juna aja lah "gumam nya, Zaki pun langsung menelpon Juna.
DRRRTTTT... DRRTTTT.... Hp Juna berdering, "emm, siapa sih pagi-pagi nelpon, gabut banget hidup nya" ucap Juna tanpa mengangkat telpon nya dan malah melanjutkan tidur nya.
"Lah memang tai lah ko, bukan nya di angkat, mana sepi banget lagi ini sekolah".
Kemudian, Zaki pun duduk di depan kelas nya, kan karena menunggu Gibran yang belum kunjung datang, Zaki pun tidur-tiduran di depan kelas, dan malah ia ketiduran sampai semua orang datang, tak lama kepsek pun sampai di sekolah dan tak sengaja melihat Zaki yang tertidur di depan kelas, kepsek pun langsung menghampiri Zaki.
"Nak, bangun!" ujar nya sambil membangunkan Zaki.
"Hemm... agrgshahs..." Zaki membuka matanya sedikit dan malah melanjutkan tidur nya.
"Putra.. kesini sebentar." panggil kepsek kepada seorang siswa.
"kenapa pak?" tanya anak itu.
"Ini teman mu, kita angkat dia ke UKS, biar tidur di sana, soal nya kasihan kalau di sini takut nya ketendang sama orang yang lewat".
Akhirnya Zaki pun di bawa ke UKS untuk istirahat, tak lama Gibran pun datang, " Weh ada yang nampak si Zaki gak?" tanya nya kepada anak-anak di kelas.
"Tadi ada yang bawa dia ke UKS, Gibran" ucap Syifa.
"Oh makasih ya".
Gibran langsung berlari ke UKS, sesampainya Gibran di UKS, ia melihat ada kepsek yang sedang duduk di samping Zaki, "eh, pak!" sapa nya.
"Oh Gibran, ini temen mu kok bisa ya dia tidur di depan kelas? tadi pagi pas saya baru sampai, saya lihat dia ketiduran di depan kelas, terus kayak nya dia demam, karena badan nya panas." ujar kepsek yang khawatir.
Gibran pun menceritakan apa yang terjadi, " gini pak, tadi pagi itu kami datang kecepetan, kami sampai di sekolah jam enam, nah terus almamater Gibran ketinggalan di rumah, nah jadi Gibran balik lagi ke rumah untuk ambil, terpaksa lah si Zaki Gibran tinggal ".
"Yasudah kalau begitu ini obat nya, nanti kalau dia sadar, suapkan dia nasi atau roti, biar gak kosong perut nya terus kasih obat nya ya." ujar kepsek.
"Baik pak " jawab Gibran
Ketika Gibran sedang menjaga Zaki, tiba-tiba ada segerombolan anak kelas 3 yang berjalan menuju WC yang sudah tidak di pakai di samping perpustakaan, karena curiga, Gibran pun mengikuti mereka secara diam-diam, dan agar tidak ketahuan dia OSIS, ia membuka almamater nya dan meninggalkan nya di ruangan UKS.
"Ei bro, ko ada beli rokok nya kan?" tanya salah seorang yang ada di dalam gerombolan itu.
"Ya ada lah, hari ini ada rokok yang baru, rasanya pun... hadeh lebih enak cuyy".
"Merek apa?"
"Apa ya tadi lupa aku, pokok nya enak kali... nanti ya kita spil bareng-bareng"
Sesampainya mereka di WC, Gibran pun bersembunyi di sudut WC sambil mulai menguping pembicaraan mereka yang sedang nyebat, "weh... beneran!, ini enak banget, eh berapa buah ko bawa?"tanya teman nya.
"Gak banyak, aku cuma beli tiga tadi, karena uang ku kurang jadi makanya ku beli cuman segini." tiba-tiba bel masuk berbunyi.
TING... TUNG... SAAT NYA MASUK KELAS, SAAT NYA MASUK KELAS!
"Aisss... tanggung kali lah, mana tinggal setengah lagi"
"Udah, matikan aja dulu, dah lah ayo cabut ke kelas, nanti datang pula kepsek."
Belakang mereka pergi, Gibran pun langsung mengambil dokumentasi untuk bukti laporan nya kepada kepsek, setelah ia mengambil dokumentasi, ia langsung bergegas pergi melaporkan hal tersebut kepada kepsek.
"Permisi, assalamu'alaikum... pak, ini Gibran." ucap nya di depan pintu kantor.
"Waalaikumussalam, masuk Gibran "
"Jadi gini pak, Gibran mau kasih tau, kalau tadi ada anak kelas 3, mereka merokok di WC sana, Gibran pun ada ambil foto nya." Gibran pun memperlihatkan foto tersebut.
"Yasudah, ini biar bapak yang urus, Gibran masuk aja ke kelas".
Gibran pun kembali ke kelas nya untuk melanjutkan pelajaran nya, beberapa saat kemudian jam istirahat pun tiba, kepsek menelpon Gibran untuk menjadi saksi, Gibran pun langsung bergegas ke kantor.
"Gibran, bapak ada rencana, nanti Gibran lewat dari depan WC itu pura-pura tidak lihat apa-apa, nah terus nanti Gibran pura-pura nanyain rokok nya, terus nanti kasih kode entah itu garuk kepala atau apa lah itu terserah, nanti baru saya datang, oke!".
"oke, laksana kan",Gibran pun langsung berjalan ke arah WC itu, setelah ia berbincang dengan anak kelas 3 itu, ia langsung memberikan kode, dan dari sana lah datang kepsek sehingga membuat anak kelas 3 itu lari tunggang-langgang.
"Memang lah ya anak jaman sekarang, kalau gak merokok gak enak, gak mikirin masa depan nya nanti kalau mau tes posili atau TNI pasti susah" ujar kepsek,
"Udah lah pak, nama nya aja manusia".
"Eh Gibran, tunggu dulu, tadi pas Gibran kasih nampak foto nya, kan di lantai ada rokok tu, nah sekarang hilang nya kemana?"tanya kepsek.
"Yah paling HTS pak, habis tanpa sisa, kalau begitu saya kembali ke kelas dulu ya pak".
"Oh iya iya", Gibran pun kembali ke kelas nya dengan menggunakan kacamata hitam dan seragam kesehatan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments