Jam pelajaran matematika pun berakhir, dan bel istirahat berbunyi. TING... TUNG... 'TING... TONGG... SAAT NYA JAM ISTIRAHAT, SAAT NYA JAM ISTIRAHAT'
Ketika istirahat, Gibran dan Ijal mendapatkan panggilan untuk membersihkan UKS, "Jal sebenarnya aku malas banget dah bersihin UKS, mana bau tai lagi." ucap Ijal sambil melirik Gibran.
Gibran pun menjawab, "ya kita harus ikuti aja, kalau misal nya gak kita bersihkan, yang ada nanti kita di marahi guru BK, lagian ini kan kesalahan kita juga, coba aja gak kita paksa si Juna kepastian dia gak bakalan berak".
Mereka pun langsung memasuki ruang UKS dengan membawa seember air dan sabun, "Jal, ko ada bawa sikat ga? atau kain-kain gitu? soal nya ini gak mungkin di gosok pakai tangan".
"Bentar ku minta ke BK." Ijal pun langsung menaruh ember nya dan pergi meminta kain ke ruang BK.
Ijal pun kembali dari BK namun ia tidak membawa kain atau sikat, melain kan ia membawa jajan, "gak ada sikat nya Gibran." ucap Ijal sambil mengunyah makanan.
"gak ada apa ko yang pergi ke kantin ?"
Ijal pun terkekeh, " hehe, bukan gitu... tadi rencana nya mau ke BK tapi BK nya tutup gak ada orang, yaudah aku ke kantin." ujar nya.
"Yaudah kalau gitu ini kita angkat keluar aja terus kan yang kita bersihkan cuma seprai nya." ucap Gibran.
Dengan santai nya Ijal berkata,"aku lagi makan, jadi ko aja yang bersihkanlah, ko kan baik".
"Jal, itu makanan bisa di taruh dulu loh, ko bisa bantu angkat ini keluar nanti siap di keluarkan ko bisa lanjut makan lagi kok"
Tiba-tiba makanan Ijal terjatuh, "aduh, malah jatoh, halah belum lima menit." ucap Ijal sambil mengambil makanan nya yang jatuh dan langsung memakan nya.
"JAL!! KO GILA YA? ITU UDAH JATOH, MALAH DI MAKAN NANTI KALAU KO SAKIT GIMANA?" dengan lantang Gibran memarahi Ijal.
Ijal tidak mendengar kan perkataan Gibran dan malah melanjutkan makan, "santai aja lah we, lagi pula kan belum lima menit dia di lantai."
"Bukan masalah lima menit nya hey... memang kamu tau itu lantai bersih atau enggak nya? ku kasih tau ya di lantai itu kaya akan bakteri dan virus di tambah lagi kuman, di antara nya seperti virus diare (Rotavirus) ada juga bakteri penyebab diare (Escherichia. C ) " jelas Gibran.
Akan tetapi Ijal tidak mendengar kan perkataan Gibran dan malah meninggalkan Gibran sendiri di UKS, "Jal, ko mau kemana we, ini kasur nya belum di angkat, gimana mau di bersihkan." ujar Gibran sembari keluar dari pintu.
"KO PANGGIL ANGGOTA OSIS LAIN AJA SURUH BERSIHIN!" teriak Ijal yang berjalan meninggalkan Gibran.
Pada akhirnya Gibran sendiri yang membersihkan kasur itu, jam istirahat pun berakhir namun Gibran belum membeli makanan pun karena ia membersihkan kasur, Gibran pun langsung ke kelas nya.
"ADUUUHHH! SAKIT KALI LAH PERUT KU INIII!" teriak Ijal di kelas yang membuat teman-teman nya berkumpul di sekitar Ijal, Gibran pun langsung berlari menuju Ijal dari depan pintu kelas.
"Weh, ko kenapa? pasti gara-gara lima menit tadi kan? makanya udah di bilang pun ngeyel kali!" marah Gibran.
"Weh, minimal ko bantu lah, jangan di ceramahi, kalau mau ceramah tu hari Jum'at, jangan ke orang sakit!" kata Ijal sambil berguling-guling di lantai.
