Berlari lari supaya tidak telat kerja, itu kebiasaan buruk Ranum yang selalu dikritik Arum “makanya Num kalau bangun itu pagi-pagi biar kerja gak terburu-buru dan gak telat terus. Kalau Mama masih ada pasti dia marah besar anak perempuannya kok bangun siang terus,” biasanya Ranum cuma nyomot roti trus memasukkan kemulut sekenanya sambil memakai bedak, eye shadow, blush on, maskara, alis, dan buru-buru ngeloyor pergi.
Saat ini sudah pukul 7.30, padahal seharusnya aku membuka toko Roti pada pukul 7.00 cemas Ranum, padahal hari ini gilirannya piket, jadwal piket di buat setiap sabtu bergilir dengan ke empat karyawan lainnya.
Setelah kedua orang tuanya meninggal Arum dan Ranum tinggal berdua, dengan harta peninggalan orang tua dan kerja keras Arum akhirnya mereka bisa tamat sekolah.
Ranum bekerja di toko roti sambil menyelesaikan S1 nya. Beda usia Ranum dengan Arum empat tahun. Ranum 22 tahun Arum 26 tahun, Arum wanita yang sangat alim dan sangat taat beribadah, pakaiannya sopan dan tertutup, baik, cerdas, tutur kata sopan tapi tegas, dewasa, Arum sangat hati-hati dalam berhubungan dengan laki-laki, sangat lurus hidupnya.
Arum bekerja di perusahaan periklanan pada posisi human resource development, mengurus masalah tenaga kerja di perusahaan periklanan tersebut, dia bekerja dari sejak lulus SMA, kuliah sambil bekerja dan akhirnya bisa menyelesaikan S1 nya, dan karena kecerdasan, kewibawaan, dan loyalitas kerja kak arum mendapatkan posisi yang cukup lumayan untuk seusia dia, lengkap sudah kesempurnaan kak Arum dibanding aku.
Sedangkan Ranum wanita yang baru beranjak dewasa, lincah lebih tepatnya sedikit genit, modis dalam berpakaian, senang bergaul dan sudah berpacaran lebih dari tiga kali, secara akademis Ranum biasa-biasa saja IPK rata-rata, Dia kuliah karena tidak ingin mengecewakan dan membebani Kakaknya Arum.
Perbedaan karakter inilah yang membuat mereka sering berdebat, ambil saja contoh kalau mereka ingin jalan-jalan berdua “Ya ampun Ranum gak kurang pendek rok mu itu.” atau “gak usah GR laki-laki itu noleh ke kamu, jelas saja dia noleh karena kerah baju kamu kerendahan cepet pakai sweater Kakak,” atau kalau Ranum bawa pacarnya kerumah “Ranum kamu gak salah cari pasangan sudah gak nyelonong saja masuk tidak menyapa itu cowok
pakai tato di lengan, dandanan rambut aneh, pakai anting,” dan masih banyak
lagi.
Sekarang pacar Ranum bernama Aldi, Arum sangat tidak suka padanya, selain yang dia sebutkan tadi, Arum juga bilang Aldi tidak sopan dan suka memberi pengaruh buruk kepada Ranum, seperti bolos kuliah.
Masih banyak lagi yang membuat mereka sering berdebat, dan yang membuat Ranum menganggap Arum kakanya sangat kolot, seperti saat ini Ranum lagi telpon telponan dengan Aldi “Sama sayang aku juga kangen, pingin peluk kamu, pingin cium kamu... luv u... mmuuaah.. mmuuaah.. mmuuaah,” tiba-tiba dibelakangku berdiri kak Arum sambil berkata “Astaga Ranum... setiap telpon telponan kamu seperti itu sama Aldi, apa kamu tidak malu bicara seperti itu”
Gubrak..............
********
Bu Elisa adalah seorang janda berusia 56 tahun, suaminya yang sudah meninggal adalah mantan anggota DPR, jadi uang bukanlah tujuan utamanya membuka toko kue dan roti tempat Ranum bekerja ini melainkan untuk menghilangkan rasa kesepian karena janda dan anaknya yang cuma dua dan kedua-duanya laki-laki tidak tinggal serumah.
Bu Elisa wanita yang sangat bijaksana, Ramah kepada karyawannya, perhatian dan memang sifatnya penyayang. Mungkin juga itu disebabkan karena kesepian. Sebetulnya yang diinginkan bu Elisa adalah anak-anaknya tinggal bersamanya, tetapi apa boleh buat setiap anak punya cita-cita sendiri sehingga dia juga tidak mau menghalangi karier dan masa depan anaknya.
Anak pertamanya bernama Azam, dia tinggal dijakarta juga tapi tidak serumah karena jarak kantornya jauh sehingga beli rumah sendiri dekat dari kantornya.
Azam adalah laki-laki dewasa dan juga sangat Sayang dan perhatian kepada Ibunya, dua atau tiga minggu sekali setiap Jumat dia selalu menjenguk dan menginap di rumah Ibunya, dan setiap hari selalu menelepon dan memberi kabar ke Ibunya. Azam pemuda yang baik, taat ibadah dan setelah Ayahnya meninggal dia sosok yang menggantikan peran Ayahnya, bertanggung jawab kepada Ibu dan adik satu-satunya.
Anak yang kedua bernama Topan, bekerja di luar kota. Kalau Topan ini biasa di manja jadi dia lebih merasa Ibunyalah yang harus perhatian ke dia. Kalau tidak ditelepon jarang sekali menelepon, pulang menemui Ibunya saja bisa empat sampai enam bulan baru pulang. Terkadang bu Elisa menangis karena rindu pada anak bungsunya. Dan biasanya kalau bu Elisa jatuh sakit barulah Topan pulang.
Di tokonya bu Elisa selalu memperhatikan kesejahteraan ke lima karyawannya, setiap bentuk kesusahan dan kebutuhan selalu di bantunya. Buatnya ke lima karyawannya sudah seperti anak-anaknya sendiri, ditengah-tengah merekalah bu Elisa bisa tertawa, bercanda, mengobrol, dan melupakan kesepiannya.
Karena kegigihan dan kecerdasan mengelola bisnis jadilah toko kue dan roti ini cukup besar dan begitu terkenal di perempatan ini.
Tempatnya tidak kalah dengan toko kue di mall-mall. Layout dan interiornya sangat bagus, dekorasi gaul dan lux ini serta dilengkapi dengan wireles, membuat para pegawai kantor dan mahasiswa senang nongkrong di toko ini, toko ini diberi nama Qutecake.
Rasanya tempat ini pas banget buat cewek segaul gue pikir Ranum, menjadi kasir its oke, karena toh aku juga belum lulus kuliah dan bu Elisa menawarkan gaji yang lumayan kok, belum lagi ditambah uang lembur kalau toko lagi ramai. Dan yang terpenting bisa cuci mata dan kenalan sama cowok cowok ganteng and gaul yang type gue bangeeetttt, type type yang bakal dikritik habis-habisan sama kak Arum hihihi….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Ryner
Serius thor, kamu mesti lebih cepat update. Agar aku nggak kehabisan tisu ☹️
2023-12-05
0