"Temen-temen, rapat kan tiga meja sini dan yang di sana, buat seperti tempat tidur sekarang!!" perintah Gibran.
Semua siswa/i langsung melaksanakan apa yang di bilang oleh Gibran, "sudah ni Gibran, ei semuanya, angkat Ijal ke sini! " ucap Zahira, semua siswa langsung mengangkat Ijal ke atas meja dan Gibran pun langsung memeriksa Ijal.
" tarik nafas Jal!" ucap Gibran.
"Aaaaagggrrrkk! sakit kali wehh!" teriak Ijal yang semakin meronta-ronta.
"Diam dulu jal jangan banyak gerak, aku jadi susah meriksa nyaaa!" setelah selesai Gibran memeriksa Ijal, ia pergi ke UKS untuk mengambil obat diare.
"Jal, minum ini" Gibran memberikan obat bersama dengan air hangat, Ijal pun meminum obat nya, setelah selesai minum obat, Ijal langsung berlari ke WC, Gibran pun langsung menjelaskan kepada temannya.
"Ini kita jadi kan pelajaran, bahwasanya makanan yang udah jatuh itu jangan di makan lagi, karena kita gak tau lantai atau tempat makanan jatuh itu bersih atau tidak nya, apalagi bakteri, kuman dan virus itu gak bisa nampak di mata kita, jadi teruntuk kita semua, bila makanan sudah jatuh, sebaik nya di buang saja karena masih ada hewan-hewan kecil yang memakan nya".
"oke, dokter Gibran!!" seru teman-teman nya.
Tak lama kemudian Ijal pun kembali lagi ke kelas, "Gibran, antarin lah aku pulang, sakit kali perut ku" keluh Ijal.
"Tapi aku gak bisa seenak nya keluar masuk pagar Jal, emm, tapi bentar ya aku izin ke BK dulu buat antar ko pulang".
Gibran pun langsung pergi ke BK, namun di sana ada kepsek yang sedang mengambil berkas,"eh Gibran, mau kemana?" tanya kepsek.
"Emm, itu pak, si Ijal sakit perut, jadi Gibran mau antar dia pulang, makanya Gibran ke BK dulu mau minta izin keluar pagar"ucap nya.
"Gibran kan OSIS kesehatan, jadi Gibran bebas mengakses pintu pagar, asal Gibran jujur bahwasanya mengantar teman yang sakit atau mungkin ada keperluan untuk membeli perlengkapan UKS" kata kepsek sambil memegang pundak Gibran
"Kalau begitu Gibran antar si Ijal dulu ya pak, terima kasih" ucap Gibran sambil menyalam dan kemudian ia pun langsung pergi memanggil Ijal.
"Jal, ayo biar ku antar ko pulang" panggil Gibran dari luar kelas, Ijal pun langsung keluar dari kelas, "hati-hati naik nya, nanti terjungkal pula".
"Emm, ngebut ya Gibran, sakit kali perut ku".
"Makanya, udah di bilang kalau makanan jatuh itu belum tentu bersih, masih juga di makan, ko pun bandel kali, mana main masukin aja lagi ke mulut, sekarang kalau udah sakit siapa yang susah? ko juga kan yang susah sendiri." omel Gibran selama di perjalanan.
"Iya, iyaa! ku tau aku salah, gak dengar apa yang ko bilang."setelah sampai di rumah Ijal, Gibran langsung kembali ke sekolah lagi untuk melanjutkan pelajaran yang tersisa di sekolah.
Sesampainya di depan gerbang, Gibran terkunci di luar, sedangkan di sekolah tidak ada yang lewat satu orang pun, sehingga membuat nya menunggu di depan gerbang, tiba-tiba ada seorang teman nya yang keluar dari kelas dan hendak pergi ke WC, "ZAKI, MINTA KAN KUNCI PAGAR!" teriak Gibran.
"BENTAR KU AMBILIN!" akhirnya setelah Zaki mengambil kunci, Gibran pun bisa masuk ke pekarangan sekolah dan melanjutkan pelajaran nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